His Soft Side - Bab 498 Ternyata Dia Menyukai Jenis Seperti Itu

Chloe dengan tidak berdaya mengembalikan ponsel pada Nathan.

"Apa Tuan Huo ikut pulang?" Nathan tahu Colten sangat cinta pada istrinya, apalagi setelah mendengar Chloe tidak enak badan, pasti tidak bisa duduk lagi.

"Iya." Chloe menganggukkan kepala, lalu melirik ke belakang, dia baru menyadari Melisa belum pergi, masih duduk di kursi panjang dan sedang menundukkan kepala memikirkan sesuatu.

Chloe mengulurkan tangan memegang dahi, kemudian merasa sangat pusing.

Colten bergegas datang, saat melihat Chloe, dia dengan khawatir berjalan ke sini kemudian menggandengnya dan dengan cemas bertanya, "Mana yang sakit? Aku bawa kamu ke dokter."

Chloe memegang tangan Colten, lalu menggelengkan kepala, "Tidak apa-apa, mungkin sore tadi masuk angin, jadi perlu istirahat."

"Benar, tidak apa-apa?" Colten tidak tenang.

"Benar tidak apa-apa!" Chloe merasa hatinya sangat hangat, jadi dengan terseyum melihat Colten dan bisa melihat mata Colten penuh kasih sayang.

"Kalau begitu kita pulang dulu!" Colten memegang wajah Chloe, rasa dingin ini membuat dia mengerutkan dahi.

"Bukannya kamu perlu ikut acara ini, biar Kak Chen antar aku pulang saja." Chloe tidak ingin Colten karena dirinya menyinggung orang lain.

"Aku sudah katakan acara ini tidak sepenting kamu!" Colten bersikeras ingin pulang.

Chloe hanya bisa membiarkan dia saja, tetapi dia dengan ekspresi bersalah berkata, "Colten, maaf."

Colten sedang memegang tangan Chloe berjalan, saat mendengar kata maaf ini, dia mengerutkan dahi dan dengan tidak senang berkata, "Kamu sakit, tentu saja aku harus menjaga kamu, mengapa bilang maaf?"

Chloe terdiam, hanya menundukkan kepala tidak menjawab dan dia melirik ke arah Melisa.

Benar Chloe merasa Melisa sedang menatap ke arah sini, tatapannya itu jelas-jelas ingin mendekati Colten.

Tiba-tiba Chloe merasa hatinya tidak nyaman.

Saat ini pria yang barengan datang dengan Melisa, melihat Colten ingin pergi, dia bergegas kemari, lalu bercanda, "Colten, kamu ini mau pulang? Kita sudah lama tidak bertemu, kamu ini sudah ada istri jadi melupakan teman baikmu!"

Colten memeluk pinggang Chloe dan berkata, "Cloud sedang sakit, aku antar dia pulang, Kak Ling, lain kali kita baru bertemu."

"Adik ipar sakit ya? Perlu panggil dokter untuk periksa? Dokter Keluarga Zheng ada di lantai atas." Pria dengan perhatian melihat Chloe.

"Tidak perlu, aku hanya kecapekan saja, hanya perlu istirahat." Chloe tersenyum, lalu menolehkan kepala melihat Colten, kemudian memegang tangannya sambil menengadahkan kepala, "Aku tidak apa-apa, kamu di sini saja, aku tunggu kamu di rumah."

"Tidak boleh!" Colten menolak.

Chloe tidak menunggu Colten berbicara, hanya bergegas menjinjit lalu mencium sudut bibirnya sambil berbisik, "Aku cinta kamu!"

Sekejap Colten menjadi rileks, matanya seperti ada masuk satu bintang, sangat terang.

Chloe sambil tersenyum sambil menggoyangkan tangan Colten, menggunakan cara manja yang dimengerti satu sama lain.

Benar-benar sangat berguna pada Colten, tangan yang memeluk Chloe juga pelan-pelan lepas, lalu mencubit pinggang Chloe.

Chloe takut geli, juga ingin melawan, tetapi saat menoleh kepala sudah bisa melihat Nathan dan pria yang bermarga Ling itu pura-pura batuk, sehingga membuat dia merasa malu dan dengan malu melihat Colten.

"Sudahlah, aku pulang dulu."

"Tidak perlu aku temani kah?" Sekarang Colten hanya merasa tatapan Chloe membuat dia ingin pulang, dibandingka berbincang dengan Victor, dia lebih ingin menggendong Chloe ke tempat yang tersembunyi, lalu melakukan hubungan cinta.

"Aku tunggu kamu di rumah!" Chloe tahu maksud tatapan Colten, jadi tersenyum dan menggeli telapak Colten.

"Baik, setelah aku selesai pasti akan pulang." Colten memegang tangan Chloe yang lasak dan tatapannya hanya melihat ke wajah Chloe.

"Iya." Chloe menganggukkan kepala, kemudian menarik tangannya keluar.

Colten dengan tidak tenang berkata, "Hati-hati di jalan, sampai rumah ingat telepon aku."

Sisi lain, saat Melisa melihat Colten keluar, dia bergegas berdiri dari kursi, hanya saja tatapan dia dari senang menjadi sedih.

Saat ini Victor berjalan ke samping Melisa, seperti berbincang, "Aku sudah mengenal Colten selama 20 tahun, tetapi ini pertama kali aku melihat dia sangat peduli pada seseorang, kamu lihat tatapannya saat melihat wanita itu, aku saja terkejut."

Melisa hanya menatap bayangan Colten saja, tidak menjawab, tetapi mulutnya mencibir, seperti ingin tertawa, tetapi tidak bisa, seolah-olah semua sarafnya kaku.

"Kamu tadi bisa melihat tatapan Colten menjadi bersinar! Apa kamu tahu apa yang dikatakan wanita itu?" Victor seperti tidak memperhatikan ekspresi Melisa sudah menjadi kaku, hanya berkata, "Tiga kata saja, aku cinta kamu!"

Setelah mendengar ini, tangan Melisa gemetar dan tas yang ditangan juga jatuh ke lantai.

"Kelihatannya Colten kali ini benar-benar jatuh cinta, dia yang begitu dingin, ternyata bisa karena seseorang berubah menjadi lembut, karena satu kata bisa membuat dia menjadi bersinar. Sebelumnya aku mendengar bahwa dia beberapa tahun ini hanya menjadi manajer di berbagai perusahaan yang tidak baik, sebenarnya dia sedang mencari orang, mungkin yang dia cari adalah wanita itu!" Victor melihat Melisa sejenak.

"Apa dia adalah orang yang ingin dicari Colten?" Kata Melisa ini seperti sedang bertanya pada Victor, juga seperti berbicara pada diri sendiri, "Ingin tahu bagaimana mereka bisa kenalan......"

"Ingin tahu? Kamu bisa tanya pada Colten, tetapi dengan sikapnya, pasti tidak akan katakan!" Victor menggerakkan bahunya, "Tetapi aku merasa wanita itu sangat bagus, cantik, saat tersenyum juga cantik, bahkan aku saja suka, lalu memiliki mata yang menawan, ternyata Colten suka wanita seperti itu!"

Melisa tidak sanggup dengar lagi, tiba-tiba berbalik badan ingin pergi.

"Ai, Melisa, ini tasmu!" Victor bergegas mengingati Melisa, tetapi Melisa seperti tidak kedengaran, hanya bergegas berjalan ke arah aula.

Victor mengambil tas hitam ini, lalu melihat Colten masih bermesraan dengan Chloe, dia hanya bisa menggelengkan kepala, kemudian mengejar Melisa.

"Melisa, apa kamumu tidak mau tas ini lagi?"

Melisa berhenti melangkah, menundukkan kepala melihat tangan Victor, baru teringat dan ingin mengambil.

Saat Victor melihat ekspresi sedih Melisa, dia menghela nafas dan berkata, "Kali ini, seharusnya kamu sudah bisa lepaskan."

Setelah mendengar ini, tangan Melisa langsung gemetar, seperti terkejut bahkan bulu mata juga gemetar.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu