His Soft Side - Bab 261 Kamu Tidak Pantas Menerima Cintaku!

“Ingin apa? Kamu begitu jalang, apa masih tidak tahu apa yang ingin aku lakukan?” Ekspresi Colten Huo bengis, dia sudah kehilangan akal sehatnya, dia menekan tubuh Chloe Jian dengan keras, lalu dengan penuh kemarahan berkata, ”Aku benar-benar menyesal bertemu denganmu! Kamu membuatku merasa sangat terhina!”

Hati Chloe Jian sangat sakit, namun dia tidak ingin menunjukkan kelemahannnya, sambil mencoba mengumpulkan bajunya, sambil menjawab: ”Orang yang seharusnya merasa menyesal adalah aku, kenapa aku bisa bertemu dengan binatang seperti mu! Jelas-jelas kamu yang terus mengangguku, aku benar-benar membencimu!”

“Baik, seperti keinginanmu, aku tidak akan menganggumu lagi! Besok segera pergi dari hadapanku! Jangan pernah lagi muncul di hadapanku selamanya! Wanita sepertimu benar-benar tidak pantas dengan perhatian yang aku berikan padamu, namun, aku memanjakanmu begitu lama, setidaknya kamu harus membalasku!” Colten Huo menggeram, dia menundukkan kepalanya memandang Chloe Jian, tatapannya memandangnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, semakin melihat, tatapannya semakin lekat, tangannya pun mulai bergerak.

Bahkan dibawah kemarahannya, Colten Huo tidak bisa tidak mengakui bahwa wanita itu sangat cantik, hanya melihatnya saja mampu membuat orang bergairah.

“Jangan sentuh aku! Ah! Pergi!” Chloe Jian berteriak sekuat tenaga dan menghindar.

Perkataan Colten Huo membuat hatinya seperti dihantam palu yang besar, sangat menyakitkan, membuat tenggorokkannya tersumbat, sakit hingga dia ingin menangis, namun sekarang bukanlah saatnya menangis, walaupun hatinya mengerti, tahu bahwa cepat atau lambat hari ini akan datang, namun Chloe Jian tetap tidak bersedia digagahi olehnya dalam situasi seperti ini.

Terlebih lagi saat dia sudah menyadari perubahan pada tatapan dan tubuhnya, dia panik, dia berusaha keras menghalangi dengan tangannya, dia begitu panik hingga air matanya mengalir turun, nada suaranya juga melunak, mata besarnya berkaca-kaca, dengan suara rendah memohon : ”Aku berikan, apapun yang kamu inginkan akan aku berikan padamu, kumohon, jangan disini!”

“Bukan pertama kalinya, tidak usah berpura-pura!” Sebaliknya Colten Huo terlihat kehabisan kesabarannya, dia menggenggam tangan Chloe Jian, meletakkan dan menekannya di atas puncak kepalanya, tiba-tiba membungkuk dan menggigit lehernya dengan keras, satu tangannya sudah melepaskan ikat pinggang.

“Ah, sakit!” Chloe Jian merasa leher yang digigit olehnya berdarah, gigi tajamnya membuatnya kesakitan sampai semua dihadapannya menjadi hitam, namun kemudian, suaranya tersangkut di tenggorokan, berteriak pun tidak bisa.

Saat ini, dia hanya merasa sakit seperti dirobek menyerangnya, rasa sakit meledak di sekujur tubuhnya, matanya membelalak, rongga matanya serasa hampir tersobek, dia kesakitan membuka mulut hendak berteriak namun tak ada suara apapun yang keluar, wajahnya saat ini menjadi pucat, wajahnya lebih pucat daripada tembok.

Sangat sakit! Tidak pernah sesakit ini, seakan seluruh sel di tubuhnya sedang berteriak kesakitan, rasa sakit seperti ini ditambah rasa sakit yang sudah ada di tubuhnya membuat Chloe Jian hampir pingsan.

Colten Huo segera menyadari ada sesuatu yang salah, reaksi pertamanya adalah memandang hina Chloe Jian, ”Ternyata kamu pergi memperbaiki selaput daramu?”

Chloe Jian kesakitan hingga hampir pingsan, tiba-tiba mendengar Colten Huo berbicara begitu, penghinaan dan ketidaksenangan di hatinya melonjak seperti gelombang air, dia menggigit bibirnya dengan keras, memandang dia dengan penuh marah, tatapan matanya dingin, mengeluarkan kemuakan dan kebencian yang tidak ditutupi sedikitpun.

Udara seakan membeku di bawah tatapan matanya.

Baru saja Colten Huo selesai bicara, dia mengerutkan keningnya, tidak benar, halangan dan duri yang begitu tertutup, jelas-jelas merupakan sebidang tanah yang tidak pernah digarap, tidak mungkin juga jika ini adalah buatan manusia.

Namun, bagaimana mungkin!

Colten Huo terkejut.

“Sangat sakit! Pergi! Aku mohon!” Kemarahan di wajah Chloe Jian tidak bertahan begitu lama, sekali lagi dihalau oleh rasa sakit yang hebat, kedua kuku tangannya menancap di lengan Colten Huo, dia sudah hampir tidak bisa menahannya, dia menutup matanya, tidak memandangnya, tak hentinya dia memohon, terisak-isak, air matanya jatuh seperti mutiara yang terurai.

Kemudian Colten Huo tiba-tiba membungkukkan badannya, kembali menggigit leher Chloe Jian dengan keras, menekan suaranya, dan dengan penuh kemarahan berkata: ”Penipu! Sebenarnya sampai kapan kamu ingin menipuku?!”

Saat Chloe Jian tersadar lagi, sudah hari kedua di pagi hari, di luar, langit sangat cerah, dua hari lagi sudah memasuki bulan Mei, cuaca pun berangsur menjadi panas, satu pot bunga mawar yang dipindahkan dari rumah kontrakannya dulu sekarang mulai mekar di balkon.

Namun, mengapa sekujur tubuhnya begitu sakit, kedua tangan dan kakinya seperti bukan miliknya, bahkan untuk digerakkan sedikit pun sangat susah.

Chloe Jian membuka matanya, kedua matanya sayu, dia berbaring seperti itu, memandang keluar dari tirai jendela yang setengah tertutup, jelas-jelas tahu bahwa ini bukanlah kamarnya sendiri, namun dia tidak ingin memikirkan bagaimana dia bisa ada disini, saat ini pikirannya sangat kacau, sampai akhirnya mendengar suara langkah kaki, dia kembali menutup matanya tanpa sadar.

Sisi ranjang yang satu terbenam karena ada seseorang yang mendudukinya, lalu sebuah tangan mengusap wajah Chloe Jian, tangan yang sangat besar juga sangat hangat, Chloe Jian bergetar sedikit, tangan itu berhenti, selanjutnya Chloe Jian mendengar suara helaan nafas yang ringan.

“Tadi malam memang aku yang salah, maaf sudah menyakitimu!” Colten Huo berkata.

Chloe Jian masih memejamkan matanya, tidak bereaksi apapun, hanya saja tangannya yang berada di dalam selimut mencubit sprei dengan keras.

“Jangan marah lagi ya? Dulu aku yang salah paham denganmu, aku meminta maaf padamu!” Colten Huo kembali berkata, dia mengulurkan tangannya memegang erat lengan Chloe Jian.

Chloe Jian perlu berusaha dengan sangat kuat baru bisa menahan keinginan untuk bangun dan menampar Colten Huo, dia sudah mengingat semua hal yang terjadi tadi malam, pertengkaran mereka, juga perkataan yang dikatakannya, semuanya seperti paku yang menusuk jantungnya.

Dia berusaha agar dirinya tidak mengingat apa yang telah dilakukannya setelah digagahi olehnya di lantai, namun adegan demi adegan bagaikan sebuah film yang muncul di hadapannya.

Dia mengabaikan teriakan memohonnya, memperkosanya dengan bengis, walaupun setelah itu menggendongnya masuk ke dalam kamar, juga memperlakukannya dengan sangat lembut, namun ini semua tidak cukup untuk menebus luka dan rasa malu yang dideritanya.

Dia mengatakan dia membuatnya merasa terhina, namun menurutnya, dia juga membuatnya merasakan penghinaan yang sangat dalam.

Bagaimana? Dia tidak bisa menghadapinya lagi!

Masyarakat saat ini, tidak seperti zaman dulu yang begitu mempedulikan keperawanan seorang wanita, namun Chloe Jian masih peduli, dia merasa pengalaman pertama kalinya seharusnya adalah sesuatu yang indah, dia hanya ingin memberikannya kepada pria yang dia cintai, namun saat itu Ocean Xu tidak menghargainya, setelah itu dia juga tidak mencintai orang lain lagi, karena dia tidak ingin begitu sembarangan, namun siapa yang menyangka, kesucian yang dijaganya begitu lama, dirusak begitu saja di dalam situasi seperti ini, membuatnya tidak dapat menerimanya.

Colten Huo duduk sebentar, menatap Chloe Jian yang tidak membuka matanya dari tadi, dia juga mengerti sikapnya tadi malam memang keterlaluan, dia begitu angkuh, harga dirinya juga tinggi, pasti akan sulit menerima dirinya untuk beberapa waktu.

“Hari ini kamu tidak usah pergi bekerja, istirahatlah dengan baik, aku akan meminta Kak Chen untuk menjagamu, jika merasa ada yang tidak nyaman, katakan saja padaku, atau kepada Kak Chen.” Colten Huo membungkukkan badannya hendak mencium Chloe Jian.

Chloe Jian merasakan dia mendekat, secara tidak sadar menoleh menghindar, Colten Huo tidak berhasil mencium wajahnya, bibirnya hanya terjatuh di ujung dahinya.

Colten Huo tertegun, tidak lagi memaksa Chloe Jian, dia melirik setengah bahunya yang terlihat di luar selimut, dengan cepat memalingkan tatapannya, jakunnya bergerak sebentar, dia bangkit lalu berjalan menuju keluar, sampai di depan pintu kembali membalikkan badan, ”Aku pergi ke kantor, salepnya aku taruh di atas meja, jika, jika di bagian itu tidak nyaman, oleskan dengan salep itu.”

Chloe Jian mendengar suara pintu ditutup, lama sesudahnya, dia baru membuka matanya, hanya saja ujung bibirnya yang digigit keras sudah mengeluarkan darah.

Bagaimana bisa dia berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa? Cuaca yang sangat indah seperti ini, namun dia tidak lupa apa yang dia katakan tadi malam, dia ingin dirinya pergi, agar dia tidak pernah muncul di hadapannya lagi selamanya, dia juga berkata sangat menyesal bertemu dengannya!

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu