His Soft Side - Bab 521 Menghancurkan Orang Lain Seutuhnya

Tiba-tiba mendengar perkataan seperti itu, ujung bibir Lola Luo berkedut, seperti ingin tertawa mendengar kesamaan bunyi dalam kalimatnya itu. Namun setelahnya, dia dengan cepat menyadari arti perkataan itu. Wajah putihnya memerah, dengan canggung, dia menarik kembali tangannya, dan menundukkan kepalanya, entah sedang memikirkan apa.

"Katanya sih yang bisa bertanding dengan kakak perempuan tertua hanyalah lelaki desa pekerja keras! Perhatikan, bukan menaklukkan, hanya menandingi saja!" ujar Chloe Jian menjelaskan dengan serius, "Bisa dibayangkan, betapa kuatnya kedua makhuk ini!"

Saat itu, terdengar suara tawa yang mencurigakan dari belakang Chloe Jian, dia menoleh dan memelototi Colten Huo. Di saat serius seperti ini, dia tidak sedang bercanda.

Colten Huo segera melambai pada Chloe Jian, kemudian berbalik dan berpura-pura melihat pemandangan di luar jendela.

Chloe Jian melanjutkan untuk membuka pikiran Lola Luo. Dia merasa, sebenarnya Lola Luo mengerti segalanya, hanya saja hatinya terlalu lembut, sehingga dimanfaatkan sepenuhnya oleh para relasi. Dia pun memutuskan untuk menasehatinya sekali lagi untuk terakhir kalinya. Kalau Lola Luo masih tetap keras kepala, dia juga tidak punya pilihan lagi.

"Lola, sebenarnya beberapa kalimat ini tidak patut untuk kuucapkan, tapi hari ini kamu bicara sebanyak itu padaku, dalam hati, kamu pasti juga ingin menyelesaikan masalah ini sepenuhnya. Jadi, kamu harus mengerti, kalau kamu terus bekerja sama dengan Alvaro Luo, sebenarnya kamu tidak sedang membantunya, melainkan melukainya!"

Lola Luo bergegas menimpali, "Aku juga tahu..."

Chloe Jian pun menyelanya tanpa sungkan, "Tidak, kamu tidak tahu!"

Lola Luo menatap Chloe Jian dengan terkejut. Sebelumnya, Chloe Jian tidak pernah menggunakan nada bicara dan ekspresi yang tegas saat berbicara dengannya.

"Lola, Alvaro Luo menipu dengan kartu kredit begini adalah tindakan kriminal. Kali ini kamu boleh saja mengambil uang untuk membantunya mengembalikan, tapi bagaimana dengan lain kali? Dalam melakukan apa pun, dia punya orang yang mau membereskan masalah untuknya, lama kelamaan dia akan semakin berani dan kelewatan. Jika tiba saatnya, uangnya mungkin tidak hanya sesedikit kali ini!"

Chloe Jian berhenti sejenak, dia mengamati Lola Luo dari atas ke bawah, kemudian berkata, "Dan lihatlah tampangmu saat ini, apa kamu masih punya uang? Kalau mau kukatakan kalimat kasarnya, dia hanyalah serigala angkuh yang menghancurkan orang lain seutuhnya, bahkan orang sepertiku yang tak berhubungan dengannya saja bisa tahu, saat mereka benar-benar tak punya jalan nanti, hal apa yang tak bisa mereka lakukan?"

Lola Luo terdiam, dia menggigit bibir erat-erat, ekspresinya terlihat buruk.

"Jangan bilang hal-hal semacam aku bukanlah kamu, atau aku tidak mengerti posisimu. Kamu seharusnya tahu jelas bagaimana perilaku ayahku terhadapku. Jadi, aku hanya bisa bilang seperti ini. Bisa tidaknya membuka pikiran, itu tergantung padamu. Pertimbangkanlah dengan baik," ujar Chloe Jian. Dia tahu dirinya sudah terlalu banyak bicara, kalau dia teruskan, dia takut Lola Luo tidak tahan. Dan lagi masalah seperti ini, orang luar hanya bisa menyinggung sedikit, jika Lola Luo sendiri tidak tercerahkan, masalah ini tidak akan terselesaikan.

Lola Luo mendongak menatap Chloe Jian, kemudian segera menunduk kembali.

Chloe Jian tahu dia harus memberinya waktu, maka dia juga tidak memaksa. Dia pun berdiri dan berkata, "Aku kembali dulu, istirahatlah dengan baik, perhatikan kesehatanmu. Kesehatan itu paling penting!"

"Iya," ujar Lola Luo sambil mengangguk, tanpa menahan kepergian Chloe Jian.

Kali ini Colten Huo juga menghampiri, dia mengangkat kopor dan menggandeng tangan Chloe Jian.

Lola Luo melihat tangan Chloe Jian dan Colten Huo yang bergandengan dengan erat itu dengan ujung matanya. Dalam waktu sekejap itu, sorot matanya menggelap.

"Lola, kalau ada perlu teleponlah aku," kata Chloe Jian saat dia telah sampai di sisi pintu, dia masih menoleh dan mengatakannya karena merasa tidak tenang.

Sebelum Lola Luo sempat menjawab, Chloe Jian mendengar sebuah dering ponsel. Itu adalah ponsel Lola Luo. Lola Luo tergesa-gesa mengangkatnya, kemudian, ekspresinya berubah.

Baru saja akan membuka pintu, Chloe Jian mendengar suara Lola Luo tidak seperti biasanya. Dia pun menghentikan langkah dan menoleh.

"Aku mengerti. Berapa uang yang diperlukan? Sebanyak ini? Aku tidak punya sebanyak itu! Bagaimana ini? Bagaimana lagi? Kalian bisa tidak jangan menekanku?" ujar Lola Luo tiba-tiba heboh. Dia mendadak berdiri tegak, dan berteriak ke arah lawan bicaranya di telepon, "Jangan kira aku tidak tahu, operasi batu ginjal saja, memangnya perlu 20000 RMB? Kalian anggap aku apa? Mesin ATM? Kalian pikir uangku jatuh begitu saja dari langit ya? Apa maksudku? Memangnya bisa ada maksud apa lagi?"

Chloe Jian menatap Colten Huo, Colten Huo menggeleng padanya, mengisyaratkan agar jangan ikut campur lagi. Kalau memang Chloe Jian sudah pergi, masih tidak apa, namun sekarang, dia jelas-jelas mendengarnya. Kalau dia keluar begitu saja, dia juga merasa tidak enak, itu juga bukan sifatnya.

"Tidak jadi dioperasi? Mengancam siapa, hah? Ada masalah? Kalau ada masalah bunuh saja aku untuk menggantikan nyawanya," seru Lola Luo masih ribut di hadapan teleponnya. Dia sudah seperti akan meledak.

Chloe Jian telah lama sekali mengenal Lola Luo, sehingga kurang lebih mengetahui wataknya. Dia mengerti, saat menasehatinya barusan tadi, Lola Luo pasti memasukkannya dalam hati. Mungkin itu juga menjadi pukulan bagi dirinya, dan kebetulan keluarganya menelepon meminta uang, dan kedengarannya jumlahnya tidak sedikit. Mereka benar-benar menganggap Lola Luo sebagai orang bodoh yang tidak memiliki pengetahuan dasar, menipunya tanpa diskusi, itulah yang membuat Lola Luo meledak seketika.

"Ah!" jerit Lola Luo nyaring sambil mendadak melempar ponselnya.

Chloe Jian tergesa-gesa melepaskan tangan Colten Huo dan terburu-buru menopang Lola Luo, menyuruhnya duduk di sofa, menepuk pelan pundaknya untuk menenangkannya. "Lola, jangan emosi, semua hal memerlukan prosesnya, tidak bisa selesai begitu saja."

Lola Luo tiba-tiba memeluk Chloe Jian dan menangis, semakin lama semakin pilu, hingga akhirnya menangis meraung-raung.

Chloe Jian menarik beberapa lembar tisu, dan membantunya mengusap air mata, "Jangan menangis, nanti matamu tidak kuat."

"Chloe Jian, sebenarnya dari dulu aku tahu mereka hanya menganggapku sebagai mesin ATM berjalan, mencariku saat tidak punya uang saja. Mendapat uang dengan cara mudah begini, mereka juga tidak akan merasa sayang menghamburkannya. Kehidupan mereka jauh lebih baik dariku. Kenapa aku harus menikah secepat itu? Ibuku mengambil uang Albert Qin dan memaksaku untuk menikah, aku, aku..." kata Lola Luo. Bicara sampai sana, dia sudah sesengukan akibat terlalu sedih.

Chloe Jian tanpa sadar menatap Colten Huo, dia merasa kejadian dalam keluarga Lola Luo ini bagaikan dalam sinetron, terlalu ironis. Orangtua yang menekannya, kehidupannya seluruhnya dikontrol, dan memiliki adik laki-laki tak berpendidikan yang menggerogoti orangtua dan kakaknya, setelah menikah pun bertemu dengan mertua semacam ini.

Hah... Chloe Jian tidak dapan membayangkan seberapa tertekannya kehidupan Lola Luo.

Wajah Colten Huo tetap tak berekspresi, namun dia sedikit mengerutkan dahinya, menunjukkan bahwa yang dia dengar memang begitu menyedihkan.

“Aku bahkan tidak sebanding dengan artis Sherry Fan," tangis Lola Luo, dia pun tertawa dingin, "Masih bagus dia punya kemampuan, bisa mengontrol dirinya sendiri. Aku terlalu lemah, bahkan tidak memiliki tenaga untuk melawan. Chloe Jian, apa kamu tahu barusan ini mereka bilang apa? Katanya ibuku mau operasi, membutuhkan 20000 RMB secepatnya, kalau tidak dia tak bisa opname. Apa mereka pikir aku bodoh? Apa mereka kira aku tidak pernah ke rumah sakit?"

"Apakah penyakit tante parah?" tanya Chloe Jian.

"Sudah lama, dia selalu mendapat penyembuhan ketat. Kali ini mungkin dia kelelahan dan pingsan karena mengurusku. Tubuh ibu memang tak begitu baik, jadi aku selalu menahan semuanya," kata Lola Luo sambil menggeleng, dan tiba-tiba menangis lagi, "Tapi mereka juga tidak boleh menipuku begini kan!"

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu