His Soft Side - Bab 292 Kamu Suka Dengan Robin Cheng?

"Di hutan." Kata Chloe.

"Kamu sudah berada di sana sangat lama, kenapa belum kembali, apakah kamu suka dengan Robin?" Kata Colten dengan cemburu.

"Tidak mungkin!" Chloe melihat jam, kemudian menambah waktu dia berjalan ke sini, dia dengan Robin baru keluar 15 menit, apa yang dimaksud sudah lama?

"Aku sekarang di luar hutan, kamu keluar, aku tunggu kamu di dalam mobil!" Kata Colten dengan tidak senang lalu menutup telepon.

Chloe menundukkan kepala melihat layar ponsel dan tidak tahan untuk menghela nafas.

"Kakak keempat memang begini, kelihatan sangat dingin, tapi dia sangat peduli padamu, tidak ada yang lebih lembut darinya!" Kata Robin sampai melihat ke arah Chloe.

"Kamu jangan bercanda lagi." Chloe tertawa, "Jika dia bisa lembut maka tidak ada yang dingin didunia ini!"

"Adik Jian, kelihatannya kamu sangat tidak suka pada sikap kakak keempat!" Robin memegang dagunya lalu melirik Chloe.

"Kata ini jangan didengari dia!" Chloe berkata, "Jika tidak dia akan marah lagi!"

"Hahaha!" Robin tertawa dan berkata: "Cepat pergi! Jikaterllau kakak keempat menunggu lama pasti akan marah lagi!"

Chloe menjawab lalu berbalik badan, baru berjalan dua langkah dia sudah menoleh kepala melihat Robin, "Aku pergi dulu, jika Nenek Liao tanya masalah ini, kamu sudah tahu harus menjawab apa kan?"

Robin menggerakkan bahu, "Bilang kita tidak cocok!"

Chloe tertawa, lalu melambaikkan tangan pada Robin dan berlari keluar.

Di jalan hutan ini tidak ada orang, Chloe sebentar saja sudah melihat mobil Colten berhenti di sana, mobil pintu sedang terbuka dan dia dengan tampak tidak sabar bersandar di depan mobil.

Chloe berjalan ke sana, setelah Colten melihat Chloe datang, dia juga dengan tatapan dalam mengamati dia sebentar, kemudian menghisap rokok, lalu mematikan rokok dan melambaikkan tangan pada Chloe, namun Chloe tidak maju ke depan malah mundur ke belakang dan menjaga jarak dengannya.

"Aroma rokok sangat bau!" Dia menutup hidung dan mengipas-ngipas udara yang di depan.

Colten dengan tenang melihat Chloe, bulan sangat cantik dan cahaya bulan sedang menyinari Colten dan matanya seperti ada bintang yang bersinar.

"Apa yang kamu katakan dengan Robin?" Sangat lama, dia baru bertanya.

"Kamu tebak!" Sepasang mata Chloe sangat bersinar dan juga tersenyum.

Colten dengan serius berkata: "Bilang kamu suka aku sampai terjerumus!"

Chloe tidak berdaya hanya bisa membereng dia, "Kamu ini terlalu membanggakan diri sendiri."

Colten berjalan ke sini, lalu memeluk pinggang Chloe dan dengan dagu menyeka telinganya sambil berbisik, "Apakah perkataan aku salah?"

"Geli!" Chloe mengerutkan lehernya untuk menghindari dia, kemudian wajahnya memerah, dia sampai sekarang belum terbiasa berhubungan mesra dengan Colten.

"Malam ini masih ada masalah kah?" Colten mencium Chloe.

"Iya, kenapa?" Chloe tidak berani langsung mengatakan dirinya ada masalah.

"Menurutmu!" Colten dengan marah mengetuk kepala Chloe, "Sebagai istri aku, harusnya tahu tugas sendiri?"

"......" Setelah mendengar kata istri ini, wajah Chloe langsung memerah, dia menundukkan kepala, tidak berani melihat Colten, kemudian Chloe menengadahkan kepala melihat dia dan dengan panik bertanya: "Iya, aku hampir saja lupa, apakah Nenek Liao sudah tahu sesuatu?"

"Kamu tebak!" Colten menyipitkan mata dan tersenyum jahat.

"Dia benar-benar sudah tahu?" Colten menarik pintu mobil, lalu menyuruh Chloe masuk ke dalam mobil.

"Apakah nenek kamu tidak marah karena kamu diam-diam menikah?" Chloe juga tidak tahu apa yang dia khawatirkan.

Colten naik ke dalam mobil, sambil menghidupkan mobil sambil berkata, "Ngapain marah, dia sangat senang, daripada aku mencarikan pacar pria bertemu dengannya."

"Tapi--" Chloe sedang berpikir ingin mengatakan apa.

"Gadis, apa yang kamu khawatirkan?" Colten menghidupkan mobil namun tidak mengendarai keluar dan tangan terus memegang setir mobil, dia berbalik badan bertanya pada Chloe: "Atau kamu tidak percaya padaku?"

Chloe mendengar ini hanya merasa kaget, "Aku......"

Colten mengulur tangan, memegang wajah Chloe, "Apa yang harus aku lakukan agar kamu bisa percaya padaku, aku hanya bisa mengatakan, aku serius padamu!"

Chloe menundukkan kepala, terdiam sejenak dia baru bertanya, "Kamu yakin kamu bukan mencampuri hubungan rasa terima kasih dan cinta?"

"Menurutmu, selama ini aku sudah menyia-nyiakan hidupku?" Colten mendadak menjadi marah, kemudian menarik wajah Chloe, "Kenapa kamu tidak percaya diri?"

"Aku takut terjadi hal yang sama dan aku takut tidak bisa menerima!" Chloe menahan rasa sakit, lalu dengan sedih berkata: "Aku dengan waktu lama keluar dari trauma itu dan malah bertemu dengan kamu!"

"Bertemu dengan aku tidak baik?" Colten dengan tidak senang berkata: "Jangan bandingkan aku dengan mantan pacarmu yang tidak berkualitas itu!"

"Apakah kamu sangat berkualitas, jika kamu ada kualitas kenapa memaksa aku......" Chloe tidak mengatakan selesai karena malu, tapi tatapan dia penuh dengan kemarahan.

"Ini adalah noda dalam hidup, apakah kamu berencana mengingatnya seumur hidup?" Colten mencibir mulut, lalu berhenti memegang wajah Chloe dan dengan tidak berdaya melihat dia.

"Iya!" Chloe tanpa ragu menganggukkan kepala.

Colten melihat Chloe lalu menginjak gas mobil dan mobil berjalan dengan cepat.

Chloe melihat ini bukan jalan pulang ke rumah, dia juga bertanya: "Kamu ingin bawa aku ke mana?"

"Pergi membahas hidup!" Colten melihatnya dengan tidak senang.

"Aku tidak mau!" Chloe mendadak berfirasat buruk.

"Tidak boleh menolak!" Colten mengendarai mobil dengan cepat, sepuluh menit kemudian dia berhenti di depan hotel baru di Distrik Xinbei, kemudian menarik Chloe turun.

"Hei, ngapain kita datang ke hotel!" Chloe juga bingung, dia harusnya dari awal sudah menebak tujuan Colten.

"Apakah kamu ingin ke rumah nenek lagi?" Colten memesan kamar president suite, lalu dia mendorong Chloe masuk.

"Aku ingin kembali ke tempat Kak Violet!" Setelah Chloe melihat tempat tidur king size ini, dia langsung kaget dan ingin kabur.

"Kesukaan kamu sangat luar biasa ya? Berlari ke rumah orang berselingkuh, namun aku bisa pikirkan!" Coletn berpura-pura tidak mengerti dengan perlawanan Chloe, kemudian dia ke depan menggendong Chloe ke arah kamar mandi.

"Kamu, apa yang kamu ingin lakukan?" Chloe sudah panik sampai ingin menangis.

"Mandi! Di aula sangat banyak orang, aroma sangat bau, apakah kamu ingin mencium aroma ini tidur?" Masuk ke dalam kamar mandi, Colten juga membuka air, lalu membuka baju dan mulai mandi.

Chloe sudah mengerti setelah terjadi hal semalam, malam ini dia juga tidak bisa kabur lagi, hanya bisa menerima takdir, tapi ingin dia dengan Colten mandi bersama, dia sekarang tidak mampu melakukan hal ini.

"Kamu mandi dulu, aku tunggu kamu selesai mandi!" Chloe menundukkan kepala tidak berani melihat Colten dan bergegas kabur keluar seperti dikejar anjing.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu