His Soft Side - Bab 415 Sepakat untuk Tidak Mengungkit Masa Lalu

Colten Huo benar-benar menurunkan Chloe Jian, namun di atas kasur. Ia lalu mengangkat baju wanitanya dengan niat memijiti, namun refleks mengernyitkan alis waktu melihat bekas jari di pinggangnya.

Chloe Jian tidak ingin Colten Huo melihat ini, jadi langsung menurunkan tangannya dan merapikan baju. Ia juga menggerutu: “Sakit tahu!”

“Maaf, aku kemarin emosi habisnya.” Tanpa mengangkat baju si wanita lagi, si pria memijiti pinggangnya. Ia lalu bercerita pasrah: “Kamu awalnya oke-oke saja, lalu tiba-tiba bilang tidak mau. Bagaimana aku tidak emsoi coba?”

Muka Chloe Jian ditutup selimut. Wanita itu tidak bersuara sama sekali.

Colten Huo terdiam sejenak, lalu bertanya hati-hati: “Cloudy, sebenarnya apa yang membuatmu marah? Apa aku melakukan kesalahan?”

“Tidak! Aku tidak marah!” Si wanita menyadari omongannya ini sangat bertolak belakang dengan sikapnya. Kalau tidak ada apa-apa, dia tidak mungkin marah-marah begini. Kocak sekali sih dirinya!

“Benar-benar tidak marah?” Colten Huo tidak percaya begitu saja. Wanitanya ini semalam menangis sangat parah, tidak mungkinlah hanya karena suasana hati yang tidak baik.

“Iya.” Chloe Jian malas melanjutkan pembicaraan tentang ini. Ia menunjukkan salah satu mata dan mengalihkan topik: “Kamu tidak pergi kerja kah?”

Si pria berbaring dan merangkul si wanita, “Malas.”

Si wanita mengernyitkan alis, “Gila, orang malas sepertimu kok bisa diperkerjakan ya? Ming’s Corp bayar gajimu tiap bulan, masak kamu bolos seenak jidat?”

Colten Huo tersenyum tipis dengan ekspresi santai, “Kalau mereka kesal, ya pecat saja aku. Aku pada mulanya kan ke Kota Qinghu buat mencarimu, pekerjaan itu hanya hal sampingan saja. Berhubung sudah mendapatkanmu, aku tidak peduli lagi dengan pekerjaan.”

“Waktu kamu membawaku menemui Sally Ou, ia bilang kamu selama bertahun-tahun mencari kerja di sana-sini,” kata Chloe Jian sembari membenamkan kepala dalam guling.

“Lah, kok aku jadi terdengar seperti kuli bangunan sih.” Colten Huo menyipitkan mata dan mengangkat dagu wanitanya biar mereka bertatap-tatapan. Ia bertanya dengan senyum: “Kamu waktu itu merasa tersentuh tidak?”

“Mengapa harus tersentuh?” tanya si wanita balik.

“Aku sangat tampan dan disukai banyak sekali wanita, namun aku hanya tertarik pada kamu seorang. Masak kamu tidak merasa tersentuh sih?” ujar Colten Huo tanpa malu dengan sikapnya yang kelewat pede.

Chloe Jian berkedip-kedip. Melihat ekspresi penuh penantian si pria, ia menjawab asal: “Ya sudah, aku tersentuh deh.”

“Ih, palsu sekali!” Colten Huo tidak puas. Melihat Chloe Jian kembali menutupi wajah dengan bantal, ia mengelus rambutnya dengan pasrah, “Tidak panas kah menutupi wajah begini?”

“Aku malas melihatmu!” ujar si wanita.

“Cloudy, dengan kamu bicara begini, kamu tidak takut hatiku terluka kah?” Si pria menatap leher si wanita dengan alis terangkat. Ia benar-benar ingin tahu apa yang Robin Cheng katakan pada Chloe Jian, kok bisa-bisanya dia yang sangat dewasa sampai ngambek-ngambek begini! Meski begitu, ia tidak bisa bertanya langsung karena Chloe Jian pasti tidak akan mau jawab.

“Kalau terluka, kamu minta wanita-wanita yang menaksirmu buat menenangkan saja.” Si wanita masih tidak mau mengeluarkan kepalanya juga.

“Mana bersedia akunya? Di mataku, mereka semua tidak menarik!” Colten Huo bisa menangkap kecemburuan dalam nada bicara Chloe Jian, jadi ia mencoba mendalaminya lebih jauh, “Cloudy, kamu lagi cemburu ya?”

Yang ditanya terhenyak sebentar, kemudian menyanggah, “Siapa yang cemburu? Tidak kok!”

Sudah berkecimpung lama dalam dunia bisnis, Colten Huo cukup lihai dalam membaca gerak-gerik seseorang. Sebagus-bagusnya wanita polos di depannya ini bersandiwara, matanya tidak luput dari ekspresi terhenyaknya barusan……

Jadi, Chloe Jian lagi cemburukah? Eh, tapi cemburu terhadap siapa? Robin Cheng ngomong apa sih sebenarnya?

Berhubung sudah tahu penyebab kemarahan wanitanya, Colten Huo tidak bertanya lebih lanjut lagi. Ia merangkul bahunya dan mengecup telinganya dengan lembut, lalu membujuk, “Cloudy, orang yang aku cintai selamanya hanya kamu!”

Hati si wanita berdesir mendengar ini. Ia diam sejenak, lalu melontarkan pertanyaan yang ia daritadi ditahan-tahan: “Kamu dulu juga bilang begini dengan mantanmu kah?”

“Mantan?” Colten Huo sudah bisa memastikan bahwa Robin Cheng bicara soal masa lalu, namun masih belum tahu persisnya apa. Teringat soal pria itu, ia berujar serius: “Cloudy, kita sudah sepakat untuk tidak mengungkit masa lalu.”

Si wanita bersandar dalam dekapan si pria. Ia awalnya mengira kalau pun membantah, Colten Huo bakal berucap beberapa kalimat dusta untuk membuatnya gembira. Nyatanya, pria itu malah memberi jawaban begini. Colten Huo melarangnya buat mengungkit masa lalu, itu artinya si kekasih lama masih terpatri dalam hatinya!

Hati Chloe Jian langsung terasa pilu. Ia mendongak dan melihat wajah si pria. Matanya sangat tenang, namun ia merasa ketenangan itu adalah ketenangan yang diam-diam menghanyutkan dan bisa menjerumuskannya……

“Cloudy, aku pernah bilang, aku sama sekali tidak tahu suatu hari nanti bakal mencintaimu.” Jari-jari panjang Colten Huo mengelus pipi lembut Chloe Jian. Tatapannya sangat lembut, siapa pun yang dapat tatapan begini pasti bakal terenyuh.

“Tetapi, meski aku tidak tahu aku bakal mencintaimu, aku tetap menjaga keperawananku buatmu.” Si wanita sadar dirinya sudah ngambek tanpa alasan jelas. Meski begitu, ia tetap membalas begini karena ingin melihat reaksi si pria.

“Kalau begitu, bagaimana kalau di kehidupan-kehidupan berikutnya aku memberikan keperjakaannku buatmu? Setuju kamu dengan ide itu?” bujuk Colten Huo dengan diakhiri kecupan.

Si pria sebenarnya sama sekali tidak memedulikan soal keperawanan wanitanya. Misalkan keperawanan Chloe Jian sudah diberikan pada pria sebelum dirinya, ia mentok-mentok hanya sedikit kecewa. Kalau ia sepeduli ini dengan masa lalu, ia jelas tidak akan bersikeras menikah dengan si wanita waktu dia masih terus mengenang mantan pacarnya, bukan?

Alasan sikapnya ini adalah Chloe Jian juga tidak tahu suatu hari nanti bakal bertemu dirinya. Masyarakat sekarang sangat terbuka. Tidak peduli pria mau pun wanita, pernah berpacaran dengan beberapa orang di masa lalu adalah hal biasa. Soal pemerkosaan yang ia lakukan padanya dulu, alasan di balik itu adalah ia mengira Chloe Jian masih berhubungan diam-diam dengan Ocean Xu.

“Siapa yang mau berpasangan denganmu di kehidupan-kehidupan berikutnya? Ngigo kamu! Melihatmu di kehidupan ini saja sudah cukup!” Chloe Jian merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan Colten Huo, juga merasa tawarannya sungguh absurd. Terkadang, kebohongan yang ditujukan demi kebaikan lebih menenangkan hati daripada keblak-blakan.

“Berani kamu?” Si pria mencengkeram dagu si wanita demi memaksanya mendongak. Ia menatapnya dengan tajam, “Aku ingin mengikatmu di setiap kehidupan. Saksikan saja sendiri!”

“Suatu hari nanti kamu bakal bosan!” Chloe Jian tidak terhibur dengan janji setianya ini, melainkan malah khawatir. Kalau ditanya dari mana asal kekhawatiran itu, ia sendiri tidak tahu jawabannya.

“Tidak mungkin!” bantah si pria. Colten Huo lanjut bicara, “Aku memahami diriku sendiri. Sekalinya aku cinta pada seseorang, aku akan mencintainya seumur hidup?”

“Sungguhkah?” tanya si wanita dengan tatapan sedih.

Colten Huo barusan bilang akan mencintai seseorang seumur hidup sekali jatuh cinta padanya…… Kalau begitu, jika Melisa Chen tidak wafat saat persalinan, bukankah prianya ini sekarang harusnya sudah menikahi wanita itu dari jauh-jauh hari? Bukankah Colten Huo sekarang harusnya sudah punya istri yang sangat dicintai, anak yang sangat disayangi, dan keluarga yang berbahagia?

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu