His Soft Side - Bab 242 Dipergoki Orang

“Hah?” Chloe Jian merengut, “Kenapa kau bertanya seperti ini?”

“Kulihat setiap kali kau bertemu dengannya kau selalu sangat gembira, saat kau bertemu denganku, ekspresimu sangat pahit, apakah kau membenciku?” Colten Huo mengerutkan kening menatap wajah Chloe Jian dengan muram.

Melihat ekspresi Colten Huo, Chloe Jian tahu ia tidak sedang bercanda, ia terbatuk lalu tersenyum dan berkata, “Tidak bisa dibilang benci juga, awalnya aku memang membencimu, tapi sekarang tidak!”

“Lalu kenapa kau sangat gembira setiap kali bertemu Robin Cheng?” mendengar Chloe Jian berkata sekarang ia tidak membencinya, ekspresinya tampak lebih lega.

“Karena ia juga selalu gembira saat bertemu denganku, mana mungkin aku tidak gembira melihatnya?” kata Chloe Jian.

“Begitu?” Colten Huo merasa lega, tak masalah selama ia tidak menyukai Robin Cheng, jika ia menyukainya, ia akan merasa sangat murung.

“Apakah masih ada pertanyaan? Jika tidak, aku keluar dulu.” Chloe Jian merasa ekspresi cemburu Colten Huo sangat lucu, ia ingin keluar mencari tempat untuk tertawa.

“Tidakkah kau sadar ada sesuatu yang lupa kau lakukan?” tanya Colten Huo.

“Apa?” setelah bertanya, Chloe Jian melihat tatapan Colten Huo semakin dalam, dan tanpa menunggunya menjawab, ia segera menciumnya dengan ganas.

“Hei, ini di kantor, nanti ada yang melihat!” Chloe Jian segera menghindarinya.

“Siapa yang berani langsung masuk ke kantorku?” Colten Huo segera menarik Chloe Jian dan menciumnya.

Chloe Jian tak bisa melepaskan diri, maka ia hanya bisa menerima nasibnya dan merangkul leher Colten Huo, membiarkannya melakukan apa yang ia inginkan.

Tapi, saat mereka berdua sedang berciuman, tiba-tiba terdengar bel pintu berdering, Chloe Jian melirik dari sudut matanya dan melihat Celine Zhang berdiri di mulut pintu dengan canggung, wajahnya memerah dan ia merasa tak berdaya.

Dengan kaget Chloe Jian segera mendorong Colten Huo menjauh, melihat seseorang datang, Colten Huo juga segera melepaskan Chloe Jian dan menoleh menatapnya dengan tajam.

“CEO, CEO Huo, aku telah mengetok pintu.” Celine Zhang merasa sangat canggung, ingin rasanya ia menggali lubang untuk bersembunyi, sungguh sial nasibnya, ia melihat CEO dan sekretarisnya sedang berciuman, jika ia tidak segera menjelaskannya, ia takut nasibnya akan berakhir seperti Mike Wang, dipindahkan ke departemen lain.

Tapi ia benar-benar membutuhkan pekerjaan bergaji tinggi ini, maka ia harus menampilkan kesan baik di hadapan Colten Huo, agar ia bisa pindah ke perusahaan yang lebih besar.

“Aku, aku keluar dulu!” Chloe Jian bahkan merasa lebih canggung daripada Celine Zhang, ia merapikan bajunya, lalu berjalan melewati Celine Zhang sambil menunduk dengan wajah memerah, setelah keluar ia segera menutup pintu.

“CEO Huo, aku...” Celine Zhang hendak menjelaskan.

“Ada apa?” ekspresi Colten Huo telah kembali dingin seperti sebelumnya.

“Dokumen ini membutuhkan tandatanganmu.” Celine Zhang menyerahkan sebuah dokumen dan berusaha bersikap senatural mungkin.

Colten Huo membacanya, membubuhkan tandatangannya, dan kembali menyerahkannya pada Celine Zhang, saat Celine Zhang berbalik hendak pergi, ia mendengar Colten Huo mendesis di belakangnya, “Yang barusan terjadi tadi,...”

Celine Zhang bergegas menjawab, “Tenanglah, CEO Huo, aku takkan membicarakan hal yang tidak boleh dibicarakan, aku memahami hal ini.”

Colten Huo tak lagi mengatakan apapun, dan Celine Zhang bergegas pergi.

Saat Chloe Jian berjalan keluar dari pantry, ia bertemu Celine Zhang yang hendak masuk ke pantry, dengan canggung ia berkata, “Direktur Zhang.”

Celine Zhang yang selama ini selalu bersikap serius tersenyum, “Tak apa, panggil aku Kak Zhang saja.”

Chloe Jian tersenyum dan menurutinya, “Kak Zhang.”

“Yang terjadi tadi...” baru saja Chloe Jian angkat bicara, Celine Zhang langsung mengetahui ia ingin berkata jangan menyebarkannya.

Maka sebelum Chloe Jian selesai berbicara, Celine Zhang segera memotong, “Chloe Jian, pria dan wanita saling mencintai adalah hal yang wajar, dan kau dan CEO Huo juga sama-sama belum menikah, tak ada salahnya kalian berpacaran.”

Chloe Jian tak menyangka Celine Zhang akan berkata seperti ini, dengan heran ia mendongak menatapnya, menurut Chloe Jian, Celine Zhang termasuk salah seorang atasan yang sangat tegas di Ming’s Corp, ia terkenal karena ketegasannya, dan departemen yang dipimpinnya juga selalu meraih performa terbaik, maka Chloe Jian mengira ia adalah seorang wanita yang kolot. Karena semua yang melihatnya dengan Colten Huo pasti mengira ialah yang menggoda Colten Huo, tapi tak disangka pemikiran Celine Zhang begitu terbuka.

“Sebenarnya aku telah mengetahui hubungan kalian sejak dulu, aku pernah bertemu kalian sedang membeli bahan makanan bersama di supermarket.” Kata Celine Zhang sambil tersenyum, melihat mereka berbelanja bersama sudah menandakan bahwa hubungan mereka cukup dekat, dan saat itu ia juga melihat Colten Huo bersikap sangat lembut pada Chloe Jian, dan ia juga sangat pandai dalam mengobservasi keadaan, ia bisa melihat rasa sayang Colten Huo pada Chloe Jian benar-benar tulus.

Maka saat di Ming’s Corp tersebar gosip tentang Chloe Jian, Celine Zhang hanya tersenyum tipis, ia sedang menunggu kapan orang-orang itu akan terkena getahnya.

Chloe Jian tersenyum canggung, ia mengira hubungannya dengan Colten Huo sangat rahasia, tak disangka telah banyak orang yang melihatnya.

Kenapa bisa begini!

“Sudahlah, tenanglah, aku takkan mengatakan apapun tentang kejadian hari ini, tapi kau juga harus berhati-hati, banyak orang yang bermulut jahat, tidak suka melihat orang lain lebih baik darinya, maka saat harus bersikap tegas, kau harus bersikap tegas, buktikan kau lebih kuat dari mereka, agar mereka tak berani lagi membicarakanmu!” kata Celine Zhang sambil menepuk bahu Chloe Jian dengan lembut.

“Terimakasih, Kak Zhang.” Chloe Jian bisa merasakan perkataan Celine Zhang memang tulus, ia tersenyum dan sambil menggenggam cangkirnya ia meninggalkan pantry.

Setelah Celine Zhang mengambil teh dan hendak keluar, saat baru berjalan beberapa langkah ia melihat Gary Chen sedang berdiri di sudut pantry dengan ekspresi tertegun, ia mengangkat alisnya, “Apakah kau mendengarnya?”

Gary Chen mengangguk, “Aku tak bermaksud menguping.”

“Tak apa jika kau telanjur mendengarnya, tapi pertimbangkan baik-baik, Chloe Jian adalah gadis yang baik, jika kau membuat keputusan yang salah, kau akan habis!” Celine Zhang membetulkan kacamatanya dan menggeleng.

Gary Chen hanya bisa mendesah, benar, habislah dia.

Sorenya, setelah menyelesaikan pekerjaannya, sebelum pulang Robin Cheng menyuruh Chloe Jian turun untuk mengantarkan dokumen, saat Chloe Jian kembali, ia memeluk sebuah buket besar mawar berwarna pink.

“Haya, adik Jian, lagi-lagi seorang penggemar rahasia mengirimimu bunga?” kata Robin Cheng sambil tertawa kecil.

“Ssst!” Chloe Jian segera membuat isyarat agar ia diam, ia menatap buket bunga itu dan merasa agak tertekan, tadi saat ia turun mengantarkan dokumen, tak disangka ada seseorang yang tanpa malu-malu menyatakan perasaannya padanya, dengan canggung ia menolak pernyataan cintanya, tapi merasa sungkan membuang bunga itu ke tempat sampah, maka ia membawanya naik.

Tapi pertanyaan selanjutnya, apa yang harus ia lakukan dengan bunga ini? Tak mungkin ia membawanya pulang, pertama, Colten Huo alergi pada serbuk bunga, kedua, ia tak mungkin mengijinkannya membawa pulang bunga pemberian pria lain.

“Untukmu saja!” setelah mempertimbangkannya, Chloe Jian memberikan bunganya pada Robin Cheng.

“Aku tak mau!” Robin Cheng mengibaskan tangan menolaknya, “Mawar melambangkan rasa cinta, jika aku menerima mawar pemberianmu, ia akan membunuhku!”

“Kalau begitu bantu aku membuangnya!” kata Chloe Jian sambil menyerahkannya pada Robin Cheng.

“Kalau ini tak apa.” Kata Robin Cheng sambil tersenyum dan menerima buket itu.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu