His Soft Side - Bab 31 Orang Tua yang Pilih Kasih

Setelah Lola Luo mendengar perkataan ini, senyuman di wajahnya langsung sirna, dia duduk di sofa, berkata dengan suara murung: "Kamu juga telah melihatnya sendiri, semalam pergi kencan buta, Papa dan Mama juga telah datang, setelah itu, pergi memesan hotel untuk mereka, jadi aku sekalian tidur di tempat mereka."

Chloe Jian meletakkan mie yang baru di makan setengah, termenung sejenak, setelah itu baru berkata dengan hati-hati: "Lola, Papa dan Mamamu telah memaksamu?"

Lola Luo tidak bersuara, tapi wajah yang dalam sekejab menjadi lebih murung telah mengatakan jawaban.

Chloe Jian menghela nafas dalam hati, tidak berselera untuk lanjut makan lagi, mendorong mangkuknya, mengulurkan tangan menggenggam tangan Lola Luo, bertanya: "Jadi bagaimana pemikiranmu?"

"Aku tidak suka dengan pria itu!" Lola Luo berkata dengan suara kecil, "Tapi Papa dan Mamaku menyukainya, keluarganya adalah pebisnis, kondisi keluarganya lumayan bagus, lebih bagus daripada keluarganya Lewin."

"Jadi, apakah kamu dan Lewin benar-benar telah putus?" Chloe Jian tahu, Lewin Shen adalah pacarnya Lola Luo, juga merupakan lulusan dari universitas di Kota Qinghu, keduanya mulai berpacaran saat tahun kedua perkuliahan, sangat saling mencintai, hingga Lola Luo mengenyam pendidikan di jenjang S2, hubungan keduanya disadari oleh orang tuanya Lola Luo, karena rumah Lewin Shen berada di daerah pegunungan yang terpencil, dan orang tuanya adalah petani, sangat miskin, makanya orang tua Lola Luo terus menentang hubungan mereka.

Setelah Lewin Shen tamat dari perkuliahan, dia telah bekerja di Kota Qinghu selama setahun, kemudian kembali ke kampung halaman dan mengikuti ujuan menjadi pegawai negeri sipil.

"Aku juga tidak tahu......" Lola Luo tiba-tiba merebah ke meja dan mulai menangis, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana, Papa dan Mamaku sama sekali tidak menanyakan pendapatku, pertemuan semalam merupakan yang pertama kalinya, tapi mereka langsung menginginkanku bertunangan dengan pria itu, aku tidak setuju, semalam telah bertengkar hebat dengan mereka, dan mereka langsung pulang ke rumah saat hari masih belum terang."

Chloe Jian langsung kaget saat mendengar pernyataan ini, "Apa mereka sudah gila, pernikahan merupakan hal untuk dijalani seumur hidup, bagaimana boleh begitu sembarangan?"

"Aku sungguh sakit, terkadang aku benar-benar ingin mati, kenapa aku bisa lahir dalam keluarga yang seperti ini, tidak apa jika biasanya mereka menganggapku sebagai ATM hidup, tapi sekarang, bahkan mereka pun ingin ikut campur dalam pernikahanku......" Lola Luo merasa semakin sedih seiring dengan banyaknya perkataan yang diucapkan, air mata mengalir keluar dengan deras , "Sebenarnya aku mengerti terhadap semuanya, mereka hanya ingin menjualku keluar, dan mengambil uang mahar untuk digunakan adik laki-lakiku menikah."

"Lola, kali ini kamu sungguh tidak boleh terus mendengar perkataan mereka lagi!" Chloe Jian menarik beberapa helai tisu dan menyodorkannya pada Lola Luo, kalau bukan karena sangat mengerti dengan sifat Lola Luo, Chloe Jian sama sekali tidak percaya bahwa masih ada orang tua yang masih pandangan menilai tinggi lelaki dan merendahkan perempuan, dan menganggap seorang putri sebagai pohon uang.

"Aku telah mengancam mereka, kalau memang ingin memaksaku menikah, aku akan memutuskan hubungan dengan mereka!" Lola Luo mencengkram tisu dengan kuat bagaikan melampiaskan amarah, urat nadi di tangan telah mulai bermunculan.

"Lola......" Chloe Jian hendak mengatakan sesuatu saat mendengarnya, tapi malah tertelan kembali saat ucapan tiba di ujung mulut, berubah menjadi menghela nafas.

Waktu tempuh dari Kota Qinghu ke Kota Boshan dengan menyetir mobil memerlukan waktu sekitar 2 jam setengah, tapi kalau menaiki kereta api cepat, hanya memerlukan waktu kurang dari 1 jam, Chloe Jian hari ini hendak pulang ke Kota Boshan melihat Mamanya, dia beberapa hari yang lalu telah memesan tiket kereta api, dengan jadwal keberangkatan jam 10.50, ketika dia telah duduk di dalam gerbong kereta api, kereta api langsung melaju pesat, pikirannya masih terus terngiang perkataan Lola Luo tadi.

Meskipun Lola Luo kali ini telah menyatakan perkataannya dengan begitu tegas, tapi hati Chloe Jian tetap saja tidak tenang.

Karena dia terlalu mengerti sifatnya Lola Luo, Lola Luo berparas jelita dan imut, orangnya juga baik hati, hanya saja terlalu polos, apalagi dia juga mudah untuk berhati lemah, yang ditakutkan oleh Chloe Jian adalah, kalau sampai Mamanya nanti memaksanya dengan menangis, membuat onar dan bahkan sampai bunuh diri nantinya, Lola Luo pasti akan mengalah.

Saat Chloe Jian tiba di rumah, kebetulan tepat sudah jam 12, dia telah menelpon sebelum pergi, jadi Mamanya dan Bibi Qin berada di rumah menunggunya untuk makan bersama.

Kejadian Papanya berselingkuh telah terbongkar 6 tahun lalu, lalu mereka pindah dari rumah asal, dan terus menyewa rumah untuk tinggal.

Setelah itu, Mama mengalami musibah jatuh dari tangga di suatu hari, tulang punggung lumbarnya mengalami kepatahan, dan telah menginap setengah tahun di rumah sakit, uang di dalam tabungan sudah terkuras banyak, tapi tetap tak pulih juga.

Pada saat itu, Chloe Jian masih masa perkuliahan, seorang gadis yang dulunya selalu dimanjakan dari kecil tiba-tiba menghadapi pukulan seperti ini, seluruh beban keluarga dalam sekejab telah dipikul olehnya, Chloe Jian terpaksa berusaha sekuat tenaga untuk mencari uang, untuk mampu terus melanjutkan pengobatan Mamanya.

Tapi, uangnya hanya cukup untuk membiayai biaya perkuliahan dan obat-obatan Mamanya, mereka tidak memiliki uang untuk menyewa rumah, makanya pindah ke rumah yang dulunya ditinggali oleh Pamannya di Kota Qinghu, meskipun tempat ini sedikit pinggiran, sangat terpencil, tapi di sampingnya terdapat sebuah rumah sakit rehabilitasi, jadi Mamanya telah tinggal di sini 6 tahun.

"Mama, Tante, mari makan!" Sesampainya Chloe Jian di rumah, dia langsung pergi memasak beberapa makanan kesukaan Mamanya, saat ini, dia melepaskan apron, berjalan ke sana membantu Bibi Qin untuk memapah Mamanya ke kursi roda, hendak mendorongnya hingga ke meja makan.

"Kemampuan masak Chloe sungguh bagus, siapapun yang menikahimu nanti pasti akan sangat beruntung!" Bibi Qin bukanlah baru pertama kalinya memakan masakan buatan Chloe Jian, tapi setiap kali memakannya, tetap tak kuasa menahan diri untuk memuji Chloe Jian.

"Benar, Chloeku berparas elok, sifatnya juga baik, tapi kenapa malah tidak menikah juga sampai sekarang!" Ibu Jian melihat kepulangan Chloe Jian, juga merasa sangat senang, tapi mengingat Chloe Jian sampai sekarang masih belum memiliki pacar, dia tah tahan untuk merasa panik.

"Mama!" Chloe Jian tak bisa menahan diri untuk berkata, "Menikahi orang bukanlah semudah memilih sayur, harus menunggu hingga menemukan orang yang cocok baru bisa."

"Tunggu tunggu dan tunggu, aku sudah mendengar ucapan ini darimu sejak tamat dari perkuliahan hingga sekarang, kapan orang yang cocok itu muncul?" Ibu Jian berkata sambil menggelengkan kepala.

Chloe Jian tahu emosi Mamanya menjadi lebih buruk setelah terluka, kalau topik ini terus dibahas, Mamanya pasti akan semakin panik, makanya Chloe Jian langsung menguburkan kepala dan mulai makan, tiak berani bersuara lagi.

"Sudahlah, Beth, makanlah, jarang-jarang dia bisa pulang sesekali, kamu jangan memaksanya lagi." Bibi Qin mengatasi suasana.

Setelah selesai makan, Chloe Jian membantu Bibi Qin membereskan peralatan makan, ikut masuk ke dapur, lalu dia diam-diam menyelipkan uang sebesar 4 juta kepada Bibi Qin.

"Chloe, untuk apa ini?" Bibi Qin menolaknya, "Gaji bulan ini sudah pernah diberikan!"

"Bibi, Pamanku bilang, kesehatan Paman Li kurang baik, dan kamu tidak bisa pulang untuk merawatnya, uang ini tidak begitu banyak, ambillah untuk membelikan ramuan penutrisi kepada Paman Li!" Chloe Jian tahu keuangan Bibi Qin tidak begitu baik, putra yang dibesarkan mereka malah tidak bisa diharapkan, kalau bukan karena seperti itu, dia tidak akan pernah bekerja melayani orang dengan umurnya yang cukup tinggi ini, tapi kalau bukan karena ada keberadaan dia, Chloe Jian sungguh tidak tahu dia dan Mamanya harus bagaimana.

"Chloe, sungguh tidak perlu, Mamamu harus menjalani operasi, tempat yang harus menghabiskan uang juga cukup banyak, kamu telah bersusah payah mencari uang di luar sendirian, niat baikmu ini sudah Bibi terima, tapi uangnya kamu ambil kembali saja." Bibi Qin tetap tidak bersedia menerimanya.

"Bibi, gajiku sekarang cukup tinggi, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, ambillah uang ini, kalau tidak, hatiku akan merasa tidak tenang!" Chloe Jian melihat Bibi Qin begitu mengkhawatirkannya, hidungnya spontan merasa nyeri.

Setelah Mama mengalami kecelakaan, kebanyakan orang malah menambah masalah ditengah timpaan kemalangan, membuatnya menyadari kehangatan ataupun dinginnya hati seseorang terlalu cepat, jadi ucapan Bibi Qin ini semakin membuatnya terharu.

"Baiklah, Chloe, lain kali tidak boleh lagi ya!" Bibi Qin mengelus wajahnya Chloe Jian dengan penuh kasih sayang.

Chloe Jian tersenyum, tepat pada saat ini, dia mendengar panggilan Ibu Jian dari luar: "Chloe, Keluarlah sebentar!"

"Pergilah." Bibi Qin mendorong Chloe Jian, lalu tiba-tiba menangkap tangannya lagi, berkata secara diam-diam, "Chloe, suasana hati Mamamu beberapa hari ini tidak begitu baik, turutilah perkataannya."

"Aku mengerti." Chloe Jian menanggapinya, membalikkan badan dan keluar dari dapur.

Ini merupakan sebuah rumah beratap genteng tua, Ibu Jian langsung pergi halaman luar menikmati jemuran matahari setelah selesai makan, melihat Chloe Jian telah keluar, dia menunjukkan jarinya ke arah bangku di samping, "Duduklah!"

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu