His Soft Side - Bab 27 Dia Adalah Kakak Ipar Keempatku!

Rosy Lin pada dasarnya sangat menjaga gengsinya, foto yang dibagikan dalam grup itu semalam, adalah untuk membuat orang lain merasa iri terhadap nasibnya yang baik, juga untuk menusuk Chloe Jian, bahkan sengaja meng-@ Chloe Jian, acara perkumpulan malam ini juga diadakan olehnya, tidak disangka, pencitraan dirinya yang bagaikan seorang dewi yang dengan susah payah diraih selama ini malah langsung hancur dalam sekejab, bagaimana mungkin hal ini tidak membuatnya merasa kesal.

"Menangnya kenapa?" Rosy Lin telah naik pitam, spontan mengangkat alisnya yang indah, meninggikan dagu berkata dengan menyindir: "Haha! Pada akhirnya, Ocean tetap saja memilihku, Chloe, kamu sama dengan Mamamu, sudah ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang kalah dan tidak diinginkan oleh pria!"

Chloe Jian paling tidak senang saat Mamanya telah dilecehkan, baru saja hendak mengomelinya habis-habisan, tidak disangka pandangan matanya seketika menjadi gelap, seorang pemuda yang memiliki baby face menyerbu ke sampingnya, menunjukkan jarinya terhadap Rosy Lin dan memaki: "Apakah Bibi baru saja keluar setelah meminum air kloset, kenapa mulutmu begitu bau! Tsk tsk tsk, dan juga lihatlah penampilanmu ini, bentuk badan ini, Kak Feng saja lebih unggul daripada kamu! Tapi beraninya kamu mengatakan Kakak Ipar Keempatku tidak diinginkan orang! Bah! Pria mana yang menginginkanmu, dialah yang buta!"

Sambil mengatakannya, sambil mengibaskan tangannya di daerah hidung, penuh dengan perasaan risi.

Rosy Lin seketika melihat pemuda dengan baby face, hanya mengamatinya sejenak, pandangan matanya langsung bersinar, karena dia menyadari seluruh baju yang dikenakan oleh pemuda ini penuh dengan baju bermerk dengan harga yang mahal, terlihat jelas merupakan anak dari keluarga konglomerat, apalagi parasnya juga begitu tampan, tapi yang membuatnya sangat tercengang adalah, pemuda ini langsung berkata kasar terhadapnya.

Rosy Lin merasa sangat marah hingga seluruh wajahnya telah membiru, "Apanya yang Kakak Ipar Keempat, aku sama sekali tidak mengerti terhadap apa yang sedang kamu katakan, dan juga, siapa kamu?"

"Untuk apa kamu peduli terhadap siapa aku?!" Pemuda baby face bersikap arogan, menghela nafas kesal dengan risi, berpenampilan bagaikan hendak mual saat melihat Rosy Lin, hanya saja dibagian keningnya terdapat sebuah benjolan, membuat orang merasa lucu saat melihatnya.

Selanjutnya, dengan akrabnya dia merangkul bahunya Chloe Jian, dia yang lebih tinggi satu kepala daripada Chloe Jian malah bersikeras meletakkan kepalanya ke bahu Chloe Jian, berpenampilan bagaikan seekor burung yang bersandar pada manusia, berkata dengan manis: "Dialah Kakak Ipar Keempatku!"

"Hei!" Chloe Jian merinding, dia sendiri pun tidak tahu dari mana munculnya pemuda baby face ini, apalagi, dia juga tidak tahu sejak kapan dirinya telah menjadi Kakak Ipar Keempatnya, bahkan siapa Kakak Keempatnya pun tidak dikenalnya sama sekali!

Chloe Jian baru saja hendak mendorong pemuda itu, ponsel di dalam tas langsung berdering.

Mungkin karena mulut pemuda itu begitu tajam, orang lain yang ada di tempat, termasuk Rosy Lin, memandang mereka dengan tatapan mata yang bingung, tidak ada orang yang bersuara dalam seketika, seakan-akan sedang menantikan lelucon dari Chloe Jian.

"Kakak Ipar Keempat, cepat angkatlah, pasti telepon dari Kakak Keempat!" Pemuda berbaby face berkata dengan penuh semangat.`

Chloe Jian melototinya sejenak, lalu mendorongnya, mengambil ponsel dan melihat, hatinya langsung berdebar kencang, ternyata malah Colten Huo!

"Bisa menyetir tidak?" Chloe Jian baru saja mengangkat ponselnya, langsung mendengar pertanyaan Colten Huo dari sana.

"Bisa!" Chloe Jian tidak tahu kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal ini, maka dari itu, dia menjawabnya dengan jujur.

"Kuberikan waktu 3 menit untukmu, turunlah, aku berada di tempat kamu turun tadi!" Setelah Colten Huo selesai mengatakannya, langsung menutup panggilan tanpa menunggu tanggapan dari Chloe Jian.

Chloe Jian melamun 3 detik penuh, pemuda berbaby face merangkulnya, baru dia kembali sadar.

"Kakak Ipar Keempat, Kakak Keempat memanggilmu, kalau tidak segera pergi, Kakak Keempat akan marah!" Pemuda berbaby face kelihatannya lebih merasa panik dibandingkan dengan Chloe Jian, "Akibat yang akan ditanggung jika Kakak Keempat sudah marah akan sangat berat."

Chloe Jian seketika bagaikan terbangun dari mimpi, dia melihat sejenak waktu di ponselnya, sudah berlalu setengah menit, makanya dia tidak lagi sempat menanyakan dari mana datangnya pemuda berbaby face ini, mengambil tasnya dan langsung bergegas ke tangga, sudah tidak sempat menunggu lift, lagipula lantainya tidak begitu tinggi, berjalan turun pun tidak akan begitu memakan waktu.

Sang wanita berjalan dengan buru-buru, di satu sisi karena menuruti perintah dari Colten Huo, di sisi lain, sang wanita benar-benar tidak ingin terus melihat wajah Rosy Lin itu lagi.

Chloe Jian baru saja tiba di depan pintu, langsung mampu melihat mobil Bentley yang mencolok terhenti di pinggir jalan itu, Colten Huo sedang berdiri membelakanginya sambil merokok, sang pria melepas jaketnya, hanya memakai selapis kemeja, dilihat dari belakang, semakin terlihat berbahu lebar dan berkaki panjang, jika mengibaratkannya sebagai pohon crassula yang tegar menghadapi angin, sama sekali tidak akan terkesan berlebihan.

"CEO Huo!" Chloe Jian menghampirinya, dari kejauhan, sang wanita sudah mampu mencium aroma alkohol menyerbu wajahnya.

Colten Huo memalingkan kepala melihatnya, lalu mengulurkan tangan menekan puntung rokok ke atas tong sampah hingga redup dan membuangnya.

"Menyetirlah!" Sang pria melemparkan kunci mobil kepadanya, membuka pintu mobil di samping pengemudi dan masuk ke dalam.

Ternyata telah mabuk, makanya menyuruhnya menyetir, Chloe Jian menghela nafas lega, menuruti perkataannya dan pergi ke sana untuk menaiki mobil, pintu mobil tertutup, aroma alkohol di tubuh Colten Huo terasa menjadi semakin pekat, Chloe Jian tak kuasa menahan diri untuk mengerutkan hidungnya, dia sebenarnya telah minum berapa banyak?

Chloe Jian bersiap-siap sejenak, lalu mulai mengemudikan mobil, ini adalah pertama kalinya dia menyetir mobil yang sebagus ini, merasa sedikit tegang.

Hingga mobil telah berjalan selama 10 menit, dia baru mengingat untuk menanyakan Colten Huo, "CEO Huo, kamu tinggal di mana?"

Colten Huo tidak menanggapinya, Chloe Jian memalingkan kepala, menyadari sang pria sedang memejamkan sepasang mata, bersandar ke belakang, kancing kemejanya telah terbuka dua biji, nafasnya stabil, sepertinya telah tertidur.

Saat ini, Chloe Jian langsung melongo.

Waktu kembali ke 10 menit yang lalu, Chloe Jian langsung turun ke bawah setelah mendapat panggilan dari CEO Huo, Rosy Lin dan yang lainnya sangat ingin melihat lelucon dari Chloe Jian, mereka mengira pemuda berwajah baby face tadi adalah orang yang dikenal oleh Chloe Jian, dan sengaja untuk mengatasi perseteruan, makanya, semua rombongan orang itu juga ikut turun ke bawah mengikuti Chloe Jian.

Selanjutnya, mereka telah melihat Chloe Jian berjalan ke arah seorang pria yang mampu membuat darah mereka meluap-luap dengan hanya melihat sosok punggungnya, lalu membuat mereka langsung memancurkan mimisan ketika telah melihat wajahnya sang pria, keduanya berbincang-bincang sejenak, dan Chloe Jian langsung naik ke mobil.

"Kak Lin, mobil apa itu, kenapa aku tidak pernah melihatnya?" Aylin Chen bertanya.

"Kamu bahkan tidak tahu, ini adalah mobil merek Bentley, mobil mewah unggulan, dengan harga yang dimulai dari nominal miliaran!" Ada seorang pria berkacamata dengan tubuh pendek di samping berkata penuh kagum.

Saat orang lain mendengarnya, langsung mengeluarkan suara menarik nafas terkejut.

"Hei, untuk apa melihat mobil, yang terpenting adalah orangnya! Oh Tuhan! Pria itu, sungguh begitu tampan!" Evy Zhang melihat sisi wajah Colten Huo di dalam mobil dengan terpana, bola matanya pun terus melotot hingga hampir keluar.

Wanita yang lainnya juga ikut memiliki ekspresi terpana seperti Evy Zhang, bahkan Rosy Lin pun juga memancarkan ekspresi kaget juga iri dari balik matanya.

Chloe Jian, sejak kapan dia telah berpacaran dengan seorang pria yang begitu berada dan tampan, kenapa dirinya tidak mengetahuinya?!

"Siapa yang tadinya mengatakan Chloe tidak diinginkan oleh siapapun, dia memiliki seorang pacar yang begitu rupawan, pantas saja tidak tertarik dengan Ocean!" Diantara rombongan, ada seorang wanita berambut panjang berkacamata dengan tubuh yang tinggi semampai tiba-tiba mengatakannya.

Saat mengatakan perkataan ini, dia sengaja melirik Rosy Lin sejenak, bagaimana mungkin Rosy Lin tidak menyadari sindiran dibalik perkataan ini, raut wajahnya langsung menjadi lebih buruk lagi.

Di saat yang bersamaan, di sudut caffee, Damian Xiao sambil menutupi kepalanya dengan tas besar, sambil berbicara terhadap ponsel, "Kakak Kelima, untung saja kamu memberikan petunjuk, kalau tidak, nyawaku ini tidak akan bisa selamat."

"Cih, kalau berani mengatakan wanita yang diincar oleh Kakak Keempat terlihat serasi dengan pria lain, aku akan menghajarmu hingga mati!" Suara Robin Cheng yang meremehkan terdengar.

"Mana kutahu adik kecil itu adalah gadis yang diincar oleh Kakak Keempat, lagipula tidak tertulis di wajahnya!" Damian Xiao merasa dirinya lebih menyedihkan daripada The Injustice to Dou E, di suruh datang dari tempat yang begitu jauh, tidak hanya tidak sempat makan, bahkan kepalanya pun telah benjol, dompetnya pun berdarah.

"Tunggu, aku menerima panggilan telpon, lho, telpon dari Adik Jian!" Robin Cheng melihat sejenak layar ponselnya, langsung mengabaikannya.

"Hah, Kakak Kelima, aku sungguh tidak menyangka, Kakak Keempat cukup cabul juga, kalau ingin mengincar Adik kecil itu, langsung mengejarnya secara langsung saja, kenapa harus berbelit-belit!" Damian Xiao sangat bingung, "Hei, Kakak Kelima, kenapa kamu tidak berbicara lagi?"

"Aku sedang merekam perkataanmu untuk didengarkan Kakak Keempat!" Robin Cheng berkata dengan sangat normal.

"Sialan!" Damien Xiao langsung menutup panggilan.

Di sisi lain, Chloe Jian melihat ponselnya sejenak, dia memang telah menghubungi Robin Cheng, tapi setelah menghubunginya berulang kali, kalau bukan mendengar pemberitahuan dia sedang bertelepon dengan orang lain, dia malah mendengar panggilannya tak bisa tersambung, kali ini, Chloe Jian benar-benar tak memiliki cara lain lagi.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu