His Soft Side - Bab 191 Mengeluarkan Jurus Buruk

Chloe berkata, "Apa-apaan ini?"

Colten mengerutkan keningnya, tatapannya mengarah tepat dihadapannya, dia tidak lagi berkata apapun.

Chloe merasa aneh, dia mulai menilai Colten, dulu hanya tahu bahwa dia tampan, namun waktu itu sangatlah membencinya, Chloe memandangnya dengan pandangan subjektif, hari ini mendengar perkataan ini dan menilainya lagi, Chloe ternyata merasa bahwa hidung dan dagunya sepertinya sedikit familiar......

Pemikiran ini memasuki benaknya, Chloe bergegas mencubit dirinya sendiri, gila, gila! Diriya pasti sudah dicuci otak juga! Dia terbawa olehnya!

Namun, bagaimana mungkin dirinya bisa punya wajah suami-istri bersama Colten? Meskipun sekarang mereka sudah punya surat nikah, namun tidak melambangkan bisa menjadi suami istri yang sebenarnya, karena Chloe tahu bahwa identitasnya dan Colten sungguh jauh berbeda, keluarga orang kaya bukan semudah itu untuk dimasuki!

Sedangkan perkataan Colten, dia bilang 6 tahun yang lalu dia sudah mengenal dirinya, dan pernikahan ini adalah hal yang telah dia rencanakan sangat lama, namun hal ini langsung tidak dipedulikan oleh Chloe.

Akhir yang tidak mungkin, jadi jangan berharap dari awal, jika tidak nanti akan semakin kecewa.

Colten melihat Chloe melongo, awalnya didalam hatinya merasa senang, namun ketika melihat tatapan Chloe yang terus berubah, Colten tahu bahwa Chloe masih saja tidak mempercayainya!

"Hati-hati!"

Chloe sedang berpikir, dia tidak sadar dan langsung ditopang, dia kembali sadar dan menyadari bahwa ekskalator usdha sampai dilantai satu, jika bukan Colten menariknya, dia mungkin saja akan terjatuh.

"Apa yang kamu renungi? Bodoh sekali!" Colten menyentil kening Chloe.

Chloe memegang kepalanya, disaat dia ingin menjelaskan, dia melihat sesosok familiar, dia kaget, dia langsung mendorong Colten dan berjalan beberapa langkah untuk menatap kearah itu.

Namun rombongan didepannya ramai, disana tidak ada sosok Ocean, Chloe mengerutkan keningnya, apakah dirinya salah lihat?

Dibelakangnya tidak ada suara, Chloe sadar, dia bergegas menoleh kebelakang, namun terlihat Colten yang tadinya masih bercanda dengannya sudah berwajah muram, matanya disipitkan dan menatapi Chloe.

Chloe terkejut, astaga, apakah Colten menyadari sesuatu?

"Kamu melihat siapa? mengapa reaksimu begitu besar?" Colten langsung menyimpan ekspresi diwajahnya, dan bertanya ketika menenangkan dirinya.

"Ti, tidak!" Chloe menurunkan tatapannya, dia mencakar wajahnya dengan pelan menggunakan jari, "Salah lihat orang!"

"Ayo pergi!" Colten tidak lanjut bertanya lagi, seusai berkata, dia berjalan terlebih dahulu.

Bersamaan dengan itu, Ocean yang berjarak kurang dari 10 meter bersama dengan Chloe merasa kaget, seolah ada sebuah kekuatan misterius yang membuatnya menoleh kebelakang, sesosok orang familiar terlihat olehnya, itu Chloe!

Ocean sangatlah senang, dia nyaris lupa dimana dirinya berada, dia bergegas ingin mengejarnya, bisa bertemu disini menandakan bahwa takdir mereka masih belum berakhir, kali ini dia pasti tidak akan melepaskan tangannya lagi!

Namun ketika Ocean baru saja berjalan beberapa lankah, sosok Chloe tiba-tiba menghilang, Ocean kaget dan melihat kesana kemari.

"Ocean, apa yang kamu lakukan?" Seorang lelaki yang bersama dengan Ocean merasa kaget, dia datang untuk menariknya.

"Aku....." Ocean awalnya ingin mengatakan bahwa dia melihat pacarnya, namun disaat ini ditatapannya terlihat kembali Chloe, namun bersamaan dengan itu masih ada Colten disampingnya.

Dia melihat Chloe dan Colten mendorong satu trolley bersama, dan tengah turun dari ekskalator, gerakannya sangatlah mesra, Ocean merasa kecewa.

Disisi lain, Chloe melihat Colten tidak mempedulikan trolley dan dia bergegas pergi mendorongnya, dan mengikutinya dari belakang, disaat ini hatinya sedang deg-degan, dia tidak melihatnya dengan jelas, Colten pasti lebih tidak mungkin bisa melihatnya juga, tapi mengapa dia marah?

Karena dirinya mendorongnya?

Chloe merasa sangatlah mungkin sekali, sifat Tuan Muda Colten ini sering berubah, dan dia begitu tamak, mungkin saja hanya karena mendorongnya saja dan langsung sudah membuatnya marah.

"Oh iya, tadi apa yang kamu bicarakan bersama tante itu? Apa yang kalian ceritakan?" Setelah menaiki ekskalator untuk ke parkiran, Chloe melihat Colten masih saja marah dan sungguh suasana terasa canggung, dia lalu berusaha mencari topik pembicaraan.

Namun Colten malah sama sekali tidak membalikkan kepalanya, dia juga tidak mempedulikannya.

Setelah sesaat kemudian, Chloe juga menghentikan aksinya, dia mencari barang didalam tasnya, dia mengeluarkan hp dan membuka wechat, dan menyadari bahwa ada orang asing yang menambahnya.

Chloe melihatnya sekilas, seorang lelaki, tidak ada pengenalan diri, biasanya Chloe tidak akan peduli dengan orang yang tidak dikenal.

Lalu Chloe melihat pesan yang dikirim oleh Edith : Chloe, dia tidak peduli denganku, aku sudah hampir tidak bisa bertahan lagi!

Chloe melihat sekilas jam, pesan ini dikirim setengah jam lalu, dia langsung menelepon Edith.

Telepon langsung diangkat, Chloe mendengar suara berisik dari tempat Edith berada, dan ada juga suara musik.

"Edith, dimanakah kamu? Di bar kah?" Tanya Chloe.

"Iya, Bar." Suara Edith serak sambil terasa mabuk, sepertinya dia minum lumayan banyak lagi.

"Dimanakah paman kecilku? Apakah dia tidak bersamamu? Kamu pergi dengan siapa?" Tanya Chloe lagi, dia terus saja mendengar ada lelaki yang datang terus merayu Edith, dia mulai khawatir.

"Tidak, dia tidak peduli denganku! Aku datang sendirian!" Setelah menolak rayuan dari beberapa lelaki, Edith merasa sangatlah kacau.

"Edith, kamu sendiri tidak aman, cepat pulang saja!" kata Chloe, "Beritahu aku alamatnya, aku telepon paman kecilku, kamu tunggu didepan pintu dan jangan sembarangan pergi!"

Chloe mendengar alamat yang diberikan oleh Edith, dia langsung mematikan telepon, dia lalu langsung menelepon Bob, dia langsung berkata, "Paman kecil, aku berada di bar, disini ada orang yang mengangguku, kamu cepat datang!"

Seusai berkata, Chloe tidak menunggu balasan dari Bob dan langsung mengakhiri panggilannya, lalu dia menelepon Edith lagi, "Edith, sebentar lagi paman kecilku akan tiba, besok dia akan pergi, malam ini kamu harus memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya, jika perlu habisi dia saja!"

"A..apakah begini bagus?" Edith sedikit kaget.

"Apa yang tidak bagus, aku berpengalaman dibidang ini." Chloe menundukkan kepalanya dan menelepon, kebetulan ekskalator telah tiba, dia meletakkan hp diantara telinga dan bahunya, kedua tangannya mendorong trolley, sambil mengajari Edith, "Kamu dengar kataku saja, pasti tidak salah!"

Seusai Chloe erkata, tidak disangka dia menabrak sebuah dinding manusia secara tidak sengaja.

Itu Colten, entah kenapa, Colten tiba-tiba berdiri dan tidak mau jalan, ketika Chloe menabraknya, Colten juga kebetulan mengangkat kepala untuk menatapi Chloe, Chloe menyadari bahwa tatapan Colten aneh, tatapannya sangatlah seram, Chloe langsung mundur satu langkah dan berbisik kearah hpnya, "Edith, aku cukup sampai disini saja, sisanya kamu dalami sendiri!"

Chloe menyimpan hpnya, dia juga tidak melihat Colten, dia menundukkan kepala dan ingin melewatinya, tadi Chloe sambil mendorong trolley sambil menelepon, ketika menabrak Colten trolleynya berjalan jauh.

"Hal seperti ini, kamu berpengalaman?" Colten tidak berencana untuk melepaskan Chloe, dia menangkap tangan Chloe dan bertanya dengan marah.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu