His Soft Side - Bab 98 Harga Diri Dan Keangkuhan

Walaupun ini adalah saat dimana ia memerlukan uang, namun sekalipun Chloe Jian terus bekerja di Ming’s Corp., gaji sedikit itu tidak akan cuku baginya, terlebih lagi ia juga tidak rela membiarkan ibunya disini.

Kondisinya saat ini juga tidak cocok untuk bekerja, ia akan membahasnya nanti setelah kondisi Kesehatan ibunya mulai stabil.

Permasalahan uang juga tidak dapat dikhawatirkan terus-menerus, lagipula ia masih mempunyai uang untuk bertahan sejenak, manusia dapat memikirkan caranya, ia akan membahasnya nanti.

“Chloe Jian, pulanglah, kamu sudah berjaga-jaga disini selama beberapa malam, tubuhmu tidak akan tahan,”Aurora Wu melihat wajah Chloe Jian yang sudah menjadi lebih kurus, ia pun menasehatinya dengan perasaan sakit hati.

Chloe Jian berpikir sejenak, lalu akhirnya juga menganggukkan kepalanya, ia sebenarnya masih bisa berusaha untuk berjaga-jaga disini, namun teleponnya terhadap ayahnya tadi membuat perasaannya mendingin, ia benar-benar merasa sangat lelah, tubuhnya terasa lelah, perasaannya juga lelah.

Kondisi penyakit ibunya masih belum stabil, ia masih belum tahu berapa lama lagi ibunya akan dirawat di ICU, ia tidak dapat terus menjaganya disini, ia masih memiliki urusan lain yang harus ia selesaikan.

Ketika Aurora Wu melihat Chloe Jian setuju, ia pun langsung senang dan merangkulnya pergi,”Ayo makan dahulu sedikit!”

“Tunggu sejenak, aku akan pamit terlebih dahulu!” Chloe Jian menlepaskan Aurora Wu dan berjalan ke arah ruang kerja dokter, Hakutaku Bai umunnya selalu berada di sini pada sore hari, ia ingin pergi menanyakan kondisi ibunya sejenak.

Namun hal yang membuat Chloe Jian kecewa adalah, Hakutaku Bai tidak berada di ruang kerjanya, dokter yang sedang bertugas berkata bahwa Dokter Bai sudah pulang kerja.

Setelah naik ke mobil Aurora Wu, Chloe Jian masih saja terlihat tercengang, Aurora Wu kemudian mencoba untuk menenangkannya,”Tidak ada kabar adalah sebuah kabar baik, jangan khawatirkan lagi!”

Chloe Jian menganggukkan kepalanya, beberapa hari kedepannya, ia tidak terlihat khawatir seperti ketika ibunya baru saja terluka berat, ia tahu ada beberapa hal yang tidak bisa terus dikhawatirkan.

“Ayo pergi ke sebuah restoran baru yang menyajikan hidangan Kantonis,”Aurora Wu berusaha untuk mengalihkan perhatian Chloe Jian,”Aku mendengar Kak Xiao berkata bahwa rasa makanannya cukup enak, terutama dimsum kecilnya, kamu pasti akan menyukainya.”

“Baik!” Chloe Jian menyandarkan dagunya dan melihat ke arah luar jendela, sehingga ia tidak memperhatikan bahwa ada mobil lain yang kebetulan sedang mengambil kartu untuk masuk ke rumah sakit ketika Aurora Wu berhenti di pintu keluar dan membayar biaya parkir.

Kebetulan sekali, mobil tersebut adalah mobil Bentley milik Colten Huo.

Robin Cheng mengambil kartunya, pada saat ia hendak mengendarai mobilnya masuk, ia tiba-tiba menoleh ke belakang.

Colten Huo yang sedang membaca dokumennya itu tidak mengangkat kepalanya,”Ada apa?”

“Kakak keempat, aku sepertinya baru saja melihat Adik Wu,”Robin Cheng ragu sejenak, namun ia tetap saja mengatakannya, tetapi ia tidak mengatakan bahwa ia sebenarnya juga melihat Chloe Jian.

Colten Huo tidak menghiraukannya, setiap orang selalu mempunyai teman baik dan kerabatnya tersendiri, manusia juga pasti akan menghadapi penyakit dan kematian, keluar masuk dari sebuah rumah sakit bukanlah sebuah hal langka.

Namun, ia tiba-tiba mengerutkan alisnya, mengulurkan tangannya dan mengelus dadanya lagi, mengapa hatinya tiba-tiba merasa khawatir pada saat itu?

Setelah selesai makan malam, Aurora Wu mengantar Chloe Jian pulang ke rumah, ia tidak pulang, ia memutuskan untuk menemani Chloe Jian, Chloe Jian benar-benar tidak bersemangat, tetapi ia tetap saja tidak bisa tidur, Lola Luo akhirnya menuangkan obat tidur ke dalam susunya supaya ia akhirnya dapat tertidur.

Malam yang hening.

Chloe Jian tertidur lelap hingga akhirnya bangun ketika waktu hampir menunjukkan pukul delapan, semangatnnya juga sudah terlihat sedikit lebih membaik.

“Chloe Jian, apakah kamu mau pergi ke perusahaan bersama denganku?” Aurora Wu bertanya sambil melahap roti yang Lola Luo belikan.

“Aku akan pergi ke rumah sakit terlebih dahulu, sehingga aku akan pergi ke Ming’s Corp. sedikit lebih terlambat,”Chloe Jian masih merasa kurang tenang, sehingga ia ingin pergi menemui Hakutaku Bai untuk menanyakan kondisi ibunya.

“Kalau begitu, aku tidak akan menunggumu lagi,”Aurora Wu melahap beberapa suap bubur, mengambil tasnya, berdiri dan langsung mengenakan jaketnya,”Hari ini adalah Hari Jumat, sepertinya lalu lintas akan cukup padat, aku akan pergi terlebih dahulu.”

“Chloe, apakah kamu akan baik-baik saja sendirian? Bagaimana kalau aku mengambil izin cuti untuk pergi menemanimu hari ini?” Tanya Lola Luo.

“Tidak perlu, jalani saja kesibukan kalian, aku baik-baik saja,”Chloe Jian tersenyum kepada Aurora Wu dan Lola Luo, ia benar-benar sudah merasa sangat berterima kasih, ia tidak ingin menambah kerepotan mereka lagi.

“Baik, kalau begitu, aku pergi ke sekolah dahulu,”Lola Luo mengambil tas yang sudah diisi bukunya, pada saat ia baru saja berjalan sampai di depan pintu, ia kembali berpaling ke arah Chloe Jian dan berbicara dengan ragu,”Chloe Jian, aku tidak tahu darimana Ocean Xu tahu bahwa ibu mengalami kecelakaan, ia menanyakannya kepadaku kemarin, namun aku tidak mengatakan apapun kepadanya.”

Chloe Jian tercengang sejenak ketika tiba-tiba mendengar nama Ocean Xu, ia akhirnya kembali fokus setelah beberapa detik berlalu, namun ia hanya menganggukkan kepalanya dan bermaksud untuk berkata bahwa ia sudah mengetahuinya.

Kini Chloe Jian tersisa seorang diri di dalam rumah, ia duduk tercengang untuk cukup lama, hingga ia akhirnya perlahan tertegun, merapikan barang-barangnya, dan bersiap-siap pergi ke rumah sakit.

Namun, pada saat Chloe Jian merapikan tasnya, ia tiba-tiba sadar bahwa berlian yang sebelumnya ingin ia kembalikan itu masih berada di dalam kotak perhiasan yang berwarna emas itu, ia langsung pergi ke rumah sakit setelah menerima telepon tersebut, lalu menaruh kotak tersebut dalam tasnya, hingga akhirnya melupakannya beberapa hari ini.

Chloe Jian tidak dapat menahan diri dan akhirnya membuka kotak perhiasan itu, setelah melihat berlian berwarna merah muda yang terang itu untuk waktu yang cukup lama, ia pun akhirnya mneghela nafasnya dan menyimpan kembali berlian itu ke dalam kotaknya.

Ia jelas-jelas membawa sebuah berlian yang bernilai miliaran, selama ia dapat menjual berlian tersebut maka semua kekhawatirannya juga akan teratasi.

Namun Chloe Jian tidak dapat bersikap seperti ini, tidak hanya karena menyadari bahwa ia bisa saja berada dalam situasi bahaya ketika membawa berlian milik Colten Huo yang bernilai miliyaran rupiah ini, tetapi hal yang lebih penting lagi adalah, Chloe Jian tidak pernah menganggapnya sebagai barang miliknya hingga saat ini, Colten Huo sudah sangat merendahkan dirinya, harga diri dan kesombongannya tentu saja membuantya tidak ingin melakukan hal yang membuatnya terlihat murahan seperti itu.

Di dalam kereta bawah tanah, Chloe Jian tertekan diantara kerumunan orang-orang, ia hanya tersenyum pahit, benar-benar sangat menyedihkan sekali, Colten Huo bisa saja membuat benda yang bernilai miliaran begitu saja, namun ia harus berusaha keras untuk mendapatkan uang pengobatan yang bernilai ratusan juta rupiah.

Pantas saja banyak sekali orang yang terus memuja uang saat ini, mereka rela melakukan apa saja demi mendapatkan uang, karena uang itu memang sebuah benda yang sangat baik.

Chloe Jian kemudian berpikir, jika ia tidak menolak Colten Huo pada saat itu, apakah ia mungkin menghadapi kesulitan seperti hari ini? Setidaknya, biaya pengobatan ibunya tidak akan menjadi sebuah tekanan yang menggunung padanya.

Jadi, apakah ia menyesal? Mungkin, tetapi di dunia itu tidak ad ajika, ia tidak mungkin merendahkan diri sendiri, atau bahkan menjual dirinya sendiri hanya karena biaya pengobatan yang berjumlah ratusan juta ini.

Namun, apa yang seharusnya ia lakukan sekarang? Apa yang harus ia lakukan untuk mendapatkan uang dengan cepat dan membayar biaya pengobatan ibunya?

Pada saat Chloe Jian melangkah keluar dari kereta bawah tanah, ponselnya yang berada dalam tasnya berdering sejenak, ia mengeluarkannya dan melihat bahwa itu adalah pesan yang dikirim oleh Ocean Xu.

Ia berkata,”Cloud, aku mendapat kabar bahwa bibi mengalami kecelakaan, aku tahu kamu tidak ingin bertemu denganku, namun perawatan bibi pasti akan memerlukan biaya, aku sudah meminta nomor kartumu kepada Lola Luo, ia tidak memberikannya kepadaku, aku tidak memiliki maksud lain, aku hanya tulus ingin membantumu, kamu juga tidak membalas pesan WeChatku, aku sudah mengirimkan uang di WeChat, aku mohon padamu untuk jangan menolaknya!”

Chloe Jian membuka WeChatnya dan melihat bahwa Ocean Xu ternyata sudah mengirimkan uang yang cukup banyak kepadanya, namunia tidak menerimanya, karena ia kini masih belum sampai di tingkat dimana ia benar-benar tidak mempunyai apa-apa, terlebih lagi, ia tidak ingin berhutang budi kepada Ocean Xu!

Ada sejenis hutang budi yang tidak boleh diperhutangkan kepada seseorang tertentu.

Pada saat Chloe Jian membuka WeChatnya, ia melirik ke arah jendela obrolan Colten Huo sejenak tanpa ia sadari, tidak ada pesan baru, ia tiba-tiba tersenyum sejenak, sebuah kebiasaan itu ternyata benar-benar menakutkan!

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu