His Soft Side - Bab 279 Kalau Sejak Dulu Aku Tahu Aku Akan Jatuh Cinta Padamu

Aku mencintaimu!

Dua kata ini mungkin adalah kalimat paling indah di dunia, dan hal yang paling disukai oleh wanita adalah mendengar dua kata ini dari orang yang mereka cintai.

Saat ini, Chloe Jian menatap wajah Colten Huo yang sangat dekat dengannya, jantungnya berdegup kencang, tubuhnya yang tegang perlahan menjadi lebih rileks, tapi air matanya terus mengalir.

“Jangan menangis lagi, oke? Maaf, aku takkan membuatmu menangis lagi...” Colten Huo mencium pipi Chloe Jian, mencium kelopak matanya, air matanya, lalu perlahan bergerak turun...

“Tidak...” dalam hati Chloe Jian merasa takut dan dengan spontan menghindar.

“Jangan takut!” Colten Huo menciumnya, tangannya perlahan mengelus lekuk pinggangnya, lalu perlahan masuk, hanya terdengar suara nafas terengah...

Kali ini, Colten Huo sangat sabar, meskipun Chloe Jian masih merasa tidak nyaman, tapi ia tidak merasakan rasa sakit seperti saat ia menusuknya saat pertama kali itu, mungkin karena ia telah memahami maksudnya, dan mungkin karena perkataan manis Colten Huo yang membuat Chloe Jian menyerahkan dirinya dengan sepenuh hati, ia akhirnya merasakan kebahagiaan seperti yang dideskripsikan di buku-buku saat dua orang yang saling mencintai sedang berhubungan...

Di malam awal musim panas yang sejuk, suasana di kamar itu bagaikan mawar yang mekar di malam hari, sungguh memabukkan...

Saat semuanya telah selesai, Chloe Jian sangat kelelahan hingga tidak bisa bangkit, Colten Huo memeluknya dan menciumnya tanpa henti, tak rela melepaskannya.

“Kenapa?” tanya Colten Huo tiba-tiba.

“Apa?” wajah Chloe Jian memerah, keringat menetes di keningnya, ia menatapnya.

“Kenapa kau masih perawan? Kukira kau dan dia...” Colten Huo memicingkan mata menatapnya.

Chloe Jian memalingkan wajahnya dan berkata dengan dingin, “Pikirkan sendiri.”

Colten Huo mengatupkan bibirnya, lalu mencubit hidung Chloe Jian, “Kau masih marah? Tadi aku melantur dan asal bicara, aku masih belum bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan!”

Mendengarnya, Chloe Jian membelalakkan mata, ia menatap Colten Huo, “Kalau begitu, apakah kau sangat berpengalaman dalam hal ini?”

Colten Huo menatap Chloe Jian, lalu setelah ragu sejenak, akhirnya ia berkata dengan hati-hati, “Cloud, kalau aku bilang aku belum pernah melakukannya, apakah kau akan mempercayainya?”

“Tidak!” Chloe Jian segera menggeleng dan memotongnya, “Aku pasti menganggap kau berbohong.”

Colten Huo membenamkan wajahnya di tulang leher Chloe Jian dan berkata dengan pasrah, “Baiklah.”

Setelah menunggu cukup lama dan melihat ia tak mengatakan apapun lagi, Chloe Jian merasa sangat penasaran, ia ingin tahu berapa wanita yang sudah pernah ditiduri Colten Huo sebelumnya.

“Kau pasti punya banyak kekasih?” Chloe Jian tak dapat menahan diri bertanya.

“Bisakah kau tak menanyakannya?” ekspresi Colten Huo tampak suram, ia mendongak menatap mata Chloe Jian dan memeluk pinggangnya, lalu berkata dengan serius, “Sebelumnya aku tak tahu aku akan bertemu dan jatuh cinta padamu.”

Chloe Jian menunduk, wajahnya tampak sedih, “Berarti banyak sekali?”

“Tidak banyak, aku tidak seplayboy itu.” Colten Huo belum pernah melihat ekspresi Chloe Jian sesedih ini, ia memeluknya dengan erat, “Sejak bertemu denganmu 6 tahun lalu, aku tak pernah menyentuh seorang wanita pun!”

Chloe Jian menggigit bibirnya, tiba-tiba ia merasa sungguh konyol telah memikirkan hal ini, orang jaman sekarang mana peduli tentang keperawanan?

“Maaf, tak seharusnya aku menanyakan hal ini,” bisik Chloe Jian.

“Cloud, maaf,” Colten Huo mencium kening Chloe Jian dan berkata dengan lembut, “Jika dulu aku tahu aku akan jatuh cinta denganmu, aku tak akan...”

Chloe Jian mengulurkan tangannya dan merangkul leher Colten Huo, lalu menciumnya, membuatnya tak bisa berkata-kata.

Kalau kau mencintainya, untuk apa mempermasalahkan hal ini?

Colten Huo sama sekali tak menyangka Chloe Jian akan menciumnya lebih dulu, alisnya terangkat, ekspresinya tampak terkejut, lalu dengan segera, ia berputar dan menekan Chloe Jian di bawahnya.

“Oh, jangan! Baru saja...” Chloe Jian merasakan perubahan pada tubuh Colten Huo dan segera mendorongnya.

“Sekali lagi!” Colten Huo tak mengindahkan protesnya dan memulai ronde baru...

Tapi, saat mereka baru saja bermesraan, tiba-tiba terdengar suara bel pintu, lalu terdengar suara Nenek Liao dan Cindy Cui.

Chloe Jian merasa sangat ketakutan hingga rasanya rohnya terbang keluar, ia terlalu terhipnotis oleh Colten Huo, ia sampai lupa bahwa ia sedang berada di rumah Nenek Liao. Jika Nenek Liao melihatnya melakukan hal yang tak pantas di ranjang ini bersama dengan cucunya, tidakkah ia akan meraih sebuah sapu dan mengusirnya keluar?

“Jangan takut, aku sudah mengunci pintu.” Bisik Colten Huo berusaha menenangkan Chloe Jian, tapi dalam suaranya juga terdengar sedikit nada khawatir.

Setelah mendengarnya, Chloe Jian merasa agak tenang, tapi tiba-tiba pintu kamar itu diketuk, dan terdengar suara Nenek Liao di luar, “Colten, apakah kau sudah tidur? Kalau belum, ada sesuatu yang harus kubicarakan denganmu.”

Chloe Jian merasa sangat ketakutan dan memejamkan matanya, sekujur tubuhnya menjadi tegang.

Colten Huo berusaha menekan suaranya, “Aku sudah tidur nek, besok saja kita bicarakan.”

“Sejak kapan kau tidur seawal ini? Dan suaramu terdengar aneh, apakah kau sedang flu?” dengus Nenek Liao.

“Iya, kepalaku pusing, maka aku tidur.” Gumam Colten Huo.

“Baiklah, tidurlah, besok saja kita bicarakan.” Terdengar suara Nenek Liao berjalan menjauh.

Baru saja Chloe Jian menghembuskan nafas lega, ia mendengar Nenek Liao berkata pada Cindy Cui, “Kenapa sepatu Cloud ada di sini? Apakah ia datang?”

Kali ini, Chloe Jian merasa sangat panik hingga rasanya ingin menangis, bagaimana kalau Nenek Liao memaksa masuk?

“Nona, ia memang datang ke sini malam ini, apakah kau lupa? Lalu ia tiba-tiba berlari keluar.” Kata Cindy Cui.

“Oh benar, aku sudah pikun!” Nenek Liao menepuk-nepuk kepalanya lalu sambil tersenyum berkata, “Aku sangat menyukai gadis itu, ia tampak sangat lugu dan polos, begitu melihatnya aku langsung tahu ia pasti gadis dari keluarga baik-baik. Baiklah, sudah larut malam, mungkin ia juga sudah tidur, besok saja kuantarkan sepatunya.”

Mendengarnya, Chloe Jian menghembuskan nafas lega, dan tubuhnya yang sejak tadi tegang kini kembali rileks, ia menatap Colten Huo, dan saat melihat ia berkeringat, ia bertanya dengan heran, “Apakah kau kepanasan?”

“Bisa-bisanya kau bertanya padaku seperti ini, kau hampir saja membunuhku!” kata Colten Huo sambil menggertakkan giginya.

“Apa maksudmu?” tanya Chloe Jian dengan heran, ia tak melakukan apapun, dan tadi ia juga merasa sangat ketakutan.

“Ini!” tiba-tiba Colten Huo bergerak.

“Ah!” Chloe Jian berseru terkejut, lalu segera menutupi mulutnya.

“Cindy Cui, apakah kau mendengar sebuah suara? Kenapa terdengar seperti suara seorang wanita?” di luar, Nenek Liao bertanya dengan heran.

“Tidak, apakah suara dari TV?” Cindy Cui menggeleng.

“Oh, mungkin saja! Ah, orang tua, pendengaranku sudah tidak bagus.” Nenek Liao tertawa lalu masuk ke kamar, dan lampu di luar pun segera dimatikan.

Chloe Jian merasa lega.

“Hei, aku mau pulang!” Chloe Jian tak berani lagi berlama-lama di sini, ia merasa sangat pening, Colten Huo membujuknya melakukan hal ini di sini, jika Nenek Liao tahu, bagaimana ia harus menghadapinya nanti?

“Kau belum menyelesaikan pekerjaanmu, kau ingin pergi?” Colten Huo mencium Chloe Jian.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu