His Soft Side - Bab 239 Biarkan Ia Tidur Di Sofa

“Hanya saja aku sudah berjanji padanya untuk membantunya, aku juga tak menjamin akan berhasil...” Chloe Jian merasa perlu menjelaskannya.

“Ke depannya jangan sembarangan berjanji untuk hal semacam ini!” kata Colten Huo dengan dingin.

Saat ini, lift telah mencapai lantai 28, begitu pintunya terbuka, Colten Huo segera keluar, Chloe Jian mengikutinya dengan ekspresi merasa bersalah.

Robin Cheng telah tiba, saat melihat Colten Huo memasuki kantor dengan ekspresi ketus, lalu menatap Chloe Jian yang menundukkan kepala, ia tak dapat menahan diri bertanya sambil mengangkat alisnya, “Ada apa ini? Kenapa pagi-pagi membuat adik Jian sedih?”

Chloe Jian meletakkan tasnya di mejanya dan menatap ke arah kantor Colten Huo dengan ekspresi bersalah, ia merasa muram karena percakapan di lift tadi, ia merasa reaksi Colten Huo terlalu berlebihan, ia hanya menanyakan dengan santai, jika tidak boleh pun ia bisa mengatakannya padanya, kenapa ia harus bereaksi berlebihan seperti itu?

Saat mendengarnya Robin Cheng tersenyum, “Apa boleh buat? Ia memang seperti itu.”

“Aku hanya menanyakannya dengan santai, dan aku juga sudah berkata pada Carol Ruan bahwa aku tidak mempunyai posisi sehebat itu, sepertinya aku mengatakannya juga takkan ada gunanya, tapi ia bilang tak masalah.” Gerutu Chloe Jian.

“Ini!” Robin Cheng menyerahkan sekotak makanan pada Chloe Jian, lalu ia duduk di sebelah meja Chloe Jian dan tersenyum, “Adik Jian, kau dan kakak keempat belum terlalu lama saling mengenal, kau tak mengenal kepribadiannya, ia orang yang sangat memisahkan kehidupan pribadinya dengan pekerjaannya, maka ia tak suka jika ada seseorang yang menggunakan orang dekatnya untuk berusaha membujuknya, maka jika kau membicarakan tentang hal ini, sama saja kau mencari masalah untuk dirimu sendiri.”

Chloe Jian menusukkan sedotan ke kotak susu kedelainya dan menyisipnya, setelah mendengar perkataan Robin Cheng ini, ia mendongak dan menunjuk hidungnya sendiri sambil berkata, “Kau bilang ia sangat memisahkan kehidupan pribadinya dengan pekerjaannya, jadi kenapa aku duduk di sini?”

Robin Cheng tertegun, yang dikatakan Chloe Jian benar juga, ia mengerutkan kening menatap Chloe Jian, lalu sambil tertawa berkata, “Kau adalah sebuah pengecualian!”

Chloe Jian meletakkan susu kedelainya, meraih bakpaonya dan menggigitnya, “Jadi itu semua hanya alasan!”

“Baiklah, jangan marah, jika kakak keempat membuatmu jengkel, jangan biarkan ia masuk kamar malam ini, biarkan ia tidur di sofa.” Kata Robin Cheng sambil tersenyum lebar.

“Asal bicara!” Chloe Jian mendelik menatap Robin Cheng, wajahnya memerah, ia ingin membantah, tapi ia merasa semakin ia membicarakan hal ini, masalahnya akan semakin rancu, maka ia mengganti topik pembicaraan, “Kak Cheng, bisakah kau membantuku?”

“Membantu apa?” Robin Cheng sangat senang dipanggil Kak Cheng.

“Itu.” Chloe Jian menggaruk-garuk hidungnya, memikirkan bagaimana cara mengatakannya, “Apakah kau mengingat Aurora Wu?”

“Tentu saja, ada apa dengannya?” tanya Robin Cheng sambil memakan bakpaonya.

“Saat itu ia bertindak gegabah, mengundurkan diri dari perusahaan untuk menjalankan online shop, tapi kini ia ingin kembali bekerja, jadi...” kata Chloe Jian dengan masam.

“Kau ingin aku membantumu mempekerjakannya kembali?” tanya Robin Cheng.

“Iya.” Chloe Jian sebenarnya hendak meminta bantuan Carol Ruan, tapi karena ia tidak berhasil membantu Carol Ruan, ia merasa kurang nyaman meminta bantuannya, sedangkan Colten Huo, ia telah menyinggungnya, sama saja mencari mati jika lagi-lagi ia meminta tolong padanya, maka ia hanya bisa meminta tolong pada Robin Cheng.

Melihat Robin Cheng tak mengatakan apapun, Chloe Jian mengira ia tak ingin membantu, maka ia segera mengibaskan tangan dan berkata, “Tak apa jika kau tak ingin membantu, akan kusuruh ia mencoba melamar lagi, atau mencari pekerjaan lain.”

“Adik Jian, kau meremehkan kemampuanku?” tanya Robin Cheng dengan ekspresi datar.

“Bukan begitu,” kata Chloe Jian, “Aku hanya tak ingin merepotkanmu.”

“Tidak merepotkan sama sekali, serahkan masalah ini padaku.” Robin Cheng bangkit dan menatap arlojinya, lalu berkata, “Ia akan bisa kembali bekerja paling lambat Senin minggu depan.”

“Cepat sekali!” kata Chloe Jian dengan mata berbinar, ia hampir saja ingin mencium Robin Cheng untuk menunjukkan rasa terimakasihnya.

“Tunggu tunggu, adik Jian, jika ingin berterimakasih padaku, gunakan cara lain, jangan menciumku, jika tidak kakak keempat akan membunuhku.” Melihat Chloe Jian menghampirinya, Robin Cheng dengan ketakutan segera melangkah mundur.

Dulu, ia pasti akan senang dicium wanita cantik seperti ini, tapi kini setelah mengetahui hubungannya dengan Colten Huo, bukankah sama saja mencari mati jika ia mencari masalah dengannya?

“Haha, bersainglah dengannya, kita lihat siapa yang lebih baik!” suasana hati Chloe Jian sangat gembira, ia mengedipkan mata dan bercanda dengan Robin Cheng.

“Adik Jian, kenapa aku merasa dunia ini sangat tidak adil? Aku membantumu, tapi kau malah ingin menjerumuskanku?” Robin Cheng memicingkan mata menatap Chloe Jian, “Apakah kau gembira melihat aku dan kakak keempat bertengkar?”

“Tentu saja!” Chloe Jian baru saja hendak berkata ia merasa Robin Cheng akan mengalahkan Colten Huo, tapi tiba-tiba ia melihat sebuah sosok di pintu kantor CEO, ia dengan cepat mengatupkan mulut dan kembali duduk di kursinya, memakan sarapannya dengan diam.

“Kakak keempat, ada apa?” Robin Cheng juga menyadari ekspresi jengkel Colten Huo, ia membetulkan kacamatanya dan bertanya sambil tersenyum.

“Kalian senang sekali mengobrol?” wajah Colten Huo sangat masam, ia merasa sangat muak melihat Robin Cheng dan Chloe Jian mengobrol sambil tertawa tadi.

“Benar, setiap kali aku bertemu adik Jian, kami selalu mengobrol dan bercanda.” Kata Robin Cheng sambil tersenyum, sungguh tidak takut mati.

Chloe Jian menunduk dan menyedot susu kedelainya. Ia tidak menatap Colten Huo, hal ini akan membuat Colten Huo semakin marah.

Tiba-tiba pintu lift terbuka, dan Celine Zhang, Gary Chen, dan Mike Wang keluar, saat melihat Colten Huo dan Robin Cheng sudah tiba, mereka tampak agak terkejut, mereka mengira mereka sudah datang cukup pagi, rupanya CEO Huo datang lebih pagi lagi.

Dan juga, suasana di kantor ini agak janggal, Colten Huo berdiri di pintu kantor CEO dengan ekspresi marah, tampak sangat dingin.

“CEO Huo!” mereka menyapa dengan sopan.

Colten Huo hanya menatap mereka dengan dingin lalu berbalik masuk ke kantornya.

“Asisten Khusus Cheng!” mereka merasa ketakutan, tak tahu kesalahan apa yang mereka perbuat hingga membuat CEO Huo jengkel, ini baru hari kedua mereka, dan jika mereka dipecat, mereka takkan bisa menginjakkan kaki di Ming’s Corp lagi.

“Tak apa, tak ada hubungannya dengan kalian.” Robin Cheng tersenyum, ia menyuruh mereka segera masuk ke kantor sekretaris dan mulai bekerja.

Chloe Jian masih bersama Robin Cheng, begitu tiba pukul 9.01, mereka segera mulai bekerja.

Kemarin Robin Cheng berkata pada Colten Huo, bahwa Chloe Jian sangat cerdas dan bisa melakukan segala hal dengan mudah, maka setelah ia menjadi asistennya, pekerjaannya menjadi lebih ringan.

Robin Cheng ingin memujinya di hadapan Colten Huo, dan tujuannya tercapai, Colten Huo tentu sangat senang mendengarnya, maka ia memberikan banyak pekerjaan tambahan pada Robin Cheng, dan mengatakan padanya ia tak boleh menyuruh Chloe Jian membantunya.

Robin Cheng merasa sangat tertekan.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu