His Soft Side - Bab 410 Aku Tidak Ingin Bergantung Padamu!

Pengurus rumahnya keluar, "Tuan Muda, makan malamnya sudah siap."

Colten mengiyakan tanpa membuka mulutnya, dia hanya menatapi pengurus rumahnya.

Pengurus rumah ini sekitar berumur 50 tahun, itu adalah orang yang diberikan oleh keluarga Huo kepada Colten, dia sudah bekerja untuk Colten lebih dari 20 tahun, dan sangatlah setia terhadapnya.

Pengurus rumahnya mengerti, dan berkata, "Nyonya sedang tidak ada, tadi siang, Tuan Muda dan istri baru keluar dan Nyonya juga ikut keluar."

Colten menyipitkan matanya, entah apa suasana hatinya, dia mengandeng tangan Chloe dan masuk kedalam villa.

Sebelum selesai makan, Chloe langsung menerima panggilan dari Aurora.

"Chloe, Alvaro sudah dibebaskan, Lola menyuruhku mengatakan terima kasih kepadamu, dan juga berterima kasih kepada Direktur huo kamu." kata Aurora.

"Baguslah kalau begitu, bagaimana dengan Lola sekarang?" Chloe lega.

"Masih lumayan, mungkin saja ibu Albert pergi merawat Albert, sampai sekarang masih belum kelihatan, tenang saja, malam ini aku tidak pulang, aku akan menemani Lola disini." Aurora memang tidak tennag dengan Lola, sekali melihat tampang ibu Alvaro, dia langsung panik, dia adalah orang yang baik hati, dia paling mementingkan pertemanan dengan Chloe dan Lola, jadi bagaimanapun juga, malam ini dia pasti akan tinggal disana.

Chloe dan Aurora mengobrol beberapa kalimat lagi, barulah dia mengakhiri panggilan, sekali mengangkat kepalanya, dia menyadari Colten tengah menatapinya.

"Untuk apa menatapiku? Apakah diwajahku ada nasi?" Chloe merasa bingung.

"Tidak lihat kamu mau lihat siapa?" Colten sedikit marah, "Kamu seharian bengong, dan terus memikirkan orang lain, apakah kamu perhatian terhadap aku sedikitpun juga?"

Chloe sedikit bingung, "Bukankah kamu sangatlah baik? Untuk apa perhatian terhadapmu terus?"

Colten menatapi Chloe, dia tidak mengatakan apapun, dia lalu lanjut makan, Colten mengerti bahwa gadis ini sama sekali tidak memikirkannya.

Malahan Chloe melihat Colten yang marah, dia juga merasa bahwa hari ini dipotong dua kali sehari melakukan hal itu, hati Colten pasti sangatlah marah, tadi sore juga melepaskan semua tugasnya dan menemaninya kerumah sakit, namun Chloe sama sekali tidak perhatian terhadapnya, itu memang sedikit tidak baik.

Sekali terpikiran hingga disini, Chloe bertanya, "Apakah kamu merasa tidak enak badan? Beritahu aku, aku carikan obat untukmu."

Colten melotot Chloe dan berkata, "Makan!"

Chloe ditegur dan meraba hidungnya sendiri, lalu dia tidak bertanya lagi, dia mulai amakan, sejenak kemudian, dia mengangkat kepalanya dan berkata dengan hati-hati, "Siapakah Winaldy itu? Mengapa efektibitasnya begitu tinggi?"

"Manager dari CLOUD" ungkap Colten dengan singkat.

Chloe mengerutkan keningnya, dia berusaha sebisa mungkin untuk tidak membiarkan Colten mendapati kejanggalan, dia lalu berpikir, dan bertanya, "Manager dari perusahaan baru yang kamu buat lagi? Apakah orang Chinese juga?"

"Bukankah ini basa basi?" Colten meletakkan sumpit dan menatapi Chloe dengan marah, "Apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan?"

Chloe menyusutkan lehernya dan tidak berani terus bertanya lagi.

"Apakah ada orang yang mengatakan sesuatu terhadapmu?" Colten mengerutkan keningnya, dia merasa Chloe seharusnya bukan sesimple penasaran dengan seseorang orang asing saja.

"Mengatakan apa terhadapku?" Chloe kaget, dia bergegas membenarkan kondisi suasana hatinya, dia mengangkat kepala dan mengigit sumpit seolah bingung, "Aku hanya penasaran saja, ada apa? Apakah kamu masih ada rahasia yang tidak boleh diketahui dengan Winaldy itu?"

Colten menatapi mata Chloe, seolah dia ingin melihat dari matanya apakah ada sesuatu yang terjadi.

"Mengapa menatapiku dengan tatapan seperti itu?" Chloe sedikit kaget, Colten sepertinya sangatlah tidak ingn Chloe mengetahui siapa Winaldy itu, apakah Winaldy ini benar-benar berhubungan dengan Melisa?

"Apakah kamu tidak menyadari pertanyaan kamu itu sangatlah bodoh?" Colten menatapinya terus.

Chloe mencibir dan mulai makan terus tanpa mengangkat kepalanya sama sekali.

"Hanya makan nasi tanpa lauk? Sudah ganti selera?" Colten mengelengkan kepalanya, dia mengambilkan lauk dan meletakkannya dimangkok Chloe.

Chloe sekali mendengar kata selera, dia langsung menyadari memang benar belakangan ini selera makannya sangatlah bagus, dia ingin makan segalanya, bahkan nasi putih saja bisa dia makan dua mangkok sekali makan, sungguh aneh sekali.

"Ada apa lagi?" Colten melihat Chloe melamun, dia lalu bangkit dan duduk disampingnya dan menatapinya makan.

"Mengapa begitu dekat?" Chloe bergeser kesamping dengan sendirinya.

"Kamu tidak suka?" Colten tidak senang.

"Mana ada!" Chloe lanjut makan, pikiran dalam hatinya sungguh banyak, dia tidak menyadari bahwa dia hanya makan nasi putih saja.

Colten mengerutkan keningnya, dia tidak bertanya kepada Chloe lagi, dia lalu meletakkan sumpit dan mengandengnya pergi.

"Mau kemana?" Tanya Chloe.

"Jalan-jalan!" Colten sudah melepaskan jaket ketika masuk, dia menarik dasi, saat ini dia hanya menganakan kemeja berwarna abu-abu dan celana panjang, tampangnya sangatlah tampan dan bersih.

Chloe tidak menolaknya, belakangan ini dia makan terlalu banyak, jika tidak jalan-jalan dia pasti akan gendut.

Setelah satu jam kemudian, mereka berdua kembali dari jalan santai, Colten pergi ke ruang kerjanya untuk bekerja seperti biasanya, Chloe menemaninya diruang kerja, setelah bermain game sejenak, dia merasa sangatlah bosan, dia melihat Colten yang tengah melihat dokumen dengan serius, dia berpikir sejenak dan lalu berkata, "Aku ingin pergi bekerja."

"Bukankah kamu bilang ingin melanjutkan S2? Kalau begitu belajarlah dengan baik dirumah, untuk apa bekerja? Tidak perlu juga kamu yang menafkahi keluarga." Colten tidak mengangkat kepalanya.

"Tapi aku setiap hari dirumah membaca buku juga sangatlah bosam, aku ingin sambil bekerja sambil belajar." Chloe sangatlah tidak setuju dengan perkataan Colten, meskipun setelah menikahinya, dia tidak punya tekanan hidup, namun jika begitu tenang dengan keadaan saat ini, sama saja dengan menjauh dari masyarakat, cepat atau lambat pasti akan mengeluh ini itu, sampai saat itu, tidak perlu Colten membencinya, dirinya sendiri juga tidak bisa menerimanya.

"Apakah kamu benar-benar ingin bekerja?" Colten mengangkat kepalanya, dia menurunkan kacamatanya, dia tidak minus, dia hanya mengenakan kacamata untuk melindungi matanya ketika melihat laptop dalam jangka panjang.

Chloe menganggukkan kepalanya, "Pertama, aku tidak ingin menjauh dari masyarakat, kedua, aku tidak ingin terlalu bergantung padamu."

Colten menyipitkan matanya, dia berkata, "Apakah bergantung padaku adalah sebuah hal yang tidak baik?"

Chloe menghempaskan nafas, dia menatapi mata Colten, dan berkata dengan serius, "Maksudku adalah, jika aku setiap hari tidak melakukan apapun, aku pasti akan sembarangan berpikir, dan sekali sembarangan berpikir sikapku akan buruk, aku akan bertengkar denganmu, itu akan merusak hubungan kita, jika sudah mencintaimu, aku ingin melindunginya dengan baik, aku juga ingin bisa cocok denganmu disegala bidang, bukan hanya bergantung padamu dan setiap hari menunggu kamu pulang tanpa ada hal lain yang bisa dilakukan lagi."

Colten awalnya sedikit tidak senang, dia lalu mendengar Chloe sangatlah ingin melindungi percintaan mereka, dia ingin cocok disegala bidang, rasa marah diwajahnya menghilang.

"Boleh juga jika kamu ingin bekerja, tapi harus tunggu sebentar, tunggu setelah aku memeriksa dengan jelas kejadian tabrakan hari ini dulu." Nada bicara Colten juga melemah.

Chloe sekali mendengarkannya, matanya langsung bersinar, dia senang dan langsung pergi mencium Colten, "Aku pasti tahu bahwa kamu paling baik terhadapku!"

Colten mencubit hidung Chloe, "Baguslah kamu tahu, jangan setiap hari hanya perhatian terhadap teman kamu saja, lebih baiklah sedikit terhadap suamimu!"

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu