His Soft Side - Bab 23 Fobia Terhadap Lift

"Adik Jian, apakah kamu keberatan?" Ucap Robin Cheng sambil tersenyum pada Chloe Jian.

"Bagaimana mungkin!" Chloe Jian tersenyum.

"Hei, mengapa seorang asisten khusus makan di kantin perusahaan bersama dengan pekerja lainnya yang lebih rendah?" Aurora Wen memutuskan untuk ikut bercanda ketika melihat Robin Cheng tidak terlalu menjaga penampilannya,"Bukankah makanan para petinggi itu disediakan secara khusus?"

"Tetnu saja karena ada dua wanita cantik disini, aku datang karena kemenawanan kalian,"Robin Cheng tersenyum menawan, lalu mengisengi Chloe Jian dan Aurora Wen.

"Bagaimana, apakah kamu masih mempunyai gejala yang tersisa setelah rasa kejutmu kemarin?" Robin Cheng mencicipi beberapa suap, lalu kembali bertanya kepada Chloe Jian.

Chloe Jian menggelengkan kepalanya, Aurora Wen kemudian berebut berbicara,"Satu-satunya gejala yang tersisa hanyalah fobia terhadap lift, Chloe Jian juga pernah mengalami hal yang tidak terduga ketika ia menaikki lift sebelumnya."

"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan, bagaimana kalau aku menasehati CEO Hu untuk memindahkan departemen humas ke lantai pertama saja, dengan demikian, Adik Jian tidak perlu menaiki lift lagi,"Robin Cheng meninggikan alisnya dan berpikir.

"Ha, ini adalah saran yang cukup baik!" Aurora Wu langsung menjawabnya.

"Sudah, jangan becanda lagi!" Chloe Jian ikut tersenyum mendengarnya, namun ia langsung teringat bahwa ini adalah kantin perusahaan, sebuah tempat umum, jangan biarkan yang lain mendengarnya, walaupun mereka hanya bercanda, namun setiap perkataan yang muncul dari mulut setiap orang selalu saja berbeda.

Mereka bertiga kemudian makan dan berbincang bersama, mereka makan dengan sangat senang, setelah selesai makan, Robin Cheng mengeluarkan ponselnya,"Adik Jian, tambahkan kontak Wechat."

"Hei, Asisten Khusus baru saja pulang dari luar negeri, tapi juga sudah menggunakan Wechat?" Aurora Wu bertanya kebingungan.

"Haha, aku berusaha untuk menyesuaikan diri! Siput Yang Sedang Berada Dalam Perjalanan, nama Adik Jian ini benar-benar berarti!" Robin Cheng menurunkan kacamatanya, lalu kembali menatap Aurora Wen, tersenyum dan berkata,"Sini, Adik Wu juga tambahkan kontaknya!"

Setelah selesai menambah kontak, Robin Cheng merapikan nampannya, kemudian berdiri dan berkata,"Sudah, aku sudah harus kembali bekerja," Robin Cheng melambaikan tangannya,"Kita akan berbincang jika ada waktu luang"

Setelah Robin Cheng pergi, kedua mata Aurora Wen terliaht bergemilang, ia menggenggam tangan Chloe Jian dan diam-diam berkata,"Chloe, apakah Manajer Khusus Cheng itu sedang mengejarmu!"

Chloe Jian mengira Aurora Wen menyadari sebuah hal, tetapi, setelah mendengar perkataannya ini, ia pun meliriknya dan mendorongnya,"Pergi kamu, pikiranmu ini bermasalah, semua orang selalu saja kamu katakan ingin mengejarku!"

"Namun, jika ia tidak ingin mengejarmu, mengapa ia menambahkan kontak Wechatmu tanpa alasan!"Chloe Jian tidak tahan dengan kekonyolan Aurora Wen, ia merapikan nampannya, lalu berdiri dan pergi,"Kembalilah!"

Namun, perkataan Aurora Wen ini mmebuat perasaan Chloe Jian berdebar kencang, karena ia tiba-tiba teringat akan Colten Huo yang juga menambahkan kontak Wechatnya tanpa alasan......

Hari ini adalah Hari Jumat, ia seharusnya dapat menyelesaikan pekerjaannya ketika sore hari tiba, namun, Chloe Jian hari ini mneyadari bahwa pekerjaannya bertambah berat, banyak sekali hal yang tidak seharusnya ia selesaikan jatuh ke tangannya.

Chloe Jian tahu jelas, masalah yang dikhawatirkan Aurora Wen sudah terjadi, Sherin Xia ini menggunakan kekuatannya untuk membalas dendam pribadinya, ia menggunakan pekerjaan untuk menekannya, ia bahkan berkata bahwa ia tidak boleh pulang jika ia tidak menyelesaikannya.

Selama sepanjang sore, Chloe Jian terlihat sibuk hingga langit menjadi gelap, ia harus melakukannya sepenuh hati supaya Sherin Xia tidak akan mempunyai kesempatan untuk mempersulit dirinya, ia tidak boleh melakukan sedikitpun kesalahan, sekalipun itu adalah kesalahan kecil.

Ketika ia melihat waktu pulang kerja sudah tiba, meja Chloe Jian masih dipenuhi setumpuk dokumen, semua itu harus diselesaikan hari ini, sekalipun ada bantuan dari Aurora Wu, Chloe Jian juga tetap saja harus bekerja hingga pukul delapan.

"Chloe, sudahlah, aku pulang dahulu, aku ada janji malam ini,"Aurora Wu menyadari waktu sudah menunjukkan pukul delapan, sehingga ia langsung merapikan semua barangnya, dan berbicara kepada Chloe Jian dengan perasaan bersalah.

"Pulanglah, tinggal sedikit lagi, aku akan menyelesaikannya sebentar lagi,"Chloe Jian sibuk hingga tidak sempat mengangkat kepalanya lagi.

"Namun, kamu nanti harus naik lift sendiri......,"Aurora Wu merasa khawatir.

"Tidak apa-apa, bukankah aku juga naik lift sendiri tadi pagi?" Chloe Jian tersenyum kepada Aurora Wu, lalu menenangkannya, sebenarnya, ia akan merasa lebih baik jika Aurora Wu tidak mengatakannya, tetapi ketika ia sudah mengatakannya, perasan Chloe Jian menjadi kurang tenang.

Ketika Aurora Wu pergi, Chloe Jian kini sendirian di dialam ruang kerja, di tengah ruangan yang kosong, cahaya lampu yang putih memucat, lalu angin dingin yang tidak tahu darimana asalnya, membuat Chloe Jian merasa bergemetar sejenak, namun, ia tetap saja memofkuskan diri untuk bekerja.

Ketika pekerjaannya sudah selesai, Chloe Jian mengangkat tangannya dan melihat jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul delapan lewat sepuluh menit, ia merapikan meja kerjanya, mengunci dokumennya, mengenakan luarannya, lalu bersiap-siap untuk pergi.

Pada saat inilah, Chloe Jian menyadari bahwa ponselnya menerang, Chloe Jian kemudian mengambil ponselnya dan melihatnya sejenak, ada beberapa panggilan dari ibunya yang tidak terjawab,, Chloe Jian mengira ada yang terjadi, sehingga ia langsung terburu-buru kembali meneleponnya.

"Chloe Jian, apa yang sedang kamu lakukan, mengapa kamu belum juga sampai? Orang sudah menunggumu selama setengah jam!" Suara Ibu Jian terdengar sangat khawatir.

"Astaga, ibu, aku lupa, pekerjaan ku hari ini membuatku lembur bekerja hingga saat ini, aku akan segera pergi!" Chloe Jian kemudian teringat akan kencan buta malam ini.

"Cepat pergi! Aku akan menelepon Jackie dan berkata bahwa kamu harus lembur bekerja, kemudian akan segera tiba,"Ibu Jian terlihat lebih gugup dibandingkan Chloe Jian,"Kamu juga harus bergerak lebih cepat, cepat panggil taksi!"

Walaupun Chloe Jian tidak ingin menghabiskan uangnya untuk pergi ke sebuah kencan buta, namun ia juga tidak ingin membuat ibunya merasa sedih, sehingga ia hanya bisa mengikuti keinginan ibunya dan pergi ke kencan buta itu dan menemui lelaki yang mengatakan bahwa ia merupakan pengacara yang baru saja kembali dari luar negeri.

Hanya saja, Chloe Jian sepertinya terlalu percaya diri, ketika ia sedang berdiri di depan pintu lift dan menunggu lift, ia merasa punggungnya mulai berkeringat, kepalanya juga mulai terasa pusing.

Ia sudah pernah mengalami masalah dalam lift enam tahun yang lalu, ia terjebak selama satu jam di dalam lift pada saat itu, akhirnya ia harus menghabiskan waktu yang cukup lama untuk keluar dari kegelapan tersebut, sehingga ia pun merasa sangat benci terhadap lift.

Ketika lift datang dan pintu lift terbuka, Chloe Jian melihat keadannya di dalam kosong, ia mengerutkan alisnya dan menggertak giginya, ia merasa ragu apakah ia harus masuk atau tidak? Benar-benar sangat menakutkan!

Ia membuka lebar matanya dan meliaht pintu lift kembali tertutup, ia akhirnya memutuskan untuk tetap turun menggunakan tangga saja. Kebetulan ia juga tidak mengenakan sepatu hak tinggi hari ini, 22 lantai...... Sudahlah, aku tidak menginginkannya.

Chloe Jian berpaling ke arah tangga, ketika ia baru saja berpaling dan berjalan beberapa langkah, ia tiba-tiba mendengar suara 'ding', yang diikuti dengan pintu lift yang terbuka.

Chloe Jian beerpaling dan melihat pintu lift yang terbuka adalah pintu lift khusus direktur, Colten Huo sedang berdiri di dalamnya, dimana ia menekan tombol sambil menajamkan tatapannya.

Ia melihat Chloe Jian tercengang, sehingga ia pun meninggikan alsinya, lalu berbisik dengan nada yang tidak sabar,"Masuk!"

Chloe Jian mendengar ia menyuruhnya masuk ke dalam lift, hanya saja, perasaannya kini sangat terkejut, mengapa bisa kebetulan seperti ini, ketika ia hendak pulang bekerja setelah lembur bekerja, Colten Huo kebetulan juga muncul pada saat itu......

TIdak! Tidak boleh terus dipikirkan!

Lift tersebut terus turun tanpa henti, Colten Huo membelakangi Chloe Jian dan berdiri di dekat tombol lift, Chloe Jian tiba-tiba merasa sangat gugup, ia tidak tahu apa yang Colten Huo akan lakukan kepadanya, ia tidak tahan untuk tidak meliriknya sejenak, siapa yang menyangka bahwa ada sebuah kaca terletak di samping Colten Huo, ketika Chloe Jian mengangkat tatapannya, ia menyadari bahwa ia juga sedang melihat dirinya dari pantulan kaca.

Wajah Chloe Jian pun langsung memanas.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu