His Soft Side - Bab 68 Pakaian Wanita Lain

Chloe Jian mengerutkan alisnya ketika mendengarnya, ia kemudian mengeliminasinya dalam hati tanpa ia sadari, ia sudah tahu lelaki kaya seperti Colten Huo ini pasti tidak akan setia, walaupun ia berkata bahwa ia sedang mengejarnya, namun ia sebenarnya tetap saja bersikap sembrono, jika tidak, bagaimana ia bisa mempunyai pakaian wanita di dalam ruang kerjanya?

“Aku tidak akan mengenakan pakaian wanita lain!” Chlo Jian berkata dengan nada kesal,”Bagaimana aku bisa tahu pakaian siapa itu, apakah dia sudah pernah mengenakan pakaian itu untuk melakukan hal yang memalukan atau tidak!”

“Mengapa aku mendengar nada bicaramu menunjukkan bahwa kamu ini sedang cemburu?” Colten Huo tersenyum, perasaannya terasa sangat baik.

“Cemburu kepalamu!” Demi membuktikan bahwa ia tidak merasa cemburu, ia pun langsung membuka pintunya, mengulurkan tangannya, dan berbicara dengan nada yang kurang baik,”Bawa kemari!”

Colten Huo mengeluarkan pakaian yang berada dalam kantung di lemari pakaiannya dan menyerahkannya ke tangan Chloe Jian.

Chloe Jian kembali membanting dan mengunci pintunya, ia sudah menggunakan tisu basah yang dibasahi oleh air hangat untuk menghapus bekas darah pada tubuhnya, mengenakan celana dalam kecil yang membuatnya merasa malu, ia juga sudah menempel pembalutnya, dan akhirnya sudah merasakan perasaan bersih dan segar, Chloe Jian kemudian membuka kantung tersebut.

Ia langsung tercengang ketika melihatnya, bukankah ini pakaiannya sendiri? Mengapa bisa ada di tangan Colten Huo?

Dalam sekejap, Chloe Jian teringat ketika ia pergi menemani Colten Huo menghadiri sebuah perjamuan sebelumnya, ia membawanya pergi menemui Sally Ou dan menggantinya dengan gaun, ia kemudian lupa membawa pakaiannya pulang, sepertinya Sally Ou yang mengembalikannya kepadanya.

“Bagaimana? Apakah pakaiannya cocok denganmu?” Tanya Colten Huo sambil tertawa di luar pintu.

Chloe Jian menggenggam pakaiannya, lalu tiba-tiba teringat bahwa ia baru saja mengatakan bahwa pemilik pakaiannya mungkin saja pernah melakukan hal memalukan dengan Colten Huo, bagaimana mungkin ia masih berani menjawab pertanyaan Colten Huo, ia kini benar-benar ingin sekali menampar dirinya sendiri.

Chloe Jian mengenakan celananya dengan perasaan kesal, namun permsalahaan kembali menghampirinya.

Ia hari ini mengenakan rok dengan resleting di bagian punggung, Lola Luo bahkan membantunya menariknya tadi pagi, ia kini tidak bisa menariknya sendiri.

Chloe Jian kembali bergumam, ia seharusnya terlebih dahulu membaca alamanak sebelum berangkat keluar hari ini, mengapa ia terus saja menemui kesialan!

“Apakah mengganti pakaian memerlukan waktu selama itu?” Colten Huo tidak dapat mendengar suaranya, sehingga ia kembali mengetuk pitnunya.

Ketika ia baru saja mengetuk pintunya, pintu langsung terbuka, Colten Huo kemudian melihat Chloe Jian berdiri di dalam, ia melihatnya mengenakan celana jeansnya tanpa mengganti gaunnya, ia pun meninggikan alisnya,”Ada apa?”

Chloe Jian juga malas banyak berbasa-basi, ia langsung memalingkan tubuhnya, menyingkirkan rambut panjangnya, dan berbicara dengan suara kesal,”Bantu aku tarik resletingnya.”

“Apakah ini sikap yang seharusnya kamu tunjukkan ketika kamu memerlukan bantuan orang lain?” Tanya Colten Huo sambil tersenyum.

Rasa kesal kembali memenuhi dada Chloe Jian, ia langsung berpaling dan menatap tajam Colten Huo, tetapi ia tetap berusaha utnuk menahan amarahnya dan perlahan berkata,”Kalau begitu, tolong bantu aku tarik sejenak——Ah! Apa yang kamu lakukan?”

Sebelum Chloe Jian selesai berbicara, ia tiba-tiba melihat Colten Huo mengulurkan tangannya, ia mengira ia akan melakukan sesuatu sehingga ia terkejut sejenak dan langsung tergesa-gesa bergerak mundur.

“Bukankah kamu ingin aku membantumu menarik resletingnya?” Colten Huo langsung menahan pinggang Chlote Jian, menariknya ke dalam pelukannya, dimana tangannya itu mengulur ke bagian punggungnya untuk mencari resletingnya dan perlahan menariknya.

Chloe Jian belum sempat bereaksi, ia hanya merasa kerahnya melonggar sejenak, ia pun langsung memeluk bahunya karena khawatir roknya akan tiba-tiba menurun.

Perhatian Colten Huo tiba-tiba tertuju kepada kilauan cahaya yang berada pada leher Chloe Jian,”Apa yang kamu kenakan di lehermu itu?” Tanyanya.

Chloe Jian sedang tergesa-gesa mengganti pakaiannya, bagaimana ia ini mungkin mempunyai waktu untuk meladeninya, ia langsung mendorongnya, mengunci pintunya dan segera menurunkan roknya.

Setelah mengganti pakaiannya, Chloe Jian kemudian memasukkan semua pakaian kotornya itu ke dalam kantung tadi, merapikan rambutnya, menghirup nafas, lalu membuka pintu dan berjalan ke luar.

Chloe Jian menundukkan kepalanya dan bergegas ke arah luar, lagipula ia sudah terlanjur merasa malu hari ini, sekalipun ia tidak suka dengan Colten Huo, ia tetap saja merasa bahwa ia sudah tidak memiliki keberanian untuk menemuinya lagi.

“Apakah kamu bahkan tidak akan mengucapkan terima kasih sebelum kamu pergi? Benar-benar gadis yang tidak mempunyai hati nurani!” Colten Huo mennatap ke arah punggung Chloe Jian dan menghela nafasnya.

Chloe Jian berpura-pura untuk tidak mendengarnya, terus menundukkan kepalanya dan berjalan maju, lalu kebetulan sekali menabrak Robin Cheng yang baru saja keluar dari lift.

“Adik Jian?” Robin Cheng mendorong kacamatanya, sebelum ia sempat berbincang dengan Chloe Jian, ia melihatnya terburu-buru berjalan masuk ke dalam lift seperti sedang dikejar anjing.

“Ada apa ini? Kakak keempat, apalagi yang kamu lakukan terhadap Adik Jian? Mengapa ia bahkan mengganti pakaiannya?” Robin Cheng merasa sangat penasaran, sehingga ia hanya bisa berpaling dan menanyakannya kepada Colten Huo.

Namun Colten huo kini sedang mengerutkan alisnya dengan ekspresi wajah yang terdiam, ia tidak menjawab Robin Cheng, ia seperti sedang mempertimbangkan sebuah masalah.

Pada saat Chloe Jian kembali ke departemen humas, beberapa rekan kerjanya kemudian mengelilinginya, mereka terlebih dahulu menyelamatkannya karena suadh mendapatkan seorang kekasih muda yang memiliki masa depan yang baik, lalu mulai bertanya mengenai hubungan yang dimiliki oleh kekasihnya dengan Colten Huo, mengapa Colten Huo dapat mengundang kekasihnya untuk makan bersama.

Namun Chloe Jian tentu saja tidak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ia hanya menjawab mereka sembarangan, lalu langsung berjalan ke arah mejanya tanpa ingin bergerak lagi, lalu Aurora Wu terlihat menghampirinya dengan ekspresi wajah yang sembrono.

“Chloe, katakan yang sejujurnya kepadaku, apakah kamu baru saja di phak phak phak oleh CEO Huo?”

“Phak kepalamu! Aku baru saja ingin memperhitungkannya denganmu, kamu, kamu, kamu, apa yang kamu belikan untukku, benar-benar membuatku merasa malu!” Chloe Jian memukul kepala Aurora Wu sejenak, namun ia tidak menggunakan tenaganya, sehingga pukulannya itu tidak membuatnya merasa sakit sedikitpun.

“Tidak phak? Kalau begitu, mengapa kamu memintaku untuk membelikan celana dalam?” Aurora Wu terlihat tidak percaya.

“Aku datang bulan!” Jawab Chloe Jian dengan kesal dan tak bertenaga, setiap kali ia teringat akan bagian bokongnya yang dipenuhi bekas darah di ruang kerja Colten Huo tadi, ia pun selalu merasa sangat sedih.

“Pfft!” Aurora Wu hampir saja tertawa terbahak-bahak ketika mendengar jawaban Chloe Jian.

“Bisakah kamu bersikap sedikit lebih simpatis? Aku benar-benar merasa sangat malu! Bisanya kamu masih tertawa!” Chloe Jian menundukkan kepalanya di meja, ia benar-benar merasa sangat tertekan.

“Baiklah! Aku tidak akan tertawa lagi, hahaha, tapi ini benar-benar sangat lucu!” Aurora Wu sama sekali tidak bisa menghentikan tawanya.

“Pergi!” Chloe Jian langsung menendang kakinya dan meminta Aurora Wu untuk kembali ke tempat duduknya, namun ia benar-benar terus tertawa.

Chloe Jian menudnuk di mejanya, ia semakin merasa bahwa ia benar-benar sangat malu hari ini, ia bahkan merasa malu untuk bertemu orang lain, bukan, untuk bertemu dengan Colten Huo!

Namun untung saja ia juga tidak mempunyai perasaan terhadap dirinya, ia hanya bersikap konyol di depan hadapannya, selama ia bisa meyingkir darinya, maka ia akan jarang sekali bertemu dengannya, selama mereka tidak bertemu, maka ia dapat menganggap bahwa masalah itu tidak pernah terjadi sebelumnya.

Sambil berpikir demikian, perasaan Chloe Jian perlahan membaik, waktu istirahat siang juga sudah berlalu, walaupun perutnya masih terasa sakit, namun ia masih memiliki banyak sekali kesibukan, Chloe Jian hanya bisa menyemangatkan diri, menyalakan laptopnya, dan mulai mengurusi dokumennya.

Kesibukan di dalam ruang kerja manajer terlihat berbeda dengan kesibukan di luar, Sherin Xiao kini sedang merasa kesal, ia kemudian menampar wajah Agnes, menunjuk Agnes, lalu memarahinya dengan kesal,”Mengapa kamu tidak menyampaikan kepadaku mengenai permasalahan Colten yang turun ke kantin pekerja hari ini?”

Agnes merasa sangat sedih,”Kak Sherin, CEO Huo sepertinya membuat keputusan secara tiba-tiba untuk turun ke kantin, bagaimana aku dapat mengetahuinya!”

“Kalau begitu, mengapa kamu tidak meneleponku!” Sherin Xia benar-benar merasa sangat kesal, ia selalu menganggap bahwa kantin pekerja itu terlalu rendah untuknya, makan bersama dengan para pekerja akan menurunkan derajatnya sebagai nona besar, jadi sejak ia datang bekerja di Ming’s Corp., ia selalu saja makan di restoran elit di luar.

Siapa yang menyangka bahwa ia akan langsung mendapat kabar bahwa Colten Huo pergi ke kantin pekerja ketika ia kembali hari ini, hal ini tentu saja membuat Sherin Xia merasa sangat kesal.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu