His Soft Side - Bab 441 Apa Salahku?

Chloe Jian segera tersenyum cerah dan berjalan menghampirinya, membuka pintu mobil dan masuk ke dalam, lalu memeluk Colten Huo dan bertanya, “Bukankah ini belum saatnya kau pulang kantor? Kenapa kau sudah tiba di sini begitu cepat?”

Tapi ekspresi Colten Huo tampak dingin, ia juga tak membalas pelukan Chloe Jian.

Tapi karena ia sudah sering bersikap seperti ini, tak pandai mengungkapkan perasaannya dan selalu bersikap dingin, maka Chloe Jian juga sudah terbiasa, ia tak terlalu memikirkannya dan terus memeluk lengan Colten Huo dengan manja.

Jika saja saat ini Chloe Jian mendongak, ia pasti akan menyadari bahwa Colten Huo sedang menatap seorang pria yang sedang berdiri di depan gerbang Sekolah Musik Tianle dari jendela mobil yang terbuka.

Tapi kemudian, Colten Huo segera menutup jendelanya, menghalangi Jordan Fang agar tak menatap wanita yang berada dalam pelukannya.

“Jalan!” perintah Colten Huo.

Saat ini barulah Chloe Jian menyadari suasana hati Colten Huo sedang buruk, ia mendongak menatapnya, “Ada apa? Siapa yang membuatmu jengkel?”

Colten Huo tak mempedulikannya dan hanya menatap lurus ke depan.

Kini Chloe Jian semakin yakin bahwa Colten Huo sedang marah, dan kemungkinan besar sedang marah terhadapnya, tapi seharian ini ia tak bertemu dengannya, kapan ia melakukan sesuatu yang membuatnya jengkel?

Apakah tadi saat ia menolak makan siang bersamanya?

Pria ini terlalu mudah tersinggung!

Chloe Jian menggigit bibirnya, lalu menoleh menatap Colten Huo dan menjelaskan, “Ini adalah hari pertamaku bekerja, Monica ingin mengadakan perjamuan untuk menyambutku, tapi malam ini ia tak ada waktu, maka tadi pagi kami sepakat untuk menggantinya ke siang hari. Ada begitu banyak rekan kerja yang ikut, aku tak enak hati untuk menolaknya.”

Colten Huo akhirnya menoleh, tapi matanya tetap memicing saat menatapnya, sama sekali tak menunjukkan ekspresinya, “Rekan pria?”

Chloe Jian segera menggeleng, “Ada pria, ada wanita, ada banyak orang!”

“Apakah ada rekan pria yang menyukaimu?” tanya Colten Huo lagi dengan ekspresi serius.

Chloe Jian mendengus, “Ini baru hari pertamaku bekerja, mana mungkin begitu cepatnya ada seseorang yang menyukaiku?”

Colten Huo mengangkat alisnya dan mendengus, “Jadi maksudmu, setelah beberapa hari bekerja nanti, pasti ada pria yang menyukaimu?”

Chloe Jian merasa agak jengkel dan mendorong Colten Huo, ia berkata dengan marah, “Colten Huo, kau sengaja mencari-cari kesalahan! Kau tahu maksudku! Jika ada pria yang menyukaiku, itu juga di luar kendaliku! Dan jika aku tak menyukai mereka, mereka juga takkan bisa berbuat apa-apa.”

Mendengar cara Chloe Jian memanggil nama Colten Huo, supir itu gemetaran.

Colten Huo menatapnya dengan tajam, lalu memalingkan kepalanya dan tak mengatakan apapun lagi.

Chloe Jian juga sangat marah dan tak mengatakan apapun lagi, ia sangat gembira karena ini adalah hari pertamanya bekerja, tapi sikap sinis Colten Huo telah mengacaukan suasana hatinya. Dan setiap saat Colten Huo selalu sangat mengekangnya, tak membolehkannya bergaul dengan pria, bahkan walaupun hanya berteman biasa. Ini tak boleh dibiarkan, Chloe Jian harus mencari kesempatan untuk membicarakan tentang hal ini dengannya.

Mereka berdua sangat marah dan tak mengatakan sepatah katapun. Suasana di mobil menjadi tegang, bahkan supir itu sampai bernafas dengan perlahan.

Setibanya di rumah, tanpa menoleh ke belakang Chloe Jian segera keluar dari mobil, Colten Huo tetap duduk di mobil dan menatap sosok Chloe Jian dari belakang dengan tatapan dingin.

Nathan Chen menghampirinya dan menyerahkan sebuah dokumen pada Colten Huo. Colten Huo membukanya. Dokumen itu berisikan informasi tentang Jordan Fang, termasuk masa kecilnya, penghargaan-penghargaan yang telah dimenangkannya, segala hal yang telah dilakukannya, bahkan teman-teman dan lingkungan pergaulannya, tidak terlalu lengkap, tapi cukup lengkap.

Colten Huo membolak-balik dokumen itu, tapi ia tak menemukan apa yang dicarinya. Tak ada informasi tentang hubungan antara Jordan Fang dan Chloe Jian di dalam dokumen itu.

“Aku telah menginvestigasi, Nyonya bekerja part-time di Sekolah Musik Tianle saat ia kuliah semester 2, dan saat itulah ia mulai mengenal Jordan Fang, tapi tak ada hubungan apapun di antara mereka. Lalu setelah Nyonya lulus kuliah, yaitu 3 tahun lalu, setelah ia bekerja di Ming’s Corp, awalnya saat akhir pekan ia masih mengajar di sana, tapi tiba-tiba tidak lagi,”Nathan Chen melaporkan hasil penyelidikannya pada Colten Huo.

Colten Huo memicingkan mata, lalu menutup dokumen itu dan melemparkannya pada Nathan Chen, lalu keluar dari mobil.

Nathan Chen mengikutinya dari belakang, “Tuan Huo, apakah anda ingin aku menyelidiki lebih dalam?”

“Tak perlu,” sambil berjalan, Colten Huo melepaskan kancing lengan kemejanya dan menggulung lengan kemejanya. Setelah memasuki rumah, tiba-tiba ia menoleh pada Nathan Chen dan bertanya, “Kau bilang, Cloud sekantor dengan pria itu?”

“Benar, mereka sama-sama mengajar piano, awalnya kantor itu kantor Jordan Fang, ada sebuah piano di dalamnya. Maka kepala sekolah juga menempatkan Nyonya di kantor itu,” kata Nathan Chen.

Colten Huo mengangguk dan tak bertanya lebih lanjut. Ia berjalan pergi.

Tapi Chloe Jian tak berada di kamar, Colten Huo mencarinya ke sana kemari tapi tak menemukannya. Ia memanggil pelayan untuk menanyakan tentang hal ini, dan pelayan berkata begitu pulang Nyonya langsung pergi ke halaman belakang.

Colten Huo segera menuju ke halaman belakang. Ada sebuah rumah kaca di halaman belakang itu, karena Colten Huo alergi serbuk bunga, maka seluruh halaman di mansion ini hanya ditanami tumbuhan hijau, tapi karena Chloe Jian menyukai bunga, maka Colten Huo membangunkan rumah kaca ini untuknya.

Dan saat musim dingin, rumah kaca itu dipenuhi bunga-bunga yang bermekaran, sangat hangat dan nyaman. Dan saat musim semi dan musim panas, atapnya dipenuhi tumbuhan rambat. Beberapa saat lalu, Colten Huo juga memerintahkan pelayannya untuk memindahkan piano dari kamar ke dalam rumah kaca ini.

Begitu berjalan memasuki halaman belakang, Colten Huo segera mendengar alunan piano yang merdu. Rumah kaca itu tembus pandang, maka ia bisa melihat Chloe Jian yang sedang duduk memunggunginya dan bermain piano.

Alunan piano itu sangat merdu, ia tampak sangat serius memainkannya. Ditambah dengan bunga-bunga di sekelilingnya, ia tampak seperti peri di tengah lautan bunga, sungguh mempesona.

Colten Huo terpesona, ia tak dapat memalingkan pandangannya dari sosok cantiknya.

Chloe Jian terlalu serius dalam bermain piano, ia bahkan tak menyadari Colten Huo masuk, saat melihat Colten Huo berdiri di sebelahnya dari sudut matanya, barulah ia terkejut dan suara melodinya menjadi berantakan.

“Kenapa kau datang dan diam saja, mengejutkanku saja,” Chloe Jian menekankan kesepuluh jarinya ke tuts-tuts pianonya, berhenti bermain, dan mengomeli Colten Huo.

Colten Huo menunduk menatapnya dengan ekspresi datar, “Kenapa kau begitu gugup? Apakah karena merasa bersalah?”

Chloe Jian awalnya hendak berbicara baik-baik dengan Colten Huo, tapi saat mendengar ia menuduhnya merasa bersalah karena nada bicaranya yang canggung, ia menjadi marah dan segera berdiri dan berkata, “Colten Huo, sebenarnya apa yang kulakukan yang menjengkelkanmu, kenapa kau begitu menyudutkanku? Jelaskan padaku, apa salahku?”

“Jika kau tak merasa bersalah, kenapa kau begitu marah?” Colten Huo terus menyudutkan Chloe Jian.

“Kau telah menuduhku, dan aku tak berhak marah?” Chloe Jian sudah hampir meledak saking marahnya, tapi Colten Huo tampak sangat santai, seolah hanya sedang mengobrol santai dengan Chloe Jian, ini membuat Chloe Jian rasanya ingin menonjok sebuah sak tinju dan berteriak sekencang-kencangnya untuk meluapkan emosinya.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu