His Soft Side - Bab 268 Istrimu Kabur Bersama Orang Lain

Sudah seminggu berlalu, dan tidak ada kabar apapun dari Colten Huo, yang mengartikan satu hal. Dia tidak peduli!

Setelah Chloe Jian memikirkan hal ini, hatinya tiba-tiba dipenuhi dengan sedikit kecewa dan pahit, tapi kemudian dia mencibir. Colten Huo tidak percaya padanya sama sekali dan langsung mengusirnya pergi. Apa lagi yang harus membuatnya merasa pahit dan kecewa?

Dan lagi, dari maksud kata-katanya dalam kegilaan malam itu, itu hanya imbalan yang kecil. Karena itu, dia yang pertama atau bukan pun bukanlah hal yang penting.

Chloe Jian tidak mau memikirkannya lagi. Kekecewaannya yang naik turun seperti ini membuatnya memandang rendah dirinya sendiri. Di satu sisi, dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia membenci Colten Huo. Di sisi lainnya, dia merasa kesal karena tidak mengirimnya pesan seperti yang dia lakukan sebelum-sebelumnya. Tidak menjelaskan untuk meminta maaf padanya. Chloe Jian benar-benar merasa dirinya sudah gila!

Chloe Jian menjadi lebih yakin, semakin dia pikirkan. Dia merasa bahwa Colten Huo tidak menyukainya sebanyak yang dia katakan, atau mungkin dia menyukainya pada awalnya, tapi Chloe Jian yang terlalu tidak mengikutinya, terlalu mandiri, sampai dia tidak punya kesabarannya lagi. Atau mungkin dia pergi untuk urusan bisnisnya, maka tidak dapat menghubunginya berhari-hari adalah alasan-alasan nyata.

“Hei, Chloe Jian, apa yang sedang kau pikirkan?” Violet Yan mengganti pakaiannya dan mendapati Chloe Jian yang masih duduk di sana memegang telepon genggamnya dan tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya. Dia bergegas mendekat dan menepok Pundak Chloe Jian.

“Ah! kaget aku!” Chloe Jian menepuk-nepuk daerah jantungnya dan menatap Violet Yan dengan tatapan aneh.

Violet Yan mengedipkan matanya, dan bertanya dengan iseng, "Jangan-jangan kamu lagi memikirkan pria tampan bermarga Huo itu? Ohiya, aku baru mendengar berita tentangnya. Sepertinya dia akan ikut menghadiri forum ekonomi apa gitu. Aku akan mencari tahu lagi demimu."

Dengan itu, Violet Yan mengeluarkan ponselnya, menggeseknya beberapa kali, mengklik video berita, dan tidak dapat menahan dan berkata di depan Chloe Jian, "Lihat, betapa tampan! Kakak belum pernah melihat pria yang tampan seperti ini. Aduh, sangat iri deh sama kamu, Chloe Jian."

"Apakah iri pada pelecehanku?" Chloe Jian hanya melihat sekilas, lalu memalingkan muka, ekspresinya tidak wajar.

"Sebenarnya, jujur saja, jika dia mau melecehkan aku, aku tidak bisa tidak memintanya? Hahaha! Wanita yang bersedia dilecehkan pastinya dapat dibariskan mengantri dari sini sampai ke ibukota!" Kata Violet Yan serius.

"Gila!" Chloe Jian langsung memutar bola matanya.

“Oke, jangan bercanda lagi. Ayo jalan! Pergi menari!” Violet Yan menarik Chloe Jian dan pergi.

Dalam dua hari, akan diadakan kompetisi tari senam sekomunitas. Komplek daerah tinggal Violet Yan memiliki empat tim yang mendaftar, maka itu kompetisi ini sangat sengit. Oleh karena itu, alun-alun di komplek sangat ramai akhir-akhir ini. Violet Yan dan tim-nya berlatih menari sampai larut malam, sampai Chloe Jian ditarik untuk berpartisipasi, dan lagi ditarik sebagai pemimpin tim mereka.

Lagu yang didaftarkan Chloe Jian dan timnya lagu legendaris “Little Apple”. Dalam beberapa hari terakhir, para pemain telah mengingat gerakan dan sedang berlatih sinkronisasi.

Nenek Liao berlatih sampai pulang jam 9:30 malam, komputernya menyala dan seseorang menghubunginya melalui panggilan video.

Nenek Liao baru saja ketuk menerima, dan muncul wajah tampan seorang pemuda di depannya. Pria itu sangat tampan, alisnya maskulin, tetapi wajahnya agak dingin. "Nenek, umurmu yang sudah sebesar itu kenapa tidak berdiam diri di rumah? Untuk apa diluar sampai selarut ini?"

“Bocah, apakah ada yang bicara dengan neneknya seperti kamu itu?" Nenek Liao minum seteguk air, suasana hatinya senang. "Nenekmu ini telah menemukan tujuan hidup sekarang. Aku setiap hari pergi menari senam di alun-alun. Aku merasa sangat bahagia, jadi aku tidak peduli denganmu lagi."

"Hanya dengan ingatan ikan mas 7 detik mu itu, apa masih bisa menari?" Pria itu jelas tidak mempercayainya. "Apakah orang-orang di tim mu begitu mentolerirmu yang mengganggu perkembangan tim?"

“Sudah cukup, bocah!” Nenek Liao tidak bisa menahannya, dia mencibir dan berkata dengan bangga: “Aku telah menemukan guru bagus untuk mengajariku, guru itu tinggal di sebelahku. Dia cantik dan baik hati. Saya penari terbaik ketiga di tim kami!"

“Ada tiga orang di tim?” Pria itu melanjutkan lidah kasarnya.

“Colten Huo, jika kamu terus berbicara seperti itu padaku, aku akan memblokirmu!” Nenek Liao berteriak, menepuk meja.

"..." Colten Huo cemberut, "Dasar pemarah!"

"Huh, aku mendengar pacarmu melarikan diri dengan seseorang. Bagaimana kamu masih bisa duduk dan berbicara denganku begini? Bukankah kamu harusnya bersembunyi di toilet dan menangis?" Nenek Liao tidak bisa menasihati Colten Huo, lalu mulai menyodok hatinya.

“Hapus kata “dengan seseorang”!” Ekspresi Colten Huo menjadi suram, dan Nenek Liao bisa merasakan aura dingin dan amarahnya yang memancar dari komputer.

"Tidak beda! Lagipula, pacarmu sudah pergi menghilang, aku tidak salah dong. Ckckckck. Sejak kapan pesonamu berhenti berfungsi? Gadis ini tentu saja tidak menyukaimu, kalau tidak bagaimana bisa dia mengabaikan wajah tampanmu dan lari Bersama oranglain? Apakah ada yang salah dengan keahlianmu?" Nenek Liao mengatakan kata-kata yang tidak menyenangkan.

“Ayo bicara lagi, aku akan memberi tahu kakek bahwa kamu ada di Kota Qinghu!” Colten Huo mengancam.

"Cuacanya sangat bagus malam ini. Apakah kamu sudah makan? Ngomong-ngomong, aku akan memberitahumu sebuah rahasia, dua wanita cantik yang tinggal di sebelahku. Aku curiga mereka lesbian. Coba tebak apa yang kutemukan. Saat melihatnya pertama kali, gadis kecil itu terdapat tanda ciuman di lehernya dan ada tanda digigit.” Nenek Liao dengan cepat mengganti topik pembicaraan.

“Nenek, bukankah kamu bilang bahwa saudari sebelah adalah guru yang mengajarimu? Bukankah bergosip tentang kehidupan pribadi mereka sedikit tidak tahu terima kasih?” Colten Huo berkata lalu layarnya gelap, tanpa sepatah kata.

"Hanya bercandalah! Hahaha, yah, aku tidak akan berdebat denganmu lagi. Aku mau pergi mandi lalu tidur. Aku masih harus bersaing dua hari lagi, harus memulihkan diri agar segar. Oh iya, kamu punya waktu gak? Datang dan lihatlah kami berlomba. Aku akan memperkenalkan guru kecil saya kepadamu. Gadis kecil itu sangat cantik. Kamu lupakan saja pacarmu yang kabur bersama orang lain itu!" Nenek Liao tidak menunggu respons Colten Huo dan langsung menutup panggilan video.

“Nona, air mandinya sudah siap, saya akan pergi merebus sup. Apakah anda ingin meminumnya?” Pada saat ini, seorang nenek yang berusia lebih dari enam puluhan berjalan keluar dari dapur dan berbicara pada Nenek Liao sambil tersenyum.

"Cindy Cui, kamu pergi istirahat saja dulu. Aku akan ikut berpartisipasi lomba dalam dua hari ini. Aku tidak boleh makan lagi di malam hari, dan lain kali juga tidak perlu memasaknya." Nenek Liao pergi ke kamar mandi, dan membujuk Cindy Cui. "Kamu telah mengikuti aku selama puluhan tahun. Sudah waktunya menikmati hidup. Sudah dibilang berapa kali untuk tidak mengikutiku, kamu tetap kekeuh untuk ikut. Betapa senangnya kamu tinggal di rumah menjaga cucu kecil!"

"Nona, aku kan tidak bisa tidak menkhawatirkanmu!" Cindy Cui berkata dengan tak berdaya: "Karaktermu selama puluhan tahun ini belum berubah juga. Sekali berantem dengan tuan kamu bisa langsung melarikan diri dari rumah."

“Sudah, sudah, jangan menyebut orang tua itu. Dengar saja langsung sebal.” Nenek Liao melambaikan tangannya dan pergi ke kamar mandi.

Pada saat itu, Colten Huo menutup panggilan video, duduk sendirian di rumah kosong. Dia menjatuhkan kepalanya di sofa, mengulurkan tangan dan memijit alisnya. Suasana hatinya sangat buruk, belum ada berita apa-apa dari perempuan itu sampai sekarang. Dia hanya menaktifkan poselnya dua menit setiap hari untuk memanggil ibunya dan tidak menghubunginya sama sekali. Benar-benar mengesalkan!

Tapi apa yang bisa saya lakukan? Mencarinya? Dia jelas bersembunyi darinya, dan pasti tidak akan ditemukan olehnya segampang itu. Meski dia bisa membuat tindakan besar untuk mencari orang menggunakan koneksinya. Orang-orang tua itu pasti akan melampiaskan amarah mereka kepada Chloe Jian, jika keluarganya tahu.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu