His Soft Side - Bab 549 Kita Sudah Sangat Merendah Diri

Tidak tahu malu…… Selain dengan tiga kata ini, Chloe Jian tidak tahu bagaimana harus mendeskripsikan Harrison Jian.

Colten Huo melirik kaca spion belakang dengan penuh perhatian.

“Ngapain bercermin?” tanya Chloe Jian.

“Ingin lihat wajahku sendiri. Masak semirip itu sih dengan orang abnormal!” tanya si pria serius.

Si wanita menangkap lawakannya. Colten Huo suka dibilang tidak tahu malu oleh Chloe Jian, lalu barusan wanita itu juga memberi julukan tersebut pada ayahnya sendiri. Dengan kata lain, si wanita secara tidak sadar menyamakan ayahnya dengan si suami. Dari kesal, Chloe Jian langsung seketika jadi terhibur, “Aduh, Tuan Muda Huo!”

Melihat tawa istrinya, Colten Huo tahu Chloe Jian sudah tidak terganggu lagi dengan perkataan-perkataan Harisson Jian. Ia lalu bertanya: “Ada apa memanggilku? Ingin aku melakukan apa?”

“Aku juga tidak tahu!” Senyum di wajah Chloe Jian perlahan menghilang. Alasannya, ia teringat lagi tingkah Harrison Jian dan Rosy Lin. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana harus berinteraksi dengan mereka nanti-nanti……

“Jangan kesal, serahkan masalahmu padaku!” geleng si pria. Hati Chloe Jian sangat lembut. Walau mulutnya sudah melontarkan hinaan yang pedas, dia sebenarnya masih sangat tidak tega dengan ayah dan kakaknya sendiri.

“Kamu mau melakukan apa?” Si wanita sangat penasaran. Pada saat bersamaan, ia terpikir sebuah pertanyaan yang sangat penting. Zafron Huo sebelumnya telah mengakui Rosy Lin sebagai gundiknya. Wanita itu tidak mungkin tidak tahu hubungan Zafron Huo dan Colten Huo yang sangat tidak baik. Kalau begitu, dengan ngebetnya dia untuk bekerja jadi asisten Colten huo, bila bukan otaknya yang rusak, maka ia punya tujuan lain.

“Dalam menghadapi orang yang tidak tahu malu, kita harus lebih tidak tahu malu lagi!” Si pria menyipitkan mata.

Pada momen ini, di Ming’s Corp, Rosy Lin bersembunyi di lift untuk menelepon.

“Ayah, jadi apa jawaban Chloe Jian?” tanya si wanita dengan cemas sekalinya telepon tersambung.

“Gadis sial itu cuma bilang akan mempertimbangkan.” Emosi Harrison Jian tersulut ketika menyampaikan kabar ini. Ia sudah membujuknya berulang-ulang, namun Chloe Jian tidak takluk juga. Dibanding sebuah janji yang tulus, jawabannya itu terdengar lebih seperti sesuatu yang dikatakan hanya untuk membuatnya diam. Belum tentu Chloe Jian akan memberi respon lanjutan!

“Ya sudahlah ayah, kita jangan persulit Chloe Jian. Dia sangat tidak senang denganku, mana mungkin dia bersedia membantuku?” tutur Roysy Lin dengan suara rendah karena berusaha menahan kesedihan. Ia melanjutkan: “Ayah, tidak usah ungkit lagi hal itu. Aku sudah berpikir, kalau aku menikahi seorang pria, aku pasti tidak akan rela berbagi suamiku itu dengan wanita lain.”

Berbicara soal ini, kemarahan muncul dalam diri Rosy Lin. Ia benar-benar tertarik pada Colten Huo, namun tidak pernah dapat kesempatan untuk mendekatinya. Ketika berhasil jadi asisten Tuan Besar Huo, Rosy Lin pikir dia akan bisa berinteraksi dengan Colten Huo. Sayang, pria itu dingin bagaikan balok es raksasa di kutub. Ia tidak pernah memedulikan dirinya sedikit pun.

Walau begitu, ambisi si wanita tidak padam. Ia yakin Chloe Jian pasti telah menjelek-jelekkan dirinya di hadapan Colten Huo, makanya pria itu memperlakukannya dengan tidak acuh. Asal ia bisa mendapat kesempatan untuk ada di sisi Colten Huo, ia pasti akan mampu membuatnya tergila-gila padanya. Kalau pun tidak mencintainya, dia bisa kecanduan pada tubuhnya seperti Zafron Huo.

Ketika menceritakan ini pada Harrison Jian, ayahnya itu langsung setuju untuk membantu. Yang Rosy Lin tidak sangka adalah Harrison Jian langsung meminta hal ini secara eksplisit pada Chloe Jian. Begitu mendengar soal ini, ia langsung marah sampai mau gila!

Ia sekarang sangat benci pada Harrison Jian. Selama bertahun-tahun, pria itu selalu mabuk berat setiap hari. Tubuhnya jelas rusak, lalu sekarang ia menebak otaknya pasti ikutan bermasalah. Harrison Jian tahu betul Chloe Jian sangat benci dirinya, eh tiba-tiba malah memintanya buat berbagi suami dengan dia! Mau berpikir pakai dengkul pun adiknya itu tidak akan setuju!

Meski demikian, berhubung perkataan sudah dilontarkan, Rosy Lin merasa tidak ada gunanya buat marah-marah pada sang ayah. Kalau pun ia berinisiatif untuk memberi klarifikasi pada Chloe Jian, adiknya itu juga tidak akan percaya. Yang jelas, ia sampai saat ini masih sangat memercayai kabar penting yang Harrison Jian bawa dari rumah kediaman keluarga Huo dulu. Isi kabar itu adalah Colten Huo terlihat tidak sungguh-sungguh setia pada wanita. Ia yakin seyakin-yakinnya, asal bisa ada di sisi si pria, peluangnya selalu hidup.

Ketika mendengar suara Rosy Lin yang hampir menangis, Harrison Jian tiba-tiba iba, “Rosy Lin, jangan bersedih. Kalau jalan yang satu tidak bisa dilewati, maka kita cari jalan lain. Dengan meminta Chloe Jian mengangkatmu sebagai asisten Colten Huo, kita sudah sangat merendah diri. Kalau Chloe Jian tidak menyetujui ini, aku bisa suruh media untuk mengungkap skandalnya! Biarlah reputasinya hancur lebur!”

“Ayah, jangan! Jangan begitu!” Si putri terkejut. Ia benar-benar khawatir ayahnya akan bertindak demikian. Jangan bilang media tidak akan berani memprovokasi Colten Huo dulu. Kalau pun mereka benar-benar membongkarnya, Chloe Jian tidak mungkin tidak akan melawan. Skenario ini akan menghancurkan rencana yang sudah ia susun.

Namun, Rosy Lin jelas tidak akan berkeluh sesuatu yang egois begini. Ia tetap berusaha menampilkan diri sebagai putri yang berbesar hati: “Ayah, kalau skandalnya dibongkar, Chloe Jian tidak akan bisa melanjutkan hidup. Bagaimana pun juga, dia adalah putrimu. Walau ia tidak berbakti padamu, namun seekor induk tidak mungkin memagsa anaknya sendiri. Terus, bila hubungan kalian diketahui orang, itu tidak akan baik buatmu!”

Mendengar kepedulian Rosy Lin, Harrison Jian tersentuh, “Rosy Lin, memang kamu yang paling dewasa. Kamu sungguh menyayangi ayah, tidak seperti gadis sialan itu! Jangan khawatir, aku akan terus megenikuti urusan ini. Sampai Chloe Jian berucap setuju, aku akan terus mengajukan permintaan itu tiap hari!”

“Baik, terima kasih Ayah. Kalau pada akhirnya bebnar-benar tidak mungkin, ya sudah lah. Meski aku bakal bersedih, namun aku pasti bisa melewatinya kok. Kasihan adik kalau kita paksa berulang-ulang……” Si wanita sengaja bertutur demikian buat menarik simpati.

Harrison Jian jadi makin terenyuh, “Ayah sadar ayah sudah merusak nasibmu. Rosy Lin tenang saja, kalau pun harus menculik Chloe Jian biar dia setuju, aku akan melakukannya!”

Akhirnya, Harrison Jian masih menghela nafas, “Haduh, betapa membahagiakannya kalau kamu ketemu pria kaya seperti suami Chloe Jian itu!”

Si ayah dalam hati berpikir, kalau saja Rosy Lin dinikahi Colten Huo, ia pasti bisa meminta apa pun tiap berkunjung ke rumah kediaman keluarga Huo. Salah satunya, ia bisa mengemudikan mobil mewah apa pun yang terparkir di sana! Ah, luar biasa!

Sayang, langit sangat tidak adi. Mengapa gadis sialan itu yang punya nasib baik coba!

Di tengah lamunannya itu, Harrison Jian tidak sadar omongannya barusan sudah menyentuh titik luka Rosy Lin. Tangan si wanita yang lagi menggenggam ponsel menegang, lalu seberkas rasa dingin muncul di matanya.

“Ayah, aku masih ada urusan. Sudah dulu ya.”

Ketemu pria kaya…… Rosy Lin terus memikirkan kalimat ini, kemudian tersenyum dingin. Memang ia tidak pernah menemukan pria kaya? Waktu baru tiba di Amerika, ia langsung bertemu Zafron Huo kok. Sekalinya berjumpa dengannya, pria itu langsung tertarik. Karena merasa nasib baik telah datang, Rosy Lin memutuskan untuk meninggalkan Ocean Xu dan berpacaran dengan Zafron Huo. Sial, tidak lama kemudian, ia baru tahu dirinya hanya satu dari banyak pacar pria itu. Lebih sialnya lagi, ia adalah salah satu yang paling tidak terpandang.

Ketika memikirkan ulang hal ini, Rosy Lin baru sadar mengapa Zafron Huo sering bersikap janggal. Rupa-rupanya, pria itu hanya menjadikannya sebagai teman tidur. Lebih tepatnya, ia dianggap sebagai teman satu ranjang yang bisa ditinggalkan semaunya.

Walau diperlakukan serendah ini, Rosy Lin tidak berani meninggalkan Zafron Huo. Alasannya apa lagi kalau bukan karena dia kaya? Bertahun-tahun berlalu, wanita yang lalu-lalang di kehidupan Zafron Huo terus berganti, namun dirinya tetap dipertahankan. Kondisi ini pernah memunculkan pengharapan bagi Rosy Lin. Ia berpikir, apa ia dianggap wanita yang spesial?

Sekembalinya ke China, Rosy Lin baru sadar sesuatu. Sedari detik pertama, Zafron Huo memilihnya karena satu tujuan……

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu