His Soft Side - Bab 282 Katakan Dua Kata Itu Padaku!

“Kalau begitu tidurlah dulu, saat sudah bangun nanti telepon aku.” Colten Huo juga merasa Chloe Jian tampak lemas, ini adalah pertama kalinya baginya, dan ia juga meminta terlalu banyak, ia benar-benar ingin membiarkannya beristirahat.

“Iya.” Chloe Jian segera mengangguk.

Karena ada Violet Yan, Colten Huo juga merasa sungkan bermesra-mesraan dengan Chloe Jian, maka ia hanya menggenggam tangannya, berbincang sejenak, lalu pergi.

Begitu Colten Huo pergi, Violet Yan segera menghampiri Chloe Jian dan mengamatinya dari atas ke bawah.

“Hei, apa yang kau lakukan!” dengan terkejut, Chloe Jian segera menghindar.

“Huh, apakah Tuan Huo seekor anjing? Kenapa sekujur tubuhmu luka-luka?” Violet Yan menatap leher dan lengan Chloe Jian, lalu menggeleng-geleng dan menghela nafas.

Wajah Chloe Jian tiba-tiba memerah, ia merasa malu, ia hanya menjawab Violet Yan dengan gumaman lalu bergegas pergi.

Mana mungkin Violet Yan akan melepaskan kesempatan baik untuk bergosip ini, ia mengikutinya dan bersandar di pintu kamar mandi, menatap Chloe Jian yang sedang mencuci muka, “Sudah baikan?”

Mulut Chloe Jian penuh busa pasta gigi, ia merasa agak malu dan menundukkan kepala, ia juga merasa heran, kemarin malam mereka bertengkar hebat sampai ia begitu membencinya, kini mereka sudah baikan, bahkan kemarin semalaman mereka bercinta...

“Kenapa tersipu? Baby apakah kau sedang membayangkan sesuatu?” Violet Yan menggoda Chloe Jian, “Apakah kemarin kalian bermain semalaman?”

“Mana mungkin!” Chloe Jian tahu Violet Yan sangat tidak bisa menyimpan rahasia, maka selama tinggal dengan Violet Yan, ia tidak boleh asal bicara, maka saat Violet Yan menggodanya, ia segera membantah, “Aku sedang berpikir, bagaimana caramu memuaskan kebutuhan fisiologismu sebagai istri yang ditinggal pergi jauh.”

“Kenapa jadi membicarakan tentang diriku?” Violet Yan mengerjap-ngerjapkan mata, lalu sambil berpura-pura muram, ia bersandar ke kusen pintu dan berkata, “Jawaban pertanyaan ini sangat mudah, kakak iparmu tidak di rumah, aku juga tak bisa keluar untuk selingkuh dengan orang lain, aku hanya bisa memuaskan kebutuhan fisiologisku dengan cara menonton film porno.”

“Huf!” Chloe Jian menyemburkan pasta giginya, “Kau sama sekali tak malu mengatakan hal ini!”

“Untuk apa malu?” tanya Violet Yan dengan tenang, “Chloe Jian, jangan bilang kau belum pernah menontonnya.”

“....” Chloe Jian berkumur dan mencuci mukanya, ia memutuskan untuk tak lanjut membicarakan tentang hal ini dengan Violet Yan, hmm, dan sebenarnya ia sudah pernah menontonnya, saat masih kuliah, ia dan beberapa temannya di kamar merasa penasaran dan menontonnya.

“Oh ya, Chloe Jian, maukah kau menontonnya? Ada di komputerku, mau tidak kuberi copy nya, agar kau bisa belajar sendiri, ini adalah pengetahuan umum untuk hubungan manusia, tak perlu merasa malu.” Violet Yan merangsek masuk ke toilet dan duduk di atas kloset sambil terus menggoda Chloe Jian.

“Tak perlu! Aku tidur dulu,” Chloe Jian berbalik dan pergi, ia tak merasa tertarik terhadap film-film seperti itu, saat ini sekujur tubuhnya pegal-pegal dan ia hanya ingin tidur.

Sudah pukul 9 saat Chloe Jian terbangun, ia segera menyalakan ponselnya, hanya ada 1 pesan: Aku di taman di sebelah komunitas, di pinggir danau.

Pesan itu dari Colten Huo, Chloe Jian menatap waktu pesan itu diterima, pukul 6.30, ia terkejut dan segera menelepon Colten Huo.

“Kau sudah bangun?” terdengar suara lembut Colten Huo, sepertinya suasana hatinya sedang baik.

“Kau dimana?” tanya Chloe Jian.

“Taman!” jawab Colten Huo, “Cepat kemarilah, ke gazebo di pinggir danau, kutunggu!”

“...” Chloe Jian tak bisa berkata-kata, pesan itu dikirimnya pukul 6.30 tadi, sekarang sudah pukul 9, sudah lebih dari 2 jam, apakah sejak tadi ia terus menunggu di sana?

Tanpa banyak berpikir lagi, Chloe Jian segera bangun dan berganti pakaian, merapikan diri, lalu meraih tas dan ponselnya dan segera keluar.

Komunitas tempat rumah Violet Yan berada bisa dibilang termasuk kelas menengah ke atas, fasilitasnya sangat lengkap, dan lingkungannya sangat asri, di sebelah komunitas itu terdapat taman dengan gazebo-gazebo, sebuah danau yang jernih, dan banyak tumbuh-tumbuhan. Cuaca di bulan Mei cukup bagus, maka taman itu dipenuhi orang, Chloe Jian segera berjalan ke arah danau.

Sepanjang perjalanan, banyak orang yang menanyakan arah pada Chloe Jian, karena Chloe Jian sangat sabar dan selalu menjawab dengan sopan setiap kali ada yang menanyainya, ini membuat perjalanannya menjadi terhambat. Saat ia tiba di gazebo, sudah pukul 9.30.

Tapi tak ada seorangpun di dalam gazebo, Chloe Jian menatap ke sekeliling dan tak dapat menemukan sosok Colten Huo. Ia mengerutkan kening dan berpikir dalam hati, apakah Colten Huo sudah pergi?

Saat memikirkan hal ini, Chloe Jian merasa agak kecewa. Sepertinya ia terlalu lama, maka ia tak lagi menunggunya.

“Nona, bolehkah aku bertanya ke arah mana Jalan Hati Cloud?”

Tiba-tiba di belakangnya terdengar suara seseorang menanyakan arah, Chloe Jian mengerutkan kening dan berpikir, kenapa ia belum pernah mendengar nama tempat ini?

Tidak, Jalan Hati Cloud, jalan ke hati Chloe Jian? Dan suara ini...

Mata Chloe Jian berbinar, dan ia segera berbalik, tapi baru saja ia akan berbicara, wajah pria itu mendekat dan segera menciumnya.

Aroma yang familiar, mata yang familiar, Chloe Jian mengerjapkan mata dan tersenyum gembira, ia masih menunggu di sini!

“Kenapa tersenyum?” setelah merasa cukup menciumnya, Colten Huo akhirnya melepaskan Chloe Jian, ia menundukkan kepala menatapnya dan mencubit dagunya.

“Tak apa.” Chloe Jian segera menunduk, ia mengira Colten Huo mengingat apa yang mereka lakukan semalam, ini membuatnya merasa canggung.

“Kau sedang malu?” Colten Huo tersenyum, dalam hati ia sangat gembira, hal yang selama ini diimpikannya telah menjadi kenyataan, hatinya terasa penuh kebahagiaan, suatu perasaan yang belum pernah dirasakannya selama 30 tahun hidupnya.

“Tidak!” wajah Chloe Jian semakin memerah, ia tak berani mendongak menatap Colten Huo, angin sejuk berhembus, menyapu rambut di bahunya, dan membuat bulu matanya yang lentik bergetar.

“Yang dikatakan di mulut tak sama dengan apa yang dirasakan di hati!” Colten Huo tersenyum dan mencubit lembut dagu Chloe Jian, lalu mengangkatnya, memaksanya menatapnya, “Kau belum mengatakan dua kata itu kepadaku!”

“Kata apa?” Chloe Jian mengepalkan tangannya, tiba-tiba ia merasa gugup.

“Menurutmu apa?” Colten Huo mengangkat alisnya.

“Kalau kau sudah tahu ya sudah.” Chloe Jian sudah hampir tak berani menatapnya, dan ia masih menyuruhnya mengatakan dua kata itu, sampai mati pun ia takkan mengatakannya.

“Tapi aku ingin mendengarnya!” Colten Huo memeluk Chloe Jian, mengusap-usapkan dagunya di lehernya, dan berbisik, “Saat itu aku melakukannya dengan tidak sabar, aku minta maaf padamu, aku tak tahu hal ini telah menimbulkan begitu banyak masalah padamu, maka kali ini aku takkan memaksamu, kapanpun kau bersedia mengatakannya! Aku ingin kau mengatakan kedua kata itu padaku dengan tulus dan sukarela.”

Chloe Jian menggigit bibirnya, tiba-tiba matanya terasa berkaca-kaca.

“Cloud, aku mencintaimu,” Colten Huo mengelus rambut Chloe Jian dengan lembut dan berbisik di telinganya, “6 tahun lalu, saat aku merasa sangat putus asa, kaulah yang mendatangiku, dan dengan lugu mengulurkan tangan padaku, jika bukan karena kau, mungkin sejak dulu aku telah mati, maka percayalah, aku takkan pernah melukaimu!”

Begitu mendengarnya, jantung Chloe Jian berdegup kencang, Colten Huo bahkan menyinggung kejadian 6 tahun lalu itu, ia merasa sangat penasaran, sebenarnya apa yang terjadi padanya saat itu?

Kenapa ahli waris keluarga Huo yang terpandang ini bisa terlantar di jalanan dengan wajah kumal, rambut yang berantakan, dan tubuh yang kurus kering?

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu