His Soft Side - Bab 300 Cepat Cari Pria Kamu!

"Kalau begitu, kamu lain kali harus membawa suami kamu untuk makan masakan bibi! Bukan bibi menyombongkan diri, masakan bibi ini sangat enak, semua orang juga memuji masakan bibi!" Kata Bibi Chen dengan senang.

"Baik!" Chloe dengan senyum menganggukkan kepala.

Kemudian Bibi Chen juga keluar, Chloe, Aurora dan Lola juga mulai berbincang, tapi kelihatannya dia tidak serius dan terkadang mengeluarkan ponsel untuk melihat waktu.

"Chloe, ponsel kamu sudah berdering!" Saat mereka berbincang ponsel Chloe mendadak berdering dan Aurora sambil berkata sambil menunjuk ponselnya.

Chloe juga kaget, lalu mengangkat telepon, tapi layar ponselnya ini redup dan tidak ada yang menelepon dia.

"Aurora!" Chloe langsung marah, "Kamu permainkan aku!"

"Hahaha....." Aurora tertawa dengan senang, "Chloe kamu benar-benar sudah jatuh cinta!"

Chloe juga bermain dengan Aurora, Lola berbaring di tempat tidur melihat mereka bermain dan ikut tertawa.

Meskipun tampak Aurora lebih besar dari Chloe, tapi dia tidak bisa menang dari Chloe yang pernah belajar Taiji, sebentar saja sudah kalah, lalu berkata, "Chloe, ponsel, ponsel kamu berdering!"

"Kamu ingin bohongi aku lagi, aku tidak percaya!" Chloe bersuara hmmph, lalu menggeli Aurora.

"Chloe ponsel kamu benar-benar berdering!" Kata Lola sambil menggelengkan kepala melihat Chloe yang menggeli Aurora.

Chloe mendengar ini adalah kata serius, dia juga melepaskan Aurora, lalu mendengar, iya ponselnya sedang berdering, dia bergegas berdiri lalu mengambil ponsel yang di tempat tidur Lola, kemudian melihat layar ponsel yang terang.

"Halo." Chloe mengangkat telepon dan suaranya juga sangat lembut.

Aurora duduk di lantai, juga mengikuti sikap Chloe, lalu mengikuti gerak gerik Chloe dan dengan wajah malu berkata: "Halo, suamiku?"

Lola sekejap langsung tertawa, Chloe juga membereng Aurora, juga mengabaikan dia, kemudian ke depan jendela berbicara.

"Aku sudah sampai." Dari telepon Colten terdengar suara klakson mobil.

"Cepat sekali?" Chloe melihat waktu, baru lewat 20 menit saja, tidak mungkin secepat ini karena dari rumah sampai rumah Lola perlu waktu 40 menit.

Colten berkata, "Rindu kamu!"

Wajah Chloe langsung memerah, dia juga melirik ke arah Aurora dan Lola, melihat mereka dengan tatapan membara melihat dia, dia menjadi malu.

Colten mendadak ingin bercanda pada Chloe, "Apakah kamu tidak rindu dengan aku?"

"Iya." Mulut Chloe seperti sedang makan permen, sangat lama baru bisa mengatakan satu kata dan dia juga takut Aurora dan Lola mendengar pembicaraan mereka jadi mengalihkan pembicaraan: "Kamu di mana, aku sekarang pergi mencari kamu."

"Aku di depan komplek, kamu tidak mengirim aku nomor gedung." Kata Colten.

"Tunggu sebentar, aku segera datang!" Chloe menutup telepon lalu berbalik badan melihat Aurora dan Lola yang sedang menatap dia.

Chloe sangat malu jadi wajahnya juga merah, dia juga membereng mereka lalu berkata: "Kamu tertawa apa? Ada yang lucu kah!"

"Cepat cari pria kamu, jangan membuat dia tunggu lama!" Lola juga mengejek Chloe.

"Chloe, tidak sangka kamu lebih memetingkan pacarmu!" Aurora berpura-pura marah, "Bisanya kamu demi seorang pria meninggalkan kami!"

"Kalau begitu kamu ikut aku pergi, lagipula kamu juga kenal dengannya!" Chloe juga menarik Aurora.

Aurora dengan kaget melambaikkan tangan, "Sudahlah, aku tidak ingin bersama dengan kakak tampan kamu, karena bisa kedinginan sampai mati!"

"Aku sudah merekam semua kata kamu, nanti aku memberi dia dengar." Chloe melambaikkan ponsel di depan Aurora, lalu tersenyum jahat, kemudian berlari keluar.

"Hei, Chloe, Chloe cantik, kamu paling cantik juga kesayangan aku, jangan beritahu dia!" Kata Aurora di depan pintu.

Chloe juga berlari keluar kemudian memberi Lola ciuman, "Lola, harus baik-baik ya, berpikir terbuka, jangan sedih, jika aku ada waktu luang pasti akan datang membesuk kamu, jika kamu bosan juga bisa mengirim pesan padaku!"

Selesai bicara Chloe juga mengejek Aurora lalu pergi.

Aurora melihat Chloe yang sudah pergi kemudian menolehkan kepala melihat Lola, "Lola kamu harus belajar pada Chloe, dia dulunya berkehidupan susah, tapi dia tidak pernah mengalah dengan nasib jadi dia sekarang baru bisa hidup senang."

"Aku benar-benar iri pada Chloe, jika aku bisa seperti dia sangat pemberani maka semuanya akan menjadi baik!" Lola menundukkan kepala lalu menghela nafas.

"Lola, jangan iri pada orang lain, kamu pasti tidak tahu, kami juga iri pada kamu, meskipun orang tua kamu sangat keterlaluan, tapi mereka sangat sayang padamu, tidak sama seperti aku dengan Chloe, aku sejak kecil tidak ada orang tua, hanya bisa mengikuti nenek, namun aku sudah terbiasa, tapi Chloe berbeda dia menjadi putri selama 20 tahun, mendapat kasih sayang orang tua, namun dalam satu hari menjadi hancur, rasa ini sangat sakit karena sudah mendapatkan lalu kehilangan lagi dan sampai sekarang ayahnya tidak ingin bertemu dengannya......jadi Lola, jangan iri pada orang lain, karena setiap orang ada kehidupannya sendiri."

Aurora duduk di samping tempat tidur Lola, lalu memegang tangan Lola dan dengan serius berkata padanya.

Lola mengedipkan mata, lalu dengan pelan membuka mata melihat Aurora, tatapan menjadi kosong.

"Kami bilang berapa banyak juga tidak berguna, semuanya perlu kamu berpikir jelas, Lola jika sudah memutuskan maka jangan menyesal, begini terhadap Albert juga tidak adil, meskipun dia adalah anak yang patuh pada perkataan ibu, tapi dia sangat baik padamu, kamu dengan dia juga pasti ada hubungan, jadi kamu harus berusaha untuk anak ini dan pernikahan ini." Kata Aurora.

Lola juga mengaggukkan kepala, "Aku harus berpikir dulu!"

Chloe juga turun ke bawah, berlari ke depan komplek, rumah Lola ini didirikan oleh satu perusahaan, komplek juga tidak besar, hanya beberapa gedung, lima menit kemudian Chloe sudah berdiri di depan pintu.

Colten berada di mana saja akan menjadi orang yang paling bersinar, Chloe dari jauh sudah melihat dia berdiri di satu pohon merokok, setiap orang yang melewati sini juga akan melirik dia, tapi CEO Huo hanya berekspresi dingin terhadap orang.

Chloe melihat dia sejenak, baru berjalan ke sana.

Setelah Chloe sampai di belakang Colten, Colten juga mengatakan, "Sudah lihat cukup? Sudah rela datang ke sini?"

Chloe terkejut, "Kamu tahu aku di belakang kamu?"

"Menurutmu?" Colten berbalik badan, lalu menyipitkan mata melihat Chloe dan eskpresinya tetap dingin.

"Tapi kamu tidak berbalik badan? Apakah belakang kepala kamu ada mata?" Chloe masih tidak percaya, dia merasa Colten pasti mendengar suara langkah kakinya baru tahu dia sudah datang.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu