His Soft Side - Bab 664 Kenyataan Dari Foto

“Aku katakan sekali lagi untuk terakhir kalinya, foto!” Sekujur badan Colten Huo memancarkan aura dingin yang menusuk tulang, tatapan matanya seperti tenggelam dalam es yang dingin, di dalam ruangan teh yang hangat ini, sepertinya berhembus angin dingin, beberapa tamu yang pada dasarnya tidak banyak dan bersemangat mengelilingi melihat dari awal itu juga dengan sendiri nya menghilang pada saat ini.

Karena mereka sangat jelas, ini sudah termasuk dalam masalah pribadi antara Keluarga Huo dan Keluarga Liao, mengetahuinya semakin banyak, maka mereka akan semakin berbahaya.

Natali Liao kesakitan hingga gemetar, ia ternganga, ia sama sekali tidak bisa mengatakan apa-apa, namun masih saja terkejut karena tatapan Colten yang seperti setan itu.

“Sudah hapus, foto itu sudah dihapus......” Air mata Natali berderai, matanya penuh dengan ketakutan dan mengemis, dia terisak dari tenggorokan nya.

Ia tidak berani mengeluarkan foto tersebut, namun ia mempunyai suatu perasaan, jika hari ini dia tidak bisa mengeluarkan foto tersebut, maka Colten akan membunuhnya, namun jika Colten melihat foto tersebut, maka akibatnya mungkin akan lebih berat dibandingkan dengan membunuhnya.

Colten mengangkat tangannya, seseorang tiba-tiba berjalan keluar dari kegelapan.

“Tuan Huo.” Orang itu terlebih dahulu memberi hormat dan menyapa, lalu membalikkan badan, menjulurkan tangan meraba handphone yang terdapat di tubuh Natali, tangannya sangat cepat, kata sandi handphone Natali berada di tangannya, beberapa detik kemudian handphone tersebut pun terbuka.

Namun dalam sekejap mata, orang itu pun menemukan sebuah folder, setelah membukanya ia melihatnya sesaat, alis orang itu tiba-tiba mengerut, ia menyipitkan mata dan dengan cepat melihat Natali yang ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi suram, dan membodoh itu ,ekspresinya pun sangat aneh.

“Tuan Huo, sudah ditemukan!” Josh memberikan handphone tersebut kepada Colten, lalu langsung dengan penuh hormat mundur ke belakang Colten, ia dan Jeremy adalah bawahan dari Colten , kemampuan bela diri Jeremy hebat tiada tanding, dan Josh adalah orang berbakat di bidang sejenis IT dan kode.

“Tidak! Tidak boleh melihatnya!” Natali dan Melani Mu berlari kemari dalam waktu yang bersamaan, Josh langsung maju selangkah dan menghadang kedua orang itu.

Saat ini, Colten sudah mengambil handphone tersebut, juga sudah melihat foto yang membuat sakit mata itu, foto tersebut adalah berbagai macam gambar vulgar pria dan wanita, pria itu adalah dia, dan wanita nya tidak hanya 1 orang, namun semuanya berparas cantik, postur tubuh menarik, dari foto itu terlihat dari sudut pandang yang memotretnya secara diam-diam, oleh karena itu sedikit kabur, namun juga karena hal ini, barulah menambah tingkat keasliannya.

Colten membalikkan mata melihat ke arah Chloe, namun malah terlihat ia sedang duduk di sana, tangannya menggenggam sebuah gelas, tatapannya kosong, seperti sedang melamun, ekspresi wajahnya juga datar, seperti sama sekali tidak memperhatikan situasi yang berdarah dan heboh disini.

Melani dan Natali sudah tercengang, mereka sangat jelas, jika Colten mendapatkan foto ini, maka, bahkan Romelu Liao juga tidak bisa melindungi mereka.

Ruangan teh tersebut sangat hening, hening dengan sangat aneh.

Selain Chloe melamun, sisa beberapa orang itu, termasuk pelayan, semuanya diam ketakutan , semuanya tanpa terkecuali merasa menyesal kenapa hari ini begitu sial, mendengar gosip yang sangat menghebohkan ini.

Gosip seperti ini, benar-benar mematikan!

Colten melihat foto tersebut satu per satu, ia menundukkan mata, ekspresi wajahnya tidak berubah, namun udara disekitar yang baik-baik saja itu saat ini pun terasa begitu beku, membuat orang-orang merasa sangat dingin hingga menembus ke tulang.

Meskipun Josh sudah menjadi bawahan Colten selama bertahun-tahun, namun pada saat ini tetap gemetar ketakutan, sebuah perasaan yang sangat berbahaya seperti seekor ular berbisa lengket dan merayap ke tubuhnya, membuat bulu kuduknya berdiri.

Wajah Melani dan Natali pucat seperti orang mati, kedua orang itu saling berpelukan dan gemetar, Natali terlalu ketakutan, ketakutan hingga bahkan ia lupa dagunya menganga.

Akhirnya Colten selesai melihat foto-foto tersebut, ia dengan kesal memegang handphone tersebut, matanya yang menyipit itu tersirat sebuah maksud tersembunyi, bibirnya terpancar senyum yang kejam, “Sangat bagus!”

Colten hanya mengatakan 2 kata ini, pun tidak mempedulikan Melani dan Natali ibu anak itu, tangannya menghuyung, melempar handphone tersebu kepada Josh, lalu melihat ke arah Chloe.

Chloe seperti merasakan tatapan Colten yang marah dan gugup itu, ia mengedipkan mata, tatapannya fokus, menyambut tatapan Colten.

“Semua nya palsu!” Ketika Colten melihat foto-foto tersebut, jelas-jelas marah sampai ke puncaknya, dan tetap saja menahan keheningan yang aneh itu, namun ketika berhadapan dengan Chloe, ia malah merasa gugup.

Karena ia takut Chloe tidak mendengar penjelasannya, tidak percaya pada nya.

Chloe tanpa goyah menatap Colten, saat itu, Colten merasa tatapan nya terasa begitu asing, seperti sama sekali tidak mengenalnya.

“Cloudy, semua foto ini palsu, itu bukan aku!” Colten semakin gugup.

Sepertinya Chloe baru kembali menyadarkan diri pada saat ini, ia melihat Colten, tiba-tiba menganggukkan kepala, “Aku tahu, semuanya di-edit dan digabungkan!”

Colten menghela nafas lega.

“Namun saat itu aku tidak melihatnya.....” Chloe tercegang, berbicara pada diri sendiri, lalu ujung bibirnya tiba-tiba terpancar sebuah senyuman yang dingin, ia kembali teringat akan kejadian malam itu.

Malam itu, Colten mengatur Chloe tidur di apartemen, ia mengatakan ia mempunyai urusan yang harus diselesaikan, setelah pergi, tidak lama kemudian, awalnya Zafron Huo menambahnya, lalu Melani menelepon, mengajaknya keluar utuk berbincang, namun ia pun mengubah keputusannya setelah melihat foto mesra Mona dan Colten yang dikirimkan oleh Melani.

Mental dia saat itu sangatlah buruk, pikirannya saat itu seperti sudah berhenti, meskipun ia berusaha ingin percaya Colten sama sekali tidak pergi menjumpai Mona, namun sekali bibir kecurigaan ditanamkan, maka akan bertunas.

Ia pun pergi, lalu membawa sebuah mobil limo, Melani dan Natali ada disana, ia sama sekali tidak akan melupakan kata-kata mencela mereka untuk selamanya, juga tidak akan lupa kutukan busuk Natali .

Dan pada saat mentalnya hampir jatuh itu, Mona muncul, selain Mona, masih ada 1 orang.......

Berpikir sampai disini, tiba-tiba Chloe merasa keningnya begitu sakit seperti tertusuk jarum, tidak, tidak boleh memikirkannya lagi, kenangan itu begitu menakutkan, setiap kali mengingatnya membuat kepala nya begitu sakit hingga mau pecah, penuh dengan tindasan.

Colten melihat ekspresi wajah Chloe tidak beres, dan juga menjulurkan tangan menutup kepala, ia pun langsung berjalan kesana, dan memeluknya.

“Maaf, maaf, aku lah yang bersalah, aku tidak menjaga mu dengan baik!” Colten sangat menyalahkan dirinya sendiri, mulanya ia masih merasa marah dalam hati, marah kenapa Chloe tidak percaya padanya, marah ternyata dia goyah karena dipicu oleh mereka, namun sekarang dalam hatinya hanya ada rasa kesal dan penyesalan yang mendalam.

Atau karena ia terlalu ceroboh, juga terlalu baik hati, memberikan kesempatan pada orang lain untuk melukai Chloe.

Dia tidak bisa membayangkan, apa yang sebenarnya dialami Chloe malam itu, foto ini, membuatnya merasa terkejut dengan sekali melihat, karena diedit hingga benar-benar sempurna, terlalu mirip, saat itu perasaan Chloe begitu tertekan, pantas saja sekali ia melihatnya pun merasa jatuh dan kacau.

Oleh karena itu di hari kedua, ketika ia melihat Colten bersama dengan wanita lain dengan pakaian yang tidak rapi di dalam hotel karena tanda-tanda mendalam dari orang lain, seberapa dalam rasa kecewa yang dirasakannya!

Berpikir sampai disini, Colten dengan erat menggigit giginya, matanya tiba-tiba penuh dengan api amarah, Natali , Mona, Melani, bagus sekali, karena mereka berani berbuat demikian, maka dia juga akan membuat mereka membayarnya!

Aura sekujur tubuh Colten begitu dingin, namun pelukannya masi terasa begitu hangat dan aman, seketika Chloe lupa untuk mendorongnya.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu