Innocent Kid - Bab 962 Perbuatan Yang Tidak Seharusnya

Scarlett Jiang turun ke bawah dan tersenyum ketika melihat Ace dan Nesya sedang menonton kartun di ruang tamu. Kemudian dia berputar dan melangkah menuju dapur.

Olivia Shang sedang sibuk mempersiapkan makan malam.

“Bibi, aku datang membantumu.”

Scarlett Jiang melangkah masuk dan melihat kiri kanan. Meski ia ingin membantu, namun ia tidak tahu harus memulai dari mana.

Melihat kebingungannya, Olivia Shang berkata tersenyum, “Tidak perlu, panggillah mereka untuk makan.”

Scarlett Jiang dengan malu berbalik badan melangkah keluar. Samuel Fang dan George Fang pun pulang.

“Paman, kakak sepupu.” Scarlett Jiang memanggil kedua anaknya dan berkata, “Ace, Nesya, panggil kakek dan paman.”

Samuel Fang dan George Fang tidak menyangka akan melihat mereka di sini, sangat terkejut.

“Kakek, paman.”

Ace memanggil dengan manis.

“Anak baik.” Samuel Fang mengusap kepala mereka dengan penuh kasih sayang.

Sedangkan George Fang langsung menggendong Nesya dan bertanya dengan manja, “Nesya, apakah kamu kangen dengan paman?”

“Kangen.”, jawab Nesya segera dengan suara imutnya.

“Aku juga kangen dengan Nesya.” George Fang mencubit pipinya lalu melihat ke bawah pada Ace, “Ace, aku membelikanmu beberapa model pesawat, apakah kamu ingin membantu paman menyusunnya?”

Mendengar “model pesawat”, mata Ace langusng berbinar dan mengangguk cepat, “Ingin.”

“Kalau begitu kita menyusunnya setelah makan.”

Ace menjawab dengan senang, “Baik.”

“Paman.” Theo Jin berjalan menghampiri.

Samuel Fang tersenyum, “Theo Jin sudah datang.”

George Fang menoleh. Teringat dengan satu hal penting, ia segera berkata, “Adik ipar, aku ingin bicarakan sesuatu denganmu.”

Sebelum Theo Jin bisa berkata, Olivia Shang pun berseru, “Kalian sedang bicarakan apa, ayo cepat makan.”

Kemudian George berkata, “Setelah selesai makan, kita bahas di atas.”

Theo Jin mengangguk.

Di meja makan, perkataan Ace dan Nesya yang polos membuat semua orang pun tertawa, sungguh harmonis sekali.

Pada saat itu, pengurus rumah tangga pun berjalan dengan cepat ke dalam.

“Tuan, nyonya, tuan muda Lucas dan tuan muda Terryx sudah datang.”

Mendengarnya, Scarlett Jiang pun menoleh dan bertukar mata dengan Theo Jin. Mereka tahu bahwa kedua orang ini sepertinya datang kemari karena kejadian kemarin malam.

Namun Samuel Fang mereka tidaklah mengetahuinya dan bermuka heran.

Meskipun demikian Samuel Fang pun menyuruh pengurus rumah tangga untuk mempersilahkan mereka masuk.

“Kalian lanjut makan, aku pergi lihat apa masalahnya.”

Samuel Fang berdiri dan meninggalkan ruangan.

Scarlett Jiang mana mungkin bisa melanjutkan untuk makan. Ia menoleh kepada Olivia Shang dan berkata, “Bibi, tolong jagakan Ace dan Nesya, aku dan Theo juga pergi lihat.”

Bagaimanapun juga, yang mereka cari adalah dia. Jika ia terus bersembunyi di dalam, yang susah adalah paman mereka.

“Aku juga ikut.”, ujar George Fang.

Olivia Shang tersenyum tak berdaya, “Kalian semua pergilah, aku akan menjaga mereka.”

Setelah mereka meninggalkan ruangan, ia pun bergumam sendiri, “Mereka berdua datang untuk apa di jam begini.”

.........

“Kakak, ini adalah rumah keluarga Fang, rumah kita juga. Langsung masuk saja, tidak perlu menunggu pengurus rumah tangga itu.”

Terryx Fang pun hendak melangkah ke dalam.

“Tunggu dulu.” Lucas Fang menariknya. “Jangan lupa kita sudah tidak tinggal di sini lagi. Sekarang ini adalah tempat tinggal George Fang mereka.”

Maksudnya adalah jangan tidak bersopan santun hingga diremehkan orang.

Terryx Fang pun terdiam dan menarik langkahnya.

Kemudian Samuel Fang berjalan keluar. Melihat mereka, ia tersenyum ramah dan berkata, “Lucas, Terryx, bagaimana bisa kalian datang kemari?”

Lucas Fang berbalas dengan senyum, “Bukankah adik Lett tinggal di sini? Kami datang kemari untuk melihatnya.”

“Oh.” Samuel Fang pun mengerti dan mengangguk. “Kalau begitu masuklah.”

Lucas Fang dan Terryx Fang mengikuti di belakangnya melangkah masuk.

Ketika melihat Terryx Fang, Scarlett Jiang secara tidak sadar meremas tangan Theo Jin dengan erat. Perasaan takut dan tidak berdaya masih segar dalam ingatannya.

Theo Jin yang meliriknya di samping merasa sakit hati.

Dia tidak menyaksikan kejadian malam itu, dan ia pun tidak berani memikirkannya.

Namun ia tahu bahwa Terryx Fang haruslah membayarnya.

Begitu memasuki ruangan, Terryx Fang merasakan tatapan tajam yang tertuju padanya.

Ia menoleh dan bertepatan dengan mata dingin Theo Jin. Hatinya bergetar dan ia memalingkan matanya dengan segan.

Lucas Fang juga menyadarinya. Mengikuti pandangannya Terryx Fang, ia pun mengangguk senyum ketika bertemu dengan Theo Jin.

Theo Jin mengabaikannya.

Sekilas kekejaman terlintas di dasar mata Lucas Fang, namun senyum di wajahnya tidaklah berkurang sedikitpun dan berjalan maju dengan tenang.

“Adik Lett, adik Theo, selamat malam.”

Meskipun tidak menyukai mereka, Scarlett Jiang tetap menjawabnya dengan sopan, “Selamat malam.”

Sedangkan Theo Jin tetaplah mengabaikannya.

Lucas Fang pun tidak merasa kesal, melainkan menarik Terryx Fang ke sebelahnya dan berkata, “Aku hari ini membawa Terryx datanag kemari untuk meminta maaf.”

Nada suaranya sangat tulus, “Kejadian kemarin malam adalah kesalahan Terryx, semoga adik Lett dapat memberinya kesempatan untuk minta maaf.”

Lagi-lagi minta maaf.

Scarlett Jiang merasa sangat konyol. Apakah mereka berpikir bahwa dengan minta maaf saja masalah ini akan selesai begitu saja?

“Terryx, minta maaf!”, perintah Lucas Fang.

Meskipun Terryx Fang tidaklah ikhlas hati, namun dengan tampak tulus pun ia menunduk dan meminta maaf, “Adik Lett, maafkan aku. Aku sangat menyesali perbuatanku. Seharusnya aku tidak berbuat seperti itu kepadamu, semoga kamu dapat memaafkanku kali ini. “

Scarlett Jiang tidak mengatakan apa-apa.

George Fang menyadari ada yang tidak beres dan segera bertanya, “Apa yang terjadi semalam?”

Melihat ketidaktahuannya, Lucas Fang terkejut, “Adik Lett tidak memberitahu kalian?”

“Tidak.” George Fang menggeleng dan menatap Scarlett Jiang dengan bingung.

Scarlett Jiang tersenyum dingin, menunjuk ke arah Terryx Fang dengan dagunya dan berkata, “Kamu tanyakan saja dia, apa yang telah ia perbuat padaku.”

Terryx Fang menekan bibirnya dengan erat, tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Dia tidak berani mengatakannya.

Jika ia mengatakannya, ia takut akan tenggelam dalam semburan mereka.

Melihatnya terdiam, Lucas Fang pun mengatakannya.

“Kemarin malam Terryx Fang melakukan perbuatan yang tidak seharusnya pada Lett.

Lucas Fang menyimpulkannya dengan sangat sederhana.

Wajah Scarlett Jiang dan Theo Jin berubah menjadi tidak enak.

“Perbuatan yang tidak seharusnya? George Fang mengerutkan keningnya dengan curiga.

Lucas Fang tidak menjelaskan lebih lanjut. Ia menatap pada Scarlett Jiang dan melanjutkan dengan tulus, “Adik Lett, Terryx sudah tahu dengan kesalahannya sendiri dan tidak akan mengulanginya. Semoga kali ini kamu dapat memaafkannya.”

“Heh.”

Scarlett Jiang mencibir, “Dia itu bajingan. Bahkan adik sepupunya pun tidak ia lewatkan.”

Mendengarnya berkata demikian, Samuel Fang dan George Fang yang awalnya bingung pun mengerti seketika.

Kalimatnya ini, mungkin tidak dimengerti oleh orang tertenttu.

Akan tetapi sebagai keluarga Fang, mereka sangatlah tahu dengan kelakuan Terryx Fang.

“Terryx, kamu, kamu ini...” Saking marahnya Samuel Fang pun tidak sanggup untuk menyelesaikan kalimatnya.

Terryx Fang selama ini sangatlah ugal-ugalan, tidak sedikitpun perhatiannya tertuju dalam karir, benar-benar tipikal orang berandal.

Namun tak disangka kali ini ia bahkan berpikiran tak senonoh pada adik sepupunya sendiri!