Innocent Kid - Bab 561 Kalian Orangtua Dari Anak Ini Kah?

Hari ini dalam pemikirannya Alex, direktur ini sangat mudah sekali untuk diajak berbicara karena seorang bayi kecil dapat membuat dia mengubah keputusannya.

Jika tidak diketahui bocah ini adalah anak kandungnya Theo...

Wajah yang seperti tersambar petir itu seperti tidak bisa dijelaskan.

Pada akhirnya tetap mengelengkan kepalanya kemudian menghentikan rapat ini.

Didalam kantor.

Theo mengenakan pakaian jasnya kemudian teringat jika dia tidak tahu nama dari bocah ini.

Dia memutarkan kepalanya kemdian melihat bocah ini dengan lembut dia bertanya : “Bocah kecil siapa namamu?”

Suaranya terdengar sangat lembut.

Bocah ini meletakkan tangannya diwajahnya dengan sembarangan memegangnya.

Mendengar ini dia tersenyum, “Namaku Nesya, mommyku lah yang memberikan nama ini.”

Theo melihat kemudian dia merasa nama ini sangat cocok untuk bocah ini.

Dia tersenyum sangat manis, berbicara dengan sangat manis dan suka makan makanan yang manis, ibunya pasti sangat mengenal putrinya ini.

Setelah mengenakan jasnya, Theo membawa bocah ini kedalam dekapannya, berencana untuk membawanya ke toko makanan dibawah perusahaannya.

“Daddy kemana kita?” Nesya memeluk leher Theo dengan erat, seperti takut jika Theo melepaskannya begitu saja.

Theo mencubiti pipi Nesya yang bulat seperti telur itu dan berkata : “Membelikanmu sebuah kue.”

“Oh yes!”

Bocah ini tersenyum kemudian memberikan tanda peace pada tangannya.

Setelah itu dia memutarkan kepalanya kemudian memberikan sebuah kecupan diwajah Theo.

Airliur menempel diwajahnya tangan Theo menyentuhnya tetapi tidak merasa jijik malah tersenyum.

Ketika berada dibawah, semua orang terkejut melihat direkturnya memeluk seorang anak kecil terasa sangat aneh.

Apakah direktur mereka tersenyum? Tatapan mata itu terlihat sangat lembut bukan?

Wajah yang dingin itu sejak kapan berubah menjadi dingin?

Yang membuat orang lain ingin tahu itu dari mana asal bocah ini karena membuat atasan mereka menyayanginya.

Semua orang mulai bergosip, semua orang menebak apakah bocah ini adalah hasil perselingkuhan Theo diluar.

Tetapi Theo sendiri malas untuk menjelaskan biarkan mereka berpikir saja.

Sisi lain dikediaman keluarga Fu semuanya terdiam.

Leon terdiam dirumah, hingga sebuah telepon menghentikan keheningan ini.

Bunyi telepon ini berasal dari telepon genggamnya Leon, pada saat itu sekeluarga sedang sarapan.

Scarlett terlihat tidak berselera makan, dia hanya memakannya sesendok tidak meneruskan dan wajahnya terlihat sedih.

Karena tidak bisa tidur semalaman, dia terlihat lemah.

Seperti terhempus angin dia akan langsung terjatuh, atapan matanya terlihat kacau.

Sekeluarga juga takut memberikan tekanan kepadanya, tidak ada yang berani mengungkit tentang bocah ini semua orang hanya bisa sarapan dengan menundukkan kepalanya.

Setelah telepon genggamnya Leon berdering suasan tenang disini berubah.

Setelah mengangkatnya terdengar ada sebuah suara yang tidak dikenal.

“Halo apakah ini tuan Leon?”

Leon mengerutkan alisnya dan bertanya, “Benar anda adalah?”

“Saya dari pihak kepolisian, apakah benar anak dari keluarga anda hilang?”

Leon yang mendengar ini wajahnya penuh dengan kebahagiaan.

Kemudian dia berdiri dari kursi kemudian menekan tombol pengeras suara, “Benar, seorang gadis kemanrin malam dia hilang di mall.”

Setelah keluarga ini mendengarkan suaranya, semua tatapan tertuju kepada Leon.

Scarlett mendekat dan mendengar isi pembicaraan telepon.

Nafasnya seperti terhentikan detak jantungnya segera berdetak dengan kencang.

Mendengar perkataan Leon, polisi dan menyimpulkan jika itu adalah gadis itu adalah putri dari keluarga Fu, karena waktu dan tempat yang benar.

Dengan mudah dia menjelaskan, “Oh, seperti ini ketika kemarin aku bekerja ada orang yang melaporkan seorang gadis telah ini ditemukan, tetapi karena shift pekerja yang lain lupa menginformasikan, maaf atas hal ini.”

Ketika Scarlett mendengarkan hal ini dirinya tidak berani percaya dan menutup mulutnya, airmatanya terus saja menetes.

Dari sebuah kegelapan dia mendapatkan harapan itu kembali, seperti membuat dia bisa terapung diatas air.

Wajah itu Fu terlihat bahagia, dia segera meminta Leon untuk memastikan bocah ini.

Leon terlihat bersemangat, lalu dengan gemetar dia bertanya, “Pak polisi bisakah dipastikan berapa usia anak itu kira-kira?”

Polisi berkata : “Tidak besar terlihat seperti umur 3 tahun, dengan rambut yang diikat begitu mengemaskan, sebenarnya mereka datang kekantor polisi, kami memiliki kamera cctv disini kalian dapat memastikan hal ini.”

Penampilan bocah yang mengemaskan itu membuat dia mengingatnya dengan jelas.

“Kami memiliki waktu sekarang dan akan menuju kesana, terimakasih.”

Leon dengan bahagia mengucapkan terimakasih, pikirannya yang kacau itu telah pergi sekarang.

Mendengar anak ini sekitar untuk 2 atau 3 tahun membuat semua orang terlihat bahagia.

Hati yang tersangkut ini seperti merasa lega.

Setelah telepon ini ditutup, Scarlett tidak bisa menahan ekspresinya.

Dengan pelan dia menunduk, dengan kedua tangannya dia menutup kepalanya.

Sambil menyekas sudur matanya dirinya melihat kearah Leon dan berkata dengan lemah, “Leon, benarkah yang mereka temukan itu adalah Nesya?”

Tatapan mata itu penuh harapan, terlihat jelas dari pupil matanya.

Leon yang melihat kematanya tidak berani langsung menjawab.

Jika pada saat itu bukan bocah itu, maka dia pasti akan merasa kacau oleh itu dia hanya bisa membuat pencegahan.

“Hal ini belum bisa dipastikan maka itu kita perlu memastikan hal ini, ketika melihatnya kita akan tahu jawabannya.”

Tatapan mata Scarlett kembali meredup.

Kebahagiaan ini seperti dilemparkan air dingin dia memaksakan senyumnya lalu menganggukkan kepalanya dan mempersiapkan diri ke kantor polisi.

Ibu Fu yang melihat ini segera membantu Scarlett.

Dia melihat kearah Leon seperti menyalahkan dia karena perkataannya.

Pada saat ini, sudah ada 80% memastikan jika itu adalah bocah itu, tetapi dia masih saja menakut-nakuti Scarlett.

Seperti orang yang duduk diroller coaster, terkadang naik dan terkadang turun.

Jawaban yang dibutuhkan seorang ibu sekarang ini adalah sebuah kepastian, walaupun hanya ada harapan walaupun sedang membohonginya tetap saja harus menjawab iya.

Putranya itu seperti kayu tidak mengerti perasaan seorang wanita.

Scarlett dan keluarga Fu menuju kekantor polisi.

Sepanjang perjalanan, dia terlihat terdiam.

Ketika berada dirumah sakit, Scarlett segera melihat kamera cctv disana.

Polisi itu memegang bagian belakang komputer sambil melihat Scarlett, hatinya terasa sedih dengan segera dia memperlihatkan ini kepada mereka.

“Ah, kalian orangtua dari gadis itu, disini cctv nya ikutlah denganku.”

Waktu diputar hingga pada saat kemarin malam.

Dalam video itu terlihat polisi disamping mereka ini.

Setelah itu, dia bersiap-siap untuk pulang kerumah.

Pada saat ini, pintu dikantor polisi ini terbuka.

Pada saat ini masuk seorang bocah pria sekitar umur 7 8 tahun.

Ditangannya memegang seorang bocah, dibalik kedua orang ini ada seorang pria dewasa mereka berbicara kepada polisi.

“Ini adalah gadis yang mereka temui, aku akan memperbesar wajah gadis ini, kalian pastikan lagi.”

Setelah itu polisi memperbesar gambarnya.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu