Innocent Kid - Bab 987 Tidak Hanya Rekan Kerja

Melihat reaksi Nesya, hati Scarlett Jiang menjadi sesak.

Dia berjalan menghampiri, menunduk, dengan berhati-hati berkata:”Nesya, kenapa? Siapa yang menyiksa kamu?”

Nesya memiringkan kepala, tidak melihat dia, juga tidak berbicara.

Scarlett Jiang memalingkan kepala melihat guru.

Belum sempat berbicara, guru segera mengerti dengan maksudnya, dengan cemas berkata:”Hari ini Nesya sangat baik, dan tidak ada beda dengan biasanya.”

Melihat guru cemas, tidak seperti berbohong.

“Nesya, kamu jangan tidak memperdulikan Mommy, ya?”

Demi membuat Nesya memperhatikan dirinya, Scarlett Jiang berpura-pura seperti sangat sedih, sampai sengaja bersuara seperti menangis.

“Jelas-jelas Mommy tidak mencintai aku.” Nesya berkata.

Scarlett Jiang mendengarnya, mengerutkan kening, bertanya tanpa dijelaskan:”Siapa bilang Mommy tidak mencintaimu?”

“Kalau bukan, kenapa kamu dan Daddy menemani kakak semua?”

Nesya akhirnya membalikkan kepalanya, dia memiringkan mulutnya, matanya perlahan memerah.

Terlihat sangat kasihan.

Scarlett Jiang seketika sangat sedih, segera memeluknya, menjelaskan dengan lembut:”Kakakmu terluka, Daddy Mommy baru menemani dia.”

“Kalian bisa menyuruh nenek menemani dia.”

Scarlett Jiang akhirnya mengerti, ternyata anak ini karena dia dan Theo Jin tidak menemaninya hari ini, baru emosi.

“Nesya, kamu mencintai kakak tidak?”

“Cinta.” Nesya menjawab tanpa ragu.

“Kakak juga mencintai kamu. Kakak terluka, dia sangat kesakitan, perlu Daddy Mommy disampingnya.kalau Nesya perlu Daddy Mommy, kami juga pasti ada, tahu tidak?” Scarlett Jiang menjelaskan dengan sabar.

Nesya teringat pagi tadi kepala kakaknya berdarah, pasti sangat sakit.

Dibandingkan dengan olahraganya, pasti kakak lebih penting.

“Nesya sudah tahu.”

Nesya menengadahkan wajah kecilnya, bertanya:”Kakak bagaimana?”

“Dokter sudah membantunya membalut lukanya, tetapi harus dirawat beberapa hari.”

Scarlett Jiang tersenyum, “Masih marah dengan Mommy tidak?”

“Maaf, Mommy. Aku tidak seharusnya marah.” Nesya menundukkan kepala, meminta maaf dengan suara kecil.

“Tidak apa-apa.” Scarlett Jiang meraba kepalanya, “Salah Daddy dan Mommy, tidak bisa menemani kamu ikut olahraga.”

“Bukan, Daddy Mommy mau menjaga kakak.”

Scarlett Jiang tertawa dengan lembut, “Nesya sangat pintar, sangat mengerti.”

“Nesya, kita lihat kakak dirumah sakit.” Theo Jin berjalan mendekat, memeluk Nesya.

Nesya merangkul leher dia, memiringkan kepala, bersuaranya sama seperti namanya, dengan manis berkata:”Daddy, aku ingin makan hamburger, boleh tidak?”

“Kamu tanya Mommy kamu.”

Nesya membalikkan kepala melihat Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang tertawa, “Tentu boleh.”

“Yeah, aku bisa makan hamburger !” Nesya berseri-seri.

Theo Jin dan Scarlett Jiang saling menatap sambil tersenyum, perasaan anak kecil sangat cepat berlalu.

……

George Fang mengajak Kelly Shang bertemu, keduanya pertama kali makan bersama direstoran italia.

Kali ini, George Fang sudah tahu dari awal.

Saat menunggu Kelly Shang datang, dia terkadang melihat hadiahnya untuk dilihat, hatinya “Pengpengpeng” berlompat.

“Kali ini pasti akan memberikan kenangan yang baik kepadanya.” dia menyemangati dirinya sendiri.

Sudah mau jam tujuh, Kelly Shang datang terlambat.

“Selamat malam.”

Kelly Shang berpakaian baju seragam kerja, rambut panjangnya terurai, wajahnya yang indah terlihat, auranya sangat anggun, cahaya ada ditubuhnya, seperti ada lapisan lainnya.

George Fang segera berdiri, berdiri terlalu tergesa-gesa, tangannya tidak sengaja menyentuh gelasnya.

Air mengalir dimeja.

Dasar !

Wajah George Fang menjadi sedikit merah, sambil mengambil beberapa tisu dengan cemas mengelap, sambil memaksa tersenyum kepada Kelly Shang berkata:”Maaf, membuatmu malu.”

“Tidak apa-apa.”

Kelly Shang memanggil pelayan.

Sangat cepat, meja dibersihkan.

George Fang menarik panjang napasnya, mengangkat kepala melihat Kelly Shang masih berdiri, dengan cepat berjalan kesampingnya menarik kursi, “Kamu duduk.”

“Terimakasih.”

Menyuruhnya duduk dengan baik, George Fang kembali ke tempat duduknya.

“Kamu yang pesan.” Dia memberikan menu makanan kedepannya.

Setelah memesan, Kelly Shang mengangkat kepala, melihat dia, langsung bertanya:”Lett berkata kamu ingin meminta maaf kepadaku, kenapa?”

George Fang terkejut, “Seperti yang aku katakan tadi.”

Kelly Shang menaikkan alis, “Yang mana?”

“Sebenarnya wanita terlalu kurus juga tidak baik.”

Mendengar itu, Kelly Shang tersenyum, “CEO Fang, kamu terlalu banyak berpikir, aku tidak marah karena perkataan ini.”

“Tidak ada? Kalau begitu malam itu kenapa kamu……begitu cepat pergi?”

“Aku ada masalah. Maaf, tidak bicarakan denganmu, membuatmu salahpaham.”

Tidak disangka dia bisa berkata begitu, George Fang sangat terkejut, dengan cepat menggelengkan kepala, “Tidak apa-apa, tidak apa-apa, aku yang terlalu banyak memikir.”

Kelly Shang tersenyum, tidak lagi berkata apa-apa.

Keduanya menjadi diam.

George Fang sedikit ragu, “……itu, aku ketoilet sebentar.”

Kelly Shang menganggukkan kepala.

George Fang berdiri melangkah ke arah berlawanan dengan toilet.

Pergi ketoilet hanya sebuah alasan.

Untungnya Kelly Shang tidak memperhatikan keanehannya ini.

George Fang berjalan sampai didepan, membalikkan kepala melirik Kelly Shang yang ada ditempat itu, dengan cemas berkata kepada petugas didepan:”Aku mau ambil bungaku.”

Bunga diberikan kepadanya.

Dia berkata”Terimakasih”, kemudian membalikkan badan, menarik panjang napasnya, melangkah, langkah demi langkah mendekati Kelly Shang.

Kelly Shang menundukkan kepala melihat handphone, tiba-tiba didepannya muncul sebuah bunga.

“Buat kamu.”

Dia mengangkat kepala, pas menatap dengan mata George Fang yang penuh senyuman, dengan sedikit bergetar, tetapi sangat cepat kembali tenang.

“Terimakasih.” Dia menerimanya, lalu meletakkan ditempat kosong disamping.

George Fang membalikkan kepala tersenyum disaat dia tidak melihat, kemudian dengan puas hati kembali duduk ditempatnya.

Kemudian George Fang terus berusaha mencari berbagai topik untuk berbicara dengan Kelly Shang, Kelly Shang mendengar dengan diam, kadang bisa berkata beberapa kalimat, suasana menjadi lebih baik daripada kemarin.

George Fang menatap Kelly Shang yang ada dihadapannya, mengeluarkan kotak kecil yang ada disakunya, memberikan kepadanya.

“Nona Shang, saat aku membelikan hadiah untuk ibuku, melihat kalung ini, merasa sangat cocok untukmu, seketika tidak tahan untuk membelinya.”

Kelly Shang melihat kotak kecil berwarna biru yang ada ditangannya, meletakkan garpunya, mengambil tisu mengelap mulutnya, dan kemudian menatapnya diam-diam.

“Buat kamu.” Tanya George Fang.

Dia mengira dia seperti menerima bunga, akan menerima kotak itu.

Tetapi tidak ada.

Senyuman di wajahnya sudah tidak bisa disembunyikan, mengulang perkataannya, “Ini buat kamu.”

Kelly Shang tersenyum, “Maaf, hadiah yang begitu mahal tidak bisa diterima.”

Senyuman diwajah George Fang menjadi kaku, “Kenapa?”

Dia bukan seorang yang bodoh karena perasaan, jadi dia bisa melihat maksud dia terhadap dirinya.

Tetapi dia terhadap dia berbeda.

Daripada menerima hadiahnya, membuatnya salahpaham, lebih baik jelaskan dari awal.

“Terimakasih hari ini memberikan aku bunga, masih mentraktir aku makan. Aku sangat berharap kita tidak hanya rekan kerja, tetapi juga teman.”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu