Innocent Kid - Bab 376 Menciummu Hingga Kamu Menyuruhku Berhenti

Ibu Jin tertawa berkata, “Jelas-jelas kamu yang terlalu terpesona, sampai tidak melihat aku datang.”

Oscar tentu saja mengerti maksud dari perkataan Ibu Jin, tapi dia tidak ingin menghadapinya, oleh karena itu ia hanya berpura-pura dan melewatkannya.

Melihat Ibu Jin masuk , Devina sembari mencari alasan untuk keluar, langsung meninggalkan mereka ibu dan anak berbicara tentang keseharian dalam keluarga.

Dan disini setelah Scarlett keluar, pun melihat bayangan tubuh Theo yang panik, sekali melihat Theo, dia langsung merasa semua rasa menyakitkan pun tidak berasa apa-apa lagi pada momen ini.

“Theo.” Dia hanya memanggil seperti ini, langsung berlari ke Theo.

Theo langsng menjulurkan tangan memeluknya, setelah memeluk dan menenangkannya sesaat, barulah dengan suara lembut berkata, “Kamu bagaimana, ada terluka tidak?”

Karena selain sedikit kecapekan juga tidak ada kendala besar lain, jadi Scarlett juga hanya menggeleng-geleng kepala, dengan suara rendah berkata, “Aku tidak apa-apa, bertemu dengan mu sangat baik.”

Mendengar perkataan itu Theo terlebih dahulu menghela nafas, lalu mendengar bagaimana perkataan nya, dalam hatinya semakin sedih.

Tangan Theo yang memeluknya terlihat jelas semakin kuat, ingin sekali memasukkannya ke dalam darah dan tulangnya baru bisa.

Scarlett sangat suka kehangatan dalam pelukannya, saat ini dia pun langsung dengan tenang bersandar dalam pelukannya, hanya saja di alisnya itu sepertinya masih ada sedikit rasa tidak senang, kelihatannya moodnya tidak bagus.

Hal detail seperti ini tentu saja Theo juga memperhatikannya, dia mengerutkan alis, dengan suara lembut bertanya, “Lett, kamu kenapa? Ada yang tidak enak kah?”

Scarlett menggeleng-gelengkan kepala, “Tidak, aku hanya terkejut.”

Meskipun dari awal sudah mendengar semua jalan Theo tidak akan lancar, juga sering membuat orang terus memikirkannya, namun selama ini Scarlett dijaga dengan sangat baik, kali ini dia sendiri yang menghadapinya, tentu saja hatinya merasa takut.

Mendengarnya berkata seperti ini, Theo semakin sedih, ini ada orang yang ia taruh di ujung hati, kenapa bisa dikejutkan seperti ini tanpa sebab oleh orang.

Karena takut dia tersisa trauma psikologi, Theo segera menjamin berkata, “Lain kali tidak akan terjadi masalah seperti ini lagi, jangan takut lagi, ok?”

Meskipun mendengar dia berkata seperti ini, juga menjamin, sebenarnya dalam hati Scarlett seharusnya tidak ada masalah apa-apa, tapi kata-kata Levita masih berkeliling dalam hati nya, bagaimana mungkin dia sama sekali tidak merasa benci dan tidak enak.

Namun takut Theo terlalu banyak berpikir, ia pun tetap mengangguk-anggukkan kepala.

Melihat Scarlett mengangguk-anggukkan kepala, Theo baru menariknya pergi ke perusahaan.

Sessampainya di perusahaan, Scarlett pun langsung pergi ke bagian departemen, tidak mengikuti Theo bersama-sama ke dalam kantor.

Theo melihat bayangan punggungnya, dalam hati terasa ada sedikit yang tidak beres.

Dia sepertinya..... masih tidak terlalu senang.

Namun Theo pada saat ini sangat sibuk mengerjakan urusannya, tentu saja tidak bisa senantiasa mempertimbangkan perasaan Scarlett, dia melangkahkan kaki keluar awalnya berniat untuk pergi bertanya pada Scarlett, namun ia juga takut sekali pergi akan memakan waktu yang sangat lama, urusan di dalam kantor juga menumpuk, akhirnya ia pun tetap pergi ke ruang kantor.

Mungkin dirinya sendiri yang berpikir terlalu banyak.

Malam hari, Theo melihat dokumen di depannya yang masih belum dikerjakan, dalam hatinya diam-diam berkata, hari ini takutnya harus lembur lagi.

Berpikir sampai disini, dia juga takut Scarlett menunggu nya di perusahaan, oleh karena itu ia pun dengan segera mengirimkan sebuah pesan untuknya, menyuruhnya pulang ke rumah lebih dahulu.

Tapi ia tidak mendapatkan balasan.

Scarlett yang pada saat ini, melihat intinya, pun langsung meletakkan handphone.

Tunggu ketika Theo pulang ke rumah, melihat Scarlett sedang bermain bersama Ace, Ibu Jin berada di samping melihat, kadang kala berbicara dengan mereka.

Melihat Theo pulang, Ibu Jin segera berkata, “Theo, kamu sudah makan belum? Di ruang makan masih ada sayur.”

Mendengar Ibu Jin bertanya seperti ini, Theo benar-benar merasa dirinya sedikit lapar, dia pun dengan jujur mengangguk-anggukkan kepala, langsung pergi ke ruang makan.

Tunggu ketika ia selesai makan dan keluar, Scarlett sudah tidak berada di ruang tamu.

Hati Theo merasa ragu, ia segera keluar mencarinya, tak disangka ternyata Scarlett berada di kamar Ace.

“Lalu, pangeran dan putri pun hidup bahagia bersama.” Scarlett menutup buku, melihat Ace, Ace saat ini sudah ngantuk, mendengar ia selesai berbicara, sepertinya setelah itu ia akan segera tertidur.

“Lett.” Theo berkata, dengan suara yang ringan memanggilnya.

Tak disangka Scarlett malah tidak mempedulikannya, malah langsung berencana membuka selimut Ace, tidur bersamanya.

Melihat gerak-gerik nya seperti ini, Theo sekiranya sudah bisa memastikan, mood Scarlett tidak bagus.

Namun ia tidak mengerti, sesuai logika mereka sudah mengalami banyak masalah bersama-sama , hanya di ikuti oleh orang , dia juga tidak perlu begitu terkejut sampai seperti ini, kenapa hari ini begitu tidak biasa?

Matanya melihat Scarlett mau tidur di kamar Ace, Theo juga tidak bisa pergi memastikan kebenarannya lagi, langsung berjalan kesana, lalu mengangkatnya, menggendongnya balik ke kamar sendiri.

Scarlett awalnya masih berusaha untuk melepaskan , namun karena takut membangunkan Ace, jadi akhirnya ia pun tidak berusaha lagi, sampai tiba di kamar ia baru berkata, “Aku mau menemani Ace tidur.”

Theo sedikit tidak puas berkata, “Kamu sudah menemaninya sangat lama, sekarang tidak bisa kah kamu menemani ku?”

Scarlett tidak berkata apa-apa.

“Lett, katakan pada ku yang sejujurnya , sebenarnya ada apa?” Theo memikirkan semua yang terjadi hari ini, dirinya masih saja tidak mengerti, maka langsung bertanya lebih baik.

Scarlett tetap saja tidak berkata apa-apa.

Theo sedikit tidak tahan lagi, dia pun mengangkat wajah Scarlett, langsung menciumnya, terus menciumnya hingga Scarlett tidak bisa bernafas barulah ia melepaskannya, lalu berkata, “Jika kamu hari ini tidak mengatakannya, aku akan menciummu hingga kamu mengatakannya.”

Dicium nya hingga pusing, Scarlett sungguh tidak tahan , lebih baik mengatakan pemikirannya sendiri secara detail.

“Aku merasa diriku sangat tidak berguna, bertemu dengan masalah seperti ini, sedikit cara pun tidak ada.”

Mendengar nya berkata seperti ini, hati Theo tergerak, tidak sangka ternyata dia tidak senang karena masalah ini, sungguh si bodoh kecil.

Dia pun dengan ringan memeluk Scarlett, lalu dengan suara rendah berkata, “Jika kamu bisa membereskannya, masih perlu aku untuk apa? Aku mencari mu adalah untuk dilindungi, kamu jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan mu terluka.”

Scarlett berada dalam pelukannya, mengangguk-anggukkan kepala dengan ringan.

Namun dia sepertinya masih takut ia berpikir terlalu banyak, ia pun lanjut berkata, “Kita buat perjanjian, siapapun tidak boleh mengingkari. Kamu kelak mau pergi ke mana pun, ingat kabari aku kapanpun, biarkan aku senantiasa tahu kamu sedang melakukan apa, begini jika ada masalah, maka aku yang pertama kali tahu. Sama seperti sebelumnya ketika Ace diculik, masalah kamu terluka, aku juga tidak ingin melihatnya lagi.”

Sepertinya merasakan niat tulus Theo, Scarlett juga sudah membuka simpul hatinya, lalu mengangguk-anggukkan kepala, “Kalau begitu kita berjanji.”

Lalu dengan wajah yang tertawa jahat Theo berkata, “Karena omongan sudah selesai, maka masalah yang harus dikerjakan juga diselesaikan lah.”

Perkataan itu baru dikeluarkan , Scarlett juga belum merespon, ciuman Theo pun langsung mendarat.

Diikuti dengan ciuman yang sedikit demi sedikit bertambah dalam, Scarlett merasa bajunya sendiri sudah di lepaskan dan tidak tahu kapan.

Aura di dalam kamar pun berubah menjadi samar-samar.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu