Innocent Kid - Bab 492 Asam Itu Laki-laki, Pedas Itu Perempuan.

“Kenapa aku tidak berani, dia ingin menyakiti putriku, maka aku ingin dia mati!” Mira Shen berteriak.

Tiba-tiba Branson Jiang terdiam, ekspresi wajahnya terlihat sangat putus asa.

Bagaimana ini bisa terjadi? Ini tidak seharusnya terjadi, apakah dia telah melakukan suatu kesalahan?

Dia selama ini terus melindungi kedua orang ini, sebenarnya wujud asli orang ini seperti apa?

Branson Jiang membisu dan terduduk di atas lantai, tidak berbicara, seketika ia terlihat sepuluh tahun lebih tua.

Tapi beberapa saat kemudian, dia melirik Mira Shen dan berkata pelan-pelan, "Aku yang mempunyai mata yang salah yang tidak bisa melihat kalian yang sebenarnya."

Setelah berbicara seperti itu, dia menyeret tubuhnya yang seakan-akan sangat berat ke ruang membaca, sekaligus menutup pintunya.

Mira Shen yang tadi seperti ayam jantan, yang bersiap-siap untuk berdebat dengan Branson Zhen, tapi saat ini dia tertegun.

Apa maksud perkataan Branson Jiang tadi?

Salah melihat mereka? Apakah dia menyesal? Apakah dia tidak peduli lagi pada mereka?

Seketika MiraShen menjadi panik, tidak bisa, dia dan Bella hanya dapat mengandalkan Branson Jiang.

Jika dia tidak memperdulikan mereka lagi, kalau begitu kedepannya mereka harus bagaimana?

Keberadaan Bella sekarang tidak diketahui, dia tidak bisa kehilangan Branson Jiang juga.

Mira Shen yang berjalan mondar-mandir ruang tamu dengan perasaan cemas, pada akhirnya dengan panik bergegas mengetuk pintu ruang membaca.

Di dalamnya hening dan tidak ada suara gerakan apapun.

"Branson Jiang, suamiku, buka pintunya, mari kita bicarakan dengan baik-baik."

Mira Shen mengetuk pintu, mengemis dengan sedih, tidak ada jawaban dari ruang membaca, dia hanya bisa terjatuh duduk di atas lantai, beberapa saat kemudian.

Dia sudah kembali tenang, ia mengepalkan tangannya dan berpikir keras, ada jalan keluar, pasti ada jalan keluar.

Dia telah memanfaatkan Branson Jiang selama bertahun-tahun, ia tidak percaya bahwa pria itu akan meninggalkannya begitu saja.

Setelah keadaannya tenang, Mira Shen kembali berdiri.

Berdiri dengan tegak dan kepala terangkat.

Setelah Theo Jin meninggalkan perusahaannya, ia langsung pergi ke rumah sakit.

Baru sampai di koridor, ia sudah mendengar suara tawa dari dalam kamar rawat.

Langkah kakinya berhenti sejenak, muncul senyuman tipis di wajahnya yang dingin.

Setelah merapikan pakaiannya, Theo Jin mendorong pintu untuk masuk.

"Semuanya asam dan pedas, kakak ipar, apa yang ingin kamu makan?"

Begitu masuk pintu terdengar suara Oscar Jin yang kencang, langsung masuk ke dalam gendang telinga Theo Jin.

Scarlett Jiang berpikir sejenak dan berkata, "Aku sepertinya suka makan asam dan pedas."

"Kalau begitu mereka adalah kembar dengan jenis kelamin yang berbeda," Oscar Jin berbisik.

Ibu Jin menepuknya dan tertawa, "kamu tahu dari mana hal ini, cepatlah kamu menikah dan khawatirkan punyamu sendiri."

Oscar Jin seketika mendengus.

Kemudian sepertinya ada sesuatu yang terpikirkan di benaknya, kemudian muncul rona merah di wajahnya.

Ibu Jin hanya mengatakan itu, ia tidak mengira bahwa anak ini akan menanggapinya.

Ia tiba-tiba terkejut, apakah dia benar-benar ada?

“Oscar, katakan dengan jujur, apakah kamu sudah ada?" Ibu Jin berkata dengan serius menatap Oscar Jin.

Khawatir ibunya terus bertanya, Oscar Jin dengan cepat mengangkat tangannya untuk menyerah.

"Ibu, apa yang kamu bicarakan? Kakak ipar yang ada, aku pria besar, bagaimana bisa aku sudah ada?"

Ibu Jin menatapnya dengan tajam, dia sudah sangat besar, kenapa masih tidak bisa di ajak berbicara serius.

Oscar Jin meminta bantuan kepada Scarlett Jiang, tetapi yang dimintai hanya tersenyum, merentangkan tangannya, menunjukkan bahwa dia tidak mau terlibat.

Dalam sekejap mata, Oscar Jiang seperti melihat penyelamatannya dan berkata, "Ka, kamu sudah datang!"

Theo Jin melirik adiknya dengan datar dan langsung berjalan ke tempat tidur Scarlett Jiang.

Menunduk dan menatap wajahnya, ia merasa cukup puas.

Dengan lembut mengesampingkan rambut di dahinya dan berkata: "Apakah ada yang tidak nyaman?"

“Tidak ada, kata dokter, aku makan terlalu sedikit, tidak ada apa-apa,” Scarlett Jiang menjawab sambil tersenyum.

"Bagus kalau tidak apa-apa."

Ia langsung membiarkan setengah badan wanita itu bersandara pada dadanya.

Melihat sepasang suami istri yang sedang bermesraan, Ibu Jin berkata dengan lega, "Lett sangat diberkati sehingga tidak akan terjadi apa-apa padanya."

"Betul sekali, kakak, kamu tidak perlu khawatir, dokter sudah datang untuk memeriksanya berkali-kali dan mengatakan bahwa kakak ipar baik-baik saja, di dalam perutnya adalah bintang keberuntungan."

Oscar Jin yang berada di samping juga ikut bercanda.

Respon Theo Jin tampak sedikit lebih lambat dan berkata kepada ibu Jin dan yang lainnya: "Ayah ibu, terima kasih, Oscar, terima kasih."

"Kenapa berterima kasih, yang ada di perut Lett adalah cucuku."

Oscar Jin segera berkata, "betul, dia juga keponakanku."

“Itu adik perempuanku.” Tiba-tiba terdengar sebuah suara bocah yang lembut masuk kedalam ruangan.

Semua orang melihatnya, hanya melihat wajah kecil yang dimiliki Ace, yang sedang berkata dengan serius.

Dia menginginkan adik perempuan yang lembut, sehingga dia bisa mengunakan kekuatannya untuk melindunginya.

"Baiklah baiklah, ini adik perempuan."

Semua orang tertawa.

Ace tertegun menatap mereka, tidak tahu apa yang orang dewasa tertawakan.

Scarlett Jiang melihat adegan ini, ia merasa sangat bahagia.

“Mommy, apakah aku salah berbicara?” Ace berbaring di samping tempat tidur, mengedipkan matanya yang besar, menatap Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang dengan cepat menyentuh kepalanya dan tersenyum: "Ace benar, tetapi yang mommy lahirkan adalah adik laki-laki, apakah kamu menyukainya?"

“Suka!” Jawab Ace dengan suara nyaring.

"Aku akan melindungi adik-adikku dan aku juga akan melindungi mommy dari orang jahat yang ingin menganggu mommy."

Scarlett Jiang terkesan dan memuji: "Ace benar-benar hebat."

Oscar Jin berkata pada ibunya: "Ace pasti akan menjadi kakak yang baik."

“Tentu saja, diakan cucu dari keluarga Jin.” Ibu Jin merasa cukup bangga.

Theo Jin memandang pemandangan ini sambil tersenyum, ia menggosok matanya hingga mengeluarkan air.

“Theo, kamu di sini menemani Lett, kami ingin pergi membeli makanan.” Ibu Jin berdiri.

Sebenarnya membeli makanan hanyalah alasan untuk memberikan ruang bagi mereka berdua.

Theo Jin seketika mengerti dan menganggukkan kepalanya, "Baiklah."

Seketika hanya tinggal dua orang yang berada di ruangan ini.

Saling memandang, Scarlett Jiang tiba-tiba merasa sedikit tertekan.

“Tidak apa-apa, sayang.” Theo Jin memeluk Scarlett Jiang ke dalam pelukannya dan berkata dengan lembut.

Scarlett Jiang mencium aroma tubuhnya yang familiar, dengan sekuat tenaga menghirupnya.

Dengan sedih berkata: "Aku sangat merindukanmu, saat perutku merasa sangat sakit, kupikir aku tidak bisa melihatmu lagi."

Theo Jin mengeluarkan tenaga lebih besar di tangannya sehingga ia memeluk Scarlett Jiang lebih kuat.

"Jangan membicarakan hal yang konyol, kita semua akan baik-baik saja."

Suara Theo Jin terdengar tenang, seperti memiliki kekuatan yang dapat membuat orang tenang.

Scarlett Jiang melengkungkan sudut bibirnya dan menjawabnya dengan senyuman.

Theo Jin masih tidak tahu jelas situasi pada saat itu, Scarlett Jiang berbicara tanpa lelah.

Dia dapat dengan jelas merasakan, ada perubahan pada tubuhnya.

Badannya menegang, seolah-olah kapan saja dapat meledak.

“sudahlah, semua sudah berlalu, bukankah sekarang aku baik-baik saja.” Scarlett Jiang berpura-pura berbicara dengan riang.

Dia mengangkat kepalanya dan mencium dagu Theo Jin, menenangkan pria itu.

Jika di pikir-pikir ini sangat lucu, tadi bukannya ia yang memerlukan Theo Jin untuk menghiburnya tapi sekarang malah terbalik.

Untuk sesaat keduanya berpelukan dalam diam, tiba-tiba, Scarlett Jiang mengingat satu hal, mengangkat kepalanya dan bertanya: "Kamu pergi untuk menemukannya... bagaimana?"

Setelah Scarlett Jiang mengetahui bahwa Branson Jiang telah memberikannya obat aborsi, hatinya benar-benar merasa kecewa, bahkan ia tidak sudi memanggilnya ayah.

Theo Jin menyentuh rambutnya dan berkata dengan suara berat, "Bukan ayahmu, tapi Mira Shen."

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu