Innocent Kid - Bab 875 Mundur Ke Balik Layar

Ibu Jin dan ayah Jin membawa Ace datang bersama ke bandara, dan menjemput Scarlett Jiang tiga orang.

Melihat Scarlett Jiang, Ace tidak bisa tahan, seluruh orang seperti bom kecil melayang pergi.

“ Mommy .......!”

Suara yang jernih dan kekanakan berbunyi, Scarlett Jiang tersenyum dan jongkok, menangkap anak kecil.

Scarlett Jiang menggendong Ace dan mengusap wajah kecilnya ,” Ace, mommy sangat merindukanmu!”

“ Ace juga sangat merindukan mommy! Sama adik dan daddy.”

Ayah Jin dan ibu Jin juga berjalan mendekati, bilang Ace beberapa hari ini tiap hari berkata omongan seperti kenapa mommy masih belum pulang.

Sekumpulan orang dengan senang duduk di mobil pulang ke rumah Jin.

Kali ini pulang, Scarlett Jiang satu keluarga empat orang juga termasuk sudah menetap di dalam negara.

Tiba di rumah, pembantu sudah menyiapkan makan malam.

Rumah Jin sudah sepi beberapa waktu, bersama Scarlett Jiang ketiga orang tersebut sudah pulang, dan mulai ramai kembali.

“Nesya, duduk di samping nenek, nenek menjepitkan daging ikan untukmu makan.”

Tidak ketemu beberapa hari, ibu Jin juga sangat merindukan Nesya, baru duduk di atas meja makan, sudah melambaikan tangan ke dia.

Nesya juga ketawa hihi dan duduk di tengah- tengah ibu Jin dan ayah Jin, menikmati pelayanan kedua orang.

“ Lett, Theo, kalian kali ini balik bisa tinggal di dalam rumah, betapa bagusnya kita sekeluarga beramai-ramai.”

Ibu Jin setelah mengeluarkan duri kecil dalam daging ikan dan taruh di mangkok Nesya, dan sambil berbicara dengan Scarlett Jiang dan Theo Jin.

Theo Jin tidak menunggu Scarlett Jiang buka mulut, dan menjawab terlebih dahulu:” Ma, aku akhir ini tertarik dengan sebuah rumah, aku dan Scarlett Jiang tidak tinggal bersama dengan kalian.”

Orang generasi ibu Jin ini suka ramai tidak salah, tapi Theo Jin lebih suka tenang.

Lagian dia juga ingin membangun baik- baik sebuah vila yang Scarlett Jiang suka.

Lagian sebelum pergi ke Perancis, dia sudah menghubungi asisten untuk mencari rumah.

Ibu Jin mendengar perkataan itu, wajahnya mengeluarkan ekspresi kecewa.

Dia dengan tidak mudahnya baru mengharapkan Scarlett Jiang mereka pulang.

Tahu mereka akan menetap di dalam negara lebih bahagia, berpikir setiap hari bisa ketemu cucu laki-laki dan cucu perempuannya.

Tapi Theo Jin tidak ingin tinggal di dalam rumah , bagaimana ini tidak membuatnya kecewa.

Tapi ibu Jin juga tidak berkata apa-apa.

Lagian anak muda ada kehidupan sendiri bisa di mengerti.

Oscar Jin tidak tega melihat ekspresi kecewa ibu Jin , membuka mulut : “ Abang, aku beberapa hari ini aku menemukan di sekitar rumah ada beberapa vila yang mau di jual , kamu lihat mau tidak.....?”

Siku Scarlett Jiang tanpa suara menyenggol Theo Jin, dia juga tidak tega membuat orang tua kecewa.

Theo Jin tentu menghargai pendapat Lett, dan menyetujuinya, langsung membeli satu vila baru dekat rumah Jin.

Jarak vila dengan taman rumah Jin hanya beberapa langkah , jadi sangat mudah .

Oscar Jin juga merasa bagus, dia melambaikan tangan, juga langsung membeli vila yang masih kosong di sebelah, dalam waktu bersamaan dan menyarankan bilang:” Abang, kamu lihat beberapa taman vila ini jaraknya sangat dekat benar bukan? Bagaimana kalau kita satukan?”

Dia sambil bilang, takut Theo Jin tidak jelas, dan mengambil kertas dan pensil menggambar kasih dia lihat.

Theo Jin melihat dengan kira-kira.

Kemungkinan adalah merobohkan dinding tengah vila, dan renovasi sedikit.

Begini di antara taman bisa saling jalan, juga bisa lang pulang ke rumah Jin.

Begini tinggal pisah ,tapi di lihat dari sudut lain, juga tidak terpisah.

Scarlett Jiang juga merasa ide ini bagus.

Istri sendiri sudah setuju, Theo Jin pastinya tidak ada pendapat.

Setelah ibu Jin tahu, langsung senang tidak bisa menutup mulut.

Ayah Jin juga tersenyum dan bilang:” Kali ini, mamamu juga tidak perlu tiap hari memikirkan kapan baru bisa ketemu dengan Nesya dan Ace.!”

“ Ini ide aku yang sarankan.”

Oscar Jin mengangkatkan satu tangan seperti mau minta pujian, dan juga mendekat di depan Devina Song dan bilang:” Istri, kamu lihat apakah aku sangat pintar? Begini, putri kita lahir tidak perlu takut tidak ada teman main!”

Devina Song ketawa, dan menunjuk kening Oscar Jin, dan bilang:” Sudah umur berapa, masih seperti anak kecil? Terus,kamu begitu yakin anak dalam kandungan seorang anak perempuan.”

Oscar Jin menganggukkan kepala dengan serius, dan satu tangan mengusap lembut perut Devina Song yang sudah besar.

“ Aku dengar orang bilang, wanita hamil perutnya bulat, pasti melahirkan perempuan! Kalau perutnya tajam pasti laki-laki.”

Kata ini membuat semua keluarga tidak tahan dan ketawa.

Suasananya damai dan juga hangat.

Satu keluarga duduk di depan meja makan bersiap makan malam.

Oscar Jin seperti terpikirkan apa, meletakkan sumpit dan dengan serius bilang,” Abang, aku tiba- tiba terpikirkan sesuatu yang sangat penting.”

Semua orang melihat ekspresi Oscar Jin yang begitu serius, semua tatapan melihat kemari dan menunggunya melanjutkan bicara.

“ Masalah apa?” tanya Theo Jin.

“ Abang, karena kamu sudah pulang, apakah kamu mau pulang menduduki posisi CEO Jin’s Corp? “ tanya Oscar Jin.

Mungkin di mata orang lain, posisi CEO Jin’s Corp sangat populer, dan membuat orang bermata merah.

Tapi hanya Tuhan yang tahu dia tiap hari mengurus masalah bisnis, sama sekali tidak ada waktu menemani istri seberapa lelah!

Oscar Jin dengan buru-buru ingin menyerahkan posisi ini.

Kemudian dengan konsentrasi menemani istrinya melahirkan.

Ayah Jin berbatuk ringan, dan meletakkan mangkok dan sumpit di tangannya.

Scarlett Jiang mereka menaruh tatapannya ke ayah Jin.

“ Tepat sekali, aku juga ada sesuatu yang perlu bicarakan.” Ayah Jin mengerutkan alis, ekspresi serius yang sudah lama tidak kelihatan muncul di wajahnya.

Oscar Jin merasa ada hal buruk, dia mencoba bertanya:” Ma, masalah apa?”

“ Aku sudah tua, mau pensiun.”

Ayah Jin menghela napas, walau di mulut bilang sudah tua, tapi kesenangan di mata tidak bisa tersembunyikan.

“ Juga harus menyerahkan keluar posisi presdir, masa depan Jin’s Corp juga hanya bisa mengandalkan kalian berdua!”

Selesai bicara, ayah Jin menggunakan tatapan yang ramah melihat Theo Jin dan Oscar Jin kedua kakak adik.

Ini jelas- jelas mau mundur ke balik layar.

Oscar Jin mendengarnya langsung menjadi bodoh, dan dalam mulut berkata:” Kenapa begitu....”

Dia masih mengharapkan mau kasih posisi ke Theo Jin, biar bisa konsentrasi menemani istri!

Dibandingkan wajah Oscar Jin yang tidak bisa percaya, Theo Jin malah hanya tersenyum.

Dia sangat mendukung keputusan ayah Jin:” Begini juga bagus, papa kamu bisa punya lebih banyak waktu membawa mama pergi liburan.”

“ Abang, kamu benar abang kandungku.”

Oscar Jin tiba-tiba menjadi meratap, dan menatap Theo Jin.

Ayah Jin membuat Jin’s Corp maju sampai saat ini, tentunya juga sudah membuang banyak waktu dan kerja keras.

Tapi begini juga ditakdirkan tidak mempunyai waktu lebih untuk menemani ibu Jin.

Bukan hanya Oscar Jin ingin menemani istri, ayah Jin juga ingin.

Jadi dia mengambil kesempatan ini mengumumkan masalah ini.

Mendengar perkataan putra sulung, ayah Jin bangga dan tersenyum menganggukkan kepala :”Aku sudah lama berpikir begini.”

Selesai bicara dan menoleh ke arah ibu Jin.

Oscar Jin ditaburi makanan anjing langsung menjadi diam.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu