Innocent Kid - Bab 372 Ingin Menemani Kamu

Dengan perlahan mencium pipi dia, lalu menyelimuti dia, Theo baru keluar mengurus masalah perusahaan.

Sampai sore jam 5, Scarlett dari mimpinya terbangun, badan terasa sangat capek, tidak tahu kenapa beberapa hari ini suka tidur.

Kebiasaannya memegang kesamping, disampingnya sudah tidak ada orang, diluar pintu terdengar suara ketikan keyboard, seperti memberi dia jawaban.

Saat melihat samping tangannya sudah ada baju yang dilipat rapi, Scarlett dalam hati memuji: Tidak sangka dia sangat perhatian.

Keluar dari ruang iatirahat melihat Theo sedang melihat file, Scarlett dengan tenang duduk disamping main ponsel.

Ruangan ini sekejap menjadi tenang, hanya ada suara gesekan kertas.

Meskipun mereka tidak berbicara, tapi Scarlett sering menengadah, setiap kali melihat pasti bisa melihat tatapan Theo yang senang, membuat Scarlett sangat puas.

Duduk disofa sudah capek, Scarlett juga keluar jalan-jalan, kemudian mengambil dua cangkir kopi kembali kekantor.

Melihat Theo yang masih mengetik ini, Scarlett tahu dia sekarang pasti menghadapi masalah yang sulit, dengan tenang menaruh kopi, tidak bicara.

Setelah Theo minum kopi, mulai sibuk lagi, dalam waktu ini dia tidak menengadah kepala.

Sampai malam, Theo baru berdiri dari tempatnya, menggerakkan tubuhnya, lalu terdengar suara ka ka.

Melihat Scarlett, baru tahu dia sedang melihat buku.

Melihat ini, Theo diam-diam berjalan kebelakangnya, saat dia tidak memperhatikan, mencium pipinya.

Scarlett yang tiba-tiba diserang ini terkejut menoleh kebelakang, melihat Theo sedang tersenyum jahat menatap dia.

"Kamu kenapa setiap kali begini, jika lain kali adalagi aku akan marah."

Selesai bicara berpura-pura marah, melihat kearah lain.

Theo bergegas duduk disampingnya, meminta maaf, "Sudahlah, aku sudah tahu salah, aku janji tidak ada lain kali lagi, siang ini sudah merepotkan kamu menemani aku disini."

Scarlett mendengar ini bersandar didalam pelukannya, dengan lembut berkata, "Aku tahu kamu sekarang sangat sibuk, tapi juga harus jaga baik tubuh sendiri."

"Tuan muda, bolehkah aku masuk?"

Disaat mereka sedang mesraan, suara Levita terdengar.

"Masuk." Theo dengan dingin bicara.

Setelah Levita masuk kedalam melihat mereka yang mesra ini, sangat tidak senang, tatapan melihat kearah Scarlett juga sangat dingin.

Namun saat dia mengatakan berita pada Theo, segera mengubah sikapnya.

"Tuan muda, sudah memeriksa tim kedua orang itu, dua orang itu adalah Tim Kriminal di German, dan anggota Tim Kriminal ini kebanyakan adalah orang jahat."

Mendengar perkataan Levita, Theo mengerutkan dahi, dengan khawatir melihat Scarlett.

Jika orang ini muncul disini, maka akan melukai orang yang disampingnya, dan Scarlett juga mungkin dalam kondisi bahaya.

Tidak, dia tidak akan membuat kondisi Scarlett menjadi bahaya.

Terpikir sampai sini, Theo segera memerintah Levita, "Lain kali kamu ikut disamping Scarlett, jaga keamanan dia."

Terhadap kemampuan Levita, Theo sangat tenang, karena dia sudah dilatih oleh Theo.

Scarlett mendengar keputusannya, sedikit terkejut, tapi terpikir Levita tidak suka padanya, dia bergegas mengatakan, "Theo, aku tidak ada masalah, sekarang kamu lebih butuh orang, tidak perlu menyia-nyiakan untuk aku."

Levita melirik Scarlett dengan tidak bersedia mengatakan, "Tuan muda, aku ingin disamping kamu."

Tapi Levita baru saja bilang, ekspresi Theo langsung menjadi dingin, dengan dingin berkata, "Kamu ini sedang melanggar perintah aku?"

Levita merasakan Theo sudah emosi, menjawab, "Tidak berani."

Walaupun dalam hati Levita sangat menolak, tapi dia tidak berani didepan Theo melawan, takut dia nanti benci dengannya.

Hanya saja dia akan membalas kebencian ini pada Scarlett.

Melihat Levita bersedia, ekspresi Theo juga berubah, memegang wajah Scarlett berkata, "Lett, sekarang sudah masuk dalam waktu yang banyak masalah, aku tidak ingin melihat kamu dalam keadaan bahaya, jadi kamu harus melindungi diri kamu dengan baik."

Scarlett mendengar ini lalu mengangguk kepala, saat ini teleponnya berbunyi.

Saat dia melihat nama yang ada dilayar, dalam hati berkata tidak baik, segera mengangkat telepon, lalu mendengar suara Ace, "Ibu, kamu kenapa belum datang menjemput aku."

"Sayang, ibu sudah menuju kesana, bisakah kamu sabar menunggu ibu sebentar?" Scarlett membujuknya.

Karena rumah terjadi masalah, jadi Scarlett yang menjemput Ace pulang sekolah, hari ini dia tiba-tiba lupa.

Menutup telepon Ace kemudian, Scarlett bergegas keluar dari perusahaan, Levita mengikutinya dibelakang.

Sampai disekolah, Ace langsung berlari kearah Scarlett, dengan manis berkata, "Ibu!"

Levita melihat Ace, mencoba menyapa Ace, tapi Ace hanya tanggapi saja, lalu manja dengan Scarlett lagi.

Ini membuat Levita sangat tidak senang, menatap sosok Scarlett juga menjadi iri.

Setelah wanita ini muncul, mau Theo atau Ace, terhadap dia semakin dingin, ini semua karena dia.

Scarlett merasakan dari belakang ada kebencian yang besar, juga dihiraukan, membawa Ace kerestoran yang sudah disiapkan Theo.

"Ayah, hari ini aku dipuji guru, guru bilang aku adalah anak yang pemberani." Melihat Theo, Ace langsung memamerkan.

Tadi didalam perjalanan, Ace sudah bilang pada Scarlett, jadi sekarang dia hanya ingin mendapat pujian dari Theo saja.

Theo mengelus kepalanya, tersenyum berkata, "Ace sangat hebat."

Mendengar pujian dari Theo, Ace sangat puas.

Malamnya, mereka bertiga datang kerumah sakit, berencana melihat kondisi Oscar.

Baru masuk kamar, sudah melihat adegan yang sangat mesra, melihat Devina sedang memijat kaki Oscar, tapi posturnya sangat mesra.

Dari sudut pandang Scarlett, melihat Oscar sedang memeluk Devina, Devina bersandar dibahu Oscar.

Dia bergegas menutup mata Ace, dengan senyum berkata, "Kalian lanjutkan, tidak peduli dengan kita."

Devina mendengar ini wajah langsung memerah, saat ini dia sangat malu, ini semua gara-gara Oscar, menyuruh dirinya memijat kakinya, sekarang, sudah disalah paham oleh Kak Lett.

"Kak Lett......masalah bukan yang seperti kamu pikirkan, aku hanya......membantu memijat kakinya."

Oscar juga menjelaskan, "Kakak Ipar, kamu jangan salah paham, kaki aku sakit, jadi menyuruhnya membantu aku memijat kaki, tidak ada masalah yang lain."

Tapi sepertinya setelah selesai menjelaskan, merasa lebih tidak jelas lagi.

"Oh~" Scarlett dengan senyum melihat mereka berdua, suara sangat ambigu.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu