Innocent Kid - Bab 711 Temui Mommy secepat mungkin

Ayah Jin dan ibu Jin menghapuskan kesedihan mereka sambil berlari kelantai dua.

Ibu Jin mengetuk pintunya, lalu berkata lembut, “Ace, mommy telepon dan katanya ingin berbicara denganmu. Kamu cepat keluarlah!”

Ace yang di dalam kamar tanpa tersadar segera bangkit berdiri, namun dia lagi-lagi kepikiran sesuatu dan pada akhirnya pun kembali duduk dengan raut yang rumit.

Ibu Jin yang sudah lama mengetuk pintunya menjadi cemas begitu tidak mendapatkan jawaban dari Ace.

“Ada apa dengan anak ini… Kenapa dia tidak keluar!”

Scarlett Jiang yang berada di ujung telepon sedang menunggu jawaban Ace, namun dia hanya mendengar suara ibu Jin.

Scarlett Jiang pun menjadi cemas begitu mendengarkan perkataan samar ibu Jin. “Bibi, apakah Ace menolak untuk menjawabnya?”

Ibu Jin yang mendengarnya pun menghela napas. Begitu teringat Ace yang tampak menyedihkan, betapa sakit hatinya seperti diremas-remas.

“Iyaa. Kemungkinan karena dia mengurung dirinya di kamar.”

Begitu mendengarkan jawaban ibu Jin, Scarlett Jiang pun duduk di atas ranjang dengan raut sedih.

Scarlett Jiang pun menutup mulutnya dan tidak tahu harus berkata apa.

Dia menunduk kepalanya dan tidak tahu sedang memikirkan apa.

Ace masih belum dapat memaafkan Scarlett Jiang.

Theo Jin sebenarnya tidak tahan melihat Scarlett Jiang yang tampak gelisah.

Wanita lembut seperti Scarlett Jiang itu seharusnya tersenyum setiap hari dan matanya juga seharusnya bersinar-sinar.

Theo Jin pun mengambil ponsel dari genggaman Scarlett Jiang dan berkata, “Ibu, karena Ace tidak ingin berbicara dengan Lett, tolong beritahu Ace bahwa Lett sama sekali tidak menikah dengan orang lain dan tidak bercerai denganku, dan aku juga tidak membuangnya.”

“Selain itu, Lett juga mengalami luka yang berat dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit. Sedikit lagi Ace hampir tidak akan dapat bertemu dengan mommy. Jika Ace masih nakal, ini akan membuat kondisi tubuh Lett memburuk karena masih mencemaskan Ace.”

Perkataan Theo Jin bagaikan sebuah berita buruk yang membuat menghantam kepala ibu Jin.

Ibu Jin pun tertegun dan seakan-akan ingin bertanya kepadanya.

Yang mengejutkan adalah Theo Jin seakan-akan dapat mengetahui isi pikiran ibunya, makanya dia langsung berkata, “Ibu, kamu tidak perlu memikirkannya. Ibu cukup membantu aku menyalurkan perkataan ini kepada Ace.”

Ibu Jin yang mendengarnya pun juga tidak bertanya lagi. Dia pun kembali mengetuk pintu kamar Ace, lalu menyampaikan semua yang dikatakan Theo Jin kepada Ace.

“Ace, dengerin perkataan nenek ya. Mommy sekarang mengalami luka yang berat dan hampir saja akan kehilangan nyawanya. Namun mommy berhasil selamat dan dia juga ingin berbicara denganmu. Ace tolong jangan marah, ya? Jika Ace terus bersikap begini, Ace lain kali beneran tidak dapat bertemu dengan mommy, loh. Selain itu, mommy sama sekali tidak membuangmu.”

Ace yang duduk di ranjang pun menjadi cemas, lalu dia segera bangkit berdiri dan membuka pintunya.

Ace tampak sangat cemas.

Ibu Jin terkejut begitu melihat Ace telah keluar.

Tidak disangka bahwa cara Theo Jin ini dapat membuat Ace keluar dari kamarnya.

Ibu Jin pun segera memberikan ponsel ke Ace. Ace yang mengambil ponselnya pun teringat dengan perkataan ibu Jin yang mengatakan bahwa mommy-nya mengalami luka berat.

Ace pun tampak sangat cemas dan tanpa tersadar dia menggigit jarinya. “Mommy, nenek bilang mommy mengalami luka berat. Ace minta maaf. Ace seharusnya tidak boleh marah dengan mommy,” kata Ace.

Scarlett Jiang pun tersenyum begitu mendengar suara yang terdengar familier ini, yaitu suara Ace.

Untung saja Ace tidak mengabaikan dirinya, lalu Scarlett Jiang dengan lembut berkata, “Tidak apa-apa. Mommy sudah baik-baik saja. Ace tidak melakukan kesalahan apa-apa. Mommy juga ingin minta maaf karena mommy-lah yang selalu mengabaikanmu.”

Meskipun Scarlett Jiang berkata demikian, Ace pun masih mencemaskannya. Lalu Ace pun kembali menanyakan mengenai penyakit Scarlett Jiang.

“Mommy, bagaimana dengan badanmu? Pasti sangat menyakitkan, bukan? Ace pernah dengar bahwa luka itu sangat menyakitkan.”

Meskipun Scarlett Jiang merasa tidak enak badan, begitu dia mendengarkan perkataan manis Ace, dia juga tidak berani mengatakan bahwa itu menyakitkan.

Saat memikirkannya, Ace juga telah dikejutkan oleh perkataan ibu Jin, makanya Scarlett Jiang segera berkata, “Ace tidak perlu mencemaskannya. Tubuh mommy sudah membaik. Mommy penasaran apakah Ace telah membesar?”

Telepon di ujung sana terdiam.

Ace tiba-tiba dengan sedih berkata, “Mommy, Ace selama beberapa waktu ini selalu merindukanmu.”

Suara anak-anak itu memang selalu terdengar lembut, dimana membuat orang sangat bahagia sekaligus sakit hati.

Scarlett Jiang jelas mengetahui perasaan Ace. Hatinya pun menjadi melembut sejenak dan dia juga merasa sangat bersalah.

Sacarlett Jiang sendiri yang tidak melakukan peran ibu dengan baik. Dia tidak memberikan kasih dan perhatian yang cukup kepada Ace, makanya Ace sekarang menjadi seperti ini.

Setelah menghela napas yang panjang, Scarlett Jiang pun mulai menangis.

“Semuanya salah mommy. Sekarang tubuh mommy masih belum membaik sepenuhnya, makanya mommy masih belum bisa pulang untuk melihat Ace. Tunggu sampai mommy membaik, mommy pasti akan segera pulang untuk melihat Ace, ya?”

Mata Ace tiba-tiba bersinar dan sebuah ide telah muncul dalam benaknya. “Mommy tidak bisa pulang untuk melihat Ace, tapi Ace bisa pergi melihat mommy. Asalkan mommy memperbolehkan Ace pergi ke Prancis,” kata Ace.

Ace mengatakannya dengan penuh harapan, dimana membuat Scarlett Jiang tidak tega untuk menolaknya.

Scarlett Jiang mengangguk kepalanya dan tersenyum. “Baiklah. Selama kamu datang, mommy setuju.”

Sebenarnya, kehidupan Sccarlett Jiang selama beberapa di rumah sakit sangat membosankan.

Orang yang dijumpai Scarlett Jiang selain dokter adalah suster. Dia bahkan jarang bertemu dengan Nesya.

Bagaimanapun juga, anak kecil suka berlompatan dan berlarian kemana-mana. Maka tidak baik jika mereka menyentuh luka Scarlett Jiang.

Saat Scarlett Jiang menutup matanya, dia akan langsung kebayangan dengan gambaran Ace.

Mendengar Scarlett Jiang menyetujuinya, kesedihan dan kekecewaan pada raut Ace segera digantikan dengan kegirangan.

“Baik! Mommy tunggu saja Ace di Prancis. Ace pasti akan segera pergi melihat Mommy.”

Ayah Jin dan Ibu Jin yang melihat semua ini pun menghela napas. Kecemasan di wajah mereka juga sudah menghilang.

Tampaknya memang lebih baik orang yang membuat masalah yang membereskannya. Kesedihan di hati Ace juga hanya Scarlett Jiang yang dapat menyembuhkannya.

Untungnya, cucu mereka yang selalu sedih ini pada akhirnya menjadi bahagia.

Kemudian, Scarlett Jiang berbincang banyak dengan Ace. Setelah selesai berbincang, ponselnya pun dimatikan.

Scarlett Jiang masih tidak dapat berhenti tersenyum. Suasana hatinya jelas tampak sangat baik.

Theo Jin yang melihat Scarlett Jiang bahagia pun juga ikut bahagia. “Si bocah Ace itu mau datang? Kamu setuju?” tanya Theo Jin sambil mengangkat alisnya.

“Iya,” kata Scarlett Jiang sambil tersenyum.

Tiba-tiba Theo Jin teringat dengan gambaran Ace yang aktif dan girang. Thei Jin pun menjadi agak sedih, lalu dia menghela napasnya dan berkata, “Aku juga sudah lama tidak bertemu dengan Ace. Aku sangat merindukannya.”

Scarlett Jiang biasanya melihat Theo Jin yang bersikap dingin dan keras, namun tidak disangka bahwa suatu saat dia juga akan menunjukkan raut seperti ini dan akan mengatakan hal seperti ini.

Scarlett Jiang pun terkikik. Senyumannya itu begitu indah sampai-sampai dapat membuat orang-orang terpesona melihatnya. “Tidak masalah jika kamu sungguh kangen dengannya. Berdasarkan kepribadian Ace, dia hari ini pasti akan meminta untuk datang kemari. Dia juga tidak dapat menunggu beberapa hari jika dibiarkan lamaan.”

Melihat senyuman yang bagaian bunga itu, Theo Jin juga ikut tersenyum. Pandangan matanya Theo Jin pun terlihat lembut.

Dia pun mengangguk kepalanya dan berkata, “Iya, tidak perlu dicemaskan.”

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu