Innocent Kid - Bab 518 Membuat Malu

Terpikir Scarlett dan putrinya, pemikiran Mira juga menjadi berantakan, membuat dia juga tidak fokus.

Seperti mayat yang berjalan, dengan tidak ada tujuan mengikuti di belakang dia.

Dia masih ingin lihat Branson ingin melakukan apa lagi.

Saat Branson keluar dari rumah sakit, merasa ada yang aneh.

Tapi dia tidak melakukan tindakan apapun, hanya naik kedalam mobil.

Setelah supir mengendarai mobil, Branson melihat kaca spion.

Sejenak dia melihat ke taksi yang dibelakang ini, mengerutkan dahi, "Mobil yang dibelakang ini, sepertinya sejak aku keluar dari rumah sakit sampai sekarang terus mengikuti aku."

Supir juga melihat kebelakang, juga menyadari ada yang aneh.

Ekspresi Branson menjadi dingin, terpikir dirinya dengan samar melihat bayangan dibelakang itu, tatapan mata juga menjadi dingin.

Dia dengan dingin memerintah: "Coba jalan kearah kiri."

Supir mengangguk kepala, langsung berjalan kearah kiri."

Tidak lama, taksi yang dibelakang juga ikut mereka.

Juga dengan kecepatan yang stabil mengendarai ditengah jalan raya, tetap dengan mereka ada jarak.

Melihat dibelakang ada mobil yang ikut, supir dahinya juga mengeluarkan keringat, dengan takut melihat kearah Branson.

"Ini......apa yang harus kita lakukan? Apakah memutar kejalan lain agar menghindari mereka?"

"Tidak perlu, jalan sesuai rute yang ditetapkan."

Branson dengan keham melihat mobil yang dibelakang melewati kaca spion.

Dua puluh menit kemudian, mobil berhenti didepan pintu rumah Keluaraga Jiang.

Melihat dari kaca spion mobil ini juga berhenti dibelakang mereka, tapi orang yang dimobil tidak turun.

Mendorong pintu mobil, Branson tidak langsung masuk kerumah, malahan berjalan kearah taksi ini.

Supir dengan tidak berdaya memanggil dia, tapi tidak berguna.

Mira sebenarnya ingin tunggu Branson masuk dulu, dia baru masuk kedalam.

Saat ini melihat Branson dengan tegak berjalan kesini, membuat dia terkejut sampai wajah pucat.

Dia menunduk kepalanya di antara kakinya, dengan panik berkata pada supir, "Cepat jalan cepat jalan, pak supir cepat kendarai mobil."

Namun mobil belum jalan, Branson sudah berjalan didepan dia.

Setelah Branson melihat jelas sosok yang didalam, juga sudah memastikan tebakannya dan didepan pintu mobil mengetuk kaca mobil.

"Mira, kamu segera turun, aku tahu ini kamu!"

Mendengar ini Mira langsung pasra, saat ragu, mendengar Branson berteriak lagi, "Beri kamu waktu tiga detik, cepat keluar!"

Mira melihat tidak bisa lari lagi, menggigit bibir mendorong pintu mobil keluar.

Dia berdiri disamping, tidak berani berbicara.

Branson melihat dia, sangat marah sekali, marah sampai organ tubuhnya ingin meledak, "Sudah belajar mengikuti aku, kamu ini benar membuat aku malu!"

Mira memegang erat tangannya, memohon, "Branson, kamu jangan marah lagi......"

"Ai, kalian ada suami istri kan, jangan bertengkar dulu, siapa yang bisa membayar ongkos ini?"

Supir yang disamping berkata pada mereka.

Mira merasa malu, dengan takut berkata pada Branson: "Aku, aku tidak membawa uang......"

Branson juga sangat marah sampai jari tangan juga gemetar.

Selesai melunasinya, dia dengan kuat menarik Mira masuk kedalam rumah.

Masuk kedalam ruang tamu, menutup pintu dengan kuat dan membatasi dengan dunia luar.

Mira karena tutupan pintu yang keras ini terkejut.

Melihat adegan Branson marah ini, Mira merasa sangat takut.

Dia dengan erat menarik tangan Branson, air mata langsung mengalir, "Branson, aku sudah tahu salah, bisakah kamu memberi aku kesempatan lagi, aku lain kali tidak akan begini lagi."

Namun Branson sudah tidak menerima cara ini, melambaikan tangannya dengan kuat, sehingga Mira terlempar keluar.

Mira tidak berdiri stabil, kemudian terduduk jatuh dilantai, lutut juga lecet.

"Perkataan ini kamu sudah bilang banyak kali, aku waktu itu sudah katakan, jika kamu melanggar lagi, maka langsung cerai, kita tidak ada yang perlu dikatakan lagi!"

"Cerai?"

Mira langsung ketakutan, bibir dia bergetar, merangka menarik celana Branson, berlutut pada Branson.

Dengan menangis mengeluh, "Tidak boleh, Branson, kamu tidak boleh begini padaku, aku tidak ingin cerai!"

Jika cerai maka dia tidak ada apapun lagi.

Dia dengan susah mencapai posisi nyonya ini, mengapa harus memberikan pada orang lain!

Namun Branson hanya menghiraukan dia, tatapan melihat Mira juga sangat dingin.

"Kamu tidak setuju juga tidak ada guna, aku akan menyuruh pengacara datang membuat surat cerai, kamu baik-baik terima saja!"

Mira mendengar ini, menangis sampai tidak ada suara.

Dia langsung marah, beridri melototi Branson, dengan marah bertanya: "Branson, kamu sangat kejam. Kita sudah menjadi suami istri sangat lama, aku tidak membuat salah padamu atau pada Keluarga Jiang!"

Mira hanya merasa sangat sakit hati, apapun tidak peduli lagi.

Branson hanya pergi bertemu Chella sekali, sudah pasti ingin cerai dengannya.

Logikanya juga karena marah menjadi tidak ada lagi.

"Benar-benar lucu, saat kamu mengatakan ini apakah tidak merasa malu, beberapa tahun ini apa saja yang kamu lakukan kamu sangat jelas, Bella bisa terjadi begini, juga karena kamu terlalu memanjakan dia!"

Mendengar Branson mengatakan Bella, hati Mira seperti tertusuk duri saja.

Dia tertawa, seperti orang gila saja.

"Branson, kamu jangan ambil Bella jadi alasan, kamu jangan mengira aku tidak tahu bahwa kamu karena ibu dan putri itu baru berbuat seperti ini padaku!"

Tatapan Mira ini sangat kejam, berteriak pada Branson, "Ibu dan anak itu sudah memberi kamu racun apa sampai kamu begitu melindungi mereka! Aku sumpahi mereka, mati dengan tidak tenang!"

"Pia!"

Suara tamparan ini terdengar diruangan ini.

Mira memegang wajah bagian kirinya, dia sudah dipukuli sampai bingung.

Tangan kanan Branson masih di gantung di udara, dadanya naik turun dengan kuat.

Dia dengan tidak percaya melihat Mira, tidak mengerti mengapa dia bisa jahat sekali.

"Kamu, kamu keluar dari sini!"

Sekarang dia sudah mengenal jelas orang yang disampingnya.

Sejenak kemudian, Mira diusir dari rumah ini......

Hari kedua, Scarlett selesai makan sudah melihat Branson menelepon dia.

Namun dia abaikan.

Tapi saat berdering kedua kali lagi, dia ragu sebentar, juga mengangkat telepon, namun nadanya sangat dingin.

"Halo, ada apa?"

"Lett, kamu sekarang bisa datang ke kantor pengacara, aku nanti kirimkan alamatnya, ayah ada masalah yang ingin katakan padamu."

Nada bicara Branson ini seperti memohon padanya.

"Aku tidak ada waktu, tidak pergi."

Scarlett langsung menolak dia dan menutup telepon.

Branson ini dengan nada yang memohon berkata padanya: "Terakhir kali, Lett, anggap aku memohon kamu, berjumpa dengan aku sekali lagi, aku janji tidak akan memakai waktu kamu sangat banyak......"

Scarlett mengerutkan dahi, tapi juga mengalah lalu mengangguk kepala setuju.

Ada masalah maling yang dulunya, Theo juga takut, jadi tidak membiarkan Scarlett keluar rumah sendirian.

Dia baru saja sampai depan pintu, Levita juga diam-diam ikut dia keluar.

Sampai kantor pengacara, baru masuk sudah melihat Branson dan satu pengacara didalam, didepan diletakkan setumpuk dokumen.

Saat melihat Scarlett datang, Branson sedikit panik, "Lett, kamu sudah datang."

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu