Innocent Kid - Bab 699 Siapakah Yang Menyelamatkannya

Sambil berharap, seolah berusaha menenangkan dirinya sendiri, Vaness Bai berkata, “Levita Zi sangat cerdas, ia tak mungkin akan tertangkap.”

Levita Zi memang sangat cerdas, jika tidak, tak mungkin dulu Theo Jin begitu menghargainya.

Alex Gu tersenyum mencemooh, dan tanpa belas kasihan menghancurkan angan-angannya, ia berkata, “Cerdas memang cerdas, tapi tetap saja, sisa hidupnya akan menyedihkan, ia takkan bisa melihat cahaya matahari lagi seumur hidupnya, jika tidak, jika ia tidak berhati-hati, tuan akan menangkapnya dan hidupnya akan berakhir dengan tragis.”

“Jangan berkata seperti itu!” teriak Vaness Bai, tiba-tiba ia merasakan rasa sakit di tangan kanannya yang terluka.

Alex Gu bangkit dan memeriksa lukanya.

Tak tega melihat perbannya yang dibalut sekenanya, ia menyobek secerca kain dan memperbaikinya, lalu menggantungkannya ke lehernya, dan berkata dengan dingin, “Jagalah dirimu.”

Saat ini Vaness Bai tampak seolah baru muncul dari permukaan air, wajah dan lehernya basah kuyup oleh keringat.

Dan tubuhnya samar-samar mengeluarkan bau yang membuat Alex Gu tak ingin berada terlalu dekat dengannya.

“Terimakasih.” Kata Vaness Bai sambil tersenyum.

Alex Gu mendengus dan berkata, “Kau tak bisa terus seperti ini, jika tak segera menemui dokter, lenganmu akan cacat.”

“Hanya punya satu lengan juga tak masalah.” Kata Vaness Bai dengan santai.

Melihatnya seperti ini, Alex Gu juga tak bisa membantah lagi.

Kondisinya sangat mendesak, tapi Vaness Bai juga sangat keras kepala, Alex Gu juga tak bisa berbuat apa-apa.

Ia awalnya ingin menarik Vaness Bai keluar dari penderitaan ini, tapi Vaness Bai sendiri bersikap acuh tak acuh, maka Alex Gu pun juga jadi enggan membantunya.

Dalam hati, Alex Gu juga merasa pedih melihat teman baiknya menjadi seperti ini, maka ia akhirnya bangkit dan pergi.

“Alex Gu.” Tiba-tiba Vaness Bai memanggilnya.

Alex Gu menghentikan langkahnya, tanpa menoleh ia bertanya, “Ada apa?”

Tapi meski beberapa lama ia tak mendengar jawaban dari Vaness Bai, ia pun tidak tergesa-gesa.

Mereka berdua, yang satu berdiri, yang satu berbaring, terdiam dalam keheningan.

Setelah beberapa saat, Vaness Bai bertanya dengan suara parau, “Berapa orang yang dikirimkan Tuan untuk mengejarnya?”

Pertanyaan ini keluar dari mulutnya dengan susah payah.

“Seluruh anggota Pengawal Rahasia, termasuk kapten Sheren He.”

Alex Gu berkata dengan suara datar, tapi mendengarnya, Vaness Bai menjadi pucat.

Sheren He juga ikut dalam pengejaran kali ini...

Levita Zi hanya bisa mengharapkan keberuntungan.

Setelah Alex Gu pergi, hanya tinggal Vaness Bai seorang di ruangan itu, suasananya sangat mencekam.

Dan Vaness Bai tak bisa lagi merasa tenang, bahkan rasa sakit di tangan kanannya pun tak bisa mengalihkan pikirannya.

Tuan mengirim seluruh anggota Pengawal Rahasia untuk mengejar Levita Zi.

Biasanya, Theo Jin hanya perlu mengirim satu atau dua orang anggota Pengawal Rahasia untuk menjalankan tugas.

Kali ini melihatnya mengirim begitu banyak anggota, dalam hati Vaness Bai merasa putus asa, ia hanya berharap Levita Zi cukup cerdas untuk tidak tertangkap.

Di rumah sakit.

Sore harinya, Scarlett Jiang siuman.

Sebuah cahaya putih menyilaukan matanya, ia merasa bingung, tatapannya kosong.

Setelah beberapa saat, ia mengedip-ngedipkan matanya, dan perlahan mulai menyadari.

Ini di rumah sakit.

Suara peralatan medis terdengar di telinganya, dan otaknya mulai bekerja, mengingat-ingat banyak hal.

Ia menyangka ia akan mati, rupanya ia masih bisa hidup dan merasakan hangatnya cahaya matahari, sungguh beruntung.

Tapi, siapa yang menyelamatkannya?

Saat ia sedang kebingungan, beberapa petugas medis menghampirinya.

Mereka segera melakukan pemeriksaan terhadap Scarlett Jiang.

Awalnya dokter mengerutkan kening, membuat Scarlett Jiang berpikir ia menemukan masalah pada dirinya.

Untungnya tak berapa lama kemudian, ekspresi dokter itu menjadi lega, dan Scarlett Jiang juga merasa sangat lega.

Hanya saja lukanya masih terasa sangat sakit.

Setelah berbicara sejenak pada suster, dokter itu pergi.

Suster itu tetap tinggal dan memeriksa tubuh Scarlett Jiang, untuk memastikan tak ada masalah, lalu ia memberitahunya, “Luka di tubuhmu belum pulih, masih perlu beberapa saat, kau tak perlu khawatir.”

Scarlett Jiang menganggukkan kepala.

Kap oksigennya jadi berembun karena nafasnya menjadi lebih cepat.

Tiba-tiba rasa kantuk menghampiri, dan Scarlett Jiang tak bisa menahannya, ia kembali tertidur.

Mendengar Scarlett Jiang di rumah sakit telah siuman, Leon Fu segera menghentikan seluruh pekerjaannya dan bergegas menuju ke rumah sakit.

Dan ia tiba di saat yang hampir bersamaan dengan Theo Jin.

Mereka berdua bertemu di depan pintu, tapi mereka saling tak mempedulikan satu sama lain.

Dokter merasa agak kebingungan, ia tak tahu siapa kedua pria ini.

Tanpa mempedulikan tatapan geram Leon Fu, Theo Jin bertanya, “Bagaimana keadaannya?”

Dokter itu menaikkan kacamatanya dan membaca laporannya, “Sekitar setengah jam lalu ia telah siuman, dan seluruh indikator tubuhnya normal, saat ini tak ada masalah, hanya perlu menunggu proses pemulihan.”

Theo Jin diam-diam menghembuskan nafas lega.

Baguslah, Tuhan masih melindunginya.

“Dokter, bisakah saya masuk untuk menemuinya?” tanya Leon Fu tak mau ketinggalan.

Dokter sekali lagi menatapnya dan Theo Jin.

Sebenarnya apa hubungan kedua pria ini dengan wanita itu...

Tapi ini bukan saat untuk bergosip, maka ia hanya menanyakan pertanyaan standard, “Apa hubungan anda dengan pasien? Kami hanya mengijinkan keluarga inti masuk menjenguk.”

“Suami.” Kata Leon Fu dengan tenang.

Saat ia mengatakannya, tampak Theo Jin mengepalkan tinjunya.

Tanpa ragu, dokter segera memberikan selembar kertas pada Leon Fu dan memperingatkan, “Baiklah, tapi kondisi pasien masih sangat lemah, hanya satu orang yang boleh masuk menjenguk, jika terlalu banyak akan mengganggunya dan tidak baik untuk proses pemulihannya, karena akan membawa masuk banyak kuman.”

Leon Fu tanpa ragu segera berkata, “Aku saja yang masuk.”

Saat ini ia hampir menjadi suami Scarlett Jiang, ia masuk menjengukpun tak ada salahnya.

Theo Jin berdiri terpaku, ekspresinya sangat suram, entah apa yang dipikirkannya.

Dokter tanpa sengaja melihatnya, dan ia bergidik.

Ia segera mengalihkan pandangannya, aura keluarga pasien ini sangat mengintimidasi, membuat orang tak berani menatapnya secara langsung.

Leon Fu segera mengenakan jubah rumah sakit lalu berjalan masuk.

Theo Jin berdiri di depan pintu ruang emergensi, dan pintu itu ditutup di hadapannya.

Ia diam tak bergerak, seolah ingin melihat apa yang terjadi di dalam melalui celah pintu.

Tubuhnya berdiri tegak menjulang, tapi ia tampak mengeluarkan ekspresi kesepian.

Para suster dan para keluarga pasien yang datang menjenguk beberapa kali menatapnya, tapi Theo Jin tak mempedulikan.

Di dalam, begitu Leon Fu melihat Scarlett Jiang, ekspresinya menjadi sedikit bernafsu.

Jika saja tadi dokter tak berkata Scarlett Jiang tak bisa diusik dulu, ia sungguh sangat ingin memeluknya.

Saat ia memasuki kamar pasien, Scarlett Jiang membuka matanya.

Scarlett Jiang yang telah tak sadarkan diri selama beberapa hari, terlihat jauh lebih kurus.

Baju pasiennya tampak sangat longgar di tubuhnya, dan matanya menunjukkan ekspresi lemas.

“Lett, akhirnya kau siuman.”

Leon Fu dengan cepat berjalan ke sisi ranjang, menunduk menatap Scarlett Jiang dengan ekspresi gembira sekaligus khawatir.

Scarlett Jiang tersenyum dengan lemah, dan berkata lirih.

“Iya, maaf telah mengkhawatirkan kalian.”

Melihat tubuh Scarlett Jiang dipenuhi berbagai macam selang, Leon Fu bertanya dengan perasaan pedih, “Kau sudah siuman saja sudah bagus, apakah lukamu masih sakit?”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu