Innocent Kid - Bab 953 Surat Perjanjian

Di dalam ruangan konferensi yang besar, sunyi dan suasana yang penuh dengan tekanan.

Theo hanya duduk di sana tanpa mengucapkan sepatah katapun tetapi bisa di rasakan sebuah aura yang sangat kuat dan penuh dengan tekanan.

Ruangan yang dipenuhi oleh para direktur, hatinya terasa penuh ketakutan.

George melihat sekitaran dan berdehem, “Para hadirin, hari ini direktur Jin akan berpatisipasi di dalam rapat, jika kalian memiliki saran boleh diutarakan sekarang.”

Para direktur perhatikanlah aku dan kamu, lalu dengan suasana tenang dan perlahan-lahan menundukkan kepala.

Melihat ini, Darius sedikit tersenyum, sekelompok orang tua yang tidak berguna.

Dia menatap Simon sekilas lalu mengerti dan bangkit berdiri.

“George, ini adalah rapat Fang’s Corp yang di dalamnya terdapat rahasia perusahaan, apakah tidak apa-apa jika membiarkan direktur Jin berpatisipasi di dalamnya?”

Lucas melihat ke arah Darius dan tersenyum, “Paman, apakah anda sengaja mengatakan ini? Bukankah direktur Jin termasuk sebagian dari keluarga Fang.”

Simon dan Darius tidak menyangka jika dia akan membantu Theo untuk berbicara dan seketika wajah kedua orang ini berubah.

Selanjutnya terdengar Lucas berkata: “Sepertinya kalian tidak tahu topik hari ini adalah membahas kerjasama dengan Jin’s Corp, tentu saja direktur Jin akan berada disini.”

Bekerja sama dengan Jin’s Corp?

Hati Simon dan Darius sedikit terkejut tetapi tidak terpancar dari raut wajah mereka.

Darius tersenyum, “Ternyata untuk urusan ini, ini adalah kesalahpahaman ayahku.”

Sebuah kata salah paham.

Dengan mudahnya menutupi keinginan mereka.

Tidak membuat keinginan mereka.

“Kakak, aku merasa paman tidaklah salah paham, melainkan mempunyai maksud tersembunyi kepada direktur Jin.” Wajah Lucas dipenuhi dengan senyum tetapi membuat punggung orang lain merasa kedinginan.

“Kamu berpikir terlalu banyak, ayahku tidak mempunyai maksud begitu.” Darius menyingkirkan senyumannya dan melihat dengan dingin ke arahnya lalu berkata kepada George : “Kita tidak memiliki pendapat lain, mari kita mulai rapatnya.”

George melihat matanya dan tidak berkata kemudian lalu langsung memulai rapat ini.

Seperti yang dikatakan oleh Lucas rapat kali ini memang ada hubungan kerjasama dengan Jin’s Corp.

George menjelaskan bahwa Fang’s Corp akan memfokuskan kerjasama kuartal proyek bioteknologi dengan Jin’s Corp terutama tentang pengembangan teknis produk biologis.

Setelah para direktur mendengarnya lalu setiap mata orang disini menjadi cerah dan harapan yang tinggi.

Sebaliknya apa yang dikatakan oleh George membuat Lucas memberikan beberapa pertanyaan.

“Sekarang perushaan bioteknologi sangatlah banyak, apakah kalian berpikir kita bisa?”

George tersenyum datar, “Jika ada investasi maka ada resiko dan sejujurnya ketika aku memutuskan untuk bekerjasama dengan Jin’s Corp maka aku yang akan bertanggung jawab menanggung resiko ini.”

Dengan kata lain jika kerjasama itu sukses maka mereka akan mendapatkan bunganya.

Jika gagal maka George sendirilah yang menanggung semuanya.

Ini adalah hal yang baik dimana tidak akan ada orang yang keberatan.

Simon dan Darius saling menatap, kedua saling berkedip.

“Aku masih belum percaya.” Simon berkata

George melihat ke arahnya, “Jadi bagaimana bisa membuat paman percaya?”

“Surat perjanjian.”

“Surat perjanjian?” George melebarkan matanya besar-besar.

“Benar, jika itu gagal maka kamu harus mengundurkan diri dari jabatan direktur utama.”

Begitu kata ini keluar, membuat semua orang terkejut.

“Paman, bukankah ini sama saja dengan jatuh ketimpa tangga?” Meskipun Lucas berkata begitu tetapi hatinya juga sama senangnya.

Jika benar George membuat surat perjanjian maka pada saat dia gagal, dia harus menyerahkan Fang’s Corp dan dirinya sendiri juga memiliki kesempatan.

Awalnya dia berpikir George tidak akan setuju, tetapi siapa sangka sebuah kata setuju diutarakan.

“Baik, aku setuju.”

Theo tampak tenang dan melihatnya, sambil menaikan sudut bibirnya.

Keluarga Fang selamanya adalah orang yang pintar dalam mencari kesempatan untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi sayangnya perkiraan mereka ini akan gagal.

Karena kerja sama kali ini pasti berhasil dan tidak akan gagal.

George menyuruh asistennya untuk mencetak surat perjanjian lalu dengan tanpa ragu menandatanganinya dengan namanya sendiri.

Setelah menandatanganinya, dia mengangkat kepalanya melihat ke arah perkumpulan itu dan menaikan bibirnya, “Hadirin sekalian, apakah ada pertanyaan lain?”

Hati Simon dengan cemas dan berlari untuk melihat dengan jelas apakah sudah George sudah menandatangani surat perjanjian dan memperlihat sebuah senyuman.

“George, karena kamu telah menandatanginya, maka kita semua akan percaya benar semuanya?”

Dia memalingkan wajahnya untuk bertanya pendapat orang lain.

Beberapa orang lain dengan segera menjawabnya: “Ya, kami semua mempercayaimu.”

George bangkit dan melihat mereka seakan-akan memprovokasi mereka, “Sampai disini saja kita tutup rapat ini.”

“Adik ipar, mari kita pergi.” Dia memalingkan kepalanya dan berkata kepada Theo.

Theo menganggukkan kepalanya.

Keduanya berjalan keluar dari ruangan rapat ini.

Melihat mereka pergi, dengan bangganya Simon melihat Darius dan berkata : “Kelihatannya George itu memang bodoh, dengan gampangnya dia menandatangani surat perjanjian ini.”

Darius tersenyum dingin, “Jika dia berani menandatangani, maka kita juga berani menjatuhkan dia dari kedudukannya.”

“Jadi kita akan melakukan apa?”

Darius melihat sekilas Lucas yang belum pergi, “Kita bicarakan pada saat pulang.”

Melihat Simon dan Darius yang pergi, Lucas juga berdiri lalu menyipitkan matanya yang penuh dengan energy.

Pasti si Darius mempunyai rencana yang jahat.

Namun belum diketahui siapa yang bakal jadi pemenangnya.

...

Setelah kembali ke kantornya, George menghelakan nafas panjangnya dengan tenang dan membalikan tubuhnya.

“Adik ipar, menurutmu apakah pilihan yang tepat aku menandatangani surat perjanjian itu?”

“Tanda tangan atau tidak, apakah ada bedanya?” Theo malah balik bertanya

George tersenyum, “Tidak ada bedanya, tidak peduli di tanda tangani atau tidak, mereka juga tidak akan melepaskanku jadi tidak ada bedanya menandatanganinya yang jelas aku tidak akan kalah.”

“Percaya diri adalah hal yang terbaik.” Theo berjalan kemudian duduk dan mengangkat matanya, “Aku akan membiarkan Alex bernegosiasi denganmu lebih spesifik lagi tentang perusahaan.”

“Baiklah.”

George merenung sejenak dan bertanya: “Adik ipar, besok malam ada sebuah pesta amal, maukah kamu mengajak adik untuk mengikuti acaranya?”

“Tidak.” Theo menolaknya.

Kedatangan dia ke Kyoto kali ini adalah untuk menemani Scarlett, dia tidak ingin melibatkan dirinya di dalam kekuasaan di Kyoto.

“Sebenarnya...” George yang duduk di seberangnya dengan ragu melanjutkan berkata : “Aku ingin mengambil kesempatan ini untuk memperkenalkan Scarlett bahwa dia adalah termasuk keluarga Fang.”

Theo merenung sejenak dan menganggukan kepalanya, “Baiklah, aku akan kembali untuk memberitahu Scarlett, jika dia setuju aku juga tidak keberatan.”

“Terima kasih adik ipar.”

Sejujurnya hati George sedikit egois, dia ingin semua orang mengetahui kerjasama Fang’s Corp dan Jin’s Corp jadi kedepannya akan bermanfaat untuk bisnisnya.

Theo tidak berlama-lama Fang’s Corp dan dengan cepat meninggalkannya.

Setelah tibanya di kediaman Fang kemudian dengan waktu yang tepat dia bertemu dengan Olivia dan Scarlett untuk bersiap-siap keluar dari rumah.

“Kamu sudah pulang.” Scarlett menatapnya dengan heran.

“Iya.” Theo melirik-lirik kotak makan yang mereka bawa, “Aku akan mengantar kalian ke rumah sakit.”

“Kamu belum makan siang bukan? Cepat masuk dan makanlah, kita pergi sendiri saja.” Olivia berkata.

“Tidak apa-apa, aku tidak lapar.”

Theo mengambil barang yang ada di tangan mereka lalu berbalik dengan langkah yang besar dan berjalan keluar.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu