Innocent Kid - Bab 826 Manis Sekali

Walaupun ia sudah menebaknya sejak awal, namun Theo Jin tetap saja tersenyum dingin ketika mendengar nama Buckland.

“Ia masih saja tidak mengubah sifat keras kepalanya.”

Setelah menjawab singkat dengan datar, alis matanya yang menawan kemudian terlihat sedikit meninggi.

Orang seperti Buckland ini benar-benar seperti ular berbisa yang tersembunyi dalam kegelapan, yang bersiap-siap untuk menggigitnya kapan saja.

KG juga ikut mengerutkan alisnya ketika melihat ekspresi Theo Jin.

Mereka kini sedang berada di daerah kekuasaan Buckland, mereka tentu saja tidak akan merasa terlalu nyaman dalam bertindak, jika mereka kini berada di dalam negeri, mereka tentu saja tidak akan mengkhawatirkan keterlibatan Buckland.

Namun permasalahan yang kini sedang mereka hadapi adalah mereka tidak memiliki satupun identitas diri Scarlett Jiang dalam genggaman mereka.

Mereka tentu saja tidak akan bisa pergi meninggalkan tempat ini tanpa adanya identitas diri.

“Leon Fu,”sambil menggertakkan giginya, Theo Jin kemudia perlahan mengatakan namanya.

Jika bukan karena Leon Fu yang sudah membawa dokumen identitas diri Scarlett Jiang pergi, maka mereka tidak perlu bersikap berhati-hati seperti ini.

Rasa cintanya sudah terlalu mengerikan, ia melukai orang-orang dari pihak Scarlett Jiang yang berada dalam kamp, bahkan mengambil dokumen identitas diri Scarlett Jiang, dan membuat langkah mereka menjadi sangat terbatas.

“Perhatikan orang-orang dari pihaknya untuk kedepannya, usahakan untuk cari cara mendapatkan kembali barang tersebut, karena pilihan yang paling aman adalah pergi meninggalkan tempat ini.”

Perintah Theo Jin sambil megelus alisnya.

Sebelum bisa pergi, ia hanya bisa bergerak selangkah demi selangkah dan memperhatikan situasinya.

“Baik,”KG menundukkan kepalanya dan menyetujuinya, ia pun akhirnya pergi setelah Theo Jin tidak memberikan tugas lainnya.

Theo Jin kembali ke kamarnya dan melihat Scarlett Jiang masih sedang mandi, sehingga ia pun kemudian berjalan ke hadapan jendela yang menjangkau permukaan lantai.

Setelah dua menit berlalu, Scarlett Jiang melangkah keluar dari kamar mandi yang dipenuhi oleh kabut dari uap panas, kedua pipinya terlihat sedikit memerah, jubah mandinya yang panjang terlihat terjatuh dan memperlihatkan kaki kecilnya yang putih cerah seperti porselen.

Rambut panjangnya terlihat sedikit basah dan meneteskan air yang jatuh ke permukaan lantai dan memantulkan percikan air.

“Theo,”Scarlett Jiang melihat ke arah bayangan tinggi besar yang sedang berdiri di depan jendela dan memanggilnya dengan suara lembut.

Theo Jin berpaling dan meliaht seorang wanita kecil yang berdiri dengan wajah lembut dan berada tidak jauh darinya, ia pun tersenyum, rasa kesal yang sebelumnya terus memenuhi pikirannya itu pun langsung hilang dalam sekejap.

Ia berjalan ke depan hadapan Scarlett Jiang, mengambil handuk yang berada dalam genggamannya, lalu mengeringkan rambutnya dengan lembut.

“Keluar setelah kamu mengeringkan dirimu lain kali, jika tidak, kamu akan mudah masuk angin,”Theo Jin mengeringkannya sambil tidak lupa untuk memperingatkannya.

Ia selalu saja senang sekali keluar dengan rambutnya yang masih basah, keadaan tentu saja akan memburuk jika sepoian angin dingin tidak sengaja berhembus.

Scarlett Jiang berdiri diam, lalu tersenyum ketika mendengar ucapan Theo Jin.

Sejak mereka berdua bersama, Theo Jin semakin mengkhawatirkan bahwa CEO Jin yang dikenal oleh orang luar itu mungkin dua orang yang berbeda dengannya.

“Sudah, duduk saja, aku akan mengeringkan rambutmu,”Theo Jin melihat tatapan Scarlett Jiang yang senang itu, sehingga nada bicaranya pun terdengar semakin lembut.

Rambut Scarlett Jiang berada dalam kondisi yang sangat baik, benar-benar sehalus dan selembut sutra.

Setelah menarik Scarlett Jiang untuk duduk di pinggir tempat tidur, Theo Jin kemudian mencolokkan pengering rambutnya, menyalakannya, jari panjangnya mulai menyisiri rambutnya, tatapannya terlihat sangat serius, seakan-akan sedang melaksanakan sebuah hal yang sangat penting.

Setelah rambutnya kering, wangi dari rambutnya yang baru saja dikeramas pun dapat tercium semakin jelas.

Aromanya yang bercampur dengan aroma spesial dari tubuh Scarlett Jiang itu memenuhi penciuman Theo Jin, dan membuat hatinya merasa sedikit lebih hangat.

“Apakah sudah selesai,”Scarlett Jiang merasa bahwa ia sudah berhenti bergerak, sehingga ia pun perlahan bertanya kepadanya.

Suaranya yang terdengar disertai oleh suara hidungnya itu membuatnya terdengar semakin manis.

Theo Jin tersenyum sejenak, suara rendahnya yang terdengar memikat itu membuat perasaan Scarlett Jiang bergemetar sejenak.

Theo Jin meletakkan pengering rambut yang berada dalam genggamannya, duduk di sampingnya, lalu menatap matanya yang berkaca-kaca.

Scarlett Jiang memiringkan kepalanya dengan perasaan tdak emngerti, lalu mengedipkan matanya dan beratanya,”Ada apa?”

“Tidak apa-apa,”Theo Jin tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Ia tidak ingin membuat Scarlett Jiang khawatir karena masalah yang mengesalkan itu, permasalahan ini hanya perlu diketahui oleh dirinya sendiri, ia berharap wanita kecil yang berada di sisinya ini dapat terus hidup tanpa rasa khawatir.

Namun Scarlett Jiang memiliki perasaan yang cukup sensitive, ia dapat merasakan suasana hati lelaki yang berada di depan hadapannya ini sedang kurang baik, sehingga ia pun tersenyum, tersenyum dengan sangat amat manis.

Ia tidak tahu apa yang dapat ia lakukan untuk membantunya, ia bahkan mungkin hanya membuatnya semakin repot.

Hal yang dapat ia lakukan hanyalah membuat Theo Jin tidak perlu merasa khawatir karena dirinya, dapat mengurusi masalah lain tanpa sedikitpun rasa ragu.

Ketika melihat Scarlett Jiang yang berada di hadapannya, perasaan Theo Jin yang lembut pun perlahan terbuka, tangan besarnya menahan bahunya, ia kemudian menundukkan kepalanya dan menciumnya.

Scarlett Jiang terkejut, tubuhnya perlahan melemas, ia lalu berinisiatif untuk merangkul lehernya dan hampir meringkuk dalam pelukannya.

Setelah cukup lama, pada saat Scarlett Jiang sudah merasa kesulitan menarik nafasnya, Theo Jin kemudian melepaskannya dengan rasa kurang rela.

Wajah Scarlett Jiang terlihat memerah, telinganya juga ikut mmerah, telinganya yang menawan membuatnya merasa tidak tahan dan ingin menggigitnya sejenak.

Theo Jin berpikir seperti itu, juga bertindak seperti itu.

Ia menarik wanita kecil itu ke dalam pelukannya, perlahan menunddukan kepalanya, lalu mengiggit telinganya dan meninggalkan bekas yang sedikit pudar.

Scarlett Jiang terkejut, lalu keluar dari pelukkan Theo Jin, tetapi akhirnya ia tahan kembali.

“Manis sekali.”

Setelah Theo Jin berbicara dengan suara yang rendah, Scarlett Jiang menundukkan kepalanya dalam pelukannya dan tidak ingin mengangkat kepalanya.

Jari lelaki tersebut perlahan mengelus bekas gigitanya tersebut, hingga ia akhirnya tercenganga.

Theo Jin menahan punggungnya dengan salah satu tangannya, lalu perlahan berbisik di samping telinganya,”Aku masih belum bisa membawamu pergi meninggalkan tempat ini.”

Jika ia hanya seorang diri, maka ia tidak akan takut orang lain menantangnya, ia bahkan merasa sedikit bersemangat.

Ia merasa tidak tenang hanya karena ia membawa Scarlett Jiang bersama dengannya.

Setelah seseorang memiliki sebuah kelemahan, maka ia akan mempertibangkan banyak hal.

Scarlett Jiang juga terkejut mendengarsuara Theo Jin yang pelan seperti ini, ia seakan-akan tahu bahwa ia sedang memikirkan sesuatu, ia lalu membalikkan tangannya dan menggenggamnnya, lalu berkata,”Tidak apa-apa, selama aku bisa bersama denganku, segala tempat terasa sama saja bagiku.”

Ketika mendengar suara Scarlett Jiang yang menjawabnya dengan lembut dan penuh dengan rasa percaya, Theo Jin pun langsung menekannya di atas tempat tidur.

Setelah bayangan gelap yang besar itu menekannya, Scarlett Jiang menatap tajam Theo Jin, ia merasa bahwa ada sesuatu yang hendak terjadi, ekspresi wajahnya terlihat semakin memerah, ia kemudian menyembunyikan dirinya dalam selimutnya, namun Theo Jin langsung menariknya keluar.

“Lett,”suara lelaki yang serak dan rendah itu berbunyi di samping telinga Scarlett Jiang.

Pakaian perlahan berjatuhan di atas lantai, cahaya bulan dari luar jendela bersinar mealui celah dari tirai, seakan-akan sedang memata-matai rahasia di dalamnya.

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku My Fate With You, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu