Innocent Kid - Bab 531 Konspirasi

Segera Scarlett Jiang tertegun, rasa kantuknya sirna, ia menoleh menatap Theo Jin.

“Kapan pergi? Berapa hari?”

Ekspresi Scarlett Jiang seolah tak rela berpisah, dan ia terlihat sedikit murung.

Theo Jin meletakkan hair dryernya dan dengan lembut mengusap-usap rambutnya dengan handuk, dan berkata: “Besok berangkat, tapi mengenai berapa lama, belum bisa dipastikan, mungkin agak lama.”

Ia tak memberitahu Scarlett Jiang perihal masalah ini, karena hal ini terlalu berbahaya dan ia tak ingin membuatnya khawatir.

Mendengarnya, Scarlett Jiang mengerutkan kening, ia berusaha membaca ekspresi Theo Jin, dalam hati ia merasa cemas.

“Kenapa begitu terburu-buru? Apakah ada masalah dengan perusahaan?”

Dari ekspresi dan nada bicara Theo Jin, ia bisa merasakan, ia pasti sedang menemui kesulitan.

Hatinya juga menjadi cemas.

“Tidak, hanya rapat bisnis biasa, apakah kau masih meragukan kemampuanku? Menurutmu aku tak bisa mendapatkan kontraknya?”

Theo Jin menggenggam jemarinya, dan mengusapnya dengan lembut, dan sengaja bertanya untuk mengalihkan perhatiannya dari masalah itu.

Scarlett Jiang menggeleng dan berkata: “Aku percaya kau sangat hebat, aku hanya merasa ini terlalu terburu-buru.”

Ia sangat mempercayai kemampuan Theo Jin dalam bidang bisnis.

Tak berlebihan jika dikatakan, jika ia menginginkannya, tak ada yang tak bisa didapatkannya.

Hanya saja kali ini ia merasa sedikit janggal.

Ia menatap Theo Jin dengan tatapan kosong, berusaha membaca sesuatu.

Melihat ekspresinya yang begitu serius, Theo Jin tersenyum dan mengangkat alisnya.

Ia bergumam: “Oh, sepertinya aku tidak cukup hebat, aku membuat istriku khawatir dan tidak puas, semua salahku.”

Nada bicaranya yang terdengar bercanda membuat Scarlett Jiang tak bisa memahami apa maksud sebenarnya.

Wajahnya memerah, dan ia memukulnya dengan bantal.

“Aku tak berkata seperti itu, kau yang salah menginterpretasikannya.”

Theo Jin tertawa kecil mendengarnya, dan meletakkan bantal itu.

Dengan tangan lebar, ia memeluknya dan berbisik di telinganya.

“Oh, kalau begitu apakah maksud istriku, dia sangat puas?”

Theo Jin meniupkan nafasnya yang tercium aroma mint ke telinganya yang sensitif, dan telinga Scarlett Jiang menjadi merah, ia mengulurkan tangan untuk mendorongnya.

Ia mengomel genit: “Aku tak mengatakannya, dan maksudnya tak seperti yang kau bayangkan.”

Melihat telinganya memerah, Theo Jin tertawa, dan Scarlett Jiang tak mendorongnya, sebaliknya menariknya ke tengah ranjang.

Mereka saling memandang, dan tubuh mereka mulai terasa panas.

Theo Jin dengan disiplin mengikuti anjuran dokter, ia hanya memainkan Scarlett Jiang secukupnya.

Dengan cara lain, biarkan ia mengakui kehebatannya.

.........

Saking terpesonanya, Scarlett Jiang tak lagi memikirkan apa yang salah.

Keesokannya, Scarlett Jiang begitu kelelahan hingga tak kuat bangun.

Dengan setengah sadar, ia mendengar gerak-gerik Theo Jin.

“Lett, aku berangkat.”

Keningnya dikecup dengan penuh kemesraan.

“Baiklah, cepatlah kembali.”

Ia bergumam, sambil setengah sadar, ia memeluk lehernya untuk beberapa saat, baru melepaskannya.

Theo Jin tersenyum, lalu turun, dan memanggil Levita Zi.

“Levita Zi, aku harus pergi beberapa hari, kau jangan pernah meninggalkan sisi Scarlett Jiang, jika terjadi sesuatu padanya, kau akan kupecat!”

Mata Theo Jin berkilat, menatap Levita Zi dengan tajam.

Saat itu, ia tak meminta pertanggungjawabannya, tapi bukan berarti ia telah memaafkannya.

Ini adalah kesempatan kedua dan terakhir.

Menghadapi tatapan dingin Theo Jin, Levita Zi menjadi tegang.

Ia menggigit bibirnya, dari matanya terlihat ekspresi takut.

Ia tak berani tak mematuhi perkataan Theo Jin.

Ia menundukkan kepala dan berkata lirih, “Aku mengerti, tenanglah.”

Matanya yang coklat tampak sedikit keruh.

Ia merasa sangat sakit hati.

Theo Jin segera mengalihkan pandangannya dari Levita Zi.

“Jika terjadi sesuatu, segera laporkan padaku.”

Setelah memberi perintah, ia segera pergi.

Di belakangnya, Levita Zi menatap punggungnya, ekspresinya terlihat sedih.

Lalu, ekspresi ini segera sirna digantikan oleh rasa iri dan dengki.

Kecemburuannya tumbuh bagaikan tumbuhan menjalar, tumbuh, menjalar, berputar memenuhi seluruh hatinya.

Ia mengepalkan tangannya, dan menatap ke arah kamar tidur.

Ini adalah saat terbaik untuk menyingkirkan Scarlett Jiang.

Beberapa saat kemudian, ia membulatkan pikirannya dan menelepon seseorang.

“Bawa ia pulang, jangan sampai ada orang tahu!”

Setelah mengatakan beberapa kata ini, ia segera menutup telepon.

Di sisi sana, Bella Jiang dibawa ke bandara.

Saat mengetahui bahwa Levita Zi lah yang menyuruhnya pulang, ia agak terkejut.

Dalam hati ia merasa cemas, sekaligus merasa senang.

Begitu ia turun dari pesawat, ia langsung memikirkan ayah ibunya, dan merasa sedih.

Tanpa memberinya kesempatan untuk bersedih, orang-orang suruhan Levita Zi langsung membawanya ke sebuah apartemen.

Malamnya, begitu menerima pesan dari bawahannya, Levita Zi segera menghampiri tempat dimana Bella Jiang berada.

Melihat Levita Zi, Bella Jiang tertegun, dalam hati ia agak takut, dan gemetaran.

Levita Zi menunjukkan ekspresi lembut, menghampiri Bella Jiang, dan menepuk-nepuk pundaknya.

“Jangan takut, apakah kau lupa, sekarang kita berada di sisi yang sama.”

Bella Jiang dengan canggung mengangguk.

“Kenapa tiba-tiba kau mengijinkanku pulang?”

Tanpa menahan diri, ia langsung menanyakan pertanyaan yang sejak tadi ingin ditanyakannya.

Levita Zi berkata pelan: “Sudah kubilang, aku ingin membantumu membalas dendam, sekarang kesempatanmu telah tiba, Theo Jin sedang pergi keluar negeri.

Saat ini Scarlett Jiang sendirian, dan kau punya banyak kesempatan untuk membereskannya.”

Kalimat ini membangkitkan emosi Bella Jiang.

Tatapan matanya menjadi penuh kebencian, ia mengepalkan tinjunya, menatap Levita Zi dan berkata: “Sungguh kesempatan yang bagus!

Kau ingin aku melakukan apa, tak peduli dengan cara apa, selama bisa membunuh Scarlett Jiang, aku rela mempertaruhkan nyawaku untuk membunuhnya!”

Ketika teringat ibunya dipenjara gara-gara Scarlett Jiang, kemarahan Bella Jiang meluap.

Ia sungguh ingin membunuh Scarlett Jiang!

Melihat ekspresi Bella Jiang, Levita Zi tersenyum.

Dengan sabar ia berkata: “Jangan terlalu senang dulu, walaupun kesempatan ini sangat jarang, tapi tidak mudah untuk mendekati Scarlett Jiang.”

Levita Zi ingin menggunakan orang lain untuk membunuhnya, dengan cara ini, maka ia takkan meninggalkan jejak.

Theo Jin tak akan mencurigainya.

Bella Jiang dengan tidak sabar bertanya: “Kalau begitu apa yang harus kuperbuat?”

“Sini, kuberitahu.”

Levita Zi melambaikan tangan, memanggil Bella Jiang mendekat, dan mereka berdua berkonspirasi.

Ia berbisik di telinga Bella Jiang: “Saat ini hubungan ayahmu dengan Scarlett Jiang sudah membaik, jika kau ingin mendekati Scarlett Jiang, kau harus mendatangi ayahmu dulu, agar mereka tidak mencurigaimu, dengan begitu...”

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu