Innocent Kid - Bab 617 Ace Terluka

Ketika memikirkan bahwa Scarlett Jiang tiba-tiba bisa berbohong kepadanya hanya karena pria itu, Leon Fu langsung menggenggam gelas yang dipegangnya itu dengan erat.

Apa dia jangan-jangan sudah tidak memiliki hak lagi untuk tahu sedang bersama dengan siapa istrinya itu sekarang?

Scarlett Jiang yang semakin dekat dengan Theo Jin itu bukanlah sebuah kabar baik untuknya.

Karena mereka memiliki perasaan untuk satu sama lain dulu, Scarlett Jiang pasti akan cepat menyukai Theo Jin kalau mereka sering berhubungan.

Dan kalau sudah seperti itu, dirinya tidak akan memiliki kesempatan apapun lagi.

Pria yang bernama Theo Jin itu benar-benar busuk, dirinya tiba-tiba bisa berkali-kali memanfatkan perasaan yang dimiliki Scarlett Jiang untuk Ace.

Dia tahu bahwa Scarlett Jiang tidak mungkin menolak Ace, karena itu dirinya bisa maju selangkah demi selangkah untuk memiliki Scarlett Jiang kembali.

Setelah mendengar pintu di lantai bawah itu tertutup, Leon Fu berjalan ke bawah tangga untuk menunggu Scarlett Jiang.

Theo Jin mengganti sepatunya di koridor, bersiap untuk naik ke atas.

Di waktu itu, Leon Fu tiba-tiba dengan santainya berkata: “Kenapa semalam ini baru pulang? Apa kamu pulang sendirian?”

Suara yang tiba-tiba terdengar itu membuat Scarlett Jiang terkejut sampai tangannya bergetar dan kado yang diberikan oleh Ace itu langsung terjatuh ke atas lantai.

Scarlett Jiang langsung mengambilnya dengan panik dan memasukkannya kembali ke dalam kotak.

Setelah menenangkan dirinya kembali, Scarlett Jiang barulah menjawab pertanyaan Leon Fu itu.

“Aku tadi mengobrol cukup lama dengan temanku, jadi pulangnya sedikit malam.”

Leon Fu tidak banyak bertanya karena tahu apa yang ingin dihindari oleh istrinya itu.

“Kamu pulang dengan selamat saja sudah cukup, untuk kedepannya, kalau kamu pulang semalam ini, kabari aku agar aku bisa pergi menjemputmu.”

Setelah melontarkan ucapan itu dengan datar, dia naik kembali ke atas.

Scarlett Jiang mengambil napas panjang setelah melihat pria itu masuk ke dalam kamar.

Perasaan gelisah itu benar-benar membunuhnya.

Setelah kembali ke dalam kamar, Scarlett Jiang memberikan kado dari Ace itu kepada Nesya sambil mengingatkan: “Ini adalah kado yang kakak buatkan khusus untukmu, mommy saja tidak se-special dirimu.”

Mendengar perkataan itu, Nesya langsung memeluk kotak kado itu dengan erat, seperti takut Scarlett Jiang akan merebut kado itu darinya.

Gadis kecil itu melihat Scarlett Jiang dengan wajah waspada dan dengan nada bicara seperti orang dewasa, berkata: “Ini adalah kado yang kakak berikan untuk Nesya, jadi Nesya tidak boleh membaginya dengan mommy, malam ini Nesya akan tidur sendirian, selamat malam mommy.”

Selesai berbicara, gadis kecil itu kembali ke kamar kecilnya sambil memeluk kado itu.

Kamar Nesya itu tidak lebih dari sebuah maninan yang dulu dibeli secara online, meskipun tidak besar, tetapi tempat itu cukup untuk seorang gadis kecil berumur dua tahun.

Scarlett Jiang tidak bisa menahan diri untuk tertawa kecil ketika melihat gadis kecil itu menutup kamarnya dengan rapat.

Gadis kecil yang biasanya tidak akan pernah tidur sendiri meskipun sudah dibujuk seperti apapun juga, hari ini tiba-tiba menjadi sangat berbeda dari biasanya.

Sepertinya Ace memiliki tempat yang tinggi dalam hatinya.

Setelah mandi dan menghapus rasa lelahnya selama hari itu, Scarlett Jiang berbaring di atas tempat tidurnya dan tidak lama kemudian, dirinya langsung tertidur dengan lelap.

Disisi lain, setelah sampai di rumah, Theo Jin mengepit Ace di antara kakinya sambil berkata dengan serius: “Ace, daddy tidak tahu kapan daddy akan pulang dari perjalanan bisnis kali ini.

Jadi kalau kamu ada masalah, ingat untuk pergi cari mommy, jangan pedulikan teman sekolahmu kalau mereka ribut, atau dirimu yang akan rugi, apa kamu mengerti?”

Ace mengangguk dan menjamin: “Daddy tenang saja, aku pasti akan menjaga diriku dengan baik, aku tidak akan membuat masalah apapun, dan aku akan mencari mommy kalau ada masalah, daddy juga harus hati-hati, cepat pulang.”

Theo Jin lalu bangun dan pergi ke ruang bacanya.

Ace berteriak dari belakang: “Selamat malam daddy!”

Setelah itu dia kembali ke dalam kamarnya, dan berbaring di atas tempat tidur seusai mandi.

Tidak lama kemudian, dia tertidur dan bermimpi, dalam mimpinya itu, mommy sudah mengingat dirinya kembali, lalu mereka berempat hidup bahagia sebagai sebuah keluarga.

Bagi Ace, tidurnya malam itu adalah sebuah tidur yang sangat indah.

Ketika Theo Jin sudah selesai merapikan seluruh dokumen yang diperlukannya untuk beberapa hari kedepan, waktu sudah sangat larut.

Setelah melihat jam, dia baru menyadari bahwa sudah waktunya untuk dirinya tidur.

Dia lalu memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper dan menutup koper itu.

Sosok Scarlett Jiang yang sedang sibuk itu langsung muncul di depan mata Theo Jin ketika dia duduk di sisi tempat tidur sambil melihat koper yang berdiri di atas lantai itu.

Sejak dulu, Scarlett Jiang yang selalu sibuk setiap dirinya akan pergi melakukan perjalanan bisnis, dan apakah dia yang sekarang juga akan membantu Leon Fu menyiapkan kopernya?

Tetapi, sekarang semua itu sudah tidak terlalu penting.

Theo Jin mengangkat selimutnya, masuk dan berbaring di atas tempat tidurnya, dan tidur.

Keesokkan harinya, pagi-pagi sekali Theo Jin sudah pergi ke bandara, sebelum pesawatnya berangkat, dia mengirimkan Scarlett Jiang sebuah pesan.

Hari sudah siang ketika Scarlett Jiang bangun.

Dia lalu meraih hpnya dengan refleks dan Scarlett Jiang langsung tertegun ketika melihat nama yang tertera di atas layar hpnya itu.

“Scarlett, aku pergi dulu, aku serahkan Ace untuk kamu jaga sementara waktu ini, Theo Jin.”

Setelah menatap cukup lama isi pesan itu, barulah Scarlett Jiang bangun.

Seperti biasanya, waktu berlalu dengan cepat ketika dia mengerjakan pekerjaannya.

Hanya saja Scarlett Jiang sedikit tidak fokus.

Sosok Ace terus muncul di depan wajahnya dari waktu ke waktu.

Wajah tertawanya, kedewasaannya, kepintarannya.

Seluruh sifat Ace itu diingatnya dengan sangat jelas dalam hatinya.

Dia juga tidak tahu apakah si kecil itu makan dengan baik sekarang atau tidak, belajar dengan baik atau tidak.

Tetapi dia menahan keinginannya untuk menghubungi Ace itu karena Theo Jin juga baru saja pergi.

Kalau seandainya Leon Fu tahu, dirinya mau tidak mau harus menjelaskan untuk waktu yang lama.

Scarlett Jiang melewati harinya dengan susah payah selama tiga hari kedepan.

Ace yang berada di sisi lain juga mengalami penderitaan yang sama, dirinya tahu bahwa mommy-nya itu memiliki kesulitannya sendiri.

Jadi dirinya terus menunggu dengan hati yang sedih, juga tidak berani begitu saja pergi mengganggu mommy-nya itu.

Scarlett Jiang sedang mencocokkan data laporan di kantor hari ini dan tidak tahu bagaimana ceritanya, angka-angka yang berada di depan hadapannya itu berubah menjadi sosok Ace.

Sosok Ace yang sedang mengomel kepadanya, bertanya kenapa dia tidak pergi untuk menjenguknya dengan wajah yang terlihat sangat menyedihkan.

“Kak Scarlett? Kak Scarlett?”

Scarlett Jiang baru tersadar setelah asistennya itu melambaikan tangannya beberapa kali di depan wajahnya.

“Oh? Kenapa?”

Melihat atasannya bengong seperti itu, asisten itu tidak bisa menahan dirinya untuk berkata: “Kak Scarlett, kakak pasti kurang istirahat kan? Aku sudah memanggil kakak berulang kali, tetapi kakak tidak mempedulikanku.”

Scarlett Jiang menggeleng-gelengkan kepalanya untuk meluruskan pikirannya, lalu bertanya: “Tidak, aku sedang memikirkan sesuatu tadi, ada apa?”

“Ini adalah rencana kerja sama yang baru, coba kakak lihat apa ada kesalahan atau tidak.”

Ucap asisten itu sambil memberikan dokumen itu kepada Scarlett Jiang.

Setelah melihat dokumen itu untuk beberapa saat, Scarlett Jiang merasa dirinya benar-benar tidak bisa fokus lagi dengan pekerjaannya, dia tiba-tiba merasa gusar dan gelisah.

Dia lalu berkata kepada asistennya: “Aku akan mengurus dokumen ini setelah aku kembali, aku sekarang ada urusan dan perlu keluar sebentar.”

Scarlett Jiang langsung pergi meninggalkan kantor setelah menyelesaikan ucapannya.

Dia melirik hpnya dan melihat waktu masih pagi, Ace seharusnya belum pulang sekolah.

Setelah pergi untuk membeli beberapa makanan ringan kesukaan Ace, Scarlett Jiang pergi ke sekolah si kecil itu.

Dan tanpa disangka-sangka, dia langsung mendapatkan kabar buruk ketika sampai di sekolah.

Guru di sekolah itu langsung memanggil Scarlett Jiang setelah melihat sosoknya di sana dan memarahinya: “Ada apa dengan kalian ini? Semuanya tidak dapat dihubungi, apa kamu tahu kalau Jacob sekarang berada di rumah sakit?”

Scarlett Jiang memandang guru itu dengan wajah tertegun karena terkejut mendengar perkataannya, lalu dengan wajah termenung, dia bertanya: “Yang ibu maksud itu benar-benar Jacob Jin kan?”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu