Innocent Kid - Bab 512 Akhirnya Kamu Datang

Untungnya toko obat tidak jauh dari kantor polisi, Scarlett Jiang dengan cepat kesana, dan Collin Mo masih ada.

Collin Mo melihat dia datang, mendekatinya dan berkata, “Kamu kemana?”

Scarlett Jiang menghela nafasnya, dengan jelas terlihat cahaya tatapan kebaikkannya.

“Aku lihat wajahmu ada sedikit luka, lalu pergi membeli obat, tolong izinkan aku mengobatinya.” Scarlett Jiang menenteng plastik ditangannya, menengok keatas melihatnya, bibirnya pun tersenyum.

Lagian Collin Mo terluka karena dia, hatinya tetap merasa tidak enak.

Dia berdiri didepan pintu, memakai pakaian sederhana yaitu kemeja putih dengan celana panjang, tatapannya tertuju kepada wajahnya, wajahnya sangat halus dan teratur.

Rambut Collin Mo tertiup angin, ada beberapa helai rambut jatuh didahinya. Sepasang mata hitamnya terpancar senyuman, membuat orang merasa tenang dan indah.

Melihat Scarlett Jiang tersenyum, Collin Mo menjadi hilang arah.

Berdiam beberapa saat, Collin Mo segera mengambil kembali tatapannya, lalu terbatuk dengan canggung.

Melihat Scarlett Jiang membawa plastik ditangannya, dia bergeleng dan menolak:”Tidak perlu, luka kecil ini, tidak terlalu mengganggu.”

Collin Mo berkata dan ingin pergi, Scarlett Jiang menghalanginya.

“Bagaimana bisa begitu, ini bisa menyebabkan bekas!”

Baru saja selesai berbicara, Scarlett Jiang menarik Collin Mo untuk duduk dikursi terdekat, mengeluarkan barang yang ada didalam plastik itu.

Rambut Scarlett Jiang tertiup angin mengenai wajah Collin Mo, dia dengan tidak enak untuk bergerak.

Ini bukan pertama kalinya dia berinteraksi dengan wanita secara dekat.

Sedikit luka kecil ini kalau dulu, dia biasanya akan mengabaikannya.

Tidak jauh darisana, beberapa polisi memperhatikan gerakan itu, melihat dia dan menaikkan alisnya, sambil tersenyum mengejeknya.

Semua di lototinya dan bubar.

Saat itu Scarlett Jiang merasa ada sedikit tidak enak, lagian dia sudah berkeluarga.

Kalau dibalik dia yang diobati oleh seorang pria, takutnya akan mendatangkan bencana.

Melihat Collin Mo menjadi merah telinganya, Scarlett Jiang berkata dengan sedikit canggung:”Bagaimana, kalau kamu obati sendiri, aku bantu pegang obatnya.....”

Saat Collin Mo mendengar itu, dia langsung bingung.

“Aku bisa sendiri.”

Dengan dinginnya berkata, Collin Mo mengambil kapas yang ada ditangannya, lalu meletakkannya diwajahnya.

Tetapi didepannya tiba-tiba muncul sebuah cermin, memperlihatkan tempat luka diwajahnya.

Matanya melihat Scarlett Jiang tersenyum kepadanya, dia sedang memperlihatkan cermin dandannya kepadanya.

“Terimakasih.” Collin Mo tersenyum sambil berterimakasih kepadanya.

Scarlett Jiang tersenyum dan diam, mengulurkan tangannya menunjuk tempat luka diwajah Collin Mo, dengan sopan berkata. “Kearah kanan sedikit, disana tidak kena.”

“Ini buat kamu, ditempelin, bisa menghindari kuman.” Scarlett Jiang berkata sambil memberikan plester kepadanya.

Collin Mo melihat plester yang lucu itu, sambil tersenyum.

Ini tidak sesuai karakternya!

Kalau menempelkan ini, bisa jadi akan diketawai orang-orang itu.

“Astaga, yang biasa itu sudah habis, jadi sembarangan ambil, kalau kamu tidak mau, yasudahlah......”

Melihat Collin Mo yang kebingungan, Scarlett Jiang langsung mengambil kembali plesternya dengan canggung.

Collin Mo malah mengangkat tanganya mengambil barang itu dari tangan Scarlett Jiang, lalu berkata, “Tidak apa.”

Disaat itu, pintu kantor polisi itu dibuka oleh seseorang, seorang dengan suara yang tidak asing terdengar.

“Scarlett!”

Mendengar itu, Scarlett Jiang dengan cepat berdiri, dengan senangnya menghadap orang itu.

Saat itu, Collin Mo mengerti melihat wajah bahagianya itu, senyumannya terbuka lebar.

Tidak lagi menggunakan senyuman yang sopan, tetapi adalah senyuman yang dari dalam hati.

Sama seperti bunga yang sedang bermekaran, seluruh orangnya ceria.

Dia dengan penasaran mengangkat kepala melihat orang itu.

Lalu melihat seorang pria yang berbadan besar, tiga langkah menuju Scarlett Jiang.

Kemudian, keduanya saling berpelukan, seperti saling tidak bisa melepaskan.

Rasa ketakutan dan kehilangan itu muncul, membuat orang disekitarnya tertarik melihatnya.

“Theo, akhirnya kamu datang.” Scarlett Jiang terdengar sudah kelelahan, suaranya seperti sudah mau menangis.

Dia memegang erat baju Theo Jin.

Baru saja menenangkan diri, saat itu juga muncul perasaan takut, lalu bergemetaran.

Sebenarnya, dia benaran sedang ketakutan, semua ketenangannya itu buyar, ketika melihat Theo Jin, dan kepanikannya muncul.

Didepan dia, dia selamanya tidak perlu berpura-pura.

Hanya dengan mencium aroma Theo Jin saja, akan membuat dia tenang kembali.

Saat sudah bertemu dengannya, Theo Jin membungkukkan badan, meraba wajah Scarlett Jiang, memeriksa apakah ada luka.

Lalu dengan tegang bertanya:”Kamu ada apa-apa tidak, mereka memukuli kamu? Ada luka tidak?”

Saat mendengar Scarlett Jiang disandra, Theo Jin langsung kehilangan akal budi, berlari kesana tanpa mempedulikan segalanya.

Theo Jin dengan mata yang memerah, seperti hewan liar, mengeluarkan seluruh keganasannya, membuat orang takut.

Seperti kehilangan kendali.

Sepanjang jalan, sampai bernafas pun terasa sakit, membuat paru-parunya terluka, terasa seperti sudah mau mati.

Melihat dia begitu kesakitan, Scarlett Jiang dengan cepat memegang tangan Theo Jin, menenangkan dia berkata:”Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, ada polisi yang menolong aku.”

Theo Jin mendengar itu, tubuhnya perlahan mulai tenang, dengan dinginnya memegang erat tangan Scarlett Jiang.

Setelah tegang itu, mengikuti arah matanya ingin berterimakasih kepada orang yang dia maksud.

Pandangannya pas dengan Collin Mo berada.

Keduanya saling menatap, tatapannya mulai berubah perlahan.

Collin Mo melihat keduanya saling dekat, sangat penasaran apa hubungan keduanya.

Saat itu, dia melihat wajah Theo Jin, dengan sedikit gemetar.

Wajah Collin Mo ini seperti tidak asing baginya, berita tentangnya, sudah ada ditempelkan dijalan besar dan jalan kecil.

“Kamu Theo Jin?” dia mengerutkan keningnya, bertanya kepada Theo Jin.

Theo Jin berjalan mendekat, dengan penasaran bertanya kembali.

“Oh? Kamu kenal dengan ku?”

“CEO Jin’s Corp, dengan umur yang masih muda sudah berada diatas kejayaan, aku rasa disini tidak ada yang tidak kenal denganmu kan?” Collin Mo bernafas dengan susahnya.

Selesai berbicara, situasi itu menjadi lebih dingin.

Dia lahir dari keluarga kemiliteran, keluarga sangat tegas, kejujuran adalah yang utama bagi mereka.

Bagi orang yang berbisnis, tidak begitu ada rasa yang baik.

Terutama Theo Jin yang berbisnis besar ini, lebih tidak bisa lagi.

Saat melihat Theo Jin, sekalian melihatnya dengan teliti.

Theo Jin merasakan ada aroma musuh dari dalam diri Collin Mo.

Collin Mo sengaja, Theo Jin juga bukan orang yang mudah diatasi.

Dan dia juga tidak begitu tertarik dengan jabatan kemiliteran ini.

Wajahnya terpancar senyuman yang tidak begitu nyata, Theo Jin sengaja bertanya:”Benar juga, lagian orang kaya sepertiku ini adalah musuh negara.”

Keduanya saling dalam pembicaraan, terasa ada aroma obat.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu