Innocent Kid - Bab 856 Daddy Orang Jahat

Ekspresi Theo Jin tidak berubah, dengan datar berkata: “Berani naik pesawat menangkap orang, kamu mengira mereka adalah orang baik apa, pergi selidiki, anggap saja bekerja secara gratis untuk polisi saja.”

“Baik.” Alex Gu menjawab.

Di Italy yang tidak senang dengan tuan muda mereka, selain Buckland tidak ada orang kedua lagi.

Walaupun Leon Fu juga berada di Italy, tapi hal yang bisa Dia lakukan sangat sedikit.

Dan bisa melakukan sesuatu untuk Buckland, tangannya kurang lebih tidak akan bersih.

Sesuka hati menyelidiki, lalu sudah bisa menyelidiki keluar setumpuk masalah.

Sekalipun tidak ditembak mati, juga menunggu tinggal di penjara seumur hidup.

Scarlett Jiang dengan panik menunggu di dalam mobil, melihat Theo Jin berjalan keluar, segera mendorong pintu turun, menyambut.

“Kenapa begitu lama?”

Melihat tatapannya yang panik, nada bicara Theo Jin lembut, “Harus menjalankan prosedur,menunda sedikit waktu, membuatmu telah menunggu lama.”

Scarlett Jiang mengelengkan kepala, “Kamu tidak apa-apa sudah baik.”

Theo Jin menggandeng tangannya, membawanya duduk di kursi belakang, sesekali memukul punggungnya menenangkan.

“Telah panikkan, en?”

Scarlett Jiang hari ini terkejut tidak ringan, raut wajahnya terus sedikit pucat, sampai saat ini masih belum bisa kembali.

Theo Jin sangat kasihan, kepada beberapa orang itu semakin membenci, jari yang panjang dan kering, pelan-pelan menyentuh pipinya, mengerutkan kening berkata: “Kenapa raut wajah begitu pucat?”

Scarlett Jiang mengosok pipinya, kulitnya digosok sesaat olehnya, akhirnya sedikit memiliki warna darah.

Dia mengeluarkan sedikit senyuman berkata: “Aku pertama sekali melihat kamu memukuli orang seperti ini.”

Sangat menakutkan, tapi lebih banyak adalah khawatir.

Theo Jin merangkulnya dalam pelukan, menghibur berkata: “Kelak tidak akan lagi.”

Scarlett Jiang tidak berbicara, dua orang diam-diam saling bersandar.

Lewat beberapa saat, Scarlett Jiang baru mengangkat kepala, mata lembab, dengan khawatir berkata: “Kamu sering menghadapi masalah seperti inikah?”

Tidak waspada, lalu akan keluar setumpuk orang besar, tiba-tiba menyerang.

Kalau ada suatu hari, lawan terlalu licik, Theo Jin tidak hati-hati masuk dalam perangkapnya, bagaimana?

Dia tidak berani berpikir banyak, hanya merasa jantungnya sudah mengerut bersama.

Theo Jin sesekali mengelus kepalanya, “Tidak banyak, hanya ada beberapa kali saja.”

Mendengar perkataan, hati Scarlett Jiang menekan, mempertanyakan berkata: “Itu semua adalah orang seperti apa, musuh yang belakangan ini terus berlawanan denganmukah?”

“En,” Theo Jin dengan datar menjawab.

Scarlett Jiang langsung menegakkan tubuh dari dalam pelukannya, dengan buru-buru berkata: “Kalau begitu bagaimana, sekali tidak berhasil, mereka bisa tidak akan datang untuk yang kedua kalinya?”

Dia benar panik, sehelai rambut tidak hati-hati menempel di atas bibirnya, tapi Dia sama sekali tidak menyadari.

Theo Jin seketika tertawa, suara tawanya rendah merdu.

Dia mengulurkan tangan memindahkan beberapa rambut Scarlett Jiang, satu tangan memegang belakang kepalanya, kembali memasukkannya ke dalam pelukan.

“Dia ingin datang lalu datang, kamu lihat, mereka juga tidak bisa mengalahkanku.”

Wajah Scarlett Jiang menempel di dadanya, mendengar detak jantungnya yang bertenaga, hati yang tidak tenang, perlahan menjadi tenang.

Dan ditempat yang tidak kelihatan olehnya, senyuman di wajah Theo Jin sedikit demi sedikit disimpan, matanya gelap seperti malam hari.

Mobil sudah sampai di rumah Jin.

Tapi Scarlett Jiang malah tertidur bersandar di dalam pelukannya, Dia menyuruh supir turun, jangan bersuara, lalu dengan tenang menunggunya bangun.

Lewat hampir sepuluh menit, Scarlett Jiang membuka mata, ekspresinya tidak jelas.

Dia bukan duduk di mobilkah, kenapa tidak jalan lagi.

Di atas kepala datang sebuah suara, “Sudah bangun? Kalau begitu kita turunlah.”

Scarlett Jiang melihat keluar jendela, baru menyadari sudah sampai di rumah, mata habis bangun tidur menanyakan: “Kenapa tidak membangunkanku?”

Dalam matanya berair, berkabut, melihatnya sangat lucu.

Theo Jin tidak tahan, mengulurkan tangan mengelus ujung matanya, tersenyum berkata: “Melihatmu tidur begitu pulas, tidak tega.”

Wajah Scarlett Jiang memerah, dengan sibuk mengusap ujung bibirnya, takut saat tertidur ada mengences seperti itu.

Melihat gerakannya, Theo Jin tidak tahan tertawa pelan.

Scarlett Jiang memarahi melihatnya sekilas, membuka pintu turun, juga tidak menunggu Theo Jin, dengan langkah besar berjalan ke depan.

Ujung bibir Theo Jin muncul senyuman, satu tangan masuk ke dalam kantong, dengan santai ikut di belakang.

“Mommy!”

Dua buah suara yang jernih disaat yang bersamaan berbunyi, terus diikuti, dua bayangan tubuh satu besar satu kecil dengan cepat berlari datang.

Seperti dua bom kecil saja, menabrak ke arah Scarlett Jiang, Scarlett Jiang segera menjongkok ingin menangkap mereka.

Dia ditabrak melangkah mundur selangkah, tapi Dia sangat cepat sudah menstabilkan tubuh.

Mengeluarkan senyuman yang besar, lalu sekaligus memeluk dua anak kecil ke dalam pelukan.

“Mommy, Nesya sangat merindukanmu!”

“Aku juga, Ace juga sangat merindukan mommy.”

Dua anak kecil satu orang satu, mengantung di tubuh Scarlett Jiang, masih menggunakan kepala mengosok ke tubuhnya.

Di dalam suara yang kecil dipenuhi keterikatan dan kerinduan.

“Ace, Nesya, mommy juga sangat merindukan kalian.”

Dia masih belum pernah berpisah begitu lama dengan anak, dalam hati sejak awal sudah merindukan sampai khawatir, melihat mereka, dalam hati lalu seperti dipenuhi kapas saja, mata juga tidak tahan sedikit masam.

Tidak peduli diluar baik atau tidak, Dia masih paling menyukai tinggal di samping anak-anak.

Theo Jin berjalan datang, lalu menarik turun Ace dari tubuh Scarlett Jiang, Ace tidak mengikuti, dua kaki sekuat tenaga menendang.

“Patuh, mommy tidak bisa mengendong kalian berdua.”

Ace baru berhenti, tapi masih tidak rela melihat Nesya.

Dia juga menyukai pelukan mommy, tapi adik lebih kecil darinya, lalu memberikan pelukan mommy untuknya.

Malah Scarlett Jiang melihat tindakan Theo Jin, sedikit lucu.

“Tidak apa-apa, Ace masih anak-anak, aku bisa mengendongnya.”

Theo Jin mengenggam tangannya yang kosong itu, bersama dengannya sepuluh jari merekat dengan datar berkata: “Tidak perlu memaksa, Dia sudah tidak kecil lagi.”

Ace memuncungkan mulut, “Dadyy orang jahat.”

Yang memisahkannya dengan mommy, semuanya adalah orang jahat, daddy juga tidak terkecuali.

Scarlett Jiang mengendong Nesya bangkit, tersenyum, “Ace patuh, gandeng tangan daddy, mommy malam buatkan makanan yang enak untukmu.”

Mendengar perkataan, mata Ace berbinar, dengan bahagia berkata: “Masih mommy yang paling baik.”

Dari halaman rumah sampai ruang tamu beberapa jarak ini, dua anak terus mengoceh tidak berhenti.

Mereka cukup lama tidak berjumpa dengan Scarlett Jiang, dalam hati khawatir dan juga ketakutan.

Saat ini melihat orangnya, seketika tidak menahan, ada banyak perkataan ingin membaginya bersama mommy.

Chella Fang juga menunggu di depan pintu, melihat anak dan menantunya sudah pulang dengan selamat, sangat bahagia, raut wajahnya juga lebih banyak membaik dari sebelumnya.

Satu keluarga berkumpul di ruang tamu, berbincang masalah besar dan kecil beberapa waktu ini.

Saat ini, handphone Theo Jin berbunyi.

Dia melihat sekilas tampilan layar, berjalan sampai teras mengangkat telepon.

“En, sudah ada kemajuan? Baik, aku segera kesana.”

Theo Jin menutup telepon, wajah yang dingin jarang muncul ekspresi yang bahagia.

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku My Fate With You, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu