Innocent Kid - Bab 782 Siapa Orang Dibelakangmu

Dia meninumnya seperti ini membuat bartender merasa terkejut, bahkan hanya ada beberapa orang yang minum seperti itu.

Memang benar, dalam satu tegukan membuat Leon terbatuk dan tatapan matanya terlihat mengerikan.

Alkohol yang masuk kedalam tenggorokannya, membuat perutnya terasa panas.

Tetapi, yang membuat hatinya sakit itu bukan karena orang yang di dalam hatinya itu.

Tetapi bayangan ketika Scarlett pergi.

Didalam bayangan itu terlihat kepergian dan keasingan.

Sebuah sentuhan tak bertulang itu menyentuh punggungnya.

Bartender memberikan sebuah penghormatan kepadanya, wanita yang hebat ini, berani mencari gara-gara kepada orang ini.

Leon yang merasa perutnya tidak nyaman ini terasa ingin batuk bahkan tidak bisa lagi menghiraukan tangan yang menepuknya itu.

“Kasihan ya.”

Sebuah suara yang pelan ini terdengar ditelinganya, setelah membuat keributan di bar ini, bagi Leon semua ini terlihat seperti sebuah amarah yang meledak.

Leon mengangkat kepalanya, mengigit bibirnya sambil melihat wanita ini, “Kamu lagi!”

Wanita di depannya ini tersenyum lalu duduk disampingnya sambil memainkan rambutnya.

“Tentu saja ini aku, kamu mengira siapa yang akan menemani kamu disini? Scarlett, jangan bermimpi karena dari awal dia telah melepaskanmu.”

Mengingat kembali larangannya itu membuat amarah Leon kembali meledak, “Pergilah!”

Segera dia memecahkan botol yang yang ditangannya, Catherina yang tidak peduli ini hanya menghindari hal ini.

Setelah itu, masih dengan senangnya dia meminta bartender untuk membuat minuman yang ada ditangannya sambil berkata : “Kenapa, apakah aku benar? Tidak ada gunanya kamu marah denganku, orang yang merebur Scarlett dari kamu adalah Theo, jika kamu memang bisa rebutlah kembali.”

Leon sekarang sungguh tidak ingin mendengarkan namanya Theo, dengan tatapan yang mengelap itu dia berkata : “Jangan menyebutkan nama dia didepanku!”

Catherina mengangkat bahunya sendiri, “Kamu termasuk orang yang suka membohongi diri sendiri, aku pernah mengatakan jika kamu akan memiliki hari ini, kamu sendirilah yang terus bermimpi, apakah kamu mengira Scarlett menyukaimu, hehe.”

Melihat Catherina yang terus saja memprovokasinya, Leon seperti orang yang terkurung didalam penjara, di detik selanjutnya dia terlihat seperti ingin membunuh seseorang.

“Apakah kamu telah selesai berkata, jika sudah pergilah! Catherina kamu jangan menghabiskan kesabaranku!”

Catherina tersenyum dengan dinginnya : “Jika aku melihat kamu sekarang, kamu tidak bisa dibandingkan dengan Theo, segeralah kamu melepaskan semua ini, pantesan saja Scarlett tidak pernah menyukaimu.”

Suara benturan terdengar, Leon memecahkan botolnya dan melihat Catherina dengan penuh amarah.

“Catherina!”

Melihat amarahnya yang seperti itu, hati Catherina terasa bahagia, dengan sengaja kembali menuangkan minyak : “Aku mengatakan semua ini dengan jujur, dengan amarahmu disini, siapapun tidak bisa melihatnya, mungkin saja Theo sekarang telah mengetahui aku dan kamu.”

Wajah Leon itu terlihat mengalirkan sebuah air keluar.

Catherina sekali lagi memprovokasi dia, pada saat ini dirinya telah lupa jika Scarlett memang bukan miliknya.

Siapa yang terlebih dulu datang, memang Theo lah yang datang terlebih dulu.

Tetapi dia tidak bisa memikirkan itu terlalu banyak, di otaknya terus saja membayangkan Scarlett direbut oleh Theo.

Semua amarah itu berada ditubuhnya, pada saat ini di otaknya Leon hanya dipenuhi oleh amarah.

Semua ini karena Theo, semua ini karena keluarga Jin, jika bukan karena dia mungkin hingga hari ini Scarlett masih berada disisinya.

Dirinya sungguh membencinya!

Dia ingin membunuh pria itu!

Meluruskan kepalanya, kembali meminum alkohol ini.

Melihat dia yang penuh dengan kebencian itu, Catherina tersenyum dengan dalam.

Bencilah, semakin baik jika terus membenci.

Tetapi, karena Leon yang terus minum ini terlihat mengerikan.

Kemudian mengambil botol alkohol yang berada di tangannya dan berkata : “Apakah kamu hingga minum hingga mati, ini adalah alkohol yang tinggi dan sangat mematikan.”

Leon berusaha untuk mengambil kembali alkohol ini, “Berikan kepadaku!”

Sekarang Leon merasa cukup mabuk, dia bahkan melihat beberapa bayangan disini.

Membuang botol alkohol ini, Catherina berkata : “Leon kamu pikirkan kembali, jika kamu meminum ini hingga mati, siapa yang akan peduli dengan semua ini? Siapa yang akan menyakiti siapa? Siapapun tidak akan tersakiti, malah kamu membuat orang lain bisa dengan mudah merebut sesuatu, maka itu...”

Dia mendekati Leon dan berkata kalimat yang mengerikan.

“Yang harus kamu lakukan, adalah membalaskan dendam ini!”

Leon merasa perutnya, kemudian mencari sebuah tempat dan terdengar suara mutahan.

“Huek...”

Catherina yang merasa jijik ini pun menghindari Leon.

Leon dengan eratnya memeluk tong sampah ini dan dia berkata : “Kenapa begitu tidak berguna!”

Setelah Leon memuntahkan semua ini dirinya terasa lebih membaik.

Catherina memopoh dia ke sudut dan menuangkan sebuah air dingin untuknya.

Wajah Leon sekarang terlihat sangat tidak enak dilihat, seluruh dirinya terlihat begitu sedih.

Catherina terlihat tidak peduli dengan semua ini, dia hanya mementingkan dirinya.

“Jika kamu ingin membalaskan dendam aku bisa membantumu.”

Leon melepaskan dasinya, lalu melihat kearah Catherina : “Kenapa kamu membantuku? Sepertinya kamu ingin melakukan sesuatu disini.”

Catherina yang merasakan perkataannya Leon itu, tidak disangka jika orang ini masih terlihat sadar, pada saat ini dia terlihat baik-baik saja.

Sepertinya dirinya terlalu meremehkan Leon.

Pria ini memang dibutakan oleh cinta dan untuk sementara mungkin dia memang kehilangan akal sehatnya bukan tetapi dia terus tidak memiliki akal sehatnya.

Baru saja ingin membuka bibirnya, Leon kembali berkata, walaupun dengan wajah yang terlihat tidak menyenangkan tetapi pemikirannya terlihat jernih.

Dengan setiap kata dia berkata : “Kamu begitu ingin menghancurkan Theo, kenapa? Siapa orang dibelakangmu itu?”

Seketika hati Catherina terasa bingung, seluruh tubuhnya bergetar tetapi dia harus mematikan hal ini dan tersenyum : “Apa yang kamu katakan, aku hanya tidak suka melihat dia.”

Dia mengeluarkan tangannya menarik dasinya Leon sambil mendekatinya dengan bibir merahnya.

“Aku benci karena dia selalu memberikan wajah yang sombong, jujur saja aku lebih tertarik kepada orang seperti tuan Fu ini.”

Leon menghindari wajah dia itu lalu membuka tangannya, dengan jijiknya dia melepaskan dasinya itu ke tong sampah.

Dari matanya itu terlihat jika merasa jijik, hal ini membuat Catherina mengeraskan rahangnya.

Orang ini, lebih menyebalkan dari Theo!

Tetapi ketika mengingat kembali tujuan awalnya itu membuat dia tidak mengacaukan lagi.

“Leon, kamu harus memikirkan hal ini dengan seksama, setelah melewati desa ini, tidak akan ada toko ini lagi lagi, kamu...”

Belum selesai dia berkata, Leon kembali berkata, “Siapa orang dibelakangmu itu?”

Catherina merasa bibirnya mengeras : “Aku sudah katakan, tidak ada orang dibaliki ini, aku hanya tidak suka dengan Theo dan ingin membantumu saja.”

“Sudahlah jika tidak ingin berkata.”

Leon sudah malas mendengar semua ini, wanita ini sungguh menggangap dirinya itu bodoh.

Dia berdiri dan berjalan keluar.

Catherina menahan bajunya, lalu menatapnua.

Melihat dia yang tegap itu.

Tatapan matanya dan Leon bertemu, kemudian Leon mendorongnya sambil memutarkan tubuhnya.

Sambil berjalan sambil melepaskan jasnya dan membuang jas nya ke tong sampah.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu