Innocent Kid - Bab 529 Ingin Ia Menjadi Miliknya

Begitu menutup telepon, ekspresi Theo Jin langsung kembali dingin.

Sophia Kai mau tak mau mengagumi Scarlett Jiang, bisa membuat seorang pria begitu mencintainya.

Sementara seseorang seperti dirinya, sepertinya seumur hidup takkan memiliki kisah cinta yang indah.

Theo Jin membalikkan badan, dan dengan curiga bertanya: “Kau bilang seniormu adalah anggota World Elite League?”

Mendengar pertanyaan Theo Jin, Sophia Kai tertegun, ia tak mengerti kenapa Theo Jin begitu tertarik pada World Elite League.

“Hah? Benar, karena hasil penelitian kali ini, yang sangat penting bagi Negara E, sedang diincar orang, maka pangkalan menyuruh seniorku membawanya kembali ke organisasi.”

Theo Jin merenung, dalam hati merasa terkejut.

World Elite League, sudah lama ia tak mendengar ada yang menyebutnya.

Karena dulu ia juga adalah seorang anggotanya, tapi identitasnya disembunyikan rapat-rapat, maka orang luar takkan mungkin tahu.

Bahkan Scarlett Jiang tak mengetahuinya.

Hanya para petinggi organisasi yang mempunyai seluruh daftar anggotanya.

Orang yang bisa bergabung, semuanya pasti telah melewati pelatihan khusus, jika begitu, maka mungkin Sophia Kai tidak berbohong.

Setelah beberapa saat, Theo Jin berkata: “Aku akan memastikan hal ini, tapi saat ini aku ingin kau menjadi umpan agar orang-orang itu pergi menjauh, aku tak ingin Lett terancam bahaya.”

Sophia Kai mengangguk menyetujui, tapi mengingat saat ini keamanannya juga terancam, ia memberi suatu syarat pada Theo Jin.

“Tidak masalah menjadi umpan agar orang-orang itu menjauh, tapi dengan satu syarat, kau harus mengirim orang untuk melindungiku, karena kemampuan kelompok itu sangat hebat.

Bahkan bila kau tak memberitahukan posisiku pada mereka, setidaknya dalam 3 hari mereka pasti akan menemukanku disini, dan semua orang yang pernah berhubungan denganku, akan mereka bunuh. Maka aku berharap saat aku menjadi umpan untuk memancing mereka pergi dari sini, kau bisa menjamin keamananku.”

Theo Jin mengerutkan kening, ia tak ingin ikut campur dalam masalah rumit ini, tapi jika ia tak membantu Sophia Kai, keamanannya sendiri juga akan terancam.

“Baiklah, aku setuju, tapi aku hanya memberimu 2 hari untuk mengumpan orang-orang itu menjauh, selama 48 jam, bawahanku akan menjaga di sekitarmu, jika sampai batas waktu 2 hari kau belum membawa mereka menjauh, jangan salahkan aku.”

Setelah mengatakannya, Theo Jin segera pergi.

Sophia Kai menatap sosok Theo Jin yang melangkah pergi, ia mengepalkan tangannya.

Selain keamanan Scarlett Jiang, pria ini sama sekali tak mempedulikan masalah orang lain.

Jika bukan karena Scarlett Jiang, ia takkan pergi kesini untuk mencarinya.

Sebenarnya saat Sophia Kai tiba di Kota Bei, ia sempat berpikir.

Ketidaktertarikan Theo Jin ini palsu.

Ditambah lagi dengan kemampuannya, Sophia Kai sangat ingin ia menjadi miliknya.

Tapi yang tak diduganya, rupanya Theo Jin benar-benar mencintai Scarlett Jiang.

Ia sungguh iri, dan di saat yang sama, segera mengenyahkan pemikiran ini, saat ini yang tersisa hanyalah harapan.

Melihat sekeliling ke kamar yang kosong, Sophia Kai merasa kesepian.

Sejak kecil, ia telah dikelilingi oleh para jenius, yang terus mengontrolnya sampai ia tumbuh dewasa.

Hal ini membentuk karakternya menjadi angkuh, dan ia telah belajar membaca pikiran seseorang.

Walaupun dari luar ia terlihat begitu ramah, tapi di dalamnya sebenarnya ia masih merasa ialah yang terbaik.

Tapi keangkuhannya ini hancur berserakan setelah bertemu Theo Jin.

Begitu keluar dari kediaman Sophia Kai, Theo Jin segera menyuruh Alex Gu memesankan penerbangan yang paling cepat.

Istrinya menunggunya di rumah, dan Theo Jin tak ingin membuang-buang waktu.

Saat ia tiba di rumah, hari sudah senja.

Theo Jin berjalan masuk, dan kebetulan mereka sekeluarga sedang makan malam, Scarlett Jiang agak terkejut melihat Theo Jin.

Detik berikutnya, ia bergegas menghampirinya, dan bertanya dengan manja: “Kenapa kau baru pulang semalam ini, aku bertanya pada Alex Gu, dan katanya kau sedang pergi untuk urusan bisnis, kau membuatku khawatir.”

Setelah melewati begitu banyak hal, tentu Scarlett Jiang merasa ketakutan.

Melihat ia mengkhawatirkannya, Theo Jin tersenyum dan mengusap rambutnya, menenangkannya: “Tenanglah, suamimu takkan kenapa-napa.”

Melihat mereka berdua, Oscar Jin tak dapat menahan diri untuk menginterupsi.

“Kak, begitu pulang kau langsung lovey-dovey begini, membuat kami tak selera makan.”

Ibu Jin segera menepuk tangan Oscar Jin, matanya menatapnya dengan garang agar tidak bicara aneh-aneh.

Ace di sebelahnya juga membantah Oscar Jin: “Paman, jika kau cemburu, katakan saja. Aku merasa tak masalah Mommy dan Daddy seperti ini, aku menyukainya.”

“Ace, kau berani membantahku, lihat saja aku akan membereskanmu.”

Lalu, Oscar Jin hendak mengejar Ace, tapi Ibu Jin menghentikannya.

Setelah menatapnya sesaat ia berkata: “Sudah begini besar, masih saja berdebat dengan Ace, jika kau dan Devina sudah mantap, aturlah agar kita bisa bertemu, atau kita pergi menemui ibunya, terus menunda-nunda seperti ini juga tidak baik, hal ini juga akan menghindarkanmu dari terus-menerus menjomblo.”

Begitu mendengar rencana pertemuan, Oscar Jin segera terdiam.

Meskipun hubungannya dengan Devina Song sangat stabil, tapi untuk membawanya pulang, ia masih agak ragu.

Karena ia takut akan pernikahan.

Melihat tatapan Ibu Jin, Oscar Jin segera bergegas duduk di sampingnya dan menenangkan, “Ah, Bu, aku saat ini masih belum terburu-buru.

Dan juga kau sudah pernah bertemu dengan Devina Song, kau juga sudah tahu ia seperti apa, dan lagi keluarga kita segera akan bertambah seorang bayi, mana mungkin ada waktu untuk mengurus urusanku, dan juga aku tak terburu-buru, kita bicarakan nanti lagi saja.”

Mendengarnya, Ibu Jin menuding Oscar Jin dan berkata: “Kau ini, dulu bertemu dan sekarang bertemu mana bisa disamakan, dan lagi...”

Tanpa menunggu ibunya selesai berbicara, Oscar Jin memotong.

“Iya bu, bahkan hal dasar seperti ini pun kau harus mengurusiku, sebaiknya urus masalah kakakku saja.”

Ibu Jin tak dapat berkata-kata, setelah menepuknya lagi, ia tak mengatakan apapun lagi.

Setelah makan, Scarlett Jiang dan Theo Jin berjalan ke kamar.

Melihat perut mungilnya yang mulai membuncit, Theo Jin tiba-tiba merasa beban di pundaknya semakin berat.

Sejak saat ini, yang harus dilindunginya bukanlah Scarlett Jiang seorang.

Katanya saat seorang wanita sedang hamil, saat itu naluri keibuannya paling bersinar.

Kondisi Scarlett Jiang saat ini, sangat cocok dengan perkataan itu.

Karena sedang hamil, Scarlett Jiang tampak jauh lebih lembut.

Tiba-tiba, Theo Jin dengan hati-hati membaringkan Scarlett Jiang di atas ranjang, dan menempelkan telinganya ke perut Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang tersenyum melihat kelakuannya, dan berkata: “Sekarang ia belum mulai bergerak, apa yang bisa kau dengar?”

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu