Innocent Kid - Bab 567 Memori Lama Yang Tiba-tiba Teringat

Di sebuah hotel kelas atas di Negara X.

Scarlett Jiang berdiri di balkon menghirup udara, menikmati tiupan angin malam.

Perasaan seperti ini membuatnya merasa sangat nyaman.

Kali ini dia bisa datang ke Negara X, karena dalam beberapa waktu dekat, institut penelitian Leon Fu mengadakan rapat proyek penelitian di sini.

Mendengar kabar ini, Scarlett Jiang segera berkata ingin membawa Nesya pergi, berjalan-jalan berkeliling.

Beberapa tahun ini, dia selalu ingin membawanya liburan, namun selalu tidak ada waktu.

Kebetulan kesempatan kali ini jarang datang, dia tidak ingin melewatkannya.

Leon Fu tentu saja tidak keberatan, langsung menyetujuinya, bahkan berkata anggap liburan keluarga.

Mereka sudah mengunjungi beberapa tempat wisata di sini, bermain dengan sangat gembira.

Scarlett Jiang benar-benar tidak seperti keluar berlibur, lebih terlihat seperti orang lokal, sepenuhnya berbaur di sini, sedikitpun tidak merasa asing.

Negara ini, kota ini, seperti memiliki sesuatu yang menariknya.

Angin dingin bertiup melewatinya, kulit Scarlett Jiang merasakan hawa dingin membuatnya bersin.

Dia menggosok-gosokkan bahunya, memberi dirinya kehangatan.

Tidak disangka perbedaan suhu siang dan malam di sini sangat besar.

Siang hari masih sangat panas, malam hari mulai bertiup angin dingin.

“Apa kamu flu?”

Leon Fu mengernyitkan keningnya, berjalan menghampiri, melepaskan bajunya dan meletakkannya menutupi bahu Scarlett Jiang

Scarlett Jiang berdiri di balkon, menoleh dan tersenyum, membungkus lebih erat pakaiannya.

“Tidak, karena angin bertiup, sepertinya di sini lebih dingin dari Prancis.”

“Kalau begitu kembali ke kamar saja, kamu terlalu lama berdiri di sini, bisa sakit.” Leon Fu berkata mengingatkan.

Scarlett Jiang menggelengkan kepala, tatapan matanya jauh, memepertahankan posisi menatap.

Awan yang seperti api membara di kejauhan, memberikan langit warna merah api.

Melihat kota ini, muncul perasaan familiar di dalam hati Scarlett Jiang.

Seperti, dia pernah kemari.

Perasaan ini muncul tanpa masuk akal, namun juga sangat alami.

Di dalam memori yang dia punya sekarang, seharusnya dia tidak pernah datang kemari.

“Kenapa?”

Melihat Scarlett Jiang tidak bicara, Leon Fu bertanya melihatnya.

Samar-samar, hatinya merasa gelisah.

Sikap Scarlett Jiang hari ini membuatnya sedikit takut.

Dia juga merasakan, masa lalu Scarlett Jiang, sangat mungkin berhubungan dekat dengan kota ini

Karena ini dia baru tidak seperti seorang turis, dia dan Nesya berbaur sangat cepat, seperti hanya dia sendiri yang tidak cocok.

Reaksinya membuatnya sangat kalut.

Mungkin, tempat ini bisa memicu memori Scarlett Jiang.

Leon Fu memiliki perasaan, setelah datang ke sini, Scarlett Jiang tidak akan kembali dengannya.

“Tidak apa-apa.”

Scarlett Jiang tersadar, tersenyum, memalingkan tatapannya.

Dia menoleh bertanya pada Leon Fu : “Oh iya, apa besok kamu mau pergi?”

Dia tidak lupa Leon Fu datang kemari bukan untuk berlibur, masih ada urusan yang harus dilakukan.

Leon Fu menjawab dengan suara lembut : “Iya, mungkin akan pulang sangat malam, kalian jangan tunggu aku.”

Scarlett Jiang mengangguk, “Kamu pergi bekerja dengan tenang, tidak perlu mengkhawatirkan aku dan Nesya.”

Selesai berbicara, Leon Fu teringat sesuatu.

Takut membangunkan Nesya, dia berpesan pada Scarlett Jiang dengan suara rendah : “Ingat ajak Nesya pergi makan, ingin pergi bermain juga boleh, tapi kalian harus ingat selalu membuka GPS.”

Dia tidak ada, benar-benar tidak bisa melepaskan ibu dan anak ini dengan tenang.

Scarlett Jiang tertawa ringan, mengerti kekhawatiran Leon Fu.

Tidak tahan dia dengan nakal bertanya : “Kenapa? Kamu takut kami hilang?”

“Tidak boleh.”

Ujung bibir Leon Fu membentuk sebuah senyuman, melihat ekspresi Scarlett Jiang yang percaya diri, seperti mengungkapkan ketidakpercayaannya.

Scarlett Jiang memutar matanya tidak berkata apa-apa.

Tidak tahu mengapa, entah bagaimana kota ini memberinya rasa percaya diri.

Dia merasa walaupun dia memejamkan matanya, juga tidak akan tersesat!

Esoknya, Leon Fu bangun sangat pagi, bersiap pergi menghadiri rapat.

Melihat ibu dan anak yang sedang tidur pulas di dalam kamar, ujung bibirnya membentuk senyuman.

Dia menutup pintu kamar dengan hati-hati, setelah memastikan tidak ada hal lain, Leon Fu berjalan keluar.

Sampai tengah hari, Scarlett Jiang baru terbangun.

Begitu membuka mata dia melihat Nesya sedang menatapnya dengan matanya yang besar, melihat dia terbangun, langsung masuk ke dalam pelukannya.

“Mommy, Nesya lapar.”

Scarlett Jiang tersenyum pada Nesya, menjawab dengan sayang : “Baik, Mommy bawa kamu keluar makan.”

Kedua ibu dan anak itu membereskan kasur sebentar, lalu pergi ke jalan.

Melihat orang-orang berlalu lalang di jalan, perasaan familiar di hati Scarlett Jiang semakin menguat.

Dia menemukan sebuah restoran yang lumayan bagus dan membawa Nesya masuk.

Baru memasuki pintu, kepala Scarlett Jiang merasakan rasa sakit menusuk.

Scarlett Jiang mengernyit, dia mengelenggkan kepala, mengusir rasa tidak nyaman itu.

Dia memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela, memesan beberapa makanan.

Tidak tahu kenapa, dia selalu merasa dia pernah datang ke tempat ini dengan seseorang.

Jelas-jelas tempat ini asing baginya, namun rasa familiar di hatinya tidak bisa membohongi orang.

Nesya di depannya memutar matanya melihat ke sekeliling, sangat bersemangat.

10 menit kemudian, makanan yang Scarlett Jiang pesan sudah disajikan semua.

Melihat makanan di atas meja, Scarlett Jiang tanpa sadar mengernyitkan kening.

Ini seperti makanan yang disukai orang dalam memorinya, tapi makanan ini bukanlah kesukaan Leon Fu.

Dia juga sangat yakin orang yang muncul dalam ingatnannya, bukanlah Leon Fu.

Tubuh orang tersebut tinggi, bayangannya kabur.

Muncul dalam mimpinya berkali-kali, setiap kali dia ingin menyentuh tubuhnya, orang itu hilang seketika.

Rasa tidak nyaman di kepalanya, membuat Scarlett Jiang tidak memiliki selera makan.

Melihat rupa Nesya di depannya yang makan dengan lahap, Scarlett Jiang tersenyum.

Setelah kedua orang selesai makan, mereka berjalan-jalan di jalanan sekitar.

Berjalan sampai di depan toko gaun pengantin, Scarlett Jiang tanpa sadar menghentikan langkahnya.

Melihat model di jendela etalase, muncul sebuah perasaan aneh di hati Scarlett Jiang.

Tiba-tiba muncul beberapa gambaran di pikirannya, seperti dulu ada seorang pria berkata akan memberikannya gaun pengantin yang tiada duanya di dunia padanya.

Menjanjikan memberinya pesta pernikahan yang terbaik, orang tersebut berlutut di satu kaki, tangannya memegang sebuah cincin berlian, menatapnya dengan tatapan memuja.

Tapi pria ini...bukan Leon Fu.

Dengan cepat, muncul rasa sakit menusuk yang sangat menyakitkan pada kepalanya, Scarlett Jiang tidak bisa tidak berjongkok.

Kedua tangannya memeluk kepalanya, berharap dapat mengurangi rasa tidak nyaman ini.

Nesya di sampingnya sedang terkesima melihat gaun pengantin di depannya, sedikitpun tidak menyadari situasi Scarlett Jiang.

Nesya melihat di dalam ada orang yang sedang mencoba gaun pengantin, dia melepaskan tangan Scarlett Jiang, berlari masuk ke dalam toko.

Saat ini Scarlett Jiang kesakitan, mukanya putih pucat, bayangan di matanya menjadi ganda, kemeja yang dia pakai basah oleh karena keringat.

Merasa Nesya berlari meninggalkan sisinya, dia ingin pergi menarik Nesya, tapi tangannya sudah tidak memiliki tenaga apapun.

Rasa sakit semakin parah, Scarlett Jiang tidak bisa menahannya lagi.

Satu detik sebelum dia pingsan, mulut Scarlett Jiang masih meneriakkan nama Nesya.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu