Innocent Kid - Bab 363 Apa Kamu Bersedia Untuk Menjadi Istriku?

Dia kemudian berjalan ke sebelah tempat tidur itu dengan senyum lebar diwajahnya, lalu melepaskan kimono handuknya dengan satu tangan dan berbaring di sebelah Scarlett Jiang.

Scarlett Jiang langsung membuka matanya ketika merasakan tempat tidur di sebelahnya itu masuk ke dalam dan matanya langsung terarah ke dada kekar milik Theo Jin itu, lalu ketika pandangannya terarah ke bawah, dirinya tiba-tiba melihat……

Wajah Scarlett Jiang seketika memerah sampai ke telinganya, dia sangat ingin berputar menghadap ke sisi lain, tetapi Theo Jin tidak membiarkannya kesempatan itu sama sekali, pria itu lalu langsung mencium bibirnya.

Bibir Theo Jin yang terasa sedikit dingin itu benar-benar terasa berbeda dari tubuhnya yang terasa panas seperti bara api.

Tidak lama kemudian, Scarlett Jiang juga ikut terhanyut dalam serangan lembut pria itu, pandangan matanya mulai buram, tubuhnya juga perlahan-lahan berubah panas, dan detik berikutnya, menjadi sama panasnya dengan pria itu.

Theo Jin merasa sangat puas ketika melihat tubuh Scarlett Jiang penuh dengan tanda yang ditinggalinya.

……

“Mami! Mami, buka pintunya!”

Keesokkan paginya, suara Ace itu membangunkan mereka berdua dari dalam mimpi mereka, mendengar teriakkan itu, Scarlett Jiang langsung mendorong-dorong pria yang tidur di sebelahnya itu.

Theo Jin merasa sedikit kesal karena dibangunkan tetapi dirinya juga tidak berani marah.

Setelah selesai berpakaian, Scarlett Jiang membuka pintu kamar itu dan ketika dirinya menggendong Ace masuk ke dalam, dia juga melihat wajah Oscar Jin yang dipenuhi senyuman nakal itu.

Dia sengaja membawa Ace datang sepagi itu, dan ketika melihat wajah muram Theo Jin yang berdiri di belakang Scarlett Jiang itu, Oscar Jin semakin merasa bersemangat.

Dengan wajah yang tersipu-sipu, Scarlett Jiang memilih untuk turun ke bawah sambil menggendong Ace, meninggalkan dua orang kakak-adik Keluarga Jin itu di dalam ruangan itu.

Oscar Jin lalu berjalan mendekat dan duduk di hadapan Theo Jin, setelah itu dia menyerahkan sebuah berkas kepada pria itu sambil berkata, “Kak, ini adalah susunan acara dan ucapan lamaran yang sudah aku siapkan untukmu, lihat baik-baik, jangan sampai kamu mengacaukannya nanti.”

Theo Jin kemudian melemparkan berkas itu kesamping dan setelah selesai mengancingkan bajunya, dia berkata dengan dingin, “Apakah penting untuk diriku melakukan persiapan seperti itu?”

“Ya, ya, ya, aku terlalu banyak ikut campur, hanya saja, kak, meskipun kamu tidak ingin melihat ucapan yang sudah aku siapkan, tetapi kamu sebaiknya mengetahui susunan acaranya.” Mendengar ucapan adiknya itu, Theo Jin lalu mengambil kembali berkas itu dan mengeluarkan dokumen perencanaan di dalamnya.

Setelah melihat secara sepintas dokumen itu, Theo Jin langsung membuang berkas itu ke dalam kotak sampak dan turun ke bawah.

Merasa seperti kerja kerasnya lah yang sudah dibuang ketika melihat kotak sampah itu, Oscar Jin kemudian menghela napasnya.

Kakak kandungnya itu benar-benar tidak peduli dengan harga dirinya.

Tetapi, meskipun begitu, dirinya masih memutuskan untuk ikut turun, dan ketika dirinya melihat tiga orang yang sedang makan dibawah itu, pemikiran untuk menikah itu sekali lagi terbesit di benaknya.

Kalau seandainya dia bisa menghabiskan hidupnya dengan penuh kehangatan seperti itu, dia juga tidak akan melewatkan kesempatan itu ketika datang.

“Paman, ayo cepat kesini, makan!”

Suara Ace itu langsung memutuskan pikirannya, dan menyadarkan Oscar Jin kembali dari khayalannya.

Ketika makan, Theo Jin tiba-tiba berkata, “Scarlett, karena ada sedikit urusan, aku nanti akan keluar sebentar dengan Oscar, kamu dan Ace disini saja.”

Mendengar ucapan Theo Jin itu, Scarlett Jiang merasa sedikit aneh, bukankah pria itu berkata bahwa mereka datang untuk berlibur? Kenapa masih ada urusan? Dan kenapa dirinya tidak mendapatkan pemberitahuan apapun?

Hanya saja, ketika dirinya mengingat Theo Jin adalah seorang CEO dan seorang CEO pasti memiliki kesibukkan yang padat, dirinya hanya bisa mengangguk.

Selesai sarapan, pasangan kakak dan adik itu benar-benar lenyap, dan hal itu membuat Ace merasa sangat gembira, maminya itu akhirnya menjadi miliknya seorang.

“Mami, aku ingin bermain ini!”

“Mami, aku ingin makan es krim!”

“Aku masih mau!”

“……”

Ace menyebutkan berbagai macam permintaan disepanjang jalan itu karena dirinya tahu bahwa maminya itu tidak akan bisa menolaknya.

Dan benar saja, Scarlett Jiang mengabulkan seluruh permintaannya itu, Ace tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa diam-diam, karena ketika dirumah, neneknya memang terbiasa untuk memanjakannya, tetapi neneknya itu juga tidak pernah membiarkannya sebebas itu.

Setelah mengitari tempat itu, Scarlett Jiang menjadi sangat lelah, dia kemudian mencari sebuah tempat yang teduh untuk duduk, dan ketika melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang, tetapi Theo Jin tidak ada meneleponnya sama sekali, dan hal itu benar-benar membuatnya merasa aneh.

Biasanya, Theo Jin sudah menelepon dari tadi, tetapi kenapa hari ini tenang sekali?

Melihat nama Theo Jin itu, Scarlett Jiang kemudian memutuskan untuk meneleponnya, hanya saja, yang menjawab teleponnya itu justru sebuah suara robot wanita.

“Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif……”

Dia kemudian menelepon ke Oscar Jin, dan sama, hp pria itu juga tidak aktif.

Scarlett Jiang pun tidak bisa menahan dirinya untuk berpikir bahwa ada yang dua orang itu sembunyikan dari dirinya ketika mereka pergi, gerak-gerik mereka terlalu misterius.

Gagal untuk menghubungi dua orang itu, Scarlett Jiang pun menyimpan kembali hpnya, dan karena mereka ada urusan, dia memutuskan untuk bersenang-senang dengan Ace.

Mereka terus bermain sampai pukul dua siang lebih, lalu, ketika melihat Ace sudah sangat mengantuk, Scarlett Jiang menggendong anak itu kembali ke kamar dan meletakkannya dalam tidur.

Melihat Ace yang tertidur dengan sangat lelap itu, dirinya juga tidak bisa menahan diri untuk tidur.

Sampai pukul empat sore, telepon dari Theo Jin tiba-tiba mausk dan membangunkan Scarlett Jiang.

“Scarlett, ada sebuah pesta pembukaan yang harus kita hadiri malam ini, aku sekarang ada di vila kamar nomor 203, datang kesini, aku akan mengajakmu pergi untuk berias.”

“Uh…… Baiklah.”

Scarlett Jiang masih setengah sadar ketika bangun, dan ketika dia membuka pintu itu, dirinya kebetulan melihat Oscar Jin disana, alhasil dia menitipkan Ace kepada pria itu.

Melihat beberapa orang berdiri di dalam ruangan itu ketika dirinya sampai di kamar nomor 203 itu, Scarlett Jiang merasa sedikit bingung, dan disaat itu, Theo Jin yang duduk disana melambaikan tangannya, mengisyaratkan dirinya untuk masuk.

Setelah duduk, tiga orang wanita langsung mendekatinya secara bersamaan dan mulai membantunya untuk berias serta menata rambutnya, disaat itulah Scarlett Jiang baru benar-benar tersadar.

Tidak lama kemudia, Scarlett Jiang berganti ke dalam gaun malamnya dan berjalan keluar dari kamar pas itu.

Theo Jin hanya bisa terpaku oleh aura wanita itu ketika melihat Scarlett Jiang yang sudah selesai bersiap-siap itu.

Gaun malam berwarna putih yang dikenakannya itu terlihat sangat cocok dan membuatnya terlihat sangat anggun.

Melihat Scarlett Jiang yang masih sedikit bingung itu, Theo Jin langsung merangkulnya dan membawanya pergi ke tempat pesta itu.

Orang yang datang ke pesta itu tidaklah banyak, tempatnya juga tidak besar, tetapi pesta itu tidak kehilangan suasana menariknya.

Setelah cukup lama menghadiri pesta itu, memanfaatkan waktu-waktu ketika orang-orang tidak terlalu memperhatikan mereka, Theo Jin membawa Scarlett Jiang untuk diam-diam pergi dari sana.

Mereka berdua kemudian pergi ke taman bunga di atas, Scarlett Jiang menjadi terkejut ketika melihat taman bunga yang seharusnya gelap dan terlihat membosankan ketika malam itu tiba-tiba menjadi bermekaran dengan penuh kerlap-kelip.

Dan ketika dia berjalan lebih jauh lagi ke depan, dirinya melihat tempat itu digantungi penuh oleh lampu warna-warni, lalu, disaat itu, angin lembut kebetulan datang menghembus dan membuat kelopak-kelopak bunga berguguran, benar-benar pemandangan yang indah.

Disaat itulah pandangan mata Scarlett Jiang tiba-tiba terarah kepada sebuah cahaya terang yang tiba-tiba tertembak ke atas, setelah itu, kembang api mulai bermekaran di atas langit menunjukkan pemandangan yang gemerlapan dan penuh dengan warna.

Dan disaat Scarlett Jiang sedang terhanyut dalam pemandangan indah itulah, Theo Jin yang berdiri disebelahnya itu tiba-tiba bertekuk dengan satu lutut dihadapannya, yang membuat dirinya menjadi sangat terkejut.

Dia lalu melihat Theo Jin meraih sebuah kotak dari balik tubuhnya, dan ketika kotak itu dibuka, sebuah cincin yang berkilau muncul dari balik tutup kotak itu, yang langsung membuat Scarlett Jiang menjadi terpaku.

Theo Jin memandang Scarlett Jiang dengan tatapan yang lembut sambil perlahan-lahan berkata, “Scarlett, dari awal, aku tidak pernah memikirkan apa rasanya untuk mencintai seseorang, aku juga tidak tahu bagaimana caranya untuk mencintai seseorang, sampai aku bertemu dengan dirimu.

Kamulah yang membuatku mengerti dengan arti kata cinta ini, dan kamu juga lah yang membuatku mengetahui apa rasanya cinta. Kalau seandainya Tuhan mengijinkan, aku akan menggunakan seluruh sisa waktuku untuk mencintaimu dan menjagamu, apa kamu bersedia untuk menjadi istriku?”

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu