Innocent Kid - Bab 729 Aku Hanya Ingin Berbuat Baik Saja Untukmu

Malam itu Leon bermalama di ruang laboratorium ini, keesokkan harinya baru dia kembali ke rumah.

Dia duduk di sofa dengan mata tertutup dan perasaan yang kacau.

Sekarang dirinya tidak tahu harus bagaimana menghadapi Scarlett sekarang, apalagi dengan permasalahan sebesar ini, semua ini karena dirinya yang mengabaikan Catherina hingga dia bisa melakukan semua ini.

Sambil memegang rambutnya itu, seketika dia mengingat dua hari yang lalu dia ingin belajar masak dari pelayan, dirinya membuat sesuatu untuk mengurangi rasa bersalahnya.

Kemudian Leon berdiri ke arah dapur lalu mengingat jika pagi hari mungkin lebih baik untuk memakan bubur, dirinya mulai mencuci beras untuk dimasak.

Setelah itu membuat beberapa makanan.

Setelah membuat semua ini pukul 8 pagi Leon membawa makanannya dan keluar.

Setelah berada di ruang pasiennya Scarlett dia sedang memainkan telepon genggamnya kelihatan dari rambutnya yang berantakan itu jika dia baru saja terbangun dari tidur.

Tanpa bersuara dirinya hanya melangkahkan kakinyam asuk.

Dengan pelan-pelan dia menaruh bubur itu di dalam mangkuk, dan terdengar sebuah suara yang menyadarkan Scarlett ketika dia sedang memainkan telepon genggamnya.

Ketika matanya melihat tubuhnya terkejut dan ketika dia tersadar dia berkata, “Leon, sejak kapan kamu datang?”

Leon tetap meneruskan apa yang di kerjakan lalu dengan datarnya dia berkata : “Barusan saja.”

Kemudian menaruh semua sayuran itu di atas meja, lalu Leon berkata, “Makanan sudah di siapkan segeralah kamu memakannya.”

Scarlett melihatnya, bubur di dalam mangkuk ini masih hanya juga ada 2 mangkuk sayuran disini, semua ini terlihat begitu indah.

Membuat dia menelan air liurnya dan segera memakannya.

Setelah menghabiskannya, Scarlett mengelus perutnya dengan tanda kenyang sambil berkata : “Masakanmu sungguh enak.”

Leon dengan lembut tersenyum, “Yang penting kamu suka.”

Kemudian menyimpan semua makanan ini.

Dalam beberapa hari, Leon membuatkan makanan untuk Scarlett.

Dan setiap kali sayurannya ini pun berbeda tetapi tetap sayuran yang sangat bergizi.

Hal ini membuat Scarlett menyadarinya dan ketika Leon sedang mencuci piring ini dia berkata : “Apakah kamu ada masalah akhir-akhir ini?”

Scarlett merasa sikap Leon beberapa hari ini terlihat aneh.

Leon yang asik mencuci piring ini tidak mendengar jelas apa perkataannya Scarlett kemudian melihat ke arahnya dengan tatapan bingung.

“Ya?”

“Tidak apa-apa.”

Scarlett menundukkan kepalanyaa, hatinya tetap tidak tenang sambil memainkan jari-jarinya.

Setelah Leon membereskan semua ini dia tidak pergi, dan tetap menemani Scarlett disana.

Walaupun kedua orang ini terlihat sangat hening di dalam ruangan pasien ini.

Bahkan Leon sendiri tidak tahu bagaimana membuka sebuah pembicaraan, hanya dengan diam melihat wajah kecilnya itu.

Scarlett yang merasakan tatapan dari seseorang kemudian mengangkat kepalanya dan tatapannya dengan Leon bertemu.

Setelah saling bertatapan selama 3 menit, Scarlett kembali menundukkan kepalanya.

Kemudian berpikir harus berkata apa sambil tersenyum : “Mengapa kamu berpikir untuk belajar memasak?”

Walaupun biasanya Leon memang baik kepada dirinya tetapi tidak pernah seperti beberapa hari ini begitu perhatian.

Semuanya di buat oleh Leon sendiri, dia seperti merasakan sebuah perubahan yang tidak dapat di ungkapkan.

Kepala Leon terasa bergetar, tangannya seperti merasa tidak tahu harus menjawab apa.

Setelah beberapa saat tidak juga mendapatkan alasan yang cocok, kemudian ruangan pasien ini kembali menjadi hening.

Melihat Leon yang tak kunjung berkata itu, Scarlett sendiri pun tidak tahu harus berkata apa.

Tetapi di detik selanjutnya terdengar sebuah suara dari Leon.

Dengan nada yang datar dan suara yang serak, “Aku hanya ingin berbuat baik saja kepadamu, tidak ada maksud lain.”

Ingin menganti semua kesedihan dan kesusahan mu.

Tetapi perkataan ini tidak dilontarkannya.

Walaupun wajah Scarlett tidak terlihat terlalu sehat disini, tetapi wajah pucatnya tidak bisa menutup semuanya.

Mendengar perkataan Leon, bulu matanya Scarlett sedikit bergetar lalu menganggukkan kepalanya.

Tetapi ingin melanjutkan pembicaraan dari kedua orang ini, kemudian Scarlett kembali mencari topik dan bertanya : “Apa yang kesibukanmu akhir-akhir ini?”

“Hanya melakukan beberapa jenis obat.”

Leon tidak menjelaskan dengan detail obat seperti apa itu.

Scarlett pun mengiyakan, dengan seperti ini keduanya tetap berbincang.

Sekitaran setengah jam, Leon melihat kearah jam tangannya sambil berkata, “Dibagian laboraturium masih ada yang perlu aku urud, aku akan pergi dulu.”

Setelah berkata dia membawa rantangannya ini pergi.

Setelah beberapa hari, Scarlett merasa lebih membaik.

Tempat radangnya juga sudah membaik, dia berencana untuk mengatakan hal ini kepada Leon.

Hari ini, Scarlett yang terlihat memiliki waktu luang itu berjalan di koridor dan bertemu dengan Leon.

Kemudian kedua orang ini kembali ke ruangan pasien.

Belum sempat Leon membuka bibirnya, Scarlett berkata terlebih dulu : “Aku merasa sudah lebih membaik dan tidak ada masalah apapun lagi.”

Karena terlalu lama berada di dalam rumah sakit membuat dirinya merasa aroma tubuhnya seperti aroma sterilisasi.

Leon yang mendengar ini sedikit tercengang kemudian menganggukkan kepalanya, “Jika kamu ingin keluar dari rumah, maka makanlah dulu kemudian aku akan mengurus pengeluarannya.”

Scarlett mengira Leon akan menghalanginya, tetapi tidak disangka jika dia akan menurutinya.

Setelah selesai makan, Leon membawa Scarlett untuk mengurus beberapa berkas.

Sambil membawa kopernya, Scarlett berjalan dibelakangnya, terlihat ada jarak di antara mereka.

Ketika berada di mobil, Scarlett memilih untuk duduk di belakang.

Awalnya Leon ingin membantu Scarlett untuk membuka pintu di kuris penumpang, tetapi tangannya yang menjulur ini terasa sedikit canggung.

Scarlett sendiri tidak menyadari hal ini, hanya tetap melihat pemandangan di luar jendela.

Ketika berada di rumah waktu sudah menunjukkan matahari terbenam, Leon terlebih dulu mengeluarkan kopernya kemudian membantu Scarlett membuka pintu.

Scarlett yang menyadari ini, seperti sedang memikirkan sesuatu kemudian berjalan keluar.

Di dalam ruangan, sekeluarga ini sedang menikmati makananya, setelah melihat Leon dan Scarlett, ayah Fu tersenyum lalu berkata : “Sini segera makanlah.”

Scarlett yang menuruti ini melangkahkan kakinya dengan cepat, dan duduk disampingnya ibu Fu.

Tetapi ibu Fu melangkah lebih cepat darinya, dan Leon duduk di tempat ibu Fu tadi.

Melihat ini, Scarlett hanya bisa duduk dan dengan serius menikmati makanan ini.

Dengan ini ibu Fu terus saja menanyakan kondisinya Scarlett, semua pertanyaan yang begitu lembut.

Hal ini membuat Scarlett tidak bisa menahannya, untung saja ayah Fu melindunginya.

“Sudahlah, jangan bertanya lagi dan juga Scarlett baru saja kembali, biarkan dia untuk mandi dulu, jika ada hal lain tanyakan saja nanti.”

Scarlett melihat ke arah ayah Fu dengan tatapan bahagia dan segera naik ke atas.

“Aku ingin magang diperusahaan.”

Suara Leon tidak besar juga tidak kecil tetapi hal ini membuat ayah Fu mendengarnya dengan jelas.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu