Innocent Kid - Bab 570 Dia Yang Menemukannya

Perkataan Leon Fu juga menguatkan tebakannya.

Scarlett Jiang lama tidak berbicara, dia samar-samar kembali merasa kepalanya sakit.

Merasa dia mengernyit, Leon Fu di saat yang tepat mengulurkan tangan membantunya memijat.

Setelah merasa sedikit nyaman, Scarlett Jiang menarik tangannya.

Leon Fu melihat raut mukanya, bertanya dengan menyelidik : “Scarlett, apa kamu teringat sesuatu?”

Tatapan Scarlett Jiang bingung, seperti sedang berusaha memikirkan sesuatu.

Tiba-tiba terlintas rasa sakit di keningnya, bibirnya juga digigit kencang.

“Bila tidak ingat jangan ingat lagi.” Leon Fu tidak tahan melihatnya begitu menderita.

Scarlett Jiang menggelengkan kepala, bergumam : “Seorang pria, sangat tinggi....”

Leon Fu tidak mendengar jelas, dia mendekat, bertanya : “Apa yang kamu katakan?”

Wajah Scarlett Jiang sedikit takut, matanya yang jernih sekarang tertutup selapis kabut, dia bergumam : “Aku melihat seorang pria, di sini sangat familiar, tapi aku tidak pernah melihatnya...”

Dia menunjuk tempat hatinya.

Leon Fu terkejut mendengarnya, tapi masih dengan sabar mendengarkan, berkata membujuk dengan suara lembut : “Masih ada?”

“Dan juga....” Tatapan Scarlett Jiang berpaling pada wajahnya, terlintas sedikit kebingungan.

Di depan matanya penuh dengan gaun pengantin berwarna putih, ada sebuah suara, yang berjanji dengan sungguh-sungguh.

Scarlett Jiang mengernyitkan kening berkata : “Gaun pengantin, aku masih melihat gaun pengantin, tidak tahu siapa yang memakainya, sangat indah, orang yang memakainya pasti sangat bahagia....”

Bahkan dia sendiri pun tidak menyadari, saat mengatakannya, nada suaranya membawa sedikit rasa iri.

Leon Fu meamndang dalam-dalam dia, air mukanya tidak berubah.

“Leon, menurutmu siapa orang itu, untuk siapa gaun pengantin itu? Kenapa bisa ada memori ini di kepalaku.”

Scarlett Jiang berpaling pada Leon Fu, sedikit tidak berdaya.

Leon Fu berkata menghiburnya : “Orang yang mengantarmu berkata kamu pingsan di depan toko

gaun pengantin, jadi objek yang dipantulkan otakmu adalah melihat gaun pengantin. Juga mungkin kamu pernah melihat gambaran yang mirip, belum tentu berhubungan denganmu.”

“Benarkah?” Scarlett Jiang sedikit terguncang.

“Ini memungkinkan, contohnya kamu mungkin pernah melihat sebuah film, di dalam film ada adegan yang mirip yang kamu ingat. Mengakibatkan saat kamu melihat gaun pengantin sekali lagi, tanpa bisa kamu kontrol mengaitkannya.” Leon Fu berkata dengan tenang.

Tapi naluri Scarlett Jiang tidak bicara demikian, dia merasa memori itu adalah miliknya.

Pria itu, dia tidak melihat jelas mukanya, tapi perasaan yang familiar itu membuatnya tidak bisa mengabaikannya.

Seakan, mereka dulu sangat dekat....

Baru memikirkan memori sebentar saja, kepala Scarlett Jiang kembali sakit.

Leon Fu memotongnya menyakiti diri sendiri, berkata dengan lembut : “Sudah, jangan dipikirkan lagi, memori itu cepat lambat akan kembali, sekarang kamu butuh istirahat.”

Scarlett Jiang tidak mengatakan apapun, seluruh tubuhnya tenggelam dalam selimut putih, wajahnya muram.

Melihat keadaan, Leon Fu melihat botol infus, dia berkata : “Tunggu obat ini habis, kita pergi menjemput Nesya kembali.”

Benar saja, begitu menyinggung Nesya, Scarlett Jiang langsung menyingkirkan kemuramannya, wajahnya penuh dengan kerisauan.

Teringat Nesya yang dia lupakan di dalam toko gaun pengantin, Scarlett Jiang buru-buru berkata :

“Ah, bagaimana aku bisa melupakan Nesya, tidak tahu apakah Nesya menungguku di pintu toko

gaun pengantin.”

Dia sangat cemas, dia kesal karena dia terlalu ceroboh sehingga anaknya hilang lagi.

Dia berkata ingin turun dari kasur, namun dicegah oleh Leon Fu : “Jangan terburu-buru, sekarang dia aman.”

Scarlett Jiang menatapnya tidak mengerti, tidak mengerti kenapa dia begitu tenang.

Nesya masih begitu kecil, sendirian di luar pasti sangat takut.

Leon Fu teringat pesan itu, tidak tahan mengeluarkan senyuman.

Tidak disangka bisa ada hal yang begitu ajaib di dunia ini.

Bila dia tidak mengalaminya sendiri dia tidak akan percaya.

Melihat rupa Scarlett Jiang yang panik, dia buru-buru berkata : “Percaya padaku, dia sekarang tidak apa-apa, bahkan sudah dibawa pulang oleh yang baik hati, sebentar lagi aku akan menjemputnya.”

Mendengar Nesya tidak apa-apa, Scarlett Jiang lega, lalu berkata : “Kalau begitu harus berterima kasih pada dia.”

Leon Fu mengangguk, “Tentu saja, kedengarannya juga kebetulan, orang yang menemukan Nesya kali ini adalah pria yang terakhir kali menerima Nesya di Prancis, bila bukan dia yang menghubungiku, sekarang aku masih tidak tahu apa yang terjadi.”

Mendengarnya, Scarlett Jiang berkata dengan aneh : “Benarkah, ini sangat kebetulan.”

“Iya, kita berdua sudah dua kali bertemu dengan orang baik, Nesya nanti pasti sangat memiliki keberuntungan.” Kata Leon Fu.

“Kalau begini, harus lebih berterimakasih paadnya.”

Scarlett Jiang selesai berbicara ingin turun dari ranjang, gerakan bangunnya sedikit tergesa-gesa, hanya merasa di depannya hitam, lalu kembali jatuh ke ranjang, bahkan hampir menarik rak infus.

Melihatnya jatuh bangun, Leon Fu buru-buru memapahnya.

“Sudahlah, kamu istirahat dulu, aku pergi menjemput Nesya.”

“Aku bisa...”

Scarlett Jiang kembali berusaha bangkit, namun kali ini tenaga untuk bangkitpun tidak ada.

Dia tidak tahan merasa marah pada dirinya sendiri, badan ini sangat tidak berguna.

Tapi juga mengetahui sekarang bukanlah saat untuk berpura-pura kuat, dia menggunakan tangannya yang lain memijit keningnya.

Sedikit tidak berdaya berkata : “Baiklah, hal ini merepotkanmu.”

Leon Fu mengangguk, lalu berjalan keluar pintu.

Scarlett Jiang melihatnya pergi, hatinya gelisah.

Pikirannya berantakan memikirkan beberapa hal, tanpa disadari, dia tertidur

……

Restoran.

Di dalam ruangan khusus, Keluarga Jin sedang makan malam dengan ramai.

Oscar Jin sangat ramah pada Nesya, terus menjaga rasa ingin tahunya yang meluap, tidak kenal lelah membuat kakaknya kesal.

Tatapan menyelidiknya membuat Theo Jin sangat tidak senang, setelah meliriknya lalu berkata dengan dingin : “Oscar Jin, nasi tidak bisa menutup mulutmu, bukan?”

Merasa tatapan Theo Jin memancarkan sinar dingin, Oscar Jin menyusutkan bahunya.

Tapi masih dengan tidak takut mati berkata : “Kak, kakak yang baik, kamu bicara dengan detail, sebenarnya apa yang terjadi di Prancis?”

Theo Jin malas menggubrisnya, dia mengangkat kepala namun melihat empat mata di depannya menatapnya dengan penuh keingintahuan.

.........

Benar-benar ayah, ibu dan adik kandungnya.

Satu-satunya yang lebih segan adalah Devina Song.

Walaupun sedang makan dengan elegan, namun telinganya berdiri tegak.

Theo Jin tidak tahu harus berkata apa, langsung melemparkan pada Ace, “Kalian tanya Ace, dia yang menemukannya.”

Kedua anak itu sedang makan dengan gembira bersama, bermain dengan sangat senang.

Ace mengangkat kepala begitu mendengar namanya, dengan suara renyah berkata : “Kakek, nenek, Paman kecil, kalian ingin tanya apa tanyakan padaku. Jangan tanya Daddy lagi, dia tidak tahu apapun.”

Sebenarnya beberapa orang ini juga tahu sebagian besar adalah salah paham, namun Ace begitu serius, tiba-tiba tidak bisa membuka mulut bertanya lagi.

Kebetulan saat ini Leon Fu datang ke restoran, dia menemukan nomor kamar setelah bertanya pada pelayan, dan pergi menjemput Nesya.

Saat dia masuk, Nesya dan Ace sedang bermain dengan gembira.

Keduanya sedang berlomba makan, kamu sesuap aku sesuap, bahkan tidak memperhatikan Leon Fu datang.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu