Innocent Kid - Bab 251 Dia Terlalu Takut Kehilangan Dirinya

Melihat Theo Jin yang menerjang kebawah, Clarissa Su pun tersadar.

Dia sangat ketakutan, tidak berdaya dia menarik tangan Marco Wei, “Apa yang harus kulakukan? Aku tidak bermaksud membunuhnya……”

Dihati Marco Wei muncul rasa takut dan khawatir, dia kemudian menasehati Clarissa Su, dan membawanya kembali ke perkemahan.

Sepanjang jalan, keduanya sangat terburu-buru, ketika mereka muncul di perkemahan, mereka terlihat sangat kelelahan.

Sebenarnya orang-orang yang mencari mereka semuanya juga sudah kembali.

Mereka melihat Clarissa Su yang kembali dengan selamat, menjadi sangat lega.

Asalkan dia baik-baik saja maka tidak ada masalah lagi.

Siapa sangka, sebelum Marco Wei mendekati mereka, dia dengan khawatir mengatakan: “Celaka, telah terjadi masalah! Nona Jiang terjatuh, Theo Jin sudah mencarinya dibawah.”

“Apa?!”

Ini adalah kabar buruk yang tidak terduga

Anak-anak muda itu, tidak pernah menemui masalah sebesar ini, sesaat mereka tidak tahu harus melakukan apa.

Hanya terdengar Marco Wei mengatakan: “Kita harus segera mencari tali, mungkin bisa berguna.”

Hal yang dia pikirkan adalah, mengikatkan tali pada tubuh mereka yang masih bugar, kemudian dengan bepegangan pada tali tersebut, turun kebawah dan mencari mereka.

Diluar terlalu ribut, Oscar Jin sedang bersama dengan Ace.

Marco Wei kembali mengulang Berita Scarlett Jiang yang terjatuh.

Mendengar hal tersebut Ace pun langsung menangis, mata Oscar Jin berubah merah, dia marah: “Brengsek! Ada apa sebenarnya? Mengapa dia bisa sampai terjatuh?!”

Marco Wei melihat kearah Clarissa Su, dia tidak berani mengatakan hal yang sesungguhnya.

Baik dia maupun Clarissa Su diam tidak mengatakan apapun.

Oscar Jin sambil tertatih-tatih membawa Ace menuju kearah lereng.

Ace menangis tersedu-sedu, “Paman kecil, apa mommy akan mati? Ace tidak ingin mommy sampai mati……”

“Itu tidak akan terjadi, Ace, daddy sudah menyelamatkan mommy, kamu harus percaya pada daddy.” Hati Oscar Jin sangat kacau, sambil membujuk Ace, langkah kakinya juga semakin dipercepat.

Kakinya sedang sakit, dia juga tidak memperdulikannya, dia hanya ingin bergegas menuju tempat kejadian.

Marco Wei dengan cepat memberi respons, dia berada didepan menunjukkan arah.

Tuan muda Li juga mengikuti Oscar Jin, dia memapahnya menuju tujuan, “Tuan muda kedua, kamu jangan terlalu gusar, tidak akan terjadi apapun.”

Oscar Jin berusaha sekuat tenaga menenangkan dirinya, benar, dia tidak boleh terlalu gusar, dia harus segera memikirkan cara untuk menyelamatkan mereka.

……

Ketika Scarlett Jiang tidak sempat menghindar dari serangan Clarissa Su, dia langsung jatuh kebawah lereng.

Dia berguling kebawah, sekujur tubuhnya banyak yang terluka.

Dia kesakitan sampai kehilangan rasa, beberapa kali, dia berusaha untuk meraih sesuatu, tetapi, disekitarnya hanya ada rerumputan berduri, atau bebatuan, tidak ada apapun yang bisa dimanfaatkan.

Seperti telah kehilangan harapan, dia pun pasrah, sampai akhirnya, dia terjatuh dengan keras.

Kepalanya membentur batu dibawah, dia pun pingsan.

Dengan cepat, muncul banyak darah dari kepalanya.

Theo Jin memanggil namanya, sambil meluncur turun kearahnya.

Dalam kegelapan, dia segera meluncur dan mencarinya.

Ditengah perjalanan, dia tidak berhati-hati dan sempat terjatuh, ketika menunduk, dia melihat pakaian Scarlett Jiang yang robek.

Dia tersadar, sepertinya dia tidak salah jalan, Scarlett Jiang memang jatuh dari tempat ini.

Theo Jin mengikuti robekan bajunya.

Hatinya sangat kacau, sangat tidak tenang, dia berdoa, semoga tidak terjadi apa-apa pada Scarlett Jiang!

Tangannya, mengenggam erat robekan baju Scarlett Jiang, hatinya sangat marah.

Theo Jin sangat marah dan ketakutan.

Dia mempercepat langkahnya, semakin lama, semakin takut, dia takut kehilangan Scarlett Jiang.

Hatinya sesak sampai hampir tidak bisa bernafas, dia akhirnya menemukan Scarlett Jiang.

“Lett……” dia menyebut namanya, kemudian berlari menuju kearahnya.

Ketika dia muncul dihadapan wanita itu, dia melihatnya berbaring tidak bergerak dan tanpa bersuara, sekujur tubuhnya penuh luka, bajunyan juga robek sampai tidak jelas bentuknya.

Theo Jin yang biasanya sangat tenang, kali ini, gemetar sampai ujung jemarinya.

Dia melepaskan jaketnya, kemudian membungkus tubuh Scarlett Jiang, dan memeluk wanita tersebut.

Darah segar mengalir, membasahi lengannya, sekujur tubuh Theo Jin kaku.

Dia menundukkan kepalanya, dia melihat segumpal darah segar, dia kemudian menemukan bagian belakang kepala Scarlett Jiang tidak henti-hentinya mengeluarkan darah segar.

Jantungnya hampir saja berhenti berdetak!

Tidak……

Tidak bagus jika terus seperti ini, darahnya terus saja mengalir.

“Lett, kamu harus bertahan.”

Theo Jin terus mengulang-ulang perkataannya, dia berharap wanita itu akan baik-baik saja.

Dia ingin dengan segera membawanya keatas.

Theo Jin kemudian menggendong Scarlett Jiang pada punggungnya, dengan susah keras memanjat keatas.

Suhu tubuhnya semakin dingin. Nafasnya juga, semakin lemah.

Sempat beberapa kali, Theo Jin berpikir kalau dia sudah meninggal.

Dia menyalahkan dirinya sendiri, dan lebih membenci dirinya, dia memohon dan mengatakan: “Lett……kamu tidak boleh meninggal, aku mohon padamu, kamu harus bertahan.”

Lereng banyak dipenuhi semak berduri, jalan menuju kebawah, sudah sangat berat.

Terlebih lagi memanjat keatas, apalagi dia membawa seseorang yang terluka.

Theo Jin berusaha keras bertahan, beberapa kali kakinya tersandung, mereka berdua sempat tergelincir.

Setengah jam telah berlalu, dia baru berhasil memanjat hingga setengah bagian.

Tapi sekujur tubuh Scarlett Jiang telah berubah dingin, nafasnya juga sudah tidak terasa.

“Sudah ketemu……”

Disaat genting, Marco Wei membawa orang-orang dan muncul dihadapannya.

Tubuh mereka dililitkan dengan tali, melihat mereka berdua, semuanya pun bersemangat.

Marco Wei menujuk, beberapa dari mereka bekerja sama, mengikat Theo Jin dan Scarlett Jiang.

Mereka mendorong Theo Jin dari belakang, setelah beberapa saat, mereka akhirnya berhasil tiba diatas.

Oscar Jin menunggu diatas, melihat sekujur tubuh mereka yang bersimbah darah, dia terkejut dan berteriak: “Kakak, kalian terluka?”

“Bukan aku, Lett, sialan, kalian sudah memanggil ambulans?” Theo Jin memeluk erat Scarlett Jiang, tangannya dengan gemetar menutupi lukanya.

Ace awalnya sangat terkejut, sekarang setelah sadar, dia menangis dengan amat sedih.

Melihat sekujur tubuhnya yang berlumuran darah, tangisannya pun semakin keras.

Kali ini Theo Jin sama sekali tidak menggubris tangisan Ace, hanya dengan keras menghardik: “Kapan ambulansnya datang?”

Oscar Jin menerima telepon dan kemudian marah-marah tidak senang.

“Kakak, ambulans tidak bisa kesini, jika tim penyelamat datang juga butuh……” tidak sempat menyelesaikan perkataannya, Theo Jin sudah menggendong Scarlett Jiang dan bangkit.

Theo Jin bahkan tidak berpikir panjang, kakinya tidak henti-hentinya menuju kebawah.

“Theo Jin, tunggu aku, aku akan pergi bersama kalian.”

Clarissa Su tidak tahu dari mana dia bisa secepat ini, dengan cepat dia telah dibelakang Theo Jin.

Tapi, dalam matanya hanya ada Scarlett Jiang, dia tidak lagi melihat Clarissa Su.

Langkah kakinya semakin cepat, dia takut jika dia sampai lambat, Scarlett Jiang akan celaka.

“Lett, sudah hampir sampai, kamu harus bertahan……” Theo Jin merasakan suhu tubuh wanita di pelukannya terus menurun.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu