Innocent Kid - Bab 659 Mengira Dia Tidak Cemburukah?

Dengan suaranya yang serak, “Biarkan aku memelukmu sejenak, aku tidak akan melakukan apapun.”

Scarlett merasakan bibirnya tangannya yang diangkat itu pun diturunkan.

Sudahlah, biarkan dia memeluk sejenak.

Pada saat bersamaan, diruangan pasien yang lain, seseorang yang besar dan kecil sedang berbincang.

Padahal tidak berada dijalur yang sama, tetapi mereka tetap berbincang dengan bahagia.

Perasaan Leon tidak berada disini, tanpa hentinya dia terus melihat keluar, untuk mengambil air saja mengapa Scarlett begitu lama?

Dirumah sakit tidak mungkin tersesat.

Setelah duduk sebentar dia tidak bisa menahannya, dia berkata kepada ibu Fu : “Ma, aku akan keluar untuk menelepon sebentar.”

Ibu Fu melihat kearahnya tatapan matanya merasa mengerti.

Dia berada disini, ingin mencari istrinya tinggal bilang saja, masih saja harus mencari alasan.

Apakah dia tidak mengetahuinya? Matanya itu seperti telah membolongi pintunya ini.

“Iya, pergilah ada Nesya yang menemaiku.” Ibu Fu sengaja berkata seperti ini.

Leon keluar dari ruangan pasien ini, kemudian melihat kepengisian air tetapi tidak menemukan Scarlett.

Hatinya merasa tidak tenang, jika tidak disini kemana dia pergi.

Ketika dia berjalan dengan pelan, ada dua orang suster yang sedang berbincang.

“Anak itu sangat tampan sekali, jika tidak bisa diselamatkan pasti akan sangat sekali.”

“Benar, denger-denger adalah dari kalangan keluarga ber-uang, sepertinya tuan muda dari JS Corp, orang kaya itu memang sibuk bahkan sampai anaknya tidak ada waktu untuk diurus.”

“Bukan seperti itu...”

Mendengar perusahaan milik keluarga Jin, Leon mengerutkan dahinya.

Dia segera berjalan dan bertanya : “Apa yang sedang kalian bicarakan?”

Karena Leon sering berada dirumah sakit untuk melihat ibunya, suster disini pun mengenal dia.

Dirinya begitu tinggi dan tampan, bahkan wajah para susterpun merona akan ini, bagaimana bisa mereka mengeluarkan perkataan lagi.

Seseorang disebelah kanan berkata : “Ada seorang anak kecil kecelakaan dan masih kecil sungguh kasihan sekali.”

“Anak dari keluarga mana mereka?”

Kedua suster ini saling melihat, kenapa tuan Leon juga menanyakan hal ini.

Tetapi orang ini sudah bertanya, mereka hanya bisa menjawabnya saja.

“Sepertinya putra dari Jin Corp, itu anak dari direktur Jin yang sering berada di koran.”

Leon sedikit tercengang, Theo hanya memiliki seorang putra, tidak salah lagi itu pasti Ace.

Bukankah Theo begitu baik kepada Ace, kenapa bisa terjadi hal seperti ini?

“Baiklah, aku mengerti terimakasih.”

Leon memutarkan tubuhnya, dirinya mengerti pasti Scarlett telah mendengarkan kabar dari Ace.

Ace begitu dekat kepada Scarlett, begitu juga Scarlett sangat menyayangi dia.

Jika seperti ini, dia tidak perlu cemburu kepada seorang anak kecil, tetapi seseorang dibalik anak kecil itu mungkin saja.

Tetapi sekarang adalah permasalahan sebuah nyawa, bukan permasalahan sebuah perasaan.

Setelah Leon merasa ragu sebentar, dia memilih untuk tidak mencarinya karena disana pasti ada Theo, untuk sementara ini dia tidak ingin bertemu dengan pria itu.

Setelah itu Leon kembali keruangan dengan tangan kosong.

Nesya terus saja berbicara, tidak dipahami anak sekecil ini begitu cerewt.

Ibu Fu yang melihat dibelakangnya dia tidak ada Scarlett lalu bertanya : “Dimana Scarlett bukankah kamu mencari dia, kenapa kamu kembali sendirian.”

Leon : “...”

Ternyata ibu tahu, pantesan saja dia tersenyum dengan dalam.

Dirinya malah mencari alasan, sekalian saja dirinya mengatakan jika dia ingin mencari Scarlett.

Melihat tatapan Leon yang terlihat tidak senang itu dia berkata : “Melihat Ace.”

Mendengar nama Ace ibu Fu bertanya-tanya, “Ace? Anak itu kenapa?”

“Sepertinya mengalami masalah.”

Awalnya Nesya yang tidak tertarik kepada pembicaraan mereka ini, ketika dia mendengar nama Ace dia mulai menaikkan kepalanya.

Dengan khawatir dia bertanya : “Daddy apa yang kamu katakan?”

Melihat wajahnya Nesya, Leon merasa bingung, karena dirinya lupa ada Nesya disini.

Hubungan dia dan Ace begitu baik hal ini jangan menakutkan dia.

Dengan berusaha dia berkata dengan nada yang baik untuk menjelaskan, “Daddy bilang jika kakak sedang sakit dan sedang beristirahat dirumah sakit.”

“Sakit apa, apakah seperti nenek harus dinfus?” Nesya membuka mata dengan ketakutan.

Leon berkata : “Iya, harus diinfus.”

“Pasti sangat menyakitkan, aku ingin melihat kakak.”

Nesya langsung turun dari kasur dan hampir menangis.

Leon memegangnya dan membantu dia untuk menggunakan sepatunya.

Ibu Fu berkata kali ini : “Nesya, bukankah kamu berkata ingin menemani nenek, kenapa pergi dengan begitu cepat?”

Nesya berkata kepada ibu Fu : “Nenek, aku akan melihat kakak sebentar, kamu tunggu aku kembali ya, oke?”

Melihat dia yang seperti ini, hati ibu Fu terasa meleleh bagaimana bisa dia menolak anak ini.

Dia hanya bisa mengiyakan saja : “Baiklah, aku akan menunggu Nesyaku kembali.”

Nesya yang merasa sudah cukup mengatakan hal ini, dengan segera menarik tangannya Leon dengan wajah kecilnya dia berkata : “Daddy, ayok kita melihat kakak.”

“Nesya.” Leon kembali berpikir, lalu menahan tangannya Nesya, dengan sabar dia berkata : “Jika kamu pergi sekarang mungkin kamu tidak akan bertemu dengan kakak, maka dari itu kita tidak pergi dulu ya, tunggu kakak keluar baru kita melihatnya, bagaimana?”

“Kenapa tidak bisa melihat kakak?” Nesya memiringkan kepalanya.

Melihat wajah putrinya yang seperti itu, Leon tidak tahu harus bagaimana bagaimana menjelaskan, lalu berkata : “Pada intinya, kakak sekarang harus beristirahat dulu, jika Nesya kesana akan menganggu kakak.”

“Tidak, aku akan pelan-pelan dan tidak akan menganggu kakak, ayo daddy bawa aku kesana.” Nesya menarik tangannya Leon.

Dia yang seperti ini, jika dia berkata lagi maka Nesya pasti akan menangis.

Leon pada akhirnya membawa dia untuk mencari Ace.

Setelah bertanya, akhirnya mereka berada diruangan operasi.

“Daddy!”

Setelah Nesya bertemu dengan Theo dia memanggil, dengan sepasang kaki kecilnya dia berlari.

Melihat Nesya yang bahagia seperti itu, membuat hati Leon terasa perih.

Bocah ini memang, didepannya dia memanggil orang lain daddy, apakah dia tidak bisa cemburu.

Sudah beberapa lama Theo tidak bertemu dengan Nesya, melihat bocah ini sepasang tangannya memeluknya dengan erat, wajah dinginnya menjadi berubah.

Mungkin karena merasakan aura dari Theo, Nesya tidak berani berbicara, hanya melingkarkan tangannya dileher Theo.

Dengan wajahnya itu berada didekapannya Theo, tidak melepas juga menghibur dengan tanpa suara.

Bocah ini begitu dekat dengannya, hati Theo terasa membaik.

Scarlett yang melihat ini meneteskan air matanya.

Jika Ace tidak bisa diselamatkan, bagaimana dengan Nesya?

Kedua anak ini begitu baik, bagaimana anak ini bisa menerimanya?

Ini pertama kalinya dia merasa hidup ini begitu sadis.

Jika boleh, dia ingin tidak memberitahu Nesya, jika ka Ace sedang terbaring disana.

Lampu diruang operasi masih hidup, hari Scarlett terasa sedih sambil memegang tangannya Nesya, tanpa berkata dan hanya meneteskan air mata.

Suasana ketiga orang ini, siapa pun tidak bisa memotongnya, melihat mereka seperti sebuah keluarga.

Hal ini membuat hati Leon terasa sakit.

Melihat mereka yang seperti tidak bisa mengontrol dirinya, lalu tersenyum dan berkata : “Katanya Ace kecelakaan, bocah ini terus saja ingin melihat kakak, aku tidak bisa menahannya, hanya bisa membawanya kemari.”

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu