Innocent Kid - Bab 149 Memenangkan Proyek

Theo Jin berjalan sampai kedepan pintu, melihat Kakek yang didepan, berkata dengan sopa:”Kakek.”

Kakek mengangguk dan berkata:”Akhirnya kamu datang, Oscar mana? Kenapa tidak datang?”

Wajah Theo Jin tersenyum sedikit:”Dia tidak bisa diam, kamu juga tahu……”

Kedua kakak beradik Keluarga Jin ini selalu datang menemani kakek minum teh, main catur dan berbicara kalau ada waktu kosong, tetapi baru saja duduk tidak lama Oscar sudah merasa bosan, apalagi Tuan Muda Kedua ini tidak tertarik dengan hal seperti itu, dia lebih memilih duduk dikantor.

Kakek tersenyum:”Anak ini……”

Theo Jin menggandeng Kakek berjalan masuk, lalu berkata:”Ayo, Kakek, kita duduk dulu, hari ini kita main catur.”

Mendengar itu, Kakek sangat senang.

Sekali masuk, Theo Jin melihat satu set peralatan teh itu hilang, dia tahu ini adalah satu set kesukaan Kakek nya, sudah sangat lama dipajang disana, dulu Oscar pernah ingin memintanya untuk diberikan kepada seorang tamu, tetapi Kakek tidak memperbolehkannya, sampai saat ini kemana hilangnya?disimpan Kakek?

Melihat Theo Jin kebingungan, karyawan toko menjelaskan:”Tuan, tadi ada seorang wanita kesini, Kakek melihatnya suka dengan satu set itu, lalu diberikannya.”

Mendengar itu, Theo Jin merasa aneh, peralatan teh satu set itu ternyata diberikan kepada orang? Dia tahu penglihatan Kakeknya sangat tajam, yang menjadi seleranya, pasti tidak mudah.

“Benar? Kakek biasanya tidak ingin memberikan itu kepada orang, apakah tidak salah melihat orang?”

Kakek tersenyum dan berkata:”Walaupun aku sudah pensiun, tetapi belum katarak, apalagi anak tadi, pandangan matanya sangat polos, tidak ada rencana atau niat apa-apa, kelihatannya sangat bersih.

Pertama kalinya melihat Kakek memuji orang, Theo Jin semakin kaget.

“Tetapi, aku lihat anak itu sangat cocok dengan kamu, yang paling penting, dia tertarik dengan teh, aku menyuruhnya setiap hari datang, kamu datang ketemu dia, siapa tahu akan suka.”

Theo Jin tidak membantah, hanya menganggap Kakek bergurau saja.

Tidak peduli mau Keluarga Jin atau dari Kakek Keluarga Qi, semua cemas dengan masalah pernikahannya.

“Kakek, aku sudah ada orang yang disukai, kamu tidak perlu cemas lagi.”

Keduanya sambil naik kelantai atas sambil berkata:”Aku dengar Selena bilang, kamu sudah ada yang disukai itu baik, hanya saja sikap dan tingkah laku orang itu bagaimana.”

Selena Qi, ibu Theo Jin.

Walaupun Selena Qi berkata tidak peduli dengan masalah Theo Jin dan Scarlett Jiang, tetapi sampai di Kakek Qi masih saja mengeluh, membuat Kakek Qi membicarakannya kepada Theo Jin.

Karena itu mengenai Theo Jin dan Scarlett Jiang, Kakek Qi sedikit tahu tentangnya, apalagi anaknya sendiri berkata sikap wanita itu ada masalah, Kakek Qi akhirnya khawatir dengan Theo Jin akan salah memilih pasangan.

Theo Jin tidak menjawab, Kakek terus berkata:”Theo, mau bagaimanapun Keluarga Jin, dan Keluarga Qi, akan diteruskan kepada kamu dan Oscar, kamu anak sulung di Keluarga Jin, Keluarga Jin ini akan menjadi pertama, jangankan kemampuan, sikap sangat penting untuk itu.”

Theo Jin tidak berdaya,”Dia mempunyai sikap sangat bagus, ibu yang sudah salah paham dengannya, apalagi paman juga sudah ada anak, mau bagaimana pun juga tidak akan sampai ke aku.”

“Kamu juga cucu ku, Oscar juga, kalian berdua ada bagian, Keluarga Qi sangat adil, didalam ketentaraan adalah dedikasi, kamu dan Oscar mengerti bisnis, kakak sepupu kalian, juga akan berharap kepada kalian.”

“Aku bisa, Kakek.”

Kakek Qi mengangguk, dia sedang menyusun caturnya,kemudian membahas masalah Scarlett Jiang.

“Theo, orangtua kamu juga tidak mau ikut campur dengan urusan pernikahan kamu, mereka hanya berharap anaknya bisa mendapatkan seorang yang baik, Kakek juga berharap demikian, pernikahan adalah hal besar setiap orang, harus dipikirkan dengan matang.”

Berkata demikian, Kakek Qi akhirnya teringat wanita tadi, hatinya ingin menyatukan Theo Jin dengannya.

“Atau besok, kamu bertemu dengan wanita itu, siapa tahu kamu akan suka dengannya!”

Theo Jin sangat tidak berdaya, dia menjawab:”Kakek, jangan cemaskan aku lagi, aku sudah menemukannya dan harus dia.”

Dia sudah memastikan Scarlett Jiang, dan tidak mungkin suka dengan yang lain lagi.

Kakek Qi pertama kalinya melihat Theo keras kepala begitu, akhirnya menghela napas, juga tidak berkata apa-apa.

“Kalau kamu benaran suka, Kakek juga tidak akan melarangmu, hanya berharap kamu bisa bahagia nantinya.”

Theo Jin mengangguk, diperbincangan itu, catur pun sudah selesai disusun, dia juga tidak ingin melanjutkan pembicaraannya.

Kakek dengan semangatnya memulai catur, dan tidak lagi membahas Scarlett Jiang.

Disaat itu keduanya bagaimana mungkin tahu kalau wanita yang dimaksud Kakek adalah Scarlett Jiang, dan Theo Jin juga tidak tahu kalau itu adalah orang yang dia sukai yang tadi bertemu dengan Kakek.

……

Disini, Scarlett Jiang membawa satu set peralatan teh pulang.

Disaat itu, dia mengajak Gutt Ye ketemuan, dan juga bertemu ditempat teh biasa, Scarlett Jiang sekalian mengantarkan satu set peralatan teh itu.

Gutt Ye tahu barang, sekali lihat langsung tahu barang itu tidak biasa, dia juga sangat suka.

“Nona Jiang niat sekali, aku suka sekali dengan ini.”

Scarlett Jiang tersenyum,”Baguslah kalau kamu suka.”

Selesai berbicara, Scarlett Jiang memberikan tugas yang dia kerjakan kepada Gutt Ye.

“CEO Ye, ini, kamu coba lihat ada yang tidak puas tidak?”

Gutt Ye membuka lembarannya,selesai melihat, tatapan penuh pujian melihatnya, diwaktu yang singkat,Scarlett Jiang ternyata bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Anak ini ternyata lumayan.

Semuanya lolos, Gutt Ye juga sudah menandatanganni perjanjian, keduanya tidak berkata apapun dan kemudian menandatanganni kontrak.

Semua lancar,Scarlett Jiang pun tersenyum.

“CEO Ye senang bekerjasama dengan anda.”

“Iya, senang bekerjasama dengan anda!”

Selesai membicarakan bisnis, Scarlett Jiang dan Gutt Ye membicarakan teh yang disukai, kemudian kembali ke kantor.

……

Ketika sampai dikantor, Scarlett Jiang dengan tugas yang sudah diselesaikan itu dia melaporkan kepada Susan.

“Bagus Lett, aku tahu kamu bisa, dalam waktu singkat bisa lancar mendapatkan proyek ini, hebat sekali.”

Scarlett Jiang tersenyum, “Terimakasih Manager.”

Dia dan Susan pun berbincang-bincang, kemudian kembali bekerja, sampai ketika waktu pulang, Scarlett Jiang sesuai dengan perjanjian, pergi ke toko itu.”

Karyawan toko melihat Scarlett Jiang dengan kaget,”Nona, kamu datang, aku kira kamu akan membawa peralatan itu dan tidak datang lagi!”

“Bagaimana mungkin.” Scarlett Jiang tersenyum.

Karyawan toko tersenyum, melanjutkan berkata:”Kakek ada dilantai dua, aku bawa kamu keatas.”

“Iya.” Scarlett Jiang mengangguk, melihat karyawan dan mengikutinya naik.

Kakek Qi duduk di balkon sambil minum teh, melihat Scarlett Jiang datang sesuai janji, hatinya semakin suka dengan wanita ini.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu