Innocent Kid - Bab 313 Ditahan Secara Paksa Oleh Penjahat

Kehamilan 1 bulan lebih?

Jatuh dan keguguran?

Hati Scarlett seperti di genggam dengan kasar oleh sepasang tangan yang tidak berwujud, dengan sadar ia menjulurkan tangan meraba perut nya yang datar.

Tidak tahu kenapa, ia sedikit merasa..... yang dikatakan Mira itu benar.

“Tunggu!”

Scarlett bersuara menghentikan pengawal itu menarik orang itu pergi, lalu berjalan ke depan Mira.

“Kamu katakan sekali lagi yang kamu katakan tadi.”

Mira dengan kasihan melihatnya, “Scarlett, kamu sungguh kasihan. Tak disangka ternyata bahkan kamu sendiri tidak tahu kamu telah kehilangan anak mu, dan juga kasihan pada anak 1 bulan lebih yang belum berbentuk itu.”

Scarlett menggenggam erat tangannya, lalu menekan rasa takut dalam hatinya, berusaha tenang berkata: “Mira, kamu kira aku percaya dengan omongan mu?”

“Kamu sudah berjalan ke sini, bukan karena percaya pada ku kah?” Rasa bangga memnuhi wajah Mira.

Scarlett tidak berusara, hanya menatapnya sejenak, lalu memerintahkan pengawal untuk mengusirnya.

“Scarlett, ini adalah karma, karma! Kamu mencelakai Bella hingga kehilangan anak, kamu sekarang sendiri juga tidak memilikinya, bukan kah sangat sakit? Ha ha ha.... sungguh kepuasan yang luar biasa!”

Scarlett membalikkan badan berjalan ke kamar pasien, dari belakang terdengar suara Mira yang tajam, ujung jarinya yang ada di samping badannya tida berhenti gemetar ringan, wajah nya sedikit pucat.

Jika Mira ialah dengan sengaja membuatnya marah, lalu membuat sebuah kebohongan, sungguh tidak perlu begitu susah.

Tapi.... ia tidak bisa menerima itu adalah yang sebenarnya.

Saat itu ia sedang pergi ke sebuah rumah sakit, ketika Mira datang menjenguknya, mungkin ingin memberitahunya hal ini.

Hanya saja bertepatan Theo menghentikannya, dan juga mengusir mereka.

Berpikir dengan hati-hati semakin merasa mengerikan.

Langkah kaki Scarlett tanpa disadarinya semakin cepat, ia harus menelepon bertanay paa Theo.

Dia ingin tahu kebenarannya.

Ketika ia ingin belok masuk ke dalam kamar, tiba-tiba ada seseorang berlari keluar, langsung menggenggam tangannya.

Dia terkejut hingga menjerit dengan suara yang tajam, membalikkan kepala melihat, ternyata adalah penjahat itu.

Rasa takut seketika memanjat memenuhi pipinya yang sebesar telapak tangan.

“Lepaskan aku! Lepaskan aku!” Scarlett dengan sekuat tenang berjuang melepaskan.

Apa boleh buat tenaga pria dan wanita sangat berbeda, ditambah badanya masih belum pulih, sangat lemah, sama sekali tidak bisa lepas dari genggaman orang itu.

Pria itu menariknya masuk ke dalam kamar pasien, dengan tenaga menyampakkannya ke atas tanah.

“Ah!”

Scarlett dengan berat terhempas ke atas tanah.

Namun tanpa peduli dengan sakitnya, mengambil kesempatan ketika pria itu berbalik badan pergi mengunci pintu, dengan segera ia bangkit, lalu berjalan ke samping jendela.

Pria itu melihat, dengan mata yang cepat dan cekatan berlari ke arahnya.

Namun gerakan Scarlett sangat cepat, ketika pria itu berlari ke arahnya, dia sudah memanjat jendela, 1 kaki diluar, 1 kaki di dalam.

“Jika kamu berani kemari, aku akan lompat.” Dia tidak bisa takut, dengan berpura-pura tenang mengancam.

Pria itu hanya bisa berhenti, dengan wajah yang suram menatapnya.

Melihat dia tidak lanjut melangkah maju, Scarlett menghela nafas sesaat, lalu bertanya: “Kamu sebenarnya ingin melakukan apa?”

Dia sekali bertanya membuat pria itu jengkel, dengan ganas menjerit padanya: “Mau salahkan maka salahkan saja nasib mu tidak baik!”

Sambil berkata ia pun kembali maju dan menariknya.

Scarlett melihat pria itu berlari ke arahnya, ia pun berbalik badan mau lompat, tapi gerakan pria itu lebih cepat, 1 genggaman menariknya dari jendela.

“Bam------”

Dan pada saat ini, kedua pengawal dari luar pintu mendengar suara Scarlett tiba-tiba menendang pintu dan masuk ke dalam, melihat Scarlett yang ditekan oleh pria itu, wajahnya pun gemetar ketakutan, dengan suara keras bertanya: “Kamu siapa?!”

Pria itu dengan tenang bangkit, juga menarik Scarlett berdiri, dari kantongnya mengambil sebuah pisau buah lipat lalu meletakannya di atas leher Scarlett.

Ketika melihat pisau, wajah kedua pengawal itu berubah menjadi tidak bagus.

“Panggil Theo kemari, jika tidak aku akan membunuhnya!” Pria itu menjerit kepada pengawal.

Pengawal tidak berani menunda sesaat, langsung menelepon pada Theo.

Theo naik lift menuju area parkir basement, lift baru tiba, handphonenya pun berdering.

Mengangkatnya, dari sana terdengar suara panik pengawal, “CEO Jin, Nona Jiang ditahan paksa oleh penjahat itu, penjahat mau menemui mu!”

Mendengar hal itu, wajah Theo berubah, mematikan telepon, berlari ke mobil.

Membuka pintu lalu naik ke mobil,menghidupkan mesin, semua gerakan nya sangat cepat.

Mobilnya melaju keluar dari area parkir basement.

Dari Jin’s Corp menuju rumah sakit dibutuhkan perjalanan mobil dengan waktu hampir 20 menit , Theo hanya 10 menit pun sudah tiba.

Dia berlarian di koridor, pandangannya tidak melihat sekeliling.

Lett pasti tidak akan terjadi apa-apa.

Ketika Theo bergegas sampai, melihat leher Scarlett yang terdapat pisau, sepasang tangannya yang ada di samping badan menggenggam erat kepalan.

Menekan kepanikan dalam hatinya, ia melihat penjahat itu, pandangannya suram dan dingin, bibir tipisnya bergerak, “Apa syarat mu?”

Penjahat itu tidak menyangka dia berbicara begitu langsung, tertegun sesaat, langsung merespon, tertawa beberapa saat, “CEO Jin ternyata memang orang yang terus terang.”

Theo dengan terus terang menatapnya, tidak melihat Scarlett, takut sendiri melihat nya akan muncul kepanikan, dengan begitu sama seperti memperlihatkan kelemahan di depan penjahat.

Ketika pisau itu baru melekat dileher, Scarlett merasa takut dan panik, tapi dengan sangat cepat ia pun tenang , dia tidak ingin karena dirinya menangis lalu membuat Theo khawatir.

Dia harus tetap tenang, agar ia bisa berurusan dengan penjahat itu dengan tenang.

“Aku mau kamu segera melepaskan beberapa saudara ku itu, dan memberikan kami uang untuk meninggalkan Kota Jin.”

Penjahat itu pun mengajukan syaratnya.

“Baik, aku janji pada mu.” Theo tidak berbasa-basi pun langsung menjanjikannya.

Selanjutnya, ia menelepon pihak kepolisian di hadapan penjahat, mau mereka melepaskan beberapa kriminal penculikan itu.

Lalu menghubungi asisten, menyuruh nya mencari cara untuk pergi ke bank dan menarik uang tunai 1.000.000 dan membawanya ke rumah sakit.

Setelah mengatakan hal ini, Theo melihat penjahat, dengan wajah tanpa ekspresi bertanya: “Sudah bisa kan?”

Penjahat itu tertawa besar, “CEO Jin sangat lansung . Tapi harus tunggu sampai aku bertemu dengan orang-orang itu dan uang baru bisa aku lepaskan orang ini, dan juga, siapkan 2 buah mobil untuk ku, aku mau mobil jip.”

“Baik.”

Theo masih saja secara langsung menyetujuinya.

Kira-kira setelah setengah jam lebih, Alex membawa kotak dengan terburu-buru berjalan masuk ke dalam kamar pasien.

Terkejut akan apa yang ia lihat di depan mata, memang adalah asisten Theo, sangat cepat ia pun tenang, dengan langkah cepat berjalan ke sisi Theo, dengan suara kecil berkata: “CEO, 1.000.000 sudah di tarik.”

Theo tidak mengatakan apapun, hanya mengedipkan mata padanya.

Alex mengerti, pun mengambil kotak dan berjalan hingga jarak beberapa langkah dari penjahat, lalu membuka kotak, “Didalam sini adalah 1.000.000.”

Penjahat melihatnya, “Didepan ku tunjuk sekali.”

“Ini...” Alex merasa susah pun membalikan kepala melihat Theo.

Melihat keadaan itu, penjahat itu dengan nada marah berkata: “Aku tidak percaya kalian, siapa yang tahu di dalam sana semuanya adalah uang, atau hanya 1 lapis bagian atas yang berupa uang dan di bawahnya semua nya adalah kertas sampah.”

“Tunjuk!”

Dibawah perintah Theo, Alex meletakkan kotak di atas tanah, lalu mengeluarkan seikat –ikat uang dan menumpuknya.

“Total 100 ikat, kamu sudah melihatnya dengan jelas.” Setelah Alex menumpuknya, pun mengangkat mata melihat penjahat itu.

Setelah penjahat itu dengan diam-diam menghitungnya, pun berkata: “Susun kembali.”

Alis Alex bergerak, jika bukan karena Nona Jiang ada di tangannya, sungguh ingin melempar uang ini ke wajahnya.

Sungguh terlalu menindas orang!

Setelah uang itu disusun, handphone Theo tiba-tiba berdering.

Matanya mendalam menatap si penjahat, lalu mengangkat telepon.

Setelah mendengar laporan orang di telepon itu, ia pun menutup telepon, berkata: “Orangnya sudah di lepaskan, ada dibawah.”

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu