Innocent Kid - Bab 509 Diikuti Orang

Beberapa hari setelah hari itu, Sophia Kai tidak pernah lagi muncul di Keluarga Jin.

Suatu hari Scarlett Jiang tersadar, tersadar dengan masalah ini, lalu bertanya kepada Theo Jin, “Sophia Kai beberapa hari ini tidak datang, sedikit aneh, dia ada masalah ya?”

Tamu yang setiap hari datang, tiba-tiba tidak datang lagi, tidak terbiasa juga rasanya.

Theo Jin mengerutkan keningnya, jari tangannya juga bergerak, melepaskan dasinya.

“Apa yang aneh? Kalau dia datang setiap hari datang itu baru aneh.” Nada bicaranya sangat datar, Scarlett Jiang mendengarnya juga merasa sedikit ada yang aneh.

Dia berkata-kata dengan sendirinya,”Pasti karena kamu terlalu galak kemarin, mengejutkan dia.”

Theo Jin melihat istrinya yang polos, merasa sangat kasihan.

Dia melangkah dengan besar, menarik Scarlett Jiang untuk duduk dipangkuannya.”Lupa beritahu kamu, beberapa hari yang lalu Sophia Kai dipecat.”

Dia perlahan memberitahu, sambil menjaga perasaan Scarlett Jiang.

“Kenapa? Dia bukannya baru saja masuk tidak lama?” Scarlett Jiang terkejut, dan penasaran melihat Theo Jin.

“Tidak tahu, aku lihat dia sepertinya datang ke kantor untuk main, hanya ingin merasakan bekerja di kantor, tetapi setelah itu merasa kantor itu tidak cocok untuknya, dan pergi.”Theo Jin mulai berkata ngawur.

Dia tidak memberitahu Scarlett Jiang hal sebenarnya karena dengan sifat dia ini, tidak dipungkiri dia akan memberikan tumpangan kepada Sophia Kai.

Keadaan yang tidak bisa dikendalikan ini, dia tidak ingin terjadi.

Scarlett Jiang setengah percaya dengan perkataan ini.

Tetapi juga tidak terlalu banyak bertanya, lagian dia juga tidak terlalu mengerti Sophia Kai.

“Besok adalah hari periksa kehamilan.”

Theo Jin melihat dia tidak bertanya lagi, mengelus perut Scarlett Jiang, dengan cepat mengganti topik.

Scarlett Jiang berbaring dipelukannya, mengangkat kepalanya, mengulurkan tangan mengelus dagunya, dengan bahagianya berkata:”Kamu masih ingat ini.”

Dia mengira Theo Jin akan lupa, dan akhir-akhir ini dia juga sibuk.

Seringkali dia bangun pagi, disampingnya sudah kosong, hanya ada yang memberitahu dia, Theo Jin sebenarnya tidur disebelahnya.

“Urusan kamu dan anak, aku tidak akan lupa.” Menundukkan kepala, mencium keningnya, Theo Jin berkata dengan lembut kepadanya.

Menyentuh kulit lembutnya, orangnya ada dipelukannya, tubuhnya otomatis menjadi panas, tangannya secara otomatis pula bergerak kebawah, menuju kebawahnya.

Scarlett Jiang awalnya merasa terharu, merasakan tangannya yang besar itu berjalan menuju pinggangnya, berkata dengan lembut, dengan segera memegang tangannya yang bergerak dengan sembarangan.

“Tidak boleh, besok masih mau periksa.” Wajahnya memerah.

Theo Jin tahu rasanya, dengan terpaksa menarik kembali tangannya, dan menaruhnya dilehernya,dengan suara berat berkata.

“Aku tahu.” Dia hanya memegang saja, tidak ingin berbuat apa-apa.

Nada bicaranya seperti kesusahan bersabar dan kesal.

Scarlett Jiang meraba wajahnya, menenangkannya dengan serius. “Akhir-akhir ini sudah merepotkan kamu, tetapi……ditahan akan merusak badan, kamu mau tidak mandi saja untuk menenangkan hati?”

Theo Jin pun tersenyum, menolaknya dengan suara kecil, “Tidak perlu!”

“Benaran tidak mau turunkan apinya?” Scarlett Jiang menahan senyum, dengan penasaran menanyakannya.

Ekspresinya senang diatas penderitaan oranglain, dan tanpa merasa bersalah.

Theo Jin tersenyum dengan lebar, tangannya ada dibawah lututnya, dan membuatnya berada dipelukannya.

“Wah, kamu mau apa, lepaskan aku……”

Pelukan yang tiba-tiba ini membuat Scarlett Jiang berontak, takut Ace mendengar, dia memukul Theo Jin dengan lembut.

“Sebenarnya tidak ingin kamu terlalu susah, tetapi, melihat kamu tertawa begitu tidak ada hati, aku memutuskan untuk kamu menolong aku dengan cara lain.”

Theo Jin tersenyum, sengaja menggigitnya sesuai dengan perkataannya menolong dengan cara lain, mendengar itu Scarlett Jiang merinding.

Langsung memberitahu dia, dia tidak akan suka dengan cara yang akan dia berikan.

“Tidak, tidak, tidak, suamiku, aku salah……”

Dia menundukkan kepala dan mengaku salah, kemudian tidak lama setelah itu suara tidak lagi terdengar sedang berciuman……

Dipagi hari, Scarlett Jiang pun bangun kesiangan.

Sinar matahari menyinarinya, dengan hangat.

Suara yang lembut pun terdengar, “Mommy, bangun.”

Mendengar suara Ace, Scarlett Jiang masih dengan keadaan setengah sadar membuka matanya, dia bergerak-gerak karena lengannya terasa pegal, lalu menjawab dengan lembut, dan kemudian kembali tidur.

Ace memijit lengannya, melihatnya tidak bangun, dia pun bingung.

“Ace, kamu makan sarapan dulu.”

Theo Jin keluar dari wc, melihat Scarlett Jiang yang di kasur, tersenyum merasa lucu, lalu menyuruh Ace pergi.

Pandangannya yang sangat polos itu mendekati kasur, menarik selimut, dengan memaksa menggendong Scarlett Jiang untuk bangun.

Scarlett Jiang dengan setengah sadar, mencari tempat yang tepat dan bersender.

“Sangat capek?” dia bertanya sambil tersenyum.

Dengan setengah sadar, Scarlett Jiang melototinya dan tidak ingin berbicara.

Dia merangkul leher Theo Jin, seperti pohon dan bergelantung dibadannya, tangannya juga tidak perlu menggunakan banyak tenaga, semuanya bergantung kepada Theo Jin membawanya mandi.

Karena dia, menyia-yiakan banyak waktu, sekeluarga tiga orang itu baru berangkat ke rumah sakit.

Karena sudah menelpon dari awal, Scarlett Jiang tidak perlu lagi mengambil antrian.

Saat itu sekeluarga itu mengelilingi computer, melihat foto yang ada.

Yang ada hitam-hitam diatas sana, terlihat ada sesuatu yang kecil didalam rahimnya, Ace dengan penasaran melihat foto itu.

“Mommy, dimana adik?”

Dokter tertawa menjelaskan kepada mereka, “Disini, ini adalah kepala, ini adalah tangan kecilnya, sambil digempal, ini adalah kaki, bisa dilihat kan……”

Sekeluarga itu mendengar dengan teliti, semakin dilihat semakin merasa berarti.

“Bayi berkembang dengan baik, sangat sehat, tidak ada masalah, dihari biasa harus banyak istirahat, jangan terlalu capek, tentunya, harus olahraga yang tepat.”

Tidak tahu karena kerendahan hatinya atau apa, Scarlett Jiang merasa dokter sengaja.

“Baik, kami akan perhatikan olahraga.” Theo Jin melirik, istri yang ada disampingnya, dan tersenyum, dengan baik hati menjawab, lirikkannya itu seperti ada arti tersendiri.

Selesai mendengar perkataannya, wajah dan telinga Scarlett Jiang memerah, mencubitnya secara diam-diam.

Dokter berkata begitu banyak, dia hanya mengingat itu saja…….

Setelah selesai periksa kandungan, Scarlett Jiang masih peduli dengan masalah Sophia Kai, sebenarnya ingin menelponnya untuk berbicara.

Akhirnya baru sadar sepertinya setiap hari Sophia Kai yang datang mencari mereka, dia pun tidak ada kontak untuk menghubungi Sophia Kai, dan merasa kesal.

Dia berencana kalau bertemu nanti harus meminta nomor handphonenya.

Tetapi beberapa hari ini, Sophia Kai tidak pernah terlihat lagi, Scarlett Jiang bolak balik rumah sakit dan rumah, urusannya tidak sedikit, dan tidak lagi mempermasalahkan urusan Sophia Kai yang tiba-tiba hilang.

Kemudian masalah yang aneh, malah terjadi setelah ini, terus terjadi.

Beberapa hari ini, Scarlett Jiang dari rumah sakit setelah menjenguk Chella Fang, baru saja keluar dari pintu rumah sakit, merasakan ada sesuatu yang aneh.

Seperti ada yang memotretnya.

Beberapa hari ini, dia terus merasa ada yang mengikutinya, selalu bisa mendengar ada langkah kaki dari belakangnya, mengikuti langkahnya, kadang cepat kadang lambat.

Karena keluar ada Levita Zi yang menemani, dia tidak terlalu takut dengan keamanannya, juga tidak terlalu mempedulikan.

Tetapi, hari ini kejadian itu semakin jelas.

Hatinya merasa sesak, matanya memandang dengan tajam, membalikkan kepala, dan berkata, “Siapa!”

Sekali dilihat, ternyata kosong tidak ada orang, Scarlett Jiang dengan bingungnya mengerutkan keningnya.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu