Innocent Kid - Bab 791 Diriku Begitu Dikagumi

Merasakan lengan dari pria ini, dirinya dengan eratnya berada di dadanya Leon, gaun tipis ini seketika sulit untuk menutupi tubuhnya.

Ketika dia menurunkan kepalanya, ketika menekan bibirnya Leon melangkah mundur dan kepalanya terbentur kayu di kasurnya.

Seketika tersadar karena benturan ini membuat dia terkejut karena wanita di depannya ini bukan Scarlett dan seketika wajah itu berubah.

“Siapa kamu?”

“Aku...” Claretta sektika tidak bisa berkata-kata, dirinya tidak tahu bagaimana cara menjawab ini.

“Kenapa kamu bisa masuk kesini?”

Setelah Leon sadarkan diri, tubuhnya menekan Claretta dan memegang dagunya.

“Siapa yang memberikan kartu kamarku kepadamu?”

Claretta tidak menyangka jika dia bisa sadarkan diri kemudian tersenyum : “Kak Leon, kita telah bertunangan... dan aku adalah tunanganmu.”

Di detik selanjutnya, dirinya seperti merasa kesakitan, pria di depannya ini mencengkram lehernya.

“Siapa yang mengantarkan kamu ke kasurku? Katakan!”

Leon dengan keras mencengkram lehernya, Claretta berkata dengan susah dengan wajah memerah.

“Ehek... kak Leon, dengarkan... aku...”

Leon terus saja menekannya dari kasur dan berkata : “Tidak peduli siapaun yang membawa kamu masuk, pergilah!”

Bagian kepalanya terbentur dengan lantai dengan keras, hal ini membuat Claretta membesarkan matanya.

Ketika Leon merengangkan tangannya dia menarik nafas dengan dalam, karena takut tubuhnya yang terlihat itu dengan segera dia berlari keluar dari kamar ini.

Kota Bei.

Scarlett dan Theo telah pulang selama beberapa hari, perjalanan kali ini begitu penting baginya.

Melihat kedua anaknya yang bermain di ruangan bermain, kemudian dia teringat telah beberapa lama tidak kembali ke Perancis.

Ketika malam tiba, Scarlett terus saja mengingat hal ini.

Karena itu dia terlalu lama berdiam diri didalam kamar mandi, hingga pada saat Theo mengetuk pintu kamar mandinya dirinya tersadar.

Sambil mengeringkan rambutnya dia berjalan ke arah Theo dan berkata.

“Theo ada hal yang ingin aku katakan kepadamu, aku merasa kita pulang terlalu lamakah?”

“Ingin kembali ke Perancis?”

Theo meletakkan tab nya lalu melihat ke arahnya.

Bulu mata Scarlett terlihat berkilau dan gerakan dia mengeringkan rambutnya menjadi lebih lambat, lalu dengan ragu dia tidak tahu harus berkata apa.

“Sini.”

Theo melambaikan tangannya.

Melihat tangan yang besar itu, Scarlett pun perlahan-lahan berjalan kesana.

Theo yang mengambil pengering rambut itu untuk mengeringkan rambutnya, “Rambut yang basah ketika tidur akan membuat kamu lebih cepat sakit.”

Theo menggunakan pengering rambut itu dengan sabarnya dia melakukan ini.

Merasa gerakan mengeringkan rambutnya ini terasa seperti sedang di pijat, membuat Scarlett menjadi tertidur.

Keesokkan harinya, pada saat sedang sarapan, Theo dengan serius berkata kepada ayah dan ibu Jin : “Pa ma, kami akan kembali ke Perancis, mungkin dalam dua hari ini.”

“Kenapa begitu tiba-tiba? Tunggulah beberapa hari lagi.”

Ibu Jin yang sedang berbahagia karena keluarga ini, tidak menyangka mereka akan pergi secepat itu.

Ibu Jin melihat ke arah kedua bocah itu dan berkata : “Ace Nesya apakah kalian suka berada dirumah nenek?”

Kedua bocah itu pun berkata secara bersamaan, “Suka.”

Pada saat ini Oscar sedang memopoh Devina yang sedang berjalan keluar dari dapur, ketika mendengar perkataan ini kemudian dia berkata : “Kak, kakak ipar, aku dan Devina telah menentukan hari pernikahannya, lusa kalian bisa tinggal untuk beberapa hari lagi bukan?”

Scarlett tidak menyangka jika semua ini begitu cepat.

Pernikahan adalah hal yang penting, dengan seperti ini mereka tentu saja tidak boleh pergi dari ini.

Setelah membuat mereka bisa berdiam disini untuk beberapa hari, ibu Jin berkata ingin membuat sebuah acara kecil-kecilan, bagaimanapun juga Devina tidak boleh merasa dirugikan.

Setelah hari itu tiba, kediaman keluarga Jin dihiasi dengan sangat indah.

Di rerumputan ini telah di penuhi oleh meja putih, dengan di isi dengan bunga dan juga mengundang para musisi disini.

Dengan alunan musik yang pelan membuat ibu Jin meminta para pengurus rumah berjalan ke depan taman, membuat semua orang berkumpul disini.

Ibu Jin mengangkat gelasnya dan berkata : “Pertama-tama terimakasih kepada semua orang yang hadir disini, acara kecil-kecilan ini, ingin mengumumkan sebuah kabar gembira.”

Sambil tersenyum dia berkata : “Yang pertama, anak pertamaku membawa pulang istri dan cucu-cucuku pulang, membuat keluarga ini bersatu lagi, yang kedua menantu keduanya sekarang sedang mengandung dan mereka telah menikah secara sah, acara pernikahannya akan di adakan dalam beberapa saat ini.”

Setelah perkataan ini terucap, terdengar sebuah tepukan tangan.

Ketika tepuk tangan ini terdengar, Scarlett mendengar beberapa orang yang terlihat kecewa.

“Kenapa sekarang semuanya telah mempunyai pasangan, aku mengira kepulangan Theo kali ini akan mendapatkan sebuah kesempatan, siapa sangka jika dia kembali dan membawa pulang seorang istri!”

Seorang gadis lucu mengenakan gaun berwarna pink dengan wajah kecewa dia berkata, “Tuan muda kedua Jin juga akan menikah, hidupku ini sungguh pahit...”

Scarlett hanya tersenyum dan tanpa disadari ujung bibirnya di naikan.

Tanpa sengaja tatapan matanya bertemu dengan Theo, membuat Theo berkata di telinganya.

“Dengar, aku begitu di kagumi.”

Scarlett yang mendengar ini, dengan malasnya dia memutarkan matanya dan berkata, “Jika seperti itu kamu bisa mencari mereka, buat apa mengkompori aku.”

Setelah berkata dia pergi, membuat Theo dengan segera ingin menjelaskan.

Hal ini membuat para gadis di samping merasa gila.

“Astaga, mereka begitu manis!”

“Astaga, dikehidupan lalu apa yang dia lakukan hingga mendapatkan kebahagiaan ini.”

Scarlett yang merasa tertarik ingin mendengar perkataan para gadis ini, seketika ada sebuah hal yang mendatanginya.

Ibu Jin berkata : “Ini adalah putra pertamku dan istrinya.”

Pertama kali di perkenalkan di acara seperti ini, membuat Scarlett merasa tidak terbiasa.

Seketika sebuah tangan mendarat di pinggangnya dan hal ini membuat Scarlett sadar dan menyapa orang disini.

Pada saat ini terdengar suara patah hati, beberapa gadis ini melihat dia mengandeng tangannya Ace dan semua orang terkejut dan berkata.

“Astaga kedua bocah ini begitu mengemaskan.”

Pada saat ini kedua bocah ini pun dengan sopannya menyapa orang-orang disini.

Nesya pertama kali hadir diacara seperti ini tetapi tidak terlihat canggung, lalu tersenyum ke semua orang.

Hal ini membuat para tamu membicarakan hal ini, Scarlett sendiri tidak mengenal siapapun, dan dirinya merasa sedikit canggung.

Setelah beberapa saat, kemudian dia berada di samping Theo sambil menarik ujung bajunya dan berkata : “Aku akan berjalan-jalan di danau belakang.”

Theo segera berkata, “Apakah kamu bosan? Biarkan aku menemanimu.”

Semua orang disini pun berkata, “Tidak disangka jika direktur Jin sendiri bisa memperlihatkan sisi seperti ini.”

Scarlett yang merasa malu itu sedikit menahannya : “Tidak apa-apa, diriku sendiri bisa sendiri, sedikit melancarkan pencernaan.”

Setelah berkata, tanpa menunggu Theo berkata dia segera pergi.

Angin berhembus sepoi-sepoi, Scarlett mengambil makanan ikan ini lalu memberikan makan para ikan ini.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu