Innocent Kid - Bab 581 Menenangkan Ace

Angin malam yang sejuk, meniup dengan sepoi-sepoi.

Gerakan tangan Ibu Jin, beberapa orang pemusik yang sedang duduk disamping pun mulai memainkan perlahan.

Alunan musik yang elegan dan romantis mulai terdengar, menutupi perasaan yang sedang rendah pada saat itu.

Devina Song dan Oscar Jin memberikan penghormatan kepada orangtua, dan kembali duduk dimejanya.

Pandangan Theo Jin tetap tertuju kepada tempat Scarlett Jiang berada tadi, dan berpikir sesuatu, tatapannya sangat tajam.

Keluarga Qin juga lumayan mengetahui tentang masalah Theo Jin dan Scarlett Jiang, kali ini pun terdiam tanpa kata-kata, tidak berani berbicara apapun.

Sekeluarga terdiam saja, memikirkan hal yang berantakan ini.

Kakek Qin pun mengeluarkan suara, dengan jemarinya yang kuru perlahan terangkat.

Perlahan mengetuk meja dengan perlahan didepan Theo Jin sebanyak dua kali, menarik perhatian Theo Jin.

“Kakek, kenapa?”

Theo Jin meliriknya, dengan kesal bertanya.

Kakek Qin menunjuk Oscar Jin dan Devina Song, menyuruhnya melihat kesana, dan kemudian menasihati dengan suara pelan, “Theo, Kakek berharap kamu bisa ingat dengan perkataan tadi, jangan hancurkan acara pertunangan ini.”

Cinta memang penting, tetapi persaudaraan juga tidak kalah pentingnya.

Kalau Theo Jin masih dengan perasaannya disini, perasaan Keluarga Jin satu per satu pun akan mengikuti perasaannya saat itu, tidak ada yang memperhatikan acara pertunangan ini.

Dengan begitu, bagi Devina Song, ini tidak adil, dia nantinya akan menikah dan akan merasa tidak tenang.

Theo Jin otomatis mengerti apa yang dikatakan Kakek Qin, dia menampilkan ekspresi mengerti, dan menerima perkataan Kakek Qin.

“Aku tahu, Kakek, kamu tenang saja.”

Saat Oscar Jin menghampiri, ekspresi Theo Jin sudah kembali normal.

Dan mengucapkan selamat sekali lagi kepada Oscar Jin dan Devina Song, saat itu juga mengucapkan maaf ditelinga mereka.

“Tidak apa-apa, Kak.” jawab Oscar Jin dengan menepuk pundaknya, mengangguk dengan sangat mengerti.

Devina Song juga sangat lembut dan tersenyum, seperti tidak keberatan.

Mengikuti suasana acara ini, ditengah acara, para tamu mulai bercanda.

Waktu mengalir begitu saja, dan acara pun sudah berada dipengakhiran.

Keluarga Jin sibuk melayani tamu, Theo Jin juga membantu melayani para tamu yang ada.

Setelah mengantar semua tamu, hari sudah sangat malam.

“Pa, sudah sangat malam, kamu pulang untuk istirahat saja.”

Ibu Jin menggandeng Kakek Qin, membujuknya untuk pulang dulu bersama saudara Qin lainnya, supir sudah menunggu diluar.

Kakek Qin memandang Theo Jin.

Terlihat jeals, Kakek Qin masih khawatir dengan Theo Jin.

Kakek dan cucu saling bertatapan, Theo Jin berjalan menghampiri, berkata kepada Kakek Qin :”Kakek, kamu pulang dulu, masalah ini aku tahu batasnya. Tunggu sampai aku menjemput Scarlett Jiang pulang, kami akan melihat mu.”

Saat itu wajah Theo Jin sudah mulai normal, tidak seemosi tadi, tatapan matanya juga sudah mulai tenang.

Seperti bintang yang redup, kembali hidup.

Kakek Qin melihat itu, juga merasa tenang sambil mengangguk.

Dia tidak lagi bertahan, mengikuti supir dan pulang.

Ditempat acara yang besar itu sisa Keluarga Jin saja.

Setelah Theo Jin mengantar Kakek Qin, lalu berkata kepada Ibu Jin menyuruh mereka pulang duluan, dirinya akan mencari Alex Gu.

“Segera cari informasi tentang Leon Fu, lihat mereka kemana, dan kembali periksa informasi tentang Scarlett Jiang tentang apa yang terjadi dengannya, apa hubungannya dengan Leon Fu?”

Selesai berbicara, ekspresi Theo Jin berubah, tatapannya menjadi sangat tajam.

Dia percaya dengan mata dan perasaannya, dia tidak mungkin salah mengenal Scarlett Jiang.

Kedua matanya, wajahnya, senyumannya, jelas-jelas itu Scarlett Jiang.

Sudah tiga tahun, dia setiap hari bermimpi, mengambil wajah Scarlett Jiang dan meletakkannya didalam badannya.

Setiap hari berharap dia muncul dihadapannya, dia bagaimana mungkin rela.

“Baik, Tuan, aku akan segera mengerjakannya, beberapa hari ini juga akan ada orang yang memperhatikan gerak-gerik mereka, akan segera dilaporkan.”

Alex Gu mulai khawatir dengannya, melihat ekspresi Theo Jin, dan mengangguk.

Kali ini, berharap tidak ada harapan yang tidak terkabul.

Sampai dirumah Keluarga Jin, ketika memasuki rumah, mendengar dilantai atas suara tangisan anak kecil.

Oscar Jin baru saja ingin naik, melihat Theo Jin, dengan khawatir melihatnya, “Kak, kamu sudah pulang, tidak apa-apa kan?”

Theo Jin melirik, seperti berkata iya.

“Ace kenapa?” tanya Theo Jin.

Oscar Jin menepuk telinganya, sambil menjelaskan: “Dia dikamar berteriak ingin mencari Mommy nya, Pa Ma dan Devina Song sudah menenangkannya, aku sudah tersiksa dengan teriakannya, jadi menghindari di bawah.”

Karena kemunculan Scarlett Jiang, sekeluarga menjadi berantakan.

Devina Song tidak tega, lalu ikut pulang.

Ace semalaman tertekan, tidak bisa menenangkan diri.

Di acara tadi masih tahu keadaan, bisa mengontrol diri, ketika sampai dirumah dia pun meledak, malam hari berteriak menangis.

Dia berkata Mommy tidak mau dengannya lagi, membuat Ayah Jin dan Ibu Jin bingung untuk berkata, tidak bisa menenangkannya dari kesedihannya.

Sepertinya karena gerakan Scarlett Jiang yang menolaknya, membuat hatinya sangat sakit.

Dengan ekspresi Theo Jin, Oscar Jin mengerutkan keningnya, bertanya dengan hati-hati:”Kak, kamu saja yang menenangkan Ace?”

Mendengar nama Scarlett Jiang, napas Theo Jin juga terhenti sebentar.

Pandangannya menjadi kosong, sedikit kehilangan.

Dia sangat bisa mengerti perasaan Ace.

Scarlett Jiang melupakan semua orang, ini adalah kenyataan yang aneh, membunuh dengan hebat.

Oscar Jin pun tidak bisa tersadar, apalagi anak kecil.

Mendengar tangisan dilantai atas, bibir Theo Jin melengkung dan terlihat arti yang pahit.

Dia bergeleng, dengan tenang berkata: “Biarkan dia, capek menangis akan lebih baik.”

Ace bisa melampiaskan perasaannya dengan menangis, dan perasaannya hanya bisa ditahan, sangat pahit.

Selesai berbicara, Theo Jin menutup matanya, dengan langkah yang kelelahan berjalan menuju ruang buku nya.

Bayangan yang tinggi besar itu terlihat lelah, dan ditambah aroma yang kasihan.

Beberapa saat, pintu ruang buku itu tertutup perlahan, itu batas dengan dunia luar.

Oscar Jin melihat itu,tanpa bersuara menarik panjang napasnya.

Tekanan Kakaknya itu sepertinya tidak berbanding jauh dengan Ace.

Biasanya sering berlaku tidak ada masalh, sekarang juga tidak bisa mengontrol dirinya.

Walaupun dia khawatir, tetapi dia tahu sekarang tidak bisa mengganggu Theo Jin, berikan dia waktu luang.

Menuangkan segelas air hangat, kembali kelantai atas.

Ayah Jin dan Ibu Jin mendengar ruang buku bersuara, berkata: “Oscar kakakmu pulang?”

Oscar Jin mengangguk, berkata:”Pulang sih pulang, tetapi keadaannya tidak bagus, kakak ku mengunci diri di ruang buku.”

Melihat Ibu Jin penuh dengan kecemasan, Ayah Jin menepuk pundaknya, berkata:”Biarkan dia dulu, kejadian hari ini harus dia cerna dulu, kamu jangan khawatir dulu.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu